Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY S P1ooo1 2 jam Post Partum dengan


Haemorargic Post Partum (HPP)
Di Puskesmas Saronggi-Sumenep

Oleh :
ANNISA GITA ANDINI
110154010002

AKADEMI KEBIDANAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2013

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan Asuhan Kebidanan Ny. S
P10001 2 jam post partum dengan HPP di Rumah Bersalin Rahma Sidoarjo.
Penyusunan laporan ini dapat tersselesaikan berkat dukungan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Atas terselesainya laporan ini saya sampaikan
terima kasih kepada:
1. Bidan Pembimbing Praktek R.B RAHMA, Ibu Siti Rochmaniyah
2. Dosen Pembimbing Praktek
3. Klien yang telah memberikan bantuan selama saya melaksanakan
pengkajian
4. Orang tua, teman, dan semua pihak yang telah membantu sampai
terselesainya laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharap dan
kritik dan saran yang membangun sebagai bekal penulisan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Mojokerto, 21 November 2013

Penulis

DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
-

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

C. Tempat
D. Sistematika
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian HPP
B. Klasifikasi
C. Etiologi
D. Penanganan
E. Masa nifas 2 jam Post Partum
F. Perubahan Sistem Reproduksi
G. Perubahan Sistem Pencernaan
H. Perubahan Muskuluskeletal
I. Perubahan Sistem Endokrin
J. Perubahan TTV
K. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
L. Perubahan Integumen

BAB III

ASKEP TEORI

BAB IV

ASKEP KASUS

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan Post Partum merupakan penyebab penting kematian
maternal khususnya di kota berkembang. Faktor-faktor penyebab perdarahan
Post Partum adalah :
-

Grandemultipara

Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun

Persalinan yang dilakukan dengan tindakan : pertolongan kala uri sebelum


waktunya. Pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan dengan tindakan
paksa.

Atonia Uri

Retensia plasenta

Sisa plasenta

Laserasi jalan lahir


Kerana perdarahan post partum masih merupakan salah satu

penyebab utama kematian ibu dalam persalinan, karena itu ada 3 hal yang
harus diperhatikan dalam menolong persalinan komplikasi perdarahan post
partum yaitu :
1. Penghentian pendarahan
2. Jaga jangan sampai timbul syok
3. Penggantian darah yang hilang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas melalui penerapan
konsep manajemen kebidanan secara sistematis.
2. Tujuan Khusus
-

Pengkajian data terhadap ibu nifas 2 jam Post Partum disertai


haemorargic.

Menegakkan diagnosa pada ibu nifas dengan 2 jam Post Partum


disertai disertai haemorargic.

Menentukan kebutuhan segera pada ibu nifas 2 jam Post Partum


dengan haemorargic.

Menentukan rencana Asuhan pada ibu nifas 2 jam Post Partum dengan
haemorargic.

Melakukan intervensi setelah memberikan pada Asuhan pada ibu nifas


2 jam Post Partum dengan haemorargic.

1.3 Tempat
Di Rumah Bersalin Rahma Sidoarjo mulai tanggal 19 April sampai
dengan 16 mei 2009.
1.4

Sistematika
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI


BAB III ASKEB TEORI
BAB IV ASKEB KASUS
BAB V PENUTUP

BAB II
LANDASAN TEORI
MASA NIFAS DENGAN HAEMORARGIC
I.

Pengertian
-

Puerpurium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pemulihnya


kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (obstetri fisiologi : 315)

Puerpurium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir


setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetal baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (ilmu
kebidanan : 237)

HPP (Haemorargic Post Partum) adalah perdarahan dalam kala IV yang


lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah bayi dan plasenta lahir
(Sinopsis obstetri : 300)

HPP (Haemorargic Post Partum) adalah perdarahan yang terjadi dalam


24 jam setelah persalinan berlangsung (Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan)

II.

