Anda di halaman 1dari 15

1

STRATEGI PELAKSANAANRISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan : Ke 1 (satu) A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien tenang, kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yangdiajukan.

2. Diagnosa Keperawatan

Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengidentifikasi PKb. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PKc. Pasien dapat
menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannyad. Pasien dapat menyebautkan akibat dari PK yang
dilakukannya.e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan PKny

4.

Tindakan Keperawatan

SP 1 Klien :Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda dangejala yang
dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan caramengendalikan perilaku kekerasan dengan
cara fisik pertama ( latihan nafasdalam).

B.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN1.

Fase Orientasi :

“ Assalamu’alaikum,

selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Khairil Anwar,saya biaya dipanggil Anwar. Saya perawat yang
dinas diruang Madrim ini,saya dinas diruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam
7sampai jam 1 siang, jadi selama 3 minggu ini saya yang merawat ibu.Nama ibu siapa?

Dan senang nya dipanggil apa?”


“ Bagaimana perasaan ibu R saat ini?”“

masih ada perasaan kesal atau marah?

“ Baiklah sekarang kita akan berbincang

-bincang tentang perasaan marahyang ibu rasakan

,”

“ Berapa lama ibu mau kita berbincang

-bincang ? bagaimana kalau 1

0 menit““Dimana kita

akan bincang-bincang?

“Bagaimana kalau diruang tamu?”

2. Fase Kerja :

“ apa yang menyebabkan ibu R marah?

Apakah sebelumnya ibu R pernah marah?Terus penyebabnya apa?Samakah dengan yang sekarang?Pada
saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makananyang tidak tersedia, air tak
tersedia ( misalnya ini penyebab marah klien), apa

yang ibu R rasakan?

Apakah ibu R merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot,rahang

terkatup rapat, dan tangan mengepal?”“ apa yang ibu lakukanselanjutnya”

“ Apakah dengan ibu R marah

-marah, keadaan jadi lebih baik?

“ Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah
-marah?

“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tan

pa menimbulkankerugian?

” ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita

belajar satu cara dulu,

“ begini bu, kalau tanda

- marah itu sudah ibu rasakan ibu berdiri lalu tariknafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan
secara perlahan-lahan darimulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi bu dan lakukan sebanyak
5kali. Bagus sekali ibu R sudah dapat melakukan nya.

“ nah sebaiknya latihan ini ibu R lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu

-waktu rasa marah itu muncul ibu

R sudah terbiasa melakukannya”.

3. Fase Terminasi :

“ Bagaimana perasaan ibu R setelah berbincang

-bincang tentang kemarahan

ibu? ”

Coba ibu R sebutkan penyebab ibu marah dan yang ibu rasakan dan apayang ibu lakukan serta
akibatnya.

“Baik, sekarang latihan tandi kita masukkan ke jadual harian ya Bu”

berapa kali sehari ibu mau latihan nafas dalam ?”

Bagus..
“Nanti tolong ibu tulis M, bila ibu melakukannya sendiri, tulis B, bila ibudibantu dan T, bila ibu tidak
melakukan”

“baik

Bu, bagaimana kalau besok kita latihan cara lain untuk mencegah danmengendalikan marah ibu R.

Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau

tempatnya disini saja ya Bu?”

“Berapa lama kita akan lakukan, bagaimana kalau 10 menit saja”

“Saya pamit dulu Ibu…Assalamu’alaiku

.”

Pertemuan : Ke 2 (dua) A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien tenang, kooperatif, ada kontak mata saat berbicara.

2. Diagnosa Keperawatan

Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus

a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara fisikkeduab.

Mengevaluasi latihan nafas dalamc. Melatih cara fisik ke 2: pukul kasur dan bantald. Menyusun jadwal
kegiatan harian cara kedua

4.
Tindakan Keperawatan

SP 2 klien :Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan carafisik ke dua (evaluasi
latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua : pukul kasur
dan bantal), menyusunjadwal kegiatan harian cara ke dua.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

“ Assalamu’alaikum I

bu R,

masih ingat nama saya” bagus Ibu,,,ya sayaAnwar”

sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi.

“Bagaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan ibumarah?”

“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan marah

dengan

kegiatan fisik untuk cara yang kedua.”

“ mau berapa lama? Bagaimana kalau

0 menit?”

