Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENGHITUNG PERNAPASAN

Merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan


yang terdiri dari memepertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida
Pengertian dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam-basa. Dan menghitung
jumlah pernapasan saat menarik napas dan mengeluarkan napas dalam satu
menit.
1. Mengetahui jumlah dan sifat pernapasan dalam satu menit.
2. Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
Tujuan 3. Mengetahui keadaan umum pasien.
4. Membantu menegakkan diagnosis.
5. Mengetahui perkembangan kondisi pasien.
1. Klien yang akan, sedang, dan sesudah dibedah
2. Secara rutin bersamaan dengan pengukiran denyut, suhu, tekanan
Indikasi
darah
3. Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan klien
1. Pasien yang sakit jantung, pendarahan, konteraksi kuat, pembukaan
Kontraindikasi lengkap
2. Jika kanul ada hambatan jangan dipaksakan
Pengkajian 1. Diagnosis klien
1. Jam tangan yang memiliki jarum detik.
Persiapan Alat 2. Buku catatan
3. Stetoskop (bila perlu)
Persiapan Memberi tahu klien lain atau keluarganya untuk tidak mengajak bicara
lingkungan klien selama dilakukan tindakan
1. Identifikasi dan panggil nama pasien
2. Berikan salam dan memperkenalkan diri
3. Siapkan peralatan
4. Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruang yang cukup dan
Persiapan Klien pencahayaan yang cukup untuk melaksanakan tugas
5. jaga privasi klien dengan menutup pintu atau tirai
6. Jangan sampai pasien mengetahui bahwa frekuensi pernapasannya
dihitung.

1. Mencuci tangan
2. Atur posisi klien
3. Letakkan tangan pada pasien seperti menghitung denyut nadi
4. Hitung pernapasan selama 1 menit dengan melihat naik turunya
dada.
Langkah-langkah
5. klien tidak diajak bicara
6. Mengamati keadaan pernapasan
7. Mencatat irama pernapasan
8. Mengamati bunyi pernapasan dengan stetoskop
9. Mencatat jumlah kedalaman, irama, dan bunyi nafas
Dokumentasi Mencatat hasil pengukuran pernapasan
Evaluasi Bandingkan hasil pengukuran pernapasan dengan rentang nilai normal
dan dengan hasil pengukuran sebelumnya.
1. Sigalingging, Ganda. 2012. Buku Panduan Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC
Referensi 2. Andina Vita Sutanto, Amd. Keb., SKM., MPH & Yuni Fitriana,
S.ST., M.H.Kes. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) DIRGAHAYU


SAMARINDA

Jenis Keterampilan : MENGHITUNG PERNAPASAN


Nama Mahasiswa : ____________________________

NILAI 60 – 100 Ket


NO KOMPONEN
60 70 80 90 100
1 Persiapan alat :
a. Arloji (jam) Stopwatch
b. Alat tulis
c. Stetoskop (bila perlu
2 Langkah-langkah :
a. Mencuci tangan
b. Atur posisi klien
c. Meletakkan tangan seperti menghitung nadi
d. Menghitung pernapasan waktu inspirasi
pada dada atau perut selama 1 menit
e. Klien tidak diajak bicara
f. Mengamati keadaan pernafasan
g. Mencatat irama pernapasan
h. Mengamati bunyi pernapasan dengan
stetoskop
i. Mencatat jumlah, kedalaman, irama dan
mencatat bunyi nafas
j. Mencuci tangan
3 Sikap :
a. Berinteraksi dengan baik terhadap pasien
b. Berbicara dengan jelas dan dapat di mengerti
oleh pasien
c. Berperilaku sopan dan santun
d. Jujur, lemah lembut, dan ramah
TOTAL
Catatan : ______________________________________________________________________

Nilai rata-rata : Total nilai keseluruhan :


Total komponen yang dinilai
...........................................
Penguji

( _________________ )
Catatan : *) Titik kritis yang harus diperhatikan dan dikerjakan
nilainya tidak boleh kurang dari tujuh Puluh ( 70 )
KETERANGAN NILAI :
a. NILAI 60 = Tidak dapat melakukan
b. NILAI 70 = Dapat melakukan dengan bantuan
c. NILAI 80 = Dapat melakukan sendiri dengan benar tapi belum tepat
d. NILAI 90 = Dapat melakukan sendiri dengan benar dan tepat tapi alat belum lengkap
e. NILAI 100 = Dapat melakukan sendiri dengan benar dan lengkap

Anda mungkin juga menyukai