Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN POSTPARTUM SPONTAN

Disusun oleh :
NUR INDAH SARI
NIM 04416018024
Tingkat II A

AKADEMI KEPERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON

Jl. BuntetPesantren, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon


Tel/Fax: (0231)635747/636985
TahunAjaran 2019/20220
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM SPONTAN

A. KONSEP DASAR
1. DEFINIS
Periode post partus adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya
anggota keluarga baru ( Mitayani, 2011).
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang dapat diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandung yang yang lamanya 6 minggu. Postpartum adalah masa 6
minggu lamanya sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan
normal sebelum hamil (bobak, 2010)
2. ANFIS
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terleak di dalam rongga
pelvis dan genetalia eksterna, yang terletak di perineum. Struktur reproduksi interna
dan eksterna berkembang menjadi matur akibat rangsang hormone estrogen dan
progesterone.
1. Struktur eksterna
a. Vulva
Vulva adalah nama yang diberikan untuk struktur genetalia eksterna.
Kata ini berarti pembungkus atau pentup yang berbentk lonjong,
berukuran panjang , mulai klitoris, kanan kiri di batasi bibir kecil sampai
belakang dibatasi bibir kecil.
b. Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris adalah jaringan lemak subkutan
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
jarang di atas simfisis pubis. Mons pubis mengandung banyak kelenjar
sebasea dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar dan ikal.
c. Labia mayora
Adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan
jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang
dari mons pubis kea rah bawah mengelilingi labio minora, berakhir di
perineum pada garis tengah. Pada wanita yang belum pernah melahirkan
kedua labio mayora berdekatan di garis tengah.
d. Labio minora
Labio minora terletak diantara dua labio mayora, merupakan lipatan
kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut yang memanjang kea rah
bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan fourchett.
e. Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan yang terletak tepat
di bawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang
terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang, ujung badan klitoris dinamai
glans dan lebih sensitive dari pada badannya. Istilah klitoris berasal dari
bahasa yunani , yang berarti ‘’kunci’’ karena klitoris di anggap sebagai
kunci seksualitas wanita.
f. Vestibulum
Vestibulum adalah suat daerah yang terbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak diantara labio minora, klitoris dan fourchette.
Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan
kelenjar paravaginal.
g. Fourchette
Ada;ah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, dan terletak
pada pertemuan ujung bawah labio mayora dan minora di garis tengah
dibawah orifisium vagina. Suatu cekungan dan fosa navikularis terletk
diantara fourchette dan hymen.
h. Perineum
Perineum adalah darah muscular yang ditutupi kulit antara intonitus
vagina dan anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.
2 struktur internal
a. Ovarium
Ovarium terletak di setiap sisi uterus, dibawah dan dibelakang tuba falopi.
Dua ligament mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian mesovarium
ligament lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis
lateral kira-kira setinggi krista iliaka anterosuperior , dan ligamental ovary
proprium, yang mengikat ovarium ke uterus.
b. Tubafallopi
Sepasang tubafalopi melekat pada fundus uterus . tuba ini memanjang kea
rah lateral, mencapai ujung bebas legamen lebar dan berlakuk-lakuk
mengelilingi setiap ovarium . panjang tuba ini kira-kira 10 cm dengan
berdiameter 0,6 cm.
c. Uterus
Uterus adalah organ berdinding tebal, muscular, pipih, cekung, yang
tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki bentuk simetris.
Uterus terdiri dari 3 bagian, fundus yang merupakan tonjolan bulat di bagian
atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian utama yang
mengelilingi cavum oteri dan istmus. Diding uterus terdiri dari 3 lapisan
- Endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah ialah suatu
lapisan membran mukosa yang terdiri dari tiga lapis : lapisan permukaan
padat, lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam
padat yang menghubungkan endometrium dengan miometrium.
- Peritoneum suatu membrane serosa, melapisi seluruh korpus uteri,
kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat
kandung kemih dan serviks.
- Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapay melipat dan
mampu meregang secara luas. Mukosa vagina berespon dengan cepat
terhadap stimulasi ekstrogen dan progesterone. Cairan vagina berasal
dari traktus genetalis atas atau bawah. Apabila pH naik di atas lima,
insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina
mempertahankan kebersihan relative vagina.
Fisiologi reproduksi wanita bagian interna terdiri dari :
- Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran fibromuskuler elastis
yang menghubungkan uterus dan vulva, terletak di antara saluran kemih
dan liang dubur. Di bagian ujung yang atasnya terletak mulut rahim.
Ukuran panjang dinding 8cm dan dinding belakang 10cm bentuk dinding
bagian dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae sedangkan dinding
tengahnya dan bagian yang lebih keras di sebut kolumne rugalum.
Lipatan lipatan ini memungkinkan vagina pada persalinan melebar, sesuai
fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir. Sedangkan fungsi penting dari
vagina adalah saluran keluar untuk mengeluarkan darah haid dan secret
lain dari rahim, alat untuk bersenggama, jalan lahir waktu bersalin,
dengan sekretnya yang asam. Vagina merupakan barier untuk
menghalangi perjalanan infeksi secara asenderen.
- Rahim (uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat , bagian
luarnya ditutupi oleh peritoneum dan bagian dalamnya di lapisi oleh
mukosa rahim. Uterus berbentuk seperti buah pear atau alpukat yang
sedikit gepeng
3. ETIOLOGI
Tanda dan Gejala
Menurut Masriroh (2013) tanda dan gejala masa post partum adalah sebagai berikut:
a. Organ
organ reproduksi kembali normal pada posisi sebelum kehamilan.
b. Perubahan
perubahan psikologis lain yang terjadi selama kehamilan berbalik (kerumitan)
c. Masa menyusui anak dimulai
d. Penyembuhan ibu dari stress kehamilan dan persalinan di asumsikan
sebagai tanggung jawab untuk menjaga dan mengasuh bayinya.
4. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetlia ini dalam keseluruhannya disebut ‘’involusi’’
disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormone
laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontaksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang
terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga
seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri berbentuk semacam cin-cin.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium adalah timbulnya
trombosit, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar
akibat pelepasan desiduadan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-
sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 samapi 3 minggu. Ligament ligament
dan diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu
setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
5. MANIFESTASI KLINIS
1. Sistem reproduksi
a. Proses involusi
Proses kembalinya uterus keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Proses
ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot uterus
b. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir, hormone oksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan
mengatur kontraksi uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu
hemostatis. Selama 1-2 jam pertama post partum intensitas kontraksi uterus
berkurang dan menjadi tidak teratur.
c. Tempat plasenta
Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, kontkasi vaskuler dan
thrombus menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi dn
bernodul tidak teratur. Pertumbuan endometrium keatas menyebabkan
pelepsan jaringan nekrotik dan mencegah pembentukan jaringan perut yang
menjadi karakteristik penyembuhan luka.
Lochea
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-mula berwarna merah
kemudian menjadi merah tua atau merah cokelat. Lochea rubra terutama
mengandung darah dan debris desidua dan debris trofoblastik.
d. Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pasca partum,
serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke
bentuk semula. Serviks setinggi segmen bawah uterus tetep endemtoa, tipid
dan rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan.
e. Vagina dan perineum
Vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran
sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir, rugae akan kembali terlihat
pada sekitar minggu keempat, walaupun tidak akan semenonjol pada wanita
nulipara.
6. PENATALAKSANAAN
Menurut Masriroh (2013) penatalaksanan yang diperlukan untuk klien dengan
post partum adalah sebagai berikut:
a. Meperhatikan kondisi fisik ibu dan bayi.
b. Mendorong penggunaan metode yang tepat dalam memberikan
makanan pada bayi dan mempromosikan perkembangan hubungan baik
antara ibu dan anak.
c. Mendukung dan memperkuat kepercayaan diri si Ibu dan
d. memungkinkannya mingisi peran barunya sebagai seorang Ibu, baik dengan
orang, keluarga baru, maupun budaya tertentu.

