Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Kamis Tanggal 03 Oktober 2019

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. AR, usia 38 tahun. Pasien tampak masih tampak suka marah dan berteriak
kepada teman satu kamarnya.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus (TUK)
a. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
c. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan
b. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat sore mbak A, bagaimana kabarnya hari ini?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak A hari ini? Masih ada perasaan kesal atau
marah mbak?”
3. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita berbincang tentang perasaan marah?”
Waktu : “bagaimana kalau kita bicara sekitar 15 menit ?”
Tempat : “dimana ya mbak enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di taman?”

b. Fase Kerja
“mbak A boleh tahu tidak biasanya apa yang menyebabkan mbak A marah-
marah? Sebelumnya mbak A pernah marah? Terus penyebabnya apa ? samakah
dengan yang sekarang? Ooo ya , apakah ada penyebab lain yang menyebabkan
mbak A marah? Pada saat penyebab marah itu ada, apa yang mbak A rasakan?
Apakah mbak A merasakan kesal, kemudian dada mbak A berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? Selain itu apa yang mbak A
lakukan? Jadi mbak marah-marah sambil membanting pintu dan berteriak ?
apakah dengan cara ini kesal mbak hilang? Iya, tentu tidak. Apa mbak A tahu
kerugian dari cara yang mbak lakukan? Bagaimana kalau sekarang kita belajar
cara meluapkan amarah dengan baik ?”

c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Pasien)
M : “Bagaimana perasaan mbak A setelah kita berbincang-bincang mengenai
perasaan marah mbak A?”
P : “perasaan saya biasa saja mbak, saya marah karena saya jengkel jika saya
diejek. Mereka tidak mengerti perasaan saya. Kalau mereka menyakiti
ya saya berusaha membela diri dan membalas supaya mereka jera”
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Pasien sudah mau berkomunikasi walaupun masih kurang kooperatif
2. Rencana Tindak Lanjut
“baiklah mbak, sekian dulu pembicaraan kita, besok kita lanjutkan kembali ya
ngobrolnya tentang akibat dari perilaku kekerasan, cara pengendalian perilaku
kekerasan dan praktik cara mengontrol perilaku kekerasan ya mbak”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : : “besok kita lanjutkan kembali ya ngobrolnya tentang akibat dari
perilaku kekerasan, cara pengendalian perilaku kekerasan dan
praktik cara mengontrol perilaku kekerasan ya mbak serta jadwal
latihannya ya”
Waktu : “waktunya besok sore jam 16.00 ya mbak”
Tempat : “untuk tempatnya enaknya seperti sekarang , di kamar atau dimana
mbak”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari Jumat Tanggal 04 Oktober 2019

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. AR, 38 tahun, pasien dengan emosi labil, mudah marah dan berteriak apabila
keinginannya tidak tercapai atau ketika pasien merasa disalahkan.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus (TUK)
a. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
b. Pasien dapat mempraktikkan cara mnegontrol perilaku kekerasan secara fisik
(latihan nafas dalam)
c. Membantu pasien membuat jadwal latihan
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentfikasi perilaku kekerasan
b. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
c. Membantu pasien mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik (latihan nafas dalam)
d. Membantu pasien membuat jadwal latihan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“selamat sore mbak A, bagaimana kabarnya hari ini?”
2. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan mbak A saat ini? Masih adakah perasaan kesal atau
marah mbak ?”
3. Kontrak
Topik : mengidentifikasi perilaku kekerasan, akibat perilaku kekerasan, cara
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
Waktu : “ bagaimana kalau kita mengobrol selama 15 menut kedepan?”
Tempat : “dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang mbak?
Bagaimana kalau di taman?”

b. Fase Kerja
“mbak A sesuai yang sudah kita bicarakan kemarin, kita akan melanjutkan
kembali bercerita tentang perilaku kekerasan. Mbak A, kemarin kan mbak A
bercerita saat marah-marah suka membanting pintu dan berteriak-teriak, apakah
dengan cara itu marah mbak A hilang? Iya tentu tidak kan? Apa kerugian dari
cara yang mbak lakukan? benar mbak akan diikat, bagaimana perasaan mbak
ketika diikat seperti kemarin? Iya tidak enak kan?, tidak bisa melaksanakan
aktivitas sesuai kemauan mbak A. baik, menurut mbak A adakah cara lain yang
lebih baik? Maukah mbak A belajar cara mengungkapkan kemarahan tanpa
menimbulkan kerugian? Ada beberapa cara utnuk mengontrol kemarahan mbak.
Salah satunya adalah dengan cara fisik. Bagaimana kalau kita belajar satu cara
dulu ? begini mbak, kalau tanda-tanda marah yang dirasakan seperti kemarin
mulai muncul, maka mbak A langsung lakukan tarik nafas dalam. Ayo mbak coba
peragakan, bagus, sekali lagi mbak. Tarik nafas melalui hidung, tahan selama 2
detik lalu hembuskan lewat mulut. Lakukan 5 kali. Bagus sekali mbak, mbak A
bisa melakukan. Nah sebenarnya latihan ini bisa mbak lakukan secara rutin
sehingga apabila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul, mbak sudah terbiasa
melakukannya. Nah bagaimana kalau sekarang kita membuat jadwal harian ,
apakah mbak A mau? Baik kalau mbak mau, mbak A mau latihan hari apa saja?
Mau setiap hari? Mau berapa kali mbak? Oh mau 3x sehari ya? Jadi setiap pagi,
siang, dan sebelum tidur ya. Nah untuk jadwal dan jam nya sudah saya tuliskan,
sekarang mbak bisa melakukan, kalau sudah dilakukan langsung diccentang ya
mbak.

c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Pasien)
“ bagaimana perasaan mbak A setelah kita berbincang mengenai identifikasi
perilaku kekerasan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Pasien tampak banyak bicara dengan nada tinggi serta kasar sambil berteriak.
Pasien tampak melawan dan marah-marah kepada perawat, maya melotot dan
pasien juga mau memukul saat hendak di fiksasi
2. Rencana Tindak Lanjut
Pasien masih PK
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Klien dipindah di ruang IPCU, lanjutkan sp 1 sesuai kebutuhan pasien
Waktu :sesuai ketentuan ruangan
Tempat : ruang baru pasien (R. Mawar)

Anda mungkin juga menyukai