ORIENTASI
“Assalamu’alaikum kenalkan saya adalah perawat … yang bertugas di ruang ini, saya dinas
pagi dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.” “Bagaimana perasaan hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang rasakan selama ini. Dimana dan
berapa lama kita bicara?”
KERJA
“Bagaimana perasaan setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini merasa
paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri? Apakah merasa tak
berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah
berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa mati? Apakah pernah
mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang rasakan?” Jika
pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya
pasien membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”.
“Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan.”
“Apa yang akan lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat diruangan ini
dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi B jangan sendirian ya? Katakan pada
perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
“Saya percaya dapat mengatasi masalah,?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?” “Coba sebutkan lagi cara tersebut?”
“Saya akan menemui terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
(jangan meninggalkan pasien)
ORIENTASI
“Assalamu’alaikum!, masih ingat dengan saya kan? Bagaimana perasaannya hari ini?
Apakah ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas
tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?
KERJA
“Baiklah, tampaknya membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup.” “Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak
ada benda-benda yang membahayakan.”
“karena tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup, maka saya
tidak akan membiarkan sendiri.”
“Apa yang lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul, maka
untuk mengatasinya harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman
yang sedang besuk. Jadi usahakan jangan pernah sendirian ya..?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah
kita bicarakan tadi? Bagus. Bagaimana masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih
ada perasaan/dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain.
Kalau sudah tidak ada keinginan bunuh diri, saya akan ketemu lagi, untuk membicarakan
cara meningkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja.”
ORIENTASI
“Assalamu’alaikum! Bagaiman perasaan saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri
kehidupan? Baik, sesuai janji kita 2 jam yang lalu sekarang kita akan membahas tentang
rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih miliki. Mau berapa lama? Dimana?”
KERJA
“Apa saja dalam hidup yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau
meninggal. Coba ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan pasien. Keadaan yang
bagaimana yang membuat pasien merasa puas? Coba sebutkan kegiatan apa yang masih
dapat lakukan selam ini?.” “Bagaimana kalau mencoba melakukan kegiatan tersebut, mari
kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang patut syukuri dalam hidup? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan jika
terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (afirmasi). Nanti jam 12 kita bahas tentang cara
mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-
perasaan yag tidak terkendali segera hubungi saya ya!”
SP 1 keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang mencoba bunuh
diri.
ORIENTASI
“Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya … yang merawat putra bapak dan ibu
dirumah sakit ini”. “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar
B tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita
berbincang-bincangnya Pak/Bu?” Sambil kita awasi terus pasien.
KERJA
“Bapak/Ibu, pasien sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan pekerjaan
dan ditinggal istrinya, sehingga sekarang selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi
yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi terus-
menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya.. pokoknya kalau dalam kondisi serius seperti
ini tidak boleh ditinggal sendirian sedikitpun”
“Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang
tersebut tidak boleh ada disikitar pasien.” “Selain itu, jika bicara dengan pasien fokus pada
hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif”.
“Selain itu sebaiknya pasien punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain
sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?” “Coba Bapak/Ibu sebutkan lagi cara tersebut?” “Baik mari sama-sama kita temani,
sampai keinginan bunuh dirinya hilang.”