7. KOMPLIKASI
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada
jaringanterinfeksi atau pengeluaran cairan berbau dari jalan lahir selama
persalinan atau sesudah persalinan.
8. PMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah lengkap (HB, HT, leukosit, trombosit)
b. Urin lengkap
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Keluhan utama
Hal –hal yang dikeluhkan saat ini dan alasan meminta pertolongan
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : tingkat energy, tingkat kesadaran.
2. BB, TB, LILA, tanda vital normal (RR konsisten, nadi cenderung bradicardy,
suhu 36,2-38, respirasi 16-24)
3. Kepala : rabut, wajah, mata, (conjungtiva) hidung, mulut, fungsi pengecapan,
pendengaran dan leher.
4. Payudara pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan areola dan
punting susu, stimulation nipple ereksi. Kepenuhan atau pembengkakan,
pembenjolan, nyeri, produksi laktasi/ kolostrum perabaan pembesaran
kelenjer getah bening di ketiak.
5. Abdomen : teraba lembut, tekstur kenyal, musculus distensi, strie. Tinggi
fundus uterus, konsistensi (keras, lunak) lokasi, kontraksi uterus, nyeri
perubahan distensi.
6. Genetalia : lihat struktur, peregangan, udeme vagina, keadaan liang vagina
(licin,, kendur/lemah) adakah hematoma, nyeri, tegang, perineum : keadaan
luka apisiotomi (echimosis, edema, kemerahan, eritema, drainage. Lochia
warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi, 1-3 hari rubra, 4-10 hari
serosa, >10 hari alba ) anus : hemoroid.
7. Muskuluskeletal : tanda human, edema tekstur kulit, nyeri bila dipalpasi,
kekuatan otot.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma mekanis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem berier tubuh
3. Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan dengan menyusui
4. PERENCANAAN

