Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

SP RESIKO BUNUH DIRI

DISUSUN OLEH :
GEFRINA BELLA ISRIANI
1411316008

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Ira erwina, M.Kep, Sp. Kep J

PROGRAM B 14 FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ANDALAS
2015

STRATEGI PELAKSANAAN I

Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan bunuh diri dengan


melihat aspek positif diri

A.

Proses Keperawatan

1.

Kondisi klien

DS :

Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri


Klien mengatakan lebih baik mati saja
Klien mengatakan sudah bosan hidup

DO :

Ekspresi murung
Tak bergairah
Ada bekas percobaan bunuh diri

2.
Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri
4.

Tindakan Keperawatan

Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien


Mengamankan benda-benda yang dapat mengamankan pasien
Melakukan kontrak treatment
Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
Melatih cara mengendalikan bunuh diri

B.
1.

Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.


Orientasi

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikumperkenalkan nama saya Gefrina Bella Isriani, senang dipanggil Gina
saya mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas , saya dinas disini selama 2 minggu
pak, jadi selama 2 minggu kedepan sayalah yg akan merawat bapak. Nama bapak siapa
senang dipanggil apa ?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan dan kabar bapak hari ini?, bagaimana tidur bapak semalam?
c. Kontrak
Bagaimana pak kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-benda apa saja yang
dapat membahayakan diri bapak, serta bagaimana cara mengendalikan dorongan bunuh
diri?, dimana kita akan bicara?, bagaimana kalau di taman pak?, berapa lama kita akan
berbincang-bincang?, bagaimana kalau waktu berbimcang-bincang kita selama 15
menit?, apakah bapak setuju?
d. Tujuan
Tujuan pembicaraan kita adalah agar bapak tahu benda-benda apa saja yang dapat
membahayakan diri bapak, serta bapak dapat mengetahui cara mengendalikan dorongan
bunuh diri.

2.

Fase kerja
Bapak, apakah bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak?, coba
sebutkan apa saja benda-benda tersebut!. Bagus sekali sekali bapak, bapak tahu bendabenda yang dapat membahayakan diri bapak. Apakah salah satu benda tersebut ada
dikamar bapak?, kalau ada benda tersebut jangan bapak dekati atau pegang ya pak. Apa
bapak sering mendengar bisikan yang mendorong bapak untuk melakukan bunuh diri?,
apa yang bapak lakukan ketika suara-suara itu datang? Bapak, bagaimana kalau saya
ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara itu, apakah bapak mau?, pak, kalau
suara-suara itu ada, bapak tutup kedua telinga rapat-rapat, seperti ini pak, dan katakana
dengan keras, JAUHI SAYA, PERGI KAMU !!! KAMU PALSU. Coba bapak lakukan
seperti yang saya ajarkan tadi, iya pak seperti itu, bagus

3.

Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif (respon klien)


Bagaimana perasaan bapak setelah bapak mengetahui benda-benda yang dapat
membahayakan diri bapak, dan mengetahui cara mengusir suara-suara yang menyuruh
bapak melakukan bunuh diri?
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak ulangi lagi apa yang saya ajarkan tadi, iya begitu pak
c. Rencana tindak lanjut
Bapak, selama kitak tidak bertemu, bila bapak melihat benda-benda yang dapat
membahayakan bapak, segera jauhi, dan jika bapak mendengar suara-suara itu kembali,
segera bapak usir dengan cara yang sudah kita pelajari tadi ya pak.
d.

Kontrak yang akan datang


Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi pak?,bagaimana
kalau besok?, baiklah besok kita akan membahas tentang cara berfikir positif tentang diri
sendiri dan mengahargai diri sebagai individu yang berharga. Tempatnya mau dimana pak?
Bagaimana kalau di taman pak?, baik besok kita dari jam 08.30- 08.45 WIB. Apakah
bapak setuju?, baiklah pak selamat beristirahat.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP2)


RESIKO BUNUH DIRI

Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan berpikir positif terhadap keluarga
dan lingkungan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
:
DO
: Klien tampak murung dan banyak diam. Klien terlihat tidak bersemangat,
dan mengasingkkan diri dari keramaian, gelisah dan mudah merasa letih.
Klien pernah mencoba bunuh diri.
DS
: Klien bercerita bahwa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi. Klien
mengatakan terkadang ingin bunuh diri.
2. Dx Keperawatan
: Resiko Bunuh diri
3. Tujuan
:
Klien dapat mengidentifikai aspek positif yang dimiliki
Klien mampu berfikir positif terhadap diri
Klien mampu menghargai diri sebagai individu yang berharga
4. Tindakan Keperawatan
:
Mengidentifikasi asek positif yang dimiliki klien
Mendorongklien untuk berfikir positif terhadap diri
Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga

B. Strategi Pelaksnaan
1. ORIENTASI
Salam : Assalamualaikum Ibu S, bagaimana perasaannya Ibu saat ini?
Evaluasi dan validasi : Ibu, kemarin kita sudah bercakap-cakap tentang cara
mengendalikan dorongan bunuh diri yang Ibu rasakan. Apakah Ibu sudah
mempraktekkannya?
Boleh saya lihat jadwal latihannya, Bu? Bagus!
Kontrak : Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan bercakap-cakap tentang aspek
positif Ibu, bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu
yang berharga
Dimana enaknya kita berbincang-bincang , Bu?
Berapa lama Ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang
hal tersebut?

Tujuan : Nah Bu, nanti kita harapkan Ibu bisa untuk berfikir positif terhadap diri dan
mampu menghargai diri sendiri.

2. KERJA
Apa pekerjaan Ibu dahulu?
Bagaimana prestasi Ibu selama bekerja?
Apakah Ibu suka berorganisasi? Organisasi apa? Apa jabatan Ibu?
Adakah hal yang membahagiakan yang dulu pernah Ibu rasakan?
Apa kegiatan sehari-hari ibu dahulu?
Keterampilan apa yang ibu miliki? Apa hobby ibu? (Menjahit)
Wah.., rupanya Ibu pIbui membuat menjahit ya, tidak semua orang bisa menjahit lho
Bu(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
Bisa Ibu ceritakan kepada saya kapan pertama kali ibu belajar menjahit? siapa yang
dahulu mengajari Ibu menjahit?Dimana?
Bisa Ibu certitakan bagaimana cara menjahit yang baik itu?
Bagus!!
Coba kita buat jadual untuk kemampuan Ibu ini ya, berapa kali sehari/seminggu Ibu mau
menjahit?
Oh ya Bu, 3 hari seminggu ya. Senin, Rabu, dan Jumat
Apa yang Ibu harapkan dari kemampuan menjahit ini?
Bagaimana pendapat ibu tentang keluarga Ibu? Apakah mereka menyayangi Ibu?
Lalu, anak-anak Ibu? Siapakah yang akan mengasuh mereka?
Apakah ibu menyayangi mereka?
Bagaimana Ibu menunjukkan Kasih sayang Ibu?
Mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan Ibu sebagai sIburan mereka.
tempat mereka meminta bantuan dan saran serta tempat meraka berlindung jika ada
masalah
Ibu masih mempunyai keluarga yang memperhatikan dan menyayangi ibu.Selain itu,
ibu juga memiliki fisik dan kepintaran. Bukankah itu modal yang bagus untuk memulai
hidup baru?

Apa yang sedang ibu fikirkan sekarang?


Apakah Ibu tahu apa saja cara yang bisa kita lakukan agar selalu berfikir positif?
Pertama Buat daftar ucapan syukur harian. Buatlah minimal 5 hal yang Ibu syukuri
setiap hari. Kedua, Berbicara positif pada diri sendiri. Jadikan diri Ibu sendiri sebagai
teman bukan musuh, lalu rangkul dan berpikirlah positif kepada diri sendiri.Ketiga,
Nyatakan kata-kata positif kepada orang lain dan kepada diri sendiri seharian penuh.
Buatlah sebuah usaha untuk mengisi tiap-tiap hari dengan kata-kata dan pikiran optimis.
Keempat, Ketahui cita-cita, impian dan minat Ibu. Fokus untuk memperoleh hal-hal yang
Ibu minati dalam hidup. Impian Ibu adalah pemberi motivasi dan Ibu menginginkan
untuk mengejar sebuah masa depan yang positif.
Apakah Ibu memunyai suatu Impian, cita-cita, dan atau minat?
Nah Bagus sekali, Ibu sudah punya Impian
Apa Usaha Ibu untuk mncapai Impian itu?
Coba Kita masukkan dalam jadwal harian Ibu. Ibu mau latihannya berapa kali?
Tiga kali seminggu juga? Hari apa aja Bu?
Selasa, Rabu, Sabtu?
Apa sajakah menurut ibu berharga di dalam diri Ibu?
(Ini bisa sifat, watak, skill, pengetahuan, kelebihan, pedoman hidup yang Ibu yakini,
kebaikan Ibu, sikap, atribut akademik, modal sosial yang Ibu miliki, dan lain-lain)
Apa sajakah pekerjaan yang menurut Ibu itu bernilai atau berharga buat diri Ibu? ( entah
itu untuk hari ini atau hari esok). Untuk meningkatkan Rasa menghargai diri Ibu bisa
memulai dengan menyadari kelebihan dan kekurangan diri, kemudian kelebihan itu Ibu
maksimalkan untuk dipacai, selanjutnya latihlah diri untuk memiliki jiwa yang lebih
besar, pikiran yang lebih besar atau pertimbangan yang lebih bijak. Latihlah menghadapi
persoalan dengan keputusan.
Jauhi hal hal yang berpotensi menegatifkan perasaan dan pikiran.

3. TERMINASI
Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang
aspek positif Ibu, bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai
individu yang berharga

Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan?


Evaluasi Objektif : Jadi Ibu, sudah tahukan tentang aspek positif Ibu? Bisa Ibu
jelaskan lagi?
Tadi kan kita sudah bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai
individu yang berharga
Bagaimana caranya Ibu?
Setelah ini coba Ibu lakukan latihan bagaimana cara berfikir positif dan
menghargai diri sebagai individu yang berharga
Nanti kalau Ibu ada masalah, Ibu bisa mempraktekkan cara yang telah kita
pelajari tadi.
Rencana tindak lanjut : ini ada format kegiatan cara berfikir positif dan
menghargai diri.nanti kalau Ibu melakukan sesuai dengan jadwal kita, ibu kasih
tIbu contreng ya disini
Kontrak Waktu : Besok kita ketemu lagi ya , Bu?
Ibu maunya jam berapa?
Tampatnya dimana?
Nanti kita akan membicarakan tentang pola yang efektif Ibu , setuju?
Wasslakum wr. wb

STRATEGI PELAKSANAAN III TINDAKAN KEPERAWATAN


Latihan Menyusun rencana Masa Depan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien sudah tampak tenang dan sudah mulai dapat menghargai hidup. Keinginan
untuk bunuh diri sudah berkurang karena klien sudah dapat mengatasi dorongan
keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
2. Dx Keperawatan
Risiko Bunuh Diri
3. Tujuan
Kien dapat mengungkapkan perasaannya
Klien dapat meningkatkan harga dirinya
4. Tindakan Keperawatan
Meningkatkan harga diri kien, dengan cara :
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
Berikan pujian bila klien dapat mengatakan perasaan yang positif
Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh klien
Merencanakan aktifitas yang dapat klien lakukan

B. STRATEGI PELAKSANAAN

SP 3 Pasien : Percakapan Untuk Meningkatkan Harga Diri Pasien Isyarat Bunuh Diri
ORIENTASI :
Salam : Assalamualaikum Ibuk S
Evaluasi Validasi : Bagaimana perasaan Ibuk S saat ini? Masih adakah dorongan untuk
mengakhiri kehidupan buk?
Kontrak Waktu : Baiklah ibuk, masih ingat dengan janji kita kemaren buk? Iya, benar
sekali buk. Jadi sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan membahas
tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih Ibuk S miliki. Ibuk
maunya berapa lama kita bercakap-cakap? 20 menit? Iya baiklah ibuk. Ibuk
maunya dimana? Disini saja? baiklah ibuk.
Tujuan : Baiklah ibuk, tujuan kita bercakap-cakap hari ini yaitunya untuk meningkatkatkan
harga diri ibuk, bahwa banyak hal yang perlu disyukuri dalam hidup ini, ya buk.

KERJA :
Baiklah Ibuk S Menurut ibuk, apa saja yang yang patut ibuk S syukuri dalam hidup ini?
Coba ibuk pikirkan siapa saja kira-kira yang akan sedih dan merasa dirugikan dan kehilangan
kalau ibuk S meninggal? Sekarang coba ibuk ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan
ibuk. Keadaan yang bagaimana yang akan membuat ibuk S merasa puas? Iya bagus ibuk.
Ternyata dalam kehidupan ibuk masih ada hal-hal baik yang patut ibuk S syukuri kan?
Bagaimana menurut ibuk? Coba ibuk sebutkan kegiatan apa yang masih dapat ibuk S lakukan
selama ini? Nah bagaimana kalau Ibuk S mencoba melakukan kegiatan tersebut, mari kita
latih buk.

TERMINASI :
Evaluasi Subjectif : Bagaimana perasaan Ibuk S setelah kita bercakap-cakap buk?

Evaluasi Objectif : Bisa ibuk sebutkan kembali apa-apa saja yang patut ibuk syukuri dalam
kehidupan ibuk S.
Rencana Tindak Lanjut :
Nah jadi jika terjadi dorongan untuk mengakhiri kehidupan, ingat dan ucapkan berulangulang hal-hal yang baik dalam kehidupan ibuk S. Iya, bagus buk. Selain itu coba ibuk ingatingat lagi hal-hal lain yang masih ibuk S miliki dan patut untuk disyukuri. Iya begitu buk.
Nah, bagaimana kalau kegiatan yang kita latih tadi dimasukkan ke dalam jadwal harian ibuk,
maunya jam berapa buk? Iya baiklah buk. Jangan lupa ditandai dalam jadwal harian kalau
sudah dilakukan ya buk seperti M (mandiri) kalau dilakukan sendiri, B (Bantu) kalau
diingatkan dan T (tidak) kalau tidak melakukan.
Kontrak Yang Akan Datang :
Baiklah buk sepertinya waktu kita sudah habis sesuai dengan janji kita tadi. Besok jam
10.00 saya akan datang lagi dan kita akan membahas tentang cara mengatasi masalah dengan
baik. Ibuk maunya dimana? Disini saja? Baiklah buk. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang
tidak terkendali segera hubungi saya ya buk!
Salam : Baiklah buk, saya permisi dulu. Assalamualaikukum buk

STRATEGI PELAKSANAAN IV

A.

Proses Keperawatan

1.

Kondisi klien

DS :

Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri


Klien mengatakan lebih baik mati saja
Klien mengatakan sudah bosan hidup

DO :

Ekspresi murung
Tak bergairah
Ada bekas percobaan bunuh diri

2.
Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
Klien tidak dapat mencapai masa dpan yang realistis
4.

Tindakan Keperawatan
o Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
o Mngidentifikasi cara mencapai masa depan yang realistis
o Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis

B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.


a.

Salam terapetik
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?

b.

Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini?, bagaimana dengan tidur bapak semalam?.

c.

Kontrak
Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin?, kita akan berbincang-bincang tentang
bagaimana cara bapak melakukan hal yang baik ketika sedang mengalami masalah,
bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin?,
apa bapak mau?, berapa lama kita akan berbicara?, bagaimana kalau 15 menit sesuai
kontrak kita kemarin juga yang telah di tentukan?, apakah bapak setuju?.

d.

Tujuan

Tujuan pembicaraan kita adalah supaya bapak dapat merencenakan masa depan yang jauh
lebih baik dari sebelumnya dan bapak dapat mencapai masa depan yang nyata

2. Fase Kerja
Bapak, apa keinginan bapak dari dulu sampai sekarang?, apalagi pak?, apakah masih
ada?. Sampai saat ini sudah ada keinginan bapak yang sudah tercapai?, wah hebat..yang
belum tercapainya pak?.
Harapan bapak sangat bagus sekali, bapak bisa berusaha semampu bapak dengan cara
yang sabar, lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan pak,
namun cobaan yang nantinya akan membawa bapak ke arah yang bapak harapkan selama
ini. Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya pak, kejar cita-cita bapak sampai dapat
dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan bapak.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi?, saya senang jika
bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan.
b.

Evaluasi objektif
Coba bapak sebutkan kembali apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita
menginginkan sesuatu! Pintar sekali bapak ini..

c.

Rencana tindak lanjut


Bapak, selama kita tidak bertemu, bapak bisa melakukan hal seperti tadi untuk mencapai
keinginan bapak yang nyata, bapak mesti lebih sabar, lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan
sampai menyerah ya pak.

Sukses buat bapak. .


d. Kontrak Yang Akan Datang :
Baiklah buk sepertinya waktu kita sudah habis sesuai dengan janji kita tadi. Besok
jam 10.00 saya akan datang lagi dan kita akan membahas tentang tentang topik
berikutnya. Ibuk maunya dimana? Disini saja? Baiklah buk. Tapi kalau ada perasaanperasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya buk!
Salam : Baiklah buk, saya permisi dulu. Assalamualaikukum buk

Anda mungkin juga menyukai