Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Ns.Duma Lumban Tobing, M. Kep, Sp. Kep. J

Disusun Oleh :

Nurul Aliyyah Rahmah 1810711003


Dini Sholihatunnisa 1810711030
Amalia Tiara Kusuma 1810711032
Jumiati Lestari 1810711039
Dinar Aufia F.H 1810711051

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2020
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri

2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri

3. Tujuan
Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat mengamankan pasien
c. Melakukan kontrak treatment
d. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Melatih cara mengendalikan bunuh diri

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
Strategi Pelaksaan Tindakan Keperawatan 1 (SP 1)
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
o Assalamualaikum selamat pagi bapak/ibu, perkenalkan saya perawat Dini
yang akan bertugas dari pukul 07.00 – 02.00 siang nanti

b. Validasi
o Sebelumnya, apakah bapak/ibu dapat menyebutkan nama dan tanggal
lahir?
o Baik bapak/ibu X, Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Apakah
semalam dapat tidur dengan nyenyak?

c. Kontrak
o Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-benda
apa saja yang dapat membahayakan diri bapak/ibu, serta bagaimana
cara mengendalikan dorongan untuk bunuh diri? Tujuannya agar
bapak/ibu dapat mengetahui benda-benda apa saja yang dapat
membahayakan diri, serta mengetahui cara mengendalikan untuk
dorongan bunuh diri. Tempatnya disini saja, waktunya sekitar 15-20
menit. Bagaimana apakah bapak/ibu bersedia?
2. Fase Kerja
o “Bapak/Ibu, apakah Bapak/Ibu tahu benda-benda yang dapat
membahayakan diri bapak? coba sebutkan apa saja benda-benda
tersebut.
o Bagus sekali, Bapak/Ibu tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri
Bapak.
o Apakah salah satu benda tersebut ada dikamar Bapak/Ibu? Kalau ada
benda tersebut jangan Bapak/Ibu dekati atau pegang ya Pak/Bu.
o Apa bapak/ibu sering mendengar bisikan yang mendorong Bapak/Ibu untuk
melakukan bunuh diri?
o Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika suara-suara itu datang?
o Bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara
itu, apakah Bapak/Ibu mau?
o Pak/Bu, kalau suara-suara itu ada, bapak/ibu tutup kedua telinga rapat-
rapat seperti ini Pak/Bu, dan katakan dengan keras JAUHI SAYA, PERGI
KAMU !!! KAMU PALSU.

3. Fase Terminansi
a. Evaluasi
o Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui benda-benda
yang dapat membahayakan diri Bapak/Ibu, dan mengetahui
cara mengusir suara-suara yang menyuruh Bapak/Ibu
melakukan bunuh diri?
o Coba Bapak ulangi lagi apa yang saya ajarkan tadi. Iya begitu
pak, bagus

b. RTL
Bapak/Ibu, selama kita tidak bertemu, bila Bapak/Ibu melihat benda-benda
yang dapat membahayakan Bapak, segera jauhi, dan jika Bapak/Ibu
mendengar suara-suara itu kembali, segera Bapak/Ibu usir dengan cara yang
sudah kita pelajari tadi ya Pak/Bu.

c. Kontrak yang akan datang


o Baiklah bapak/ibu sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan
terlebih dahulu?
o Baik jika tidak ada akan saya tinggal dulu ya, saya akan kembali pada
saat jam 12 siang nanti untuk membahas tentang cara berfikir positif
tentang diri sendiri dan mengahargai diri sebagai individu yang
berharga. Bagaimana apakah bapak/ibu bersedia?
o Baik, Selamat istirahat pak/bu.
Strategi Pelaksnaan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Sp2)

1. ORIENTASI

a. Salam terapeutik
o “Assalamualaikum Ibu S, bagaimana perasaannya Ibu saat ini? ”
b. Evaluasi dan validasi
o “Ibu, kemarin kita sudah bercakap-cakap tentang cara mengendalikan dorongan
bunuh diri yang Ibu rasakan. Apakah Ibu sudah mempraktekkannya?”
o “Boleh saya lihat jadwal latihannya, Bu?” Bagus!”
c. Kontrak :
o “ Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan bercakap-cakap tentang aspek
positif Ibu, bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu
yang berharga”
o “Dimana enaknya kita berbincang-bincang , Bu?”
o “Berapa lama Ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?”
o Tujuan
o “ Nah Bu, nanti kita harapkan Ibu bisa untuk berfikir positif terhadap diri dan
mampu menghargai diri sendiri.”

