Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

HALUSINASI
SP I KLIEN PERTEMUAN I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
- Klien mengatkan keadaannya baik-baik saja
- Klien mengatakan waktu dirumah melihat seseorang perempuan seram berambut
panjang baju putih dan ingin menggigit kakinya.
- Klien mengatakan mendengar suara seorang laki-laki yang ingin mengajaknya
pergi jauh.

DO :

- Kontak Mata (+)


- Klien tampak kooperatif.
- Klien sering mondar-mandir
2. Diagnosa Keperawatan
- Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Tujuan Keperawatan
a. Tujuan umum
Klien mampu mengontrol halusinasi
b. Tujuan khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
- Klien dapat menghardik halusinasi
- Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
4. Rencana Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Mengidentifikasi isi halusinasi
- Mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusinasi
- Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
- Menghardik halusinasi
- Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
Assalamualaikum, selamat pagi bapak/Ibu ? Perkenalkan nama saya Utik Dewiyana,
bisa dipanggil Utik . Saya perawat / mahasiswa Ners Poltekes Semarang,. Saya
sedang praktik disini selama 3 minggu. Kalau saya boleh tahu nama Bapak/Ibu siapa
dan senangnya dipanggil siapa ? Tanggal Lahir ? No RM ? Saya tujuan saya disini
setelah bapak cerita, nanti saya bantu bapak mengidentifikasi halusinasi bapak/ibu
dan cara menghardiknya.
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam ? ada
keluhan tidak ? Apakah Bapak/Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya ? Apa yang
dikatakan suara itu ? Apakah Bapak/Ibu melihat sesuatu, bayangan, makhluk ? seperti
apa kelihatannya ? apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-
waktu saja ? berapa sehari bapak/ibu melihatnya ? pada keadaan apa, apakah pada
waktu sendirian ?
Apa yang bapak/ibu rasakan saat mengalami hal itu ? apa yang bapak/ibu lakukan ?
Bagaiman kalau kita belajar cara mencegah suara-suara dan bayangan itu agar tidak
muncul.

c. Kontrak
- Topik
Apakah bapak/ibu tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya ? Menurut bapak/ibu
sebaiknya kita mengobrol apa ya ? Bagaimana kalau kita mengobrol tentang suara /
penglihatan sesuatu yang bapak lihat dan dengar selama ini ?
- Waktu
Berapa lama kira-kira kita bisa mengobrol ? bapak/ibu mau berapa menit ? bagaimana
15 menit, bisa ?
- Tempat
Dimana kita duduk ? diluar ? di kursi itu atau dimana ?
2. Fase Kerja
Saya akan menjelaskan tata cara latihan yang pertama dengan cara mendengarkan,
selama latihan nanti bapak/ibu boleh bertanya setelah saya menjelaskan menghardik
suara tersebut, kedu dengan cara bercakap-cakap, ketiga melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal dan ke empat minum obat secara teratur. Bagaimana kalau kita
belajar satu dulu yaitu dengan menghardik.
Menghardik adalah cara yang dilakukan pasien yang sedang mengalami halusinasi
napas dalam 1 kali sampai halusinasi hilang. Tujuan menghardik adalah untuk
memutus isi halusinasi. Alat yang dibutuhkan selama menghardik yaitu tidak ada,
hanya dirinya sendiri, jika tidak bisa konsentrasi bisa tutup mata/tutup telinga.
Langkah – langkah teknik menghardik adalah
 Usahakan konsentrasi, tatapan mata kedepan (jika belum bisa tutup telinga
atau pejamkan kedua mata)
 Pilih Kalimat yang diucapkan : istighfar ( muslim ), puji tuhan ( nasrani ),
pergi – pergi saya tidak mau dengar kamu ……. Kamu suara palsu!
 Ucapkan salah satu kalimat menghardik di atas sebanyak 3-4 kali dengan
penekanan dan selingi nafaas dalam 1 kali
 Ucapkan kembali kalimatmenghardik sebanyak 3-4 kali sengan penekanan dan
selingi nafas dalam 1 kali
 Ucapkan kembali kalimat menghardik sebanyak 2-4 kali dengan penekanan
dan selingi dengan nafas dalam 1 kali
 Bantu pasien mengevaluasi respon atau dampak yang dirasakan

Demonstrasikan cara menghardik tersebut sesuai dampak yang dirasakan pasien.


Bersama dengan pasien mendemonstrasikan cara menghardik. Minta pasien untuk
mencoba sendiri cara menghardik yang telah diajarkan. Berikan reinforcement positif
atas keberhasilannya mencoba menghardik. Jelaskan manfaat yang didapatkan jika
melakukan menghardik dengan benar ( badan rileks, wajah tidak tegang, halusinasi
berkurang ). Berikan kesempatan bagi pasien jika ada yang mau ditanyakan atau
didiskusikan
3. Fase Terminasi
a. Bagaimana perasaan Bapak / Ibu setelah latihan menghardik?
b. Coba apa tadi pengertian cara kontrol halusinasi menghardik, tujuan, alat yang
dibutuhkan, cara demostrasi dan hasilnya
c. Berikan reinforcement positif atas kemampuan pasien
d. Bersama pasien membuat rencana tidak lanjut untuk membudayakan keterampilan
menghardik dan memasukkannya dalam jadwal kegiatan harian
e. Mari kita tulis resep keperawatan yang berisi frekusensi dan jam latihan serta
langkah – langkah cara menghardik
f. Ayo buat topik latihan berikutnya cara control halusinasi dengan lima benar
minum obat, waktu 20 menit, tempatnya dimana
g. Pinter tadi Bapak / Ibu bias konsentrasi dari awal sampai akhir, silahkan kalau
bapak/ibu mau istirahat
- Kontrak yang akan datang
1. Topik
Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara lain, yaitu
berbicara dengan orang lain saat suara / bayangan itu muncul lagi.
2. Waktu
Kira-kira waktunya kapan Bapak/Ibu ? Bagaiamana kalau besok jam 09.00 Wib,
bisa ?
3. Tempat
Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya Bapak/Ibu ? apa
masih di sini atau cari tempat yang lain ?

Anda mungkin juga menyukai