Anda di halaman 1dari 13

PRATIKUM KEPERAWATAN JIWA

“STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI”


 

Oleh:

HAIDHA ULFA HANUM


1411316009

Dosen Pembimbing :
Ns. IRA ERWINA, M.Kep, Sp.J

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa/5 Mei 2015


Nama Klien : Tn.S
No.MR : 12345
Dx/SP ke/ Pertemuan Ke : Resiko Bunuh Diri / 1 / 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri

2. Diagnosa keperawatan
Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
- Klien dapat terhindar dari resiko bunuh diri

b. Tujuan Khusus
- Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya
- Klien dapat mengungkapkan perasaanya
- Klien dapat meningkatkan harga diri
- Klien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.

4. Tindakan Keperawatan
- Identifikasi benda-benda berbahaya
- Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
- Mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan bunuh diri
- Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

II. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Haidha
senang dipanggil ai. Hari ini saya bertugas merawat bapak jam 7 sampai jam 2
siang. Kalau boleh saya tau, namanya siapa ? senang dipanggil apa? Oo, Tn.S

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan Tn.S hari ini?. Apakah tidurnya nyenyak semalam pak?

c. Kontrak
- Topik : Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-
benda apa saja yang dapat membahayakan diri Tn.S, serta bagaimana cara
mengendalikan dorongan bunuh diri?
- Tempat : Bapak maunya kita berbincang dimana? Baiklah ditaman
- Waktu : Berapa lama kita berbincang-bincangnya? Oke 10 menit
- Tujuan : Tujuan kita berbincang-bincang agar Tn.S tahu benda-benda apa saja
yang dapat membahayakan diri bapak, serta Tn.S dapat mengetahui cara
mengendalikan dorongan bunuh diri.

2. Fase Kerja
Bapak, apakah bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri
bapak?, coba sebutkan apa saja benda-benda tersebut!. Bagus sekali sekali bapak,
bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak. Apakah salah satu
benda tersebut ada dikamar bapak?, kalau ada benda tersebut jangan bapak dekati
atau pegang ya pak. Apa bapak sering mendengar bisikan yang mendorong bapak
untuk melakukan bunuh diri?, apa yang bapak lakukan ketika suara-suara itu
datang? “Bapak, bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir
suara-suara itu, apakah bapak mau?, “pak, kalau suara-suara itu ada, bapak tutup
kedua telinga rapat-rapat, seperti ini pak, dan katakana dengan keras, JAUHI
SAYA, PERGI KAMU !!! KAMU PALSU. “Coba bapak lakukan seperti yang
saya ajarkan tadi, iya pak seperti itu, bagus…

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi Subjektif :
Bagaimana perasaan Tn. S setelah kita setelah mengetahui benda-benda yang
dapat membahayakan diri bapak, dan mengetahui cara mengusir suara-suara
yang menyuruh bapak melakukan bunuh diri?”

- Evaluasi Objektif :
Coba bapak  ulangi lagi apa yang saya ajarkan tadi”, iya begitu pak…

b. Rencana Tindak Lanjut


“Bapak, selama kita tidak bertemu, bila bapak melihat benda-benda yang
dapat membahayakan bapak, segera jauhi, dan jika bapak mendengar suara-suara
itu kembali, segera bapak usir dengan cara yang sudah kita pelajari tadi ya pak”.

c. Kontrak yang akan datang


- Topik : Bagaimana kalau besok kita akan berbincang-bincang lagi
membahas tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan
mengahargai diri sebagai individu yang berharga.?. Jadi Tn. S bersedia
ya..?
- Waktu : Tn.S maunya jam berapa kita berbincang-bincang Besok? Oo jam
8, berapa lama pak? Oke, 10 menit
- Tempat : Tn.S maunya dimana pak? Oke disini saja

Kalau begitu saya pamit dulu ya Tn.S, Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa/5 Mei 2015


Nama Klien : Tn.S
No.MR : 12345
Dx/SP ke/ Pertemuan Ke : Resiko Bunuh Diri / 2 / 2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri

2. Diagnosa keperawatan
Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Klien dapat terhindar dari resiko bunuh diri

b. Tujuan Khusus
 Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya
 Klien dapat mengetahui aspek positif yang dimiliki
 Klien dapat berpikir positif tentang diri
 Klien  dapat mengetahui bahwa ia adalah individu yang berharga

4. Tindakan Keperawatan
 Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki oleh klien
 Mengajarkan cara berpikir yang positif teradap klien
 Mengajarkan kepada klien bahwa ia adalah individu yang berharga

II. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi Tn.S..masih kenal dengan saya pak?

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan Tn. S pagi ini?. Sehat ya Tn. S, diingatkan oleh
perawat
c. Kontrak
- Topik : Baiklah, sesuai dengan janji kita kemarin kita akan berbincang tentang
cara berfikir positif tentang diri sendiri dan mengahargai diri sebagai
individu yang berharga,
- Tempat : Tn.S maunya kita berbincang dimana pak?
- Waktu : Sesuai kontrak kemarin kita berbincang-bincang selama 10 menit
- Tujuan : Tujuan pembicaraan kita adalah agar bapak lebih berfikir positif
terhadap diri bapak sendiri, dan bapak
lebih menghargai diri sendiri.

2. Fase Kerja
Apa yang bapak tidak sukai dari anggota tubuh bapak?, bisa bapak
jelaskan alasan bapak tidak suka dengan bagian anggota tubuh tersebut?, jadi
kalau bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak bapak sukai, coabalah dari
sekarang bapak mulai mencoba menyukainya, contoh : bapak bisa menulis dengan
tekhnik yang berbeda, lihat pak seperti saya!”, coba bapak lakukan seperti saya
tadi, ya begitu pak….bagus…!!!

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


- Evaluasi Subjektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi?, saya senang
jika bapak mulai sekarang mencoba menyukai anggota tubuh bapak yang
bapak anggap tidak suka.

- Evaluasi Objektif :
Sekarang, Coba bapak lakukan kembali apa yang sudah kita bicarakan tadi, dan
tekhnik cara menulis”.

b. Rencana Tindak Lanjut


Bapak, selama kitak tidak bertemu, bapak bisa melakukan tekhnik menulis
yang seperti saya ajarkan tadi.. Mari kita masukkan kegiatan-kegiatan ini
kedalam buku kegiatan Tn. S… waktunya kita sesuaikan dengan kapan Tn. S
bisa ya… cara mengisinya begini, bila Tn. S melaukannya sendiri Tn.S ceklist
dikolom mandiri (M) ya.. bila Tn.S minum obat dibantu oleh perawat Tn.S
ceklist dikolom yang dibantu (B) dan bila Tn.S tidak melakukannya ceklist
dikolom (T) ya...
c. Kontrak yang akan datang
- Topik : saya rasa sudah cukup kita berbincang-bincang pada hari ini,
Bagaimana kalau besok kita akan membahas tentang cara melakukan
hal yang baik ketika sedang mengalami masalah. Jadi Tn. S bersedia
ya..?.
- Waktu : Tn.S maunya jam berapa kita berbincang-bincang Besok? Oo jam 8,
berapa lama pak? Oke, 10 menit
- Tempat : Tn.S maunya dimana kita berbincang-bincang besok? Oke disini saja

Baiklah Tn.S, kalau begitu saya pamit dulu ya pak, Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 5 Mei 2015


Nama Klien : Tn.S
No.MR : 12345
Dx/SP ke/ Pertemuan Ke : Resiko Bunuh Diri / 3 / 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan perasaanya sudah mulai tenang
 Klien mengatakan masih ingin hidup
DO :
 Klien tidak murung lagi
 Klien tampak tenang
 Ada bekas percobaan bunuh diri

2. Diagnosa keperawatan
Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Klien dapat terhindar dari resiko bunuh diri

b. Tujuan Khusus
 Klien dapat meningkatkan kemamuan untuk menyelesaikan masalah
 Klien dapat menggunakan mekanisme koping untuk menyelesaikan
masalah

4. Tindakan Keperawatan
 Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien
 Menilai pola koping yang bisa dilakukan
 Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
  Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan
harian

II. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi Tn.S..

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan Tn. S pagi ini?. Apakah kegiatan yang kemarin ada
Tn.S lakukan. Boleh saya melihat buku kegiatan Tn. S?. Bagus Tn. S, ternyata Tn.
S bisa melakukan dengan baik ya....

c. Kontrak
- Topik : Baiklah pak,.. sesuai janji kita kemaren, sekarang kita akan akan
mendiskusikan tentang bagaimana cara bapak melakukan hal yang baik
ketika sedang mengalami masalah,
- Tempat : Dimana enaknya kita duduk untuk berdiskusi, Tn. S? Baiklah,
disini aja
- Waktu : sesuai dengan kontrak kemaren kita berbincang-bincang selama 10
menit ya Tn.S
- Tujuan : Tujuannya, upaya bapak dapat melakukan hal yang positif ketika
bapak sedang mengalami masalah

2. Fase Kerja
“Bapak, ketika bapak sedang mangalami masalah, apa yang bapak
lakukan?, apalagi pak?, bagus sekali bapak ini. Jadi kalau bapak sedang
mengalami masalah seperti itu, bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat
bapak sibuk, tapi sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak
katakana tadi, misalnya : main bola, menyapu halaman dan shalat”.
“Coba bapak sebutkan lagi kegiatan-kegiatannya ! iya pintar…

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita
bicarakan tadi?, saya senang jika bapak melakukan kegiatan-kegiatan yang tadi
kita bicarakan”.?

- Evaluasi Objektif : Coba bapak sebutkan kembali apa yang sudah kita
bicarakan tadi! Pintar sekali bapak ini…...

b. Rencana Tindak Lanjut


Bapak, selama kitak tidak bertemu, bapak bisa melakukan kegiatan-
kegiatan tadi, seperti main bola, menyapu, dan shalat. Kemudian bapak masukan
kedalam jadwal kegiatan harian bapak ya, Tn. S masih ingatkan bagaimana cara
mengisikannya?”. “Benar ya Tn. S, cara mengisinya begini, bila Tn. S minum
obat tersebut sendiri Tn.S ceklist dikolom mandiri (M) ya.. bila Tn.S minum obat
dibantu oleh perawat Tn.S ceklist dikolom yang dibantu (B) dan bila Tn.S tidak
minum bat ceklist dikolom tidak melakukan (T) ya...

c. Kontrak yang akan datang


- Topik : Bagaimana kalau besok kita berbincang t entang membuat
rencana untuk masa depan.baiklah Tn.S setuju

- Waktu : Tn.S maunya jam berapa Besok? Oo jam 8, berapa lama pak?
Oo.,,Setengah jam
- Tempat : Tn.S maunya dimana kita berbincang-bincang besok? Baiklah
ditaman

Baiklah Tn.S, Kalo begitu saya pamit dulu ya, Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 5 Mei 2015


Nama Klien : Tn.S
No.MR : 12345
Dx/SP ke/ Pertemuan Ke : Resiko Bunuh Diri /4/4

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan perasaannya sudah tenang dan tidak berkeinginan untuk
bunuh diri lagi
DO :
 Klien sudah kooperatif dengan perawat
 Klien tampak tenang
 Klien sudah tidak murung lagi

2. Diagnosa keperawatan
Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Klien dapat terhindar dari resiko bunuh diri

b. Tujuan Khusus
 Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis
 Klien dapat mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang
realistis
 Klien dapat melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang
realistis

4. Tindakan Keperawatan
 Mendiskusikan dengan klien tentang membuat rencana masa depan yang
realistis
 Mendiskusikan dengan klien cara mencapai rencana masa depan yang
realistis
 Memberi dorongan pada klien untuk melakukan kegiatan dalam rangka
meraih masa depan yang realistis
II. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi Tn.S,, boleh saya duduk disini?

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan Tn. S pagi ini?. Masih adakah terpikirkan oleh
Bapak untuk bunuh diri lagi?. “Alhamdulilah bapak tidak ada berpikiran seperti
itu lagi”

c. Kontrak
- Topik : Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita berdiskusi tentang rencana
masa depan Bapak dan cara mencapainya
- Tempat : tempatnya ditaman ini ya pak,
- Waktu : sesuai kontrak kerin kita berbincang selama setengah jam, baiklah
bapak bersedia
- Tujuannya supaya bapak dapat merencenakan masa depan yang jauh
lebih baik dari  sebelumnya dan bapak dapat mencapai masa depan yang
nyata
2. Fase Kerja
Nah, sekarang coba Tn.S ceritakan apa rencana  bapak dimasa depan
setelah keluar dari sini nanti. “
Wah....bagus!!. Ternyata bapak mempunyai rencana yang luar biasa bagus serta
menarik dan masih mempunyai semangat hidup yang besar.”
“Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing
rencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan
yang Bapak inginkan.” “Mari kita pilih cara yang paling baik dan realistis!, kalau
menurut kak Rika yang mana?” “Ya, saya setuju dengan bapak!“
Untuk meraih masa depan dengan cara tersebut tentu ada beberapa hal atau
kegiatan yang harus dilakukan, menurut bapak apa saja itu?”
Yup..benar sekali kak. Saya yakin bapak mampu melakukannya dan dapat meraih
impiannya. Jika Bapak terus bersemangat dan tidak mudah putus asa, insya Allah
rencana masa depan bapak itu akan dapat menjadi kenyataan. Bagaimana, pak?
Saya senang sekali bapak bersemangat seperti ini

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

- Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan Tn. S setelah kita berbincang-bincang


dan membuat rencana masa depan Bapak tadi

- Evaluasi Objektif : Coba Bapak sebutkan lagi apa saja rencana masa depan
bapak dan bagaimana cara mencapainya,, Ya...benar sekali, Pak

b. Rencana tindak lanjut :


Coba mulai sekarang, Bapak melakukan kegiatan/rencana tersebut dengan
cara yang bapak pilih tadi. 
Bagaimana kalau kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam jadwal
kegiatan harian  bapak agar semua masa depan yang bapak rencanakan tadi dapat
tercapai. Bapak inginnya setiap jam berapa?
Bapak masih ingat cara menuliskannya dibuku harian? Coba bapak jelaskan, iya
benar pak

c. Kontrak yang akan datang


- Topik : Baiklah pak, besok kita akan berbincang lagi untuk membahas
pengalaman Tn.S menggunakan cara yang dipilih, Bapak bersedia? Baiklah
kalo bersedia
- Waktu : Tn.S maunya jam berapa Besok? Oo jam 8, berapa lama Tn.S? 10
menit

- Tempat : Tn. S mau nya dimana, baiklah disini saja

Kalau saya pamit dulu ya Tn.S Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai