A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien datang ke RS diantar petugas Liponsos Surabaya dalam keadaan gelisah, bingung
dan mondar-mandir.
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/ orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya
Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel / kesal / marah
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien penyebutkan penyebab klien marah.
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 3. Klien dapat mengidentifikai tanda-tanda perilaku kekerasan.
TUK 4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
TUK 5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI.
a. Salam terapeutik.
“Selamat siang Mas ?”
b. Evaluasi / validasi.
“Bagaimana perasaan Mas hari ini ?”
“Apakah ada penyebab marah yang lain ?”
c. Kontrak.
Topik : “Baiklah kita akan membicarakan Tanda dan gejala, hal yang biasa mas
lakukan saat mara, dan akibat yang akan ditimbulkan jika Mas saat sedang
marah marah”
Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit ?”
Tempat : “Mau dimana? Bagaimana kalau di ruang TV ?”
2. FASE KERJA.
a. Saat ingat mantan pacar (salah satu penyebab marah), apa yang Mas rasakan ?
b. Apa ada perasan kesal, tegang, mengepalkan tangan, mondar-mandir ?
c. Lalu apa yang biasa Mas lakukan ? Apa marah-marah atau memukul ?
d. Bagimana tanda-tanda jika mas akan marah dan mengamuk?
e. Coba praktekkan cara Mas marah ! Wah, bagus sekali
f. Nah, bagaimana perasaan Mas setelah membanting TV ?
g. Apakah masalahnya selesai ? Apa akibat perilaku ibu ?
h. Betul, TV hancur, kasur terbakar mungkin juga rumah akan terbaka, tubuh akan
kesakitan, masalah tidak selesai dan akibatnya Mas di bawa kesini.
3. FASE TERMINASI.
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
Evaluasi klien (subyektif) :
“Bagaimana perasaan Mas, setelah kita bercakap-cakap ?”
Evaluasi perawat (obyektif)
Apa saja tadi yang di bicarakan ?
Benar, perasaan marah. Apa saja tadi ? Ya betul !”
Lalu cara marah yang lama, apa saja ? Ya benar, lagi, oke !”
Dan akibat marah, apa saja ? Bagus, benar sekali !”
b. Tindak lanjut.
“Baiklah, sudah banyak sekali yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
perasan Mas sewaktu marah, dan cara ibu marah, serta akibat dari marah. Kalau di
RS ada yang membuat Mas marah , langsung beritahu perawatnya !”
c. Kontrak yang akan datang.
Topik : “Besok kita mulai latihan cara marah yang baik dan sehat”
Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang selama 15 menit ?”
Tempat : “Di ruang TV, Mas setuju ?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
( PERTEMUAN KETIGA )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien penyebutkan tanda dan gejala marah, cara marah yang biasa dilakukan serta
akibat yang terjadi .
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 6. Klien dapat mengidentifikai cara konstruktif dalam berespon terhadap marah.
TUK 7. Klien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Memilih satu cara yang konstruktif.
Mendemontrasikan satu cara yang konstruktif
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik.
“Selamat pagi Mas ?”
b. Evaluasi / validasi.
“Bagaimana perasaan Mas saat ini ?”
“Apakah ada yang membuat Mas berniat ingin mengakhiri hidup mas sendiri saat itu?
“Bagaimana dengan perasaan, cara marah dan akibat marah Mas masih ada
tambahan?”
c. Kontrak.
Topik : “Mas masih ingat apa yang akan kita latih sekarang ? Benar kita akan latihan
cara marah yang sehat””
Waktu : “Mau berapa lam? 15 menit saja ya ?”
Tempat : “Mau dimana? Bagaimana kalau di taman ?”
2. FASE KERJA.
a. Mas ada berapa cara marah yang sehat, hari ini kita pelajari satu cara.
b. Nah, mas bisa pilih mau latihan nafas dalam atau pukul kasur dan bantal.
c. Baik kita latihan nafas dalam
d. Jadi kalau Mas lagi kesal dan perasaan sudah mulai tidak enak segera
tarik nafas dalam agar cara marah yang lama tidak terjadi. Saat kesal dengan mantan
pacar (salah satu penyebab marah), apa yang Mas rasakan ?
e. Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak, lalu tarik nafas
dari hidung dan keluarkan lewat mulut perlahan-lahan.
f. Coba ikuti saya, tarik dari hidung, ya bagus, tahan sebentar dan tiup
lewat mulut. Oke, ulangi sampai 5 kali.
3. FASE TERMINASI.
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
Evaluasi klien (subyektif) :
“Bagaimana perasaan Mas, setelah latihan, ada perasan lega ?”
Evaluasi perawat (obyektif)
“Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi ?”
“Benar, berapa kali tarik nafas dalam ? Ya betul !”
b. Tindak lanjut.
“Nah, berapa kali sehari Mas mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali ?”
“Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur, lalu siang
sebelum makam dan malam sebelum tidur ? Juga lakukan kalau ada yang membuat
kesal !“Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatannya?”
c. Kontrak yang akan datang.
Topik : “Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain dan penggunaan
obat yang baik dan benar mas “
Waktu : “Mau berapa menit ? Bagaimana kalau 15 menit ?”
Tempat : “Di Taman ya Mas ?” Baik sampai besok ya ….?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
( PERTEMUAN KEEMPAT )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien dapat mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk mencegah perilaku
kekerasan
2. Diagnosa
Risiko menciderai diri/orang lain/lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
TUK 8 : Klien dapat mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk mencegah
perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien.
Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa ijin
dokter.
Jelaskan prinsip lima benar: benar klien, dosis, waktu, obat dan caranya.
Jelaskan manfaat minum obat dan efek samping obat
Anjurkan klien meminta sendiri obatnya dan minum obat tepat waktu
Anjurkan klien melapor pada perawat / dokter jika merasakan efek yang tidak
menyenangkan.
Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.