Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS LAPORAN NERS


PADA STASE KEPERAWATAN JIWA

YULIASTUTI
201030200028

PEMBIMBING
Ns. SRI SUPAMI, S.Kep, S. Pd, M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM B


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2020
STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO BUNUH DIRI

A. SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh


diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini.
1. Orientasi
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di
ruang Mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama
ini. “Dimana dan berapa lama kita bicara?”

2. Kerja
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan
bencana ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan
kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah
daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?

Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?

”Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan


dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan
mengatakan:
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau
keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta
bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang
sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga
atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”

3. Terminasi
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )

B. SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien


yang mencoba bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
1. Orientasi
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra
bapak dan ibu di rumah sakit ini”.
”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A
tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini
saja kita berbincang-bincangnya Pak/Bu?”Sambil kita awasi terus A.
2. Kerja
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan
sahabat karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu
ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi A yang dapat mengakiri
kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi A terus-
menerus.
“Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya kalau alam kondisi serius
seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang
dapat digunakan A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali
pinggang. Semua barang-barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”.
”Selain itu, jika bicara dengan A fokus pada hal-hal positif, hindarkan
pernyataan negatif.
”Kemudian sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan
hobbynya bermain sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri”

3. Terminasi
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama
kita temani A, sampai keinginan bunuh dirinya hilang.

C. SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat


bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
1. Orientasi
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah
dorongan mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu
sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan
yang masih B miliki. Mau berapa lama? Dimana?
2. Kerja
“Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang
sedih dan rugi kalau B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik
dalam kehidupan B. Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa
puas? Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut B
syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan
selama ini”.
“Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita
latih.”

3. Terminasi
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan
kembali apa-apa saja yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan
ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan B jika terjadi dorongan
mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B”.
“Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu
disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan
baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang
tidak terkendali segera hubungi saya ya!”

D. SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan


dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
1. Orientasi
”Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaannya? Masihkah ada keinginan
bunuh diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang
kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang
selama ini timbul. Mau berapa lama? Di saja yah ?”
2. Kerja
“Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh
diri, apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba
kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan!
“Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B bisa dicoba!”Mari kita
buat rencana kegiatan untuk masa depan.”

3. Terminasi
“Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi
masalah yang B akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan
masalah dengan cara yang dipilih B tadi”.
“Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas
pengalaman B menggunakan cara yang dipilih”.

Anda mungkin juga menyukai