“ Dimana kita bicara?


Bagaimana kalau di ruang tamu ini ya Bu”

2. Fase Kerja

“ Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal,selain nafas dalam ibu dapat
memukul kasur dan bantal.”“ Sekara

ng marikita latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibu? Jadi kalaunanti ibu kesal atau marah,
ibu langsung kekamar dan lampiaskan marahibu tersebut dengan memukul bantal dan kasur.Nah coba
ibu lakukanmemukul bantal dan kasur, ya bagus sekali ib

u melakukannya!”“ Nah cara

ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian

jangan lupa merapikan tempat tidur Ya!”

3. Fase Terminasi

“ Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”“

Coba ibu sebutkan

ada berapa cara yang telah kita latih? Bagus!”

“ Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari

-hari ibu. Pukulberapa ibu mau mempraktikkan memukul kasur/bantal?Bagai mana kalau setiap bangun
tidur? Baik jadi jam 5 pagi dan jam 3sore, lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua
cara

tadi ya Bu.“ sekarang ibu istirahat, 2 jam lagi kita ketemu ya Bu, kita akan

belajar mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik. Sampai

Jumpa!”

Assalamu’alaikum
Pertemuan : Ke 3 (tiga)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara,sesekali nada bicara agak tinggi.

2. Diagnosa Keperawatan

Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus

a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secarasosial/verbal

b. Mengevaluasi jadual harian untuk dua cara fisikc. Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal:
menolak denganbaik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baikd. Menyusun jadwal
latihan mengungkapkan secara verbal

4. Tindakan Keperawatan

SP3 klien :Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secarasosial/verbal (evaluasi
jadwal harian tentang dua cara fisikmengendalikan perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan
rasamarah secara verbal ( menolak dengan baik, meminta dengan baik,mengungkapkan perasaan
dengan baik), susun jadwal latihanmengungkapkan marah secara verbal)

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.1.

Fase Orientasi

“ Assalamu’alaikum I

bu R,

masih ingat nama saya” bagus Ibu,,,ya sayaAnwar”,

sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang kita ketemu

lagi”
“Bagaimana bu, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur

bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara

teratur?”“Coba saya lihat jadual kegiatan hariannya. “Bagus,“Bagaiman kalau kita sekarang latihan cara
bicara untuk mencegah

mara

h?”

“Dimana enaknya kita berbincang

-bincang?Bagaimana kalau ditempat

yang sama?”

“Berapa lama ibu mau kita berbincang

-bincang? Bagaiman kalau 10

menit?”

2. Fase Kerja

“Sekarang kita latihan cara bicara

ibu baik untuk mencegah marah.Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau
pukulkasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orangyang membuat kita marah.
Ada tiga caranya bu: 1. Meminta denganbaik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak
menggunakankata-kata kasar. Kemarin ibu mengatakan penyebab marahnyakarena makanan tidak
tersedia, rumah berantakan, Coba ibuminta sediakan makan

dengan baik:”

bu, tolong sediakan makan dan

bereskan rumah” Nanti biasakan

dicoba disini untuk meminta baju,minta obat dan lain-lain. Coba

ibu praktekkan . Bagus bu. “


Yang kedua : Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu

tidak ingin melakukannya, katakan: ‘maaf saya tidak

bisa

melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Cob

a ibu praktekkan .

Bagus bu.”

Yang ketiga Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang

lain yang membuat kesal ibu dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marahkarena perkataan mu itu’. Coba
praktekkan. Bagus.

3. Fase Terminasi

“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap

-cakap tentang caramengon

trol marah dengan bicara yang baik?’

“Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kitapelajari.”“Bagus sekali, sekarang mari kita
masukkan dalam jadwal.

Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang baik? bisa kita buat

jadwalnya?”

“Coba masu

kkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya memintaobat, makanan

dll. Bagus nanti dicoba ya bu!”

“ Bagaimana kalau
besok

kita ketemu lagi?”

besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marahibu yaitu dengan cara ibadah, ibu
setuju? Mau dimana bu? Disini lagi?

Baik sampai nanti ya Ibu…Assalamu’alaikum

Pertemuan : Ke 4 (empat) A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien tenang, kooperatif, bicara jelas.

2. Diagnosa Keperawatan

Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus

Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya secara spiritual,

4. Tindakan Keperawatan

SP 4 klien :Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual(diskusikan hasil latihan
mengendalikan perilaku kekerasan secarafisik dan sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat
jadwallatihan ibadah/ berdoa)

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

“ Assalamu’alaikum I

bu R,

masih ingat nama saya” Betul Ibu

“Bagaiman
bu, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakansetelah melakukan latihan secara teratur?
Bagus sekali, bagaiman rasa

marahnya?”

Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa

marah yaitu dengan ibadah?”

“Dimana enaknya kita

berbincang-bincang? Bagaiman kaluditempat

biasa?”

“Berapa lama

ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10

menit?”

2. Fase kerja

“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan! Bagus, yangmana yang mau di coba?”“Nah,
kalau ibu seda

ng marah coba langsungduduk dan langsung tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnyarebahkan
badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu

kemudian sholat”.“Ibu bisa

melakukan sholat secara teratur untuk

meredakan kemarahan.

6
“Coba ibu se

butkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba

sebutkan caranya?”

3. Fase terminasi

“Bagaiman perasaan ibu setelah kita bercakap

-cakap tentang cara yang

ketiga ini?”“ Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kitapelajari? Bagus”

“Mari kita

masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau

berapa kali ibu sholat. Baik kita masukkan sholat …….dan ……(sesuaikesebuatan pasien).”

“Coba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibusedang marah”“Setelah ini coba ibu
lakukan sh

olat sesuai jadwal yang

telah kita buat tadi”

“ 2 jam

lagi kita ketemu ya bu,nanti kita bicarakan cara keempatmengontrol rasa marah, yaitu dengan patuh
minum obat!

“Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk

mengontrol rasa marah

ibu, setuju bu?”….Assalamu’alaikum


Pertemuan : Ke 5 (lima) A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien tenang, kooperatif, kontak mata ada saat komunikasi.

2. Diagnosa Keperawatan

Risiko perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus

Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya dengan terapipsikofarmaka

4. Tindakan Keperawatan

SP 5 klien :Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan obat ( bantu pasienminum obat secara
teratur dengan prinsip 5 benar ( benar pasien,benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu
dan benar dosisobat) disertai penjelasan guna minum obat dan akibat berhenti minumobat, susun
jadwal minum obat secara teratur)B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

“ Assalamu’alaikum I

bu R,

masih ingat nama saya” bagus Ibu,,,ya saya Anwar

sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu, sekarang

kita ketemu lagi”

“Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur

bantal, bicara yang baik serta sholat? Apa yang dirasakan setelah melakukan

latihan secara teratur? Coba kita lihat kegiatannya”.“Bagaimana kalau

sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk

mengontrol rasa marah?”“Dimana enak


nya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau ditempat

tadi?”

“Berapa lama ibu mau kita berbincang

-bincang? Bagaimana kalau 15

menit?”

2. Fase Kerja (Perawat membawa obat pasien)

“Ibu sudah dapat obat dari dokter?”“Berapa macam obat yang ibu

minu

m?warnanya apa saja? Bagus, jam berapa ibu minum?Bagus”“Obatnya

ada 3 macam bu, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agarpikiran tenang, yang putih namanya
THP agar rileks dan tidak tegang, danyang merah jambu ini namanya HLP rasa marah berkurang.
Semuanya ini

harus ibu minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”“Bila

nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantumengatasinya ibu bias mengisap-

isap es batu”.“Bila terasa berkunang

-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jan

gan beraktivitas dulu”.

“Nanti dirumah sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat

apakah benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,jam berapa saja harus diminum,
baca juga apakah nama obatnya sudahbenar? Disini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi
apakah benar

obatnya”.
“Jangan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengandokter ya bu, karena dapat
terjadi kekambuhan.”“ Sekarang kita masukkanwaktu minum obat kedalam jadwal ya bu”.

3. Fase Terminasi

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap

-cakap tentang cara kita

minum obat yang benar?”“Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat yang ibuminum! Bagaiman cara
minum obat yang benar?”“Nah, sudah berapa cara

mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang kita tambahkanjadual kegiatannya dengan
minum obat. Jangan lupa laksanakan semua

dengan teratur ya”.“Baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana

ibu melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.Selamat si

ang bu, sampai jumpa.”….

Assalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai