Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN


SP 3
Hari/Tanggal :
Pertemuanke :
Nama pasien :
I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi klien
DS: Klien mengatakan melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya dengan
melukai dirinya sendiri, merasa orang di sekitarnya tidak peduli, dan
mengancam
DO: klien tampak tenang, cara berbicaranya sangan koperatif
B. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku kekerasan

C. Tujuankhusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang digunakan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat menyebutkan cara mengotrol perilaku kekerasan
7. Klien dapat mempraktekan latihan cara mengotrol fisik 2

D. Tindakankeperawatan:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan
3. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5. mendiskusikan akibat perilaku kekerasan
6. melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik: memukul
bantal/kasur
7. Mendiskusikan cara melatih mengontrol perilaku kekerasa dengan
verbal : meminta dengan baik, menolak dengan baik, & mengungkapkan
perasaan dengan baik
8. memasukan kejadwal kegiatan harian.
II. STRATEGI KOMUNIKASI
A. TahapOrientasi
1. Salam terapeutik
“ selamatpagi kaka, masih ingat dengan saya? sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita bertemu lagi
2. Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan kaka saat ini? Apakah sudah dilakukan tarik nafas dalam,
memukul bantal dan patuh minum obat? apa yang dirasakan setelah melakukan
latihan secara teratur. coba kita lihat cek kegiatannya, nah bagus kalau latihan
tarik nafasnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri kalau diingatkan perawat
baru dituliskan B, artinya dibantu atau diingatkan, kalau tidak dilakukan tulis T,
artinya belum dilakukan

2. Kontrak
a. Topik: bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal
positif yang biasa kaka lakukan sehari-hari? Tujuannya agar kaka dapat
menilai kemampuan positif yang kaka miliki.”
b. Waktu: “ berapa lama kita berbincag-bincang? Bagaimana kalau 15
menit”
c. Tempat:” Bagaimana kalau di sini saja.”
Fase Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan
bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat
kita marah. Ada tiga caranya pak, yaitu:
1.meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta
tidak menggunakan kata-kata kasar.
2. menolak dengan baik ,jika ada yang menyuruh & kaka tidak mau
melakukannya katakan , “maaf, saya tidak bisa melakukannya karna sedang
ada kegiatan lain” coba kaka peraktikan. Bagus sekali kaka
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika aa perlakukan orang lain yang
membuat kesal kaka dapatmengatakan, “ saya jadi ingin marah karna
perkataan anda itu.”
“Jadi ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, . Salah satunya
adalah dengan melatih cara verbal agar tidak melukai diri sendiri/orang lain
dan merasa tenang“ ayo ka coba lakukan apa yang kita praktekan tadi,
lakukan 5 kali.”
“bagus sekali, kaka sudah bias melakukannya”
“kaka tadi sudah melakukan cara verbal, sebaiknya latihan ini kaka lakukan
secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul kaka sudah
terbiasa melakukannya”

“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya?’’ kaka mau jam berapa saja?
kita buat di lembar harian, bagaimana ka? Baik. Nanti kaka tulis ya dilembar
harian ini , Kalau dilakukn dengan kaka sendiri tulis huruf M ya, jika dibantu
tulis huruf B, dan jika tidak melakukannya tulis saja huruf T ya?

B. Tahapterminasi
1. Evaluasi
DS: “bagaimana perasaan kaka setelah kita bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik melakukan cara verbal
DO: “ Coba praktekan lagi bagaimana cara Tindaklanjut:
“ selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah kaka yang lalu,
apa yang kaka lakukan jika sedang marah, dan jangan lupa latihan nafas
dalamnya dan teknik memukul bantal, patuh minum obat & berbicara
dengan baik. Sekarang kita buat jadwal latihannya ka, berapa kali sehari
kaka mau latihan memukul bantal? Jam berapa saja ka?”
2. Kontrak topik yang akan datang
a. Topik:“baik ka kita sudah selesai berbincang-bncang, besok saya akan
menemui kaka kembali untuk melihat perkembangan kondisi kaka
dan mengingatkan kembali cara Teknik relaksasi nafas dalam &
memukul bantal, patuh minum obat, berbicara baik.”
b. Waktu : “ kaka mau jam berapa kita ketemu besok? Bagaimana kalau
jam 10.00? Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu, sampai jumpa
besok.”

Anda mungkin juga menyukai