Diagnose Perencanaan
No keperawata
Tujuan Intervensi Rasional
n
1. Dx 1 Setelah 1. Kaji 1. mengetahui
dilakukan keadaan
karakteristik
tindakan nyeri
keperawatan nyeri . 2. mengalihkan
selama 3x24jam rasa nyeri
2. Anjurkan
nyei teratasi 3. memberikan
teknik distraksi kenyamanan
pada pasien
dan rileksasi
4. mengurangi
3. Berikan posisi nyeri secara
bertahap
nyaman
Memotifasi
untuk
mobilisasi diri
2. Dx 2 Setelah 1. Kaji keadaan 1. Mengetahui
dilakukan luka keadaan luka
tindakan 2. Observasi 2. Mengetahui
keperawatan tanda infeksi munculnya
3x23 jam 3. Pantau TTV tanda infeksi
diharapkan dan kadar 3. Mengetahui
masalah infeksi leukosit keadaan
tidak muncul KH 4. Lakukan vulva umum
: - tidak hygiene/pera 4. Membersihk
terdapat tanda watan luka an daerah
infeksi 5. Kolaborasi luka
Suhu tubuh dalam 5. Obat dapat
normal pemberian mencegah
obat timbulnya
infeksi .
3. Dx 3 Setelah 1. Kaji kondisi 1. Mengetahui
dilakukan payudara keadaan
tindakan 2. Kaji payudara
keperwatan pengetahuan 2. Mengetahui
3x24 jam pengalaman pengalaman
diharapkan menyusui dalam
masalah nutrisi 3. Lakukan menyusui
bayi dapat perawatan 3. Merangsang
terpenuhi KH : payudara pengeluaran
Klien sudah tahu 4. Kolaborasi ASI
cara menyusui dalam 4. Memperlanc
dengan benar pemberian ar produksi
Bayi mendapat pelancar ASI ASI
asupan asi dari
ibu
Asi ibu keluar

5. DAFTAR PUSTAKA
Reeder & Martin (2011). Maternity nursing : family. Newborn, and women’s
health care. 18 th ed, alih bahasa afiati, Nur Rachmawati, Djuwitaningsih.
Jakarta : EGC
Lowdermik, D.L.,Perry,S.E.& Cashion (2013) keperawatan maternitas edisi 8 buku
2. Singapore: Elsevier
Buku bobak. (2010) Buku ajaran keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I DENGAN POSPARTUM SPONTAN DI


RUANG VK DI RS. TENTARA CIREMAI KAB. CIREBON
Disusun oleh :
NUR INDAH SARI
NIM 04416018024
Tingkat II A

AKADEMI KEPERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON

Jl. BuntetPesantren, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon


Tel/Fax: (0231)635747/636985
TahunAjaran 2019/20220

ASUHAN KEPERAWATAN PADA POSTPARTUM

I. Pengkajian
A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : Ny. i

Tempat/Tanggal lahir : cirebon, 12 september 19980

Agama : islam

Suku bangsa : indonesia

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : pedagang

Alamat : ds setpatok kec mundu kab cirebon

Diagnosa medis : pospartum noral

Nomor Medrek : 077777

Tanggal Pengkajian : 28 juni 2015

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. y

Suku : indonesia

Pendidikan terakhir : sma

Pekerjaan : pedagang

Agama : islam

Alamat : ds setupatok kec mundu kab cirebon

Hubungan dengan Klien : suami istri

B. Alasan Masuk RS : nyeri pada perut bagian bawah


C. Keluhan Utama Saat Di Kaji : nyeri pada jalan lahir
P : klie mengatakan ada luka pada jalan lahir
Q : klien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyei pada bagian perineum
S : skala nyeri 5
T : klien mengatakan nyerinya timbul terus menerus
D. Riwayat Kesehatan Sekarang ; Klien sebelum nya mengeluh kencang-kencang sejak 3
jam sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 28 juni 2015.
E. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan belum pernah di rawat dirumah sakit sebelumnya.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluaganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
diabetes dan hipertensi
G. Riwayat Obstetri Ginekologi
1. Riwayat Ginekologi
c. Riwayat menstruasi
1) Menarche : 12 tahun
2) Lamanya haid : 4 hari
3) Siklus : 28 hari
4) Banyaknya : 2x/ hari
5) Sifat darah (warna, bau, cair/gumpalan, dismenor).
6) HPHT 20 oktober
7) Taksiran persalinan. : 27 juli 2016
d. Riwayat perkawinan (suami danistri)
1) usia perkawinan : 20 tahun
2) lama perkawinan : 2 tahun
3) pernikahan yang ke– 1
e. Riwayat kontrasepsi
1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil. : tidak ada
2) Waktu dan lama penggunaan. : -
3) Masalah dalam penggunaan cara tersebut. : -
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah persalinan sekarang. : suntik
5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga. : 3

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, & nifas yang lalu
G 1 P1 A0

No Anak Jenis Penolong jenis BB/ Masalah Keadaa


Persalin n
Ke kelamin PB Hamil Lahir Nifas Bayi
an Bayi

- - - - - - - - - - -

c. Riwayat kehamilan sekarang


1) Klien merasa hamil 9 bulan.
2) Keluhan waktu hamil.: mual
3) Gerakan anak pertama dirasakan : lupa
4) Imunisasi. : TT
5) Penambahan BB selama hamil : 7kg
6) Pemeriksaan kehamilan teratur/tidak. : teratur
7) Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan. : puskesmas

d. Data Biologis
Aktivitas Sehari-hari

No ADL Sebelum Hamil Saat Hamil

1. NUTRISI
Makan
- Tidak ada - TKTP
- Jenis menu
- 3x/hari - 3x/hari
- Frekuensi
- 1 porsi
- Porsi - ½ porsi
- Tidak ada
- Pantangan - Tidak ada
- Tidak ada
- Keluhan - Mual
Minum

- Jenis minuman - Tidak ada


- Frekuensi - - - Air putih
- Jumlah - - - 2,2 liter
- Pantangan - Tidak ada - Minuman
- Keluhan bersoda
- -

2. ISTIRAHAT DAN
TIDUR
Malam
- Berapa jam - 6 jam - 7 jam
- Dari jam...s.d jam... - 11 s.d 4 - 22.00 sd
- Kesukaran tidur - Tidak ada 04.00
Siang - Tidak ada
- Berapa jam
- Dari jam...s.d jam... - 1 ½ jam - 2 jam
- Kesukaran tidur - 13.00 s.d
14.30 - 13.00 sd
- Tidak ada 15.00

- Tidak ada

3. ELIMINASI
BAK
- Frekuensi - 4-5x/hari - 3-4x/hari
- jumlah - - - -
- Warna - Kuning - Kuning
- Bau keruh
- Pesing
- Kesulitan
- Tidak ada - Pesing
BAB
- Ada
- Frekuensi - 2x/hari
- Warna bau 1x/hari BAB
- Kesulitan - Kuning khas Kuning
kemerahan
- Tidak ada
Susah buat
jongkok

No ADL Sebelum Hamil Saat Hamil

4. PERSONAL HYGINE
Mandi
- Frekuensi - 2x/hari - 2x/
- Menggunakan sabun - Iya hari
- Frekuensi gosok gigi - 3x/hari - Iya
- Gangguan - 3x/
- Tidak
Berpakaian
ada hari
- Frekuensi ganti pakaian - 2x/hari - Iya
- 2x/
hari

5. MOBILITAS DAN
AKTIVITAS
- Aktivitas yang dilakukan - - Sena
- Kesulitan Tidak ada m
- Saat
tidur

e. Data Psikososial Spiritual


1. Psikososial
a. Pola Pikir dan Persepsi
Ibu sudah tau cara memberikan asih yang baik dan benar
b. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini takut asihnya tidak keluar, harapan setelah
menjalani perawatan rasa nyeri berkurang dan asih keluar, perubahan yang dirasa
setelah hamil badan menjadi ringan
c. Konsep diri
Gambaran diri, peran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri
d. Hubungan/komunikasi
Baik, mengguanakan bahasa indonesia
e. Kebiasaan seksual
Tidak ada
2. Spiritual
Ibu percaya kepada tuhan yang maha esa bahwa ia akan segera pulih
f. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
- Kesadaran : composmetis
- Postur tubuh : normal tidak mengalami lordosis dan kiposis
- Penampilan : rapi

b. TTV

- TD : 120/70 mmHg
- Nadi : 88x/mnt
- Respirasi : 20x/mnt
- BB sebelum hamil 56 kg
- BB saat ini 65 kg

c. Kepala
Bentuk simetris,distribusi rambut merata ,kebersihan kulit kepala bersih , tidak ada
nyeri tekan

d. Muka
Edema pada dahi tidak ada ,cloasma gravidarum pd muka ada

1) Mata
Konjungtiva anemis,sclera putih ,refleks pupil normal miois dan midriasis,fungsi
penglihatan normal dapat membedakan warna.
2) Telinga
Bentuk simetris antara kanan dan kiri ,fungsi pendengaran nomal ,kebersihan
bersih.

3) Hidung
Nyeri tekan pada sinus maksilaris tidak ada, fungsi penciuman normal dapat
membedakan bau, passage udara

4) Mulut
Warna bibir merah muda, kelembaban mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan,
terdapat carries gigi, fungsi pengecapan normal dapat membedakan rasa asin manis
asam dan pahit.

5) Leher
Tidak ada nyeri tekan , tidak ada pembesaran thyroid,JVP.

6) Dada
Pergerakan dada normal antara kanan dan kiri,retraksi sternal, auskultasi bunyi
pernafasan normal , jantung normal tidak ada nyeri tekan.

7) Payudara
Hyperpigmentasi,kebersihan sedikit kotor,keadaan puting susu normal,sekresi pre
colostrum.
8) Abdomen
Terdapat Striae gravidarum di bagian abdomen,kebersihan kulit abdomen
bersih ,tidak ada adanya linea nigra, tidak ada bekas luka operasi,bising usus normal
,pemeriksaan Leopod I-IV.

9) Ekstremitas
- Atas : ROM dapat meniru gerakan perawat, kekuatan tonus normal, tidak ada
edema, CRT normal kembali luramg dai 2 detik, refleks bisep/trisep
normal
- Bawah : ROM normal dapat meniru gerakan perawat, kekuatan otot, tida ada
edema, varises, CRT normal , refleks patela normal

10) Vulva Vagina


Kebersihan sedikit kotor , varises pada vulva, lekore, keluaran cairan pervaginam.

e. Data Penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Metode


Darah rutin
Hemoglobin 14.4 13.5-17.5 9/dl spectiophotometry
Leukosit 13.3 4-10 Ribu E. impedence
Eritrosit 4,73 4.5-6.8 Juta E. impedence
Hematrokit 43,1 40-50 % Integration volume
Monosit 0.1 0.2-1.0
Granulasit 11.5 2-4 E. impedence

f. Pengobatan

Tanggal 28 juni 2015


- Ciprotiaxin 2x1 (500mg)
- Infus RL 20 Tpm

II. ANALISA DATA

No Symptom Etiologi Problem

Ds : klien mengatakan Trauma mekanis Nyeri


nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q : seperti di tusuk-
tusuk
R : pada perineum
S : skala nyeri 5
T : timbul terus
menerus
DO
Pasien mengeluh
nyeri wajah tampak
meringis
DS : klien Episiotomy Resiko tinggi
mengatakan nyeri infeksi
pada luka perineum Terbukanya
DO : terdapat luka sistem barrier
episiotomy leukosit tubuh
13.3 suhu 36.5 Infasi bakteri
Nadi : 88x/mnt Resti infeksi

DS : klien Kontraksi duktus Resiko bayi tidak


mengatakan asi belum dan alveoli tidak terpenuhi
keluar efektif
DO : punting Asi tidak keluar
menonjol Inefektif
Areola meluas menyusui
Asi belum keluar Resiko nutrisi
tidak terpenuhi

III. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma mekanis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem berier tubuh
3. Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan dengan menyusui
IV.Nursing Care Plan

Rencana Keperawatan

No DP
Tujuan Intervensi Rasional

1. 1 Setelah dilakukan 4. Kaji karakteristik 1. Mengetahui


tindakan
keperawatan nyeri . keadaan nyeri
selama 3x24jam 5. Anjurkan teknik 2. Mengalihkan rasa
nyei teratasi distraksi dan nyeri.
rileksasi 3. Memberikan
6. Berikan posisi kenyamanan
nyaman pada pasien
7. Memotifasi untuk 4. Mengurangi nyeri
mobilisasi diri secara bertahap

2 Dx 2 Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan luka 1. Mengetahui


tindakan 2. Observasi tanda keadaan luka
keperawatan infeksi 2. Mengetahui
selama 3x24 jam 3. Pantau TTV dan munculnya tanda
diharapkan kadar leukosit infeksi
masalah infeksi 4. Lakukan vulva 3. Mengetahui
tidak muncul hygiene/perawata keadaan umum
dengan KH : n luka 4. Membersihkan
5. Kolaborasi dalam daerah luka
Tidak terdapat
pemberian obat 5. Obat dapat
tanda infeksi
mencegah
Suhu tubuh normal timbulnya nyeri

Leukosit normal

3. Dx 3 Setelah dilakukan 1. mengkaji kondisi 1. Mengetahui


keperawatan payudara keadaan
selama 3x24 jam 2. mengkaji payudara
diharapkan pengetahuan 2. Mengetahui
masalah nutrisi pengalaman pengalaman
bayi terpenuhi KH : menyusui dalam menyusui
klien sudah tahu 3. meLakukan 3. Merangsang
cara menyusui perawatan pengeluaran asi
yang benar payudara 4. Memperlancar
4. beKolaborasi produksi ASI
Bayi mendapat
dalam pemberian
asupan asi dari ibu
pelancar ASI
Asi ibu keluar

IV. Catatan Perkembangan

No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

1 29 juni 2015 1. Mengkaji S : klien


karakteristik nyeri mengatakan
2. Mengkaji teknik masih nyeri
nafas pada jalan lahir
3. Memberikan
O : - pasien
posisi nyaman
mengeluh nyeri
4. Memotivasi untuk
mobilisasi dini Wajah tampak
sesuai index meringis

A : masalah
teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi

2 29 juni 2015 1. Memonitor ttv S : Klien


2. Mengkaji keadaan mengtakan
luka nyeri di bagian
3. Mengobservasi luka jahitan
tanda infeksi
O : tidak ada
4. Memberikan obat
perdarahan
ciproflaxin 500mg
Tidak ada tanda
infeksi

A : masalah
infeksi tidak
tejadi

P : lanjutkan
intervensi

3 29 juni 2015 1. Mengkaji kondisi S : klien


payudara mengatakan asi
2. Mengajarkan belum keluar
teknik menyususi
O : payudara
3. Mengajarkan klien
teraba kencang
untuk melakukan
asi belum
perawatan
keluar
payudara
4. Memberikan A : masalah
pendidikan belum teratasi
kesehatan tentang
P : intervensi
nutrisi pada ibu
dilanjutkan
menyusui

Anda mungkin juga menyukai