2. KERJA
o “ Apa pekerjaan Ibu dahulu?”
o “ Bagaimana prestasi Ibu selama bekerja?”
o “ Apakah Ibu suka berorganisasi?” Organisasi apa?” Apa jabatan Ibu?”
o “ Adakah hal yang membahagiakan yang dulu pernah Ibu rasakan?”
o “Apa kegiatan sehari-hari ibu dahulu?”
o “Keterampilan apa yang ibu miliki? Apa hobby ibu? (Menjahit)
o “Wah.., rupanya Ibu pandai menjahit ya, tidak semua orang bisa menjahit lho
Bu”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
o “Bisa Ibu ceritakan kepada saya kapan pertama kali ibu belajar menjahit? siapa
yang dahulu  mengajari Ibu menjahit?Dimana?”
o “Bisa Ibu certitakan bagaimana cara menjahit yang baik itu?”
o “ Bagus!!”
o “Coba kita buat jadual untuk kemampuan Ibu ini ya, berapa kali sehari/seminggu
Ibu mau menjahit?”
o “Oh ya Bu, 3 hari seminggu ya. Senin, Rabu, dan Jum’at”
o “Apa yang Ibu harapkan dari kemampuan menjahit ini?”
o “Bagaimana pendapat ibu tentang keluarga Ibu? Apakah mereka menyayangi Ibu?

o “ Lalu, anak-anak Ibu? Siapakah yang akan mengasuh mereka?”
o “ Apakah ibu menyayangi mereka?”
o “ Bagaimana Ibu menunjukkan Kasih sayang Ibu?”
o “ Mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan Ibu sebagai sIburan
mereka. tempat mereka meminta bantuan dan saran serta tempat meraka
berlindung jika ada masalah”
o “ Ibu masih mempunyai keluarga yang memperhatikan dan menyayangi ibu.Selain
itu, ibu juga memiliki fisik dan kepintaran. Bukankah itu modal yang bagus untuk
memulai hidup baru?”
o “Apa yang sedang ibu fikirkan sekarang?”
o “Apakah Ibu tahu apa saja cara yang bisa kita lakukan agar selalu berfikir
positif?”
o “Pertama Buat daftar ucapan syukur harian. Buatlah minimal 5 hal yang Ibu
syukuri setiap hari. Kedua, Berbicara positif pada diri sendiri. Jadikan diri Ibu
sendiri sebagai teman bukan musuh, lalu rangkul dan berpikirlah positif kepada
diri sendiri.Ketiga, Nyatakan kata-kata positif kepada orang lain dan kepada diri
sendiri seharian penuh. Buatlah sebuah usaha untuk mengisi tiap-tiap hari dengan
kata-kata dan pikiran optimis. Keempat, Ketahui cita-cita, impian dan minat
Ibu. Fokus untuk memperoleh hal-hal yang Ibu minati dalam hidup. Impian Ibu
adalah pemberi motivasi dan Ibu menginginkan untuk mengejar sebuah masa
depan yang positif.
o “Apakah Ibu memunyai suatu Impian, cita-cita, dan atau minat?”
o “ Nah Bagus sekali, Ibu sudah punya Impian”
o “ Apa Usaha Ibu untuk mncapai Impian itu?”
o “ Coba Kita masukkan dalam jadwal harian Ibu. Ibu mau latihannya berapa kali?”
o “Tiga kali seminggu juga?” Hari apa aja Bu?”
o “ Selasa, Rabu, Sabtu?”
o “Apa sajakah menurut ibu berharga di dalam diri Ibu?”
o (Ini bisa sifat, watak, skill, pengetahuan, kelebihan, pedoman hidup yang Ibu
yakini, kebaikan Ibu, sikap, atribut akademik, modal sosial yang Ibu miliki, dan
lain-lain)
o “Apa sajakah pekerjaan yang menurut Ibu itu bernilai atau berharga buat diri Ibu?
( entah itu untuk hari ini atau hari esok). Untuk meningkatkan  Rasa menghargai
diri Ibu bisa memulai dengan  menyadari kelebihan dan kekurangan diri,
kemudian kelebihan itu Ibu maksimalkan untuk dipacai, selanjutnya latihlah diri
untuk memiliki jiwa yang lebih besar, pikiran yang lebih besar atau pertimbangan
yang lebih bijak. Latihlah menghadapi persoalan dengan keputusan.
Jauhi hal – hal yang berpotensi menegatifkan perasaan dan pikiran.

3. TERMINASI
a. Evaluasi Subjektif
o “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang aspek positif Ibu,
bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang
berharga”
o “Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan?”
b. Evaluasi Objektif
o “ Jadi Ibu, sudah tahukan tentang aspek positif Ibu? Bisa Ibu jelaskan lagi?”
o “Tadi kan kita sudah bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai
individu yang berharga”
o Bagaimana caranya Ibu?”
o “Setelah ini coba Ibu lakukan latihan bagaimana cara berfikir positif dan
menghargai diri sebagai individu yang berharga”
o Nanti kalau Ibu ada masalah, Ibu bisa mempraktekkan cara yang telah kita pelajari
tadi.
c. Rencana tindak lanjut
o “ ini ada format kegiatan cara berfikir positif dan menghargai diri.nanti kalau Ibu
melakukan sesuai dengan jadwal kita, ibu kasih tIbu contreng ya disini
o Kontrak Waktu
o “Besok kita ketemu lagi ya , Bu?”
o “Ibu maunya jam berapa?”
o “Tampatnya dimana?”
o “Nanti kita akan membicarakan tentang pola  yang efektif Ibu , setuju?”
o Wasslakum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai