Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien datang ke Rumah Sakit diantar oleh keluarga karena klien marah-marah,
membanting hp.
2. Diagnosa
Perilaku kekerasan
3. Tujuan
Klien mampu mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan, cara mengontrol
perilaku kekerasan, dan membantu klien mempraktekkan latihan cara mengontrol
perilaku kekerasan secara fisik
4. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi penyebab PK
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
d. Mengidentifikasi akibat PK
e. Menyebutkan cara mengontrol PK
f. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol PK secara fisik
g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum pak, perkenalkan nama saya sinarwati, panggil saya sinar. Saya
perawat yang dinas di ruangan ini. Hari ini saya dinas pagi dari pkl 08.00-11.00. Saya
yang akan merawat bapak di Rumah Sakit ini. Nama Bapak siapa, lebih senang
dipanggil apa?”
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini?, masih ada perasaan kesal atau marah?
c. Kontrak
1. Topik
Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah
bapak.
2. Tempat
Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang,pak?. Bagaimana
kalau di luar ruangan?
3. Waktu
Berapa lama bapak ingin berbincang-bincang?,bagaimana kalau 30 menit?
2. Fase Kerja
“ Apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya bapak marah? terus,
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? O…iya, jadi itu penyebab marah
bapak”
“ Pada saat penyebab itu, bapak lalu membanting hp? “
“ Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata
melotot, rahang tertutup rapat, dan tangan mengepal? “
“ Setelah itu apa yang bapak lakukan? O… Iya, jadi apakah setelah membanting hp
perasaan anda menjadi baik? apakah dengan cara ini masalah bapak menjadi selesai?
Iya, tentu tidak.”
“ Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul. Hp bapak rusak dan sudah tidak bisa
dipakai. Menurut bapak, adakah cara lain yang lebih baik?
Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian? “
“Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, salah satunya adalah dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik rasa marah disalurkan.”
“ Ada beberapa cara, bagaimana kalu kita belajar ada 2 cara ?”
“ Begini pak, jika tanda-tanda marah sudah bapak rasakan, maka bapak berdiri, lalu
tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui
mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus…,
tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan lima kali. Baagus sekali, bapak sudah
bias melakukannya. Bagaimana perasaannya? “
“ cara kedua, Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
marah, selain melakukan nafas dalam, bapak dapat melakukan pukul kasur dan
bantal.”
“ Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal”
“ Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal.”
“ Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.”
“ Nah sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah muncul, bapak sudah biasa melakukannya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan
bapak? “
2. Objektif
“ Bagaimana apa bapak bias mengulangi apa yang telah kita pelajari tadi?”
b. Rencana tindak lanjut
“ Kalau rasa marah bapak muncul lagi, silahkan bapak coba cara tersebut!
Coba ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan jika
marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan nafas dalam ya pak.”
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“ Bagaimana kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
rasa marah dengan cara kedua yaitu minum obat dengan 6 benar
2. Waktu
“ Jam berapa pak?, Bagaimana kalau besok jam 09.30 “
3. Tempat
“ Dimana tempatnya?, Bagaimana kalu diruangan ini saja? Baiklah sampai
ketemu besok ya pak? ,Assalamu’aikum “
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II PERILAKU KEKERASAN
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan rasa marahnya masih sering muncul tapi dengan frekuensi yang
mulai menurun. Klien namapak terlihat lebih baik dan sudah melakukan beberapa
kegiatan harian yang dijadwalkan.

2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
3. Tujuan
Membantu Klien mengontrol perilaku kekerasan dengan meminum obat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara minum obat
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANNAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum!,”
b. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur bantul,
bicara yang baik serta sholat ? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur? “
c. Kontrak
1. Topik
“ Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan cara minum obat yang
benar untuk mengontrol rasa marah?”
2. Waktu
“ Berapa lama mau kita berbincang-bincang?, bagaimana kalau 1 jam?”
3. Tempat
“ Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat
kemarin? “
4. Fase Kerja
“ Bapak sudah mendapat obat dari dokter?
“ Berapa macam obat yang bapak minum ? Warnanya apa saja? Bagus !
Jam berapa bapak minum? Bagus! “
“ Obatnya ada dua macam pak”
“ Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu
mengatasinya bapak bisa memakan gula-gula. “
“ Bila terasa mata berkunang-kunang bapak sebaiknya beristirahat dan jangan
beraktifitas dulu.”
“ Jangan pernah berhenti minum obat”
“ Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.”
5. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang
cara minum obat yang benar?”
Objektif
“ Sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari ? Bagus,
sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan meminum obat.
Jangan lupa melaksanakan semua dengan teratur yah! “
b. Rencana tindak lanjut
“ mari kita masuk,kan kegiatan minum obat pada jadwal kegiatan bapak.
Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga
kalau sudah pulang ke rumah.”
c. Kontrak yang akan dating
1. Topik
Bagaimana kalau kita ketemu nanti, dengan membahas tentang
mengontrol marah secara verbal, Baiklah bapak, assalammualaikum
2. Waktu.
Bagaiman kalau jam 09.30 ? setuju ya pak..
3. Tempat
Diruang ini saja, baiklah sampai ketemu besok ya pak wassalamu
alaikum……….

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP III PERILAKU KEKERASAN

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah baikan
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang di lakukan dan melatih pasien mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara verbal.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum!
b. Evaluasi/validasi
“ Sesuai janji saya kemarin sekarang kita ketemu lagi.”
“ Bagaimana pak, sudah di lakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur atau
bantal? Apa yang dirasakan setalah melakukan latihan secara teratur?”
c. Kontrak
1. Topik
Sesuai janjin kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara bicara untuk
mencegah marah?”
2. Waktu
Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?”
3. Tempat
“ Mau di mana kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau di tempat yang
sama?”
2. Fase Kerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Jika marah
sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah
lega maka kita perlu bicara dengan orang yang sudah membuat kita marah. Ada tiga
caranya pak : 1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah
serta tidak menggunakan kata-kata kasar. 2. Menolak dengan baik jika ada yang
menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakan : maaf saya tidak bisa
melakukannya karena sedang ada kerjaan; coba bapak praktekkan. Bagus pak. 3.
Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain membuat kesal bapak
dapat mengatakan: ‘Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu; coba praktekkan,
bagus.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik?’
2. Objektif
“ Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari bapak mau
latihan bicara yang baik? Bisa kita buat jadwalnya?” coba masukkan dalam
jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, uang, dan lain-lain. Bagus
nanti coba ya pak!”
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“ Bagaimana kalau kita ketemu lagi?” nanti kita akan membicarakan cara lain
untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju?”
2. Waktu
“ Mau jam berapa? Bagaimana kalau kita ketemu jam 09.30 lagi kita
ketemu?”
3. Tempat
“ Mau di mana pak? Di sini lagi? Baik sampai nanti ya”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SPIV PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien
Pasien mengatakan sudah agak baikan
2. Diagnosa Keperawatan

Perilaku kekerasan

3. Tujuan
Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang di lakukan dan melatih pasien
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANNAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum!,”
b. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan ? Apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur ? Bagus sekali, bagimana rasa marahnya ?
c. Kontrak
1. Topik
“ Bagaimana kalo sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah
yaitu dengan ibadah ?”
2. Waktu
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30
menit?
3. Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditempat ini lagi ?

2. Fase Kerja
“ Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan ! Bagus. Baik, yang mana
mau dicoba?
“ Nah kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik nafas dalam.
Jika marahnya belum reda juga, ambil air wuduh kemudian sholat. “
“ Bapak bisa melakukan sholat secara teratur utnuk merdeakan kemarahan
“Coba sebutkan sholat lima waktu ? Bagus. Mau coba yang mana ? Coba sebutkan
caranya “
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang cara
yang ketiga ini ?”
2. Objektif
“ Sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari ? Bagus. “
b. Rencana Tindak lanjut
“ Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau berapa
kali bapak sholat? Baik kita masukkan sholat
“ Coba sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak merasa
marah !”
“ Setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuai jadwal yang telah kita buat
tadi.”
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“ Besok kita ketemu lagi ya pak, nanti kita bicarakan cara mengontrol perilaku
kekerasan”
2. Waktu
“ Mau jam berapa pak?, Bagaimana kalau jam 10.00?
3. Tempat
“ Mau dimana pak? Disini lagi ? Baik, Assalammualaikum.”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP V PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan rasa marahnya masih sering muncul tapi dengan frekuensi yang
mulai menurun. Klien nampak terlihat lebih baik dan sudah melakukan beberapa
kegiatan harian yang dijadwalkan.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
3. Tujuan
Membantu Klien mengontrol perilaku kekerasan.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan latihan sp 1, 2, 3, 4 dan berikan pujian.
b. Menilai kemampuan yang telah mandiri
c. Menilai apakah PK terkontrol
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANNAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum!,”
b. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana pak, masih ingat yang saya ajarkan kemarin tentang latihan 1, 2, 3,
4, mengontrol PK dengan fisik, obat, verbal, spiritual ? Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur? “
c. Kontrak
Topik
“ sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan mengulangi semua latihan dari
latihan fisik, obat, verbal dan spiritual”
d. Waktu
“ Berapa lama mau kita berbincang-bincang?, bagaimana kalau 30 menit ?”
e. Tempat
“ Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat
kemarin? “
f. Fase Kerja
“masih ingat cara latihan fisik untuk mengontrol PK yang bapak alami ? coba
ulangi cara ltihan fisik, ya pintar !
.”cara kedua apa, masih ingat, ya betul ! berapa kali dimunum obatnya dalam
sehari ? yang ketiga apa ? bagus sekali kalo yang ke empat apa ? yaa bagus !
sering bercakap cakap sama teman yah, masih ingat siapa saja nama temannya
? jadi bapak sudah membersihkan tempat tidur ? mandi pakai sabun ? ganti
pakaian ? bagus sekali ! saya senang sekali !.
g. Fase Terminasi
d. Evaluasi
2. Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
3. Objektif
“ coba ulangi kegiatan apa yang harus dilakukan ? Bagus, jadi sudah
berapa cara untuk mengontrol perilaku kekerasan yang saya ajarkan! “
e. Rencana tindak lanjut
“ mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak..”
f. Kontrak yang akan datang
“ Bapak, besok kita ketemulagi lalu membahas masalah selanjutnya”

Anda mungkin juga menyukai