Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan I : SP.I. Resiko Perilaku Kekerasan


Hari/Tanggal : 18 Januari 2012
Nama Klien : Nn. P
Ruang : Cempaka

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan kesal dan dendam terhadap saudaranya, serta ingin bunuh orang,

klien mengatakan pernah dipukul saat tidur, sering dimarahin sama kakak.Wajah

terlihat tegang ,nada suara tinggi.

2. Diagnose Keperawatan

Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

1) Klien harus membina hubungan saling percaya.

2) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

3) Klien dapat mengidentifikasi tandan dan gejala perilaku kekerasan.

4. Tindakan Keperawatan

1) Bina hubungan saling percaya.

2) Identifikasi penyebab perilaku kekerasan.

3) Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.

4) Diskusikan perilaku kekerasan yang biasanya dilakukan.


5) Diskusikan akibat perilaku kekerasan.

6) Latih cara mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam.

7) Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat sore mbak, perkenalkan nama suster Marion Thio, biasa dipanggil Marion.

Nama mbak siapa? Senang dipanggil apa?. Suster adalah Mahasiswa STIKIM

Jakarta, suster akan merawat mbak disini .

b. Evaluasi/ Validasi :

Bagaimana perasaan mbak hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?

c. Kontrak

Topik : mbak, saya ingin berbincang-bincang dengan mbak tentang

perilaku kekerasan, apa penyebabnya, tanda dan gejalanya, apa

akibatnya, apa yang biasa mbak lakukan dan cara mencegahnya.

Waktu : kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa lama?

Bagaimana kalau jam 16.00-16.15 wib, 15 menit saja, apakah mbak

Setuju ?

Tempat : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini?

Tujuan : Kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal dan bagaimana

mengurangi rasa kesal mbak.


2. Fase Kerja

mbak sudah berapa lama disini? Apa yang mbak rasakan hari ini? Waktu dibawa

kesini ada kejadiaan apa dirumah? Kenapa mbak kesal dengan saudara mbak?

Kenapa di bunuh? Nah itu sudah termasuk tanda dan gejala perilaku kekerasan.

Biasanya apa yang mbak lakukan jika sedang marah? Apa yang terjadi selanjutnya

kalau sampai membunuh? Dendam itu tidak baik dan tidak akanmenyelasaikan

masalah. Kita sebagai orang beriman harus bisa memaafkan.Allah saja pemaaf,masa

kita tidak bisa. Kalau mbak merasa kesal, mbak bisa tarik nafas dalam. Caranya

seperti ini, mbak lihat saya dulu ya. Tarik nafas melalui hidung 3 kali, tangan kiri

didada dan tangan kanan diperut atau sebaliknya, kemudiaan tahan sambil hitung 3x

dalam hati kemudian hembuskan nafas melalui mulut pelan-pelan. Coba sekarang

mbak ikuti saya ya. Yah, bagus seperti itu, sekarang mbak coba lakukan sendiri ya.

Iya betul seperti itu. Sekarang kita buat lagi jadwal kegiatan yang baru dan kita

masukan kedalam jadwal harian. kalau mbak mengerjakannya sendiri beri tanda M,

kalau dibantu suster diberi tanda B, kalau mbak tidak melakukan beri tanda T.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan saya tentang

perilaku kekerasan dan cara mengatasinya.

b. Evaluasi Obyektif

Coba mbak sebutkan penyebab, tanda, dan gejala serta cara mengatasi

perilaku kekerasan.
c. Rencana Tindak Lanjut

Baik mbak saya rasa sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Saya harap mbak

mengingat saya dan mau melaksanakan cara mencegah perilaku kekerasan

dengan menarik nafas dalam dan jangan lupa masukkan dalam kegiatan

harian.

d. Kontrak yang akan datang

Topik : Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang

lagi tentang melatih cara kedua untuk mengontrol marah yaitu cara

fisik memukul bantal.

Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok jam

16.00 – 16.15 WIB selama 15 menit, apakah mbak setuju?

Tempat : Mau dimana besok kita berbincang-bincang, bagaimana kalau

ditempat ini lagi? Baiklah sampai bertemu lagi.

Anda mungkin juga menyukai