Klasifikasi Haemorargic Post Partum


a. Perdarahan Post Partum Primer
Perdarahan terjadi dalam 24 jam pertama, penyebab utama
perdarahan adalah atonia uteri, retentio placenta, sisa placenta dan
robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
b.

III.

Etiologi
a) Atonia Uteri
Gejalanya :
-

Perdarahan Pervaginam

Konsistensi rahim lunak

Fundus uteri naik (jika pengaliran darah terhalang oleh bekuan


darah)

Terdapat tanda-tanda syok

Kontraksi uterus lemah

Darah berwarna merah tua karena berasal dari vena

b) Sisa placenta dan selaput ketuban jika pemeriksaan di dapatkan :


-

Jaringan placenta tidak lengkap

Kontraksi uterus baik

Perdarahan pervaginam

c) Robekan jalan lahir

IV.

Kontraksi uterus kuat

Darah merah muda karena berasal dari arteri

Biasanya timbul setelah persalinan operatif

Jika pada pemeriksaan terdapat robekan jalan lahir

Penanganan
Penanganan perdarahan post partum disesuaikan penyebabnya :
a) Atonia Uteri
-

Observasi UC, TFU, VU

Masase fundus uteri

Rangsang puting susu

Pemasangan infus (RL)

Pemberian uterotonika im/iv/drib

Melakukan KB I dan KBE

Melakukan rujukan

Transfusi darah

b) Sisa Placenta Dan Selaput Ketuban


Penanganan umum dilakukan eksplorasi dari cavum uteri, walaupun ada
demam jika perdarahan banyak.
c) Robekan Jalan Lahir
Penanganan secara umum dilakukan penjahitan pada luka derajat 1 dan 2

V.

Masa Nifas 2 Jam Post Partum


Masa nifas dibagi 3 episode yaitu
1) Early Post Partum yaitu waktu yang berlangsung 24 jam pertama
2) Immediate Post Partum yaitu waktu yang berlangsung sampai 7 hari
3) Late Post Partum, periode minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-6

VI. Perubahan Sistem Reproduksi


A. Uterus
1. Autolisis yaitu proses penghancuran jaringan otot uterus yang
tumbuh karena adanya hipertensi akan susut kembali ke keadaan
semula.
2. Aktifitas Otot Rahim, adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot rahim
yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah akibat
pelepasan placenta yang mengakibatkan terganggunya peredaran
darah dalam uterus sehingga jaringan otot kekurangan zat yang
diperlukan dan ukuran jaringan otot lebih kecil.
3. Ischemia adalah kekurangan darah pada uterus yang disebabkan pada
kontraksi, retraksi dan pengurangan aliran darah ke uterus sehingga
jaringan otot uterus mengalami atropi kembali pada ukuran semula.
4. Corpus Uteri, dalam 12 jam setelah melahirkan, fundus uteri teraba 1
cm dibawah pusat selanjutnya Involusio akan cepat terjadi dengan
penurunan fundus kurang 1-2 cm tiap 24 jam. Berat uterus juga akan
kembali ke keadaan sebelum hamil.
5. Kontraksi Uterus, selama 1-2 jam PP kontraksi uterus menurun
intensitasnya secara halus dan tidak terkoodinir.
6. After Pain, merupakan rasa nyeri mules pada perut akibat kontraksi
uterus yang terjadi setelah placenta lahir.
7. Involusi tempat Placenta, segera setelah melahirkan, tempa placenta
berukuran sebesar telapak tangan, tetapi dengan cepat ukurannya
mengecil ke keadaan semula pada minggu ke-6.
8. lochea, merupakan sekret yang dikeluarkan dari cavum uteri melalui
vagina dalam masa nifas.

9. Serviks, setelah melahirkan bentuk serviks agak menganga seperti


corong berwarna merah kehitaman, konsistensi melunak. Kadang
terdapat perlukaan kecil, setelah bayi lahir lahir, tangan masih bisa
masuk rongga rahhim ssetelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari.
B. Vagina
Daging vagina tampak edema dan kemerahan serta sedikit lecet
dan rugae tidak ada
VII. Perubahan Sistem Pencernaan
Deteksi normal berlangsung lambat, ini disebabkan oleh penurunan
motilitasusus, kehilangan cairan dan ketiknyamanan parineal. Deteksi harus
terjadi pada hari ke-3 PP.
VIII. Perubahan Sistem Perkemihan
Dinding kandung kencing memperlihatkan edema dan hiperemi
akibat trauma persalinan. Miksi harus terjadi 12 jam setelah melahirkan.
IX. Perubahan Muskuloskeletal
Otot-otot

dan

fasera

dinding

abdomen

yang

mengalami

pendengaran selama kehamilan secara bertahap akan kembali pada akhir


periode post partum.
X.

Perubahan Sistem Endokrin


Lahirnya

placenta

menyebabkan

penurunan

estrogen

dan

progesteron pada wanita hamil menyusui kadar prolaktin meningkat sebagai


respon stimulus isapan bayi. Sedangkan pada wanita tidak menyusui akan
diikuti penurunan prolaktin.
XI. Perubahan TTV
Suhu oral dalam 24 jam PP meningkat (38 oC) sebagai akibat
-

Dehidrasi Persalinan

Pergangan Muskuler

Perubahan homonal

Tekanan darah itu harus stabil setelah melahirkan. Penurunan sistolik 20


mmHg terjadi jika ibu bergerak/berubah posisi dari terlentang ke duduk. Hal
ini

mungkin

merefleksi

ortostatik

hipofensi

sebagai

kompresi

kardiovaskuler untuk menurunkan resistensi vaskuler dalam pelvis.


XII. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Cardiac output yang meningkat selama awal puerpurin akan
kembali pada tingkatan sebelum hamil. Setelah melahirkan ibu juga akan
mengalami perasaan menggigil yang disebabkan instabilitas vasomotor,
selain itu juga mengalami diaphoesis/berkeringat banyak pada malam hari
sehingga mekanisme tubuh untuk merepoduksi cairan yang bertahan selama
kehamilan.
XIII. Perubahan Sistem Hematologi
Pada awal post partum jumlah Hb, Hematokrit, dan Eritrosit akan
mendekati keadaan sebelum hamil.
XIV. Perubahan Integumen
Perubahan yang menonjol adalah tidak adanyacloasma gravidarum
pada akhir kehamilan. Hiperpegmentasi aerola mamae dan linea niagra
belum menghilang sempurna pada awal post partum.

BAB III
ASKEB TEORI
MASA NIFAS DENGAN HAEMORARGIC POST PARTUM

1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal

Biodata
Nama

: Ditanyakan agar dapat lebih mengenal (memanggil) penderita


tidak keliru dengan penderita lain (Dr. Cristina : 84)

umur

: Untuk mengetahui keadaan ibu termasuk primipara tua/muda


(Dr. Cristina : 84)

Agama

: Untuk memudahkan badan melakukan pendekatan di dalam


melaksanakan asuhan (Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)

Pendidikan

: Untuk mengetahui tingkat intelektual (Dep. Kes. RI.


Pendidikan
tenaga kes : 14)

Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonomi agar nasehat kita
nanti sesuai (Dr. Cristina : 84)
Alamat

: Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan


nama yang sama, dilakukan kunjungan kepada penderita
(Dr.Cristina : 84)

DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apakah penderita datang untuk memerriksakan diri atau
ada pengaduan pengaduan yang penting.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah dialami ibu karena penyakit
yang pernah dialami ibu dan timbul kembali saat ibu melahirkan
b. Riwayat Penyakit Keluarga

Untuk mengetahui apakah dari keluaga ibu mempunyai penyakit


menular, penyakit menurun atau penyakit kronis (Dr. Cristina : 84)
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu.
Untuk mengetahui keadaan kehamilan, persalinan, dan nifas lalu apakah
keadaan normal ataukah mengalami masalah
4. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Kala I
-

Jam dan menit

: untuk mengetahui dimulainya dan


lamanya kala I, normal lamanya
kala I pada primi 13 jam dan multi
7 jam.

Ketuban pecah atau tidak warna air ketuban jernih atau keruh atau
mekonium.

Adakah penyulit pada ibu dan janin.

b. Kala II
-

Jam dan menit

: untuk mengetahui lama dari kala II.


Normalnya pada primi 1 jam dan
pada multi 30 menit.

Jenis Persalinan

: spontan/buatan/anjuran

Penolong

: dokter/bidan/dukun

Tempat

: tempat bersalin

Riwayat kelahiran bayi

Berat bayi waktu lahir

Kelainan bawaan bayi

Jenis Kelamin

Status bayi yang dilahirkan (hidup dan mati)

c. Kala III
-

Placenta lahir jam berapa

Berat/diameter/kelainan/pelepasan placenta

Perdarahan

Kontraksi uterus : baik/tidak

Tinggi fundus uteri

d. Kala IV
-

Perdarahan

: Jumlah perdarahan yang disebabkan pelepasan


uri

Luka perinium

: Derajat/heating/robekan/spontan/episiotomi

Kontraksi uterus : Baik/tidak

TFU

: biasanya 2 jari dibawah pusat

e.
5. Riwayat Perkawinan
Berapa lama dan berapa kali kawin, untuk menentukan keadaan
kehamilan ibu (Dr. Cristina : 84)
6. Riwayat KB
Ditanyakan pada ibu apakah pernah mengikuti KB, jika pernah ditanyakan
jenis kontrasepsi, berapa lama, alasan pemberian kontrasepsi (apabila
ingin memakai lagi). (Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)
7. Riwayat Psikososial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
- Hubungan ibu dengan keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga
- Ibadah
8. Pola Aktivitas sehari hari
Nutrisi

: untuk mengetahui asupan gizi ibi hamil

Istirahat

: berapa lama ibu istirahat selama hamil

Personal hyegiene

: untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi dan


apakah ibu sudah benar benar merawat alat
kehamilan.

Eliminasi

: untuk mengetahui pola BAB dan BAK

Aktivitas

: untuk mengetahui aktivitas ibu selama hamil, jika


terlalu berat akan bepengaruh pada kehamilan.

Seksualitas

: untuk mengetahui pola seksualitas ibu selama


hamil, apakah mengalami gangguan atau tidak.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ditujukan untuk pemeriksaan pada ekspresi wajah
(Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)
b. Kesadaran

: Choposmentis/ confusion/ delirium/ samnolenta/


koma (Menejemen Kebidanan 2003 : 03)

c. TTV
Tekanan Darah

: untuk mengetahui tekanan sistole dan distole


(100/60 130/90)

Denyut Nadi

: frekuensi nadi/menit (80 90 x/menit)


(Dr. Cristina : 95)

Suhu

: temperatur (365 - 37 oC)

Respirasi

: untuk mengetahui frekuensi nafas


(16 24 x/menit)

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka

: apakah dimuka terdapat bengkak/


kebiruan/pucat

Mata

: apakah konjungtiva anemis/tidak, sklera


ikterus/tidak

Mulut

: apakah ada karies gigi, stomatitis, epulis


dan gigi berlubang

Mamae

: keadaan puting susu, pembengkakan buah


dada/tidak, pengluaran air susu.

Abdomen

: ada bekas operasi, striegravidarum

Genetalia

: bengkak/tidak, warna kebiruan, adakah varies,


luka perinium

Ekstremitas
Atas

: keadaan tangan, kuku terutama telapak tangan dan


kuku pucat/tidak

Bawah

: adakah varies atau oedema

b. Palpasi
Mamae

: terdapat benjolan abdomen/tidak, ASI keluar/tidak

Abdomen

: - TFU setelah bayi lahir biasanya tinggi fundus


uteri adalah setinggi pusat/

1 jari dibawah

pusat.
- UC, dalam dalam pengawasan ini hendaknya
diperhatikan apakah uterus bundar dan keras,
yang menandakan kontraksi uterus baik.
- UV, kandung kencing yang penuh terjadi jika
proses peersalinan kurang baik. Kandung yang
penuh akan mendesak uterus lebih keatas dan
mempengaruhi kontraksi uterus, kurang baik
dan mengakibatkan perdarahan.
c. Auskultasi :

3.

Bising usus

: normal/tidak

Bising jantung : normal/tidak

Bising paru

: normal/tidak

Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan laboratorium, jika HPP, diutamakan pemeriksaan Hb.

2. INTERPRESTASI DATA DASAR


DS

: diperoleh dari anamnesa

DO

: diperoleh dari hasil pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik,


diagnosa dan pemeriksaan penunjang

Diagnosa : diagnosa yang ditegakan bidan dalam lingkup praktek kebidanan


dan memenuhi standart nomenklatur diagnosa kebidanan.
Masalah

: kumpulan yang tidak sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

Kebutuhan : pemberian penjelasan tentang masalah dan cara mengatasinya.

3. INDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Mengindentifikasi

diagnosa/masalah

potensial

yang

akan

terjadi

berdasarkan/diagnosa yang sudah di indentifikasi


Masalah/Diagnosa
Potensial
Syock hipovolemik

Penyebab
Perdarahan
berlebihan
kadar

Hb

Penangan
yang - Infus RL

sehingga - Transfusi darah


menjadi - observasi TVV

turun.
4. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter
untuk dikonsultasikan dan ditandatangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain.
5. INTERVENSI
Merencanakan asuhan penyuluhan yang rasional sesuai dengan
lanjutan dari langkah sebelumnya.
Masalah/Diagnosa
HPP karena atonia uteri

Intervensi
Rasional
- Pengosongan kandung - Agar uterus
kencing

tidak

tertekan oleh kandung


kencing

sehingga

uterus

dapat

berkontraksi kembali
- Masasse uterus

- Agar kontraksi uterus


baik

Masalah :
- Ibu

merasa

- Merangsang
cemas

karena perdarahan
- Ibu merasa lemah

susu

puting - Membantu

kontraksi

uterus

- Memberikan infus RL - Mengembalikan


drip uterotonika

jumlah cairan dalam


tubuh

sekaligus

merangsang kontraksi
uterus..

- Melakukan KBI dan - Untuk


KBE

menghentikan

perdarahan

- Pemberian antibiotik

- Untuk

mencegah

infeksi
- Memberikan

- Ibu

penjelasan pada ibu


tentang

bisa

tenang

hasil - Ibu

pemeriksaan

merasa

mempunyai

semangat

untuk

menghadapi masalah
- Memberikan

- Agar

dukungan pada ibu

ibu

dapat

memulihkan
keadaannya

- Menganjurkan

ibu - Dapat

untuk banyak istirahat

membantu

dalam

penyembuhan

ibu.
- Menganjurkan

ibu - Agar

ibu

makan-makanan yang

dari

bergizi (TKTP)

disebabkan

terhindar

infeksi

kuman

yang

yang
oleh
ada

ditubuh
- Menganjurkan
untuk

ibu - Agar peredaran darah

menjaga

personal hiegiene

ibu jadi lebih lancar


sehingga

proses

penyembuhan
kesehatan ibu lebih
cepat.
6. IMPLEMENTASI
-

Mengarahkan atau melaksanakan asuhan secara efisien dan aman

Sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien.

7. EVALUASI

Disesuaikan dengan implementasi dan kondisi ibu dalam bentuk


narasi menggunakan SOAP
S : Subjektif (yang dilaporkan pasien)
O : Objektif (yang didapatkan dari hasil pemeriksaan)
A : Assement (data gabungan DS dan DO untuk diagnosa)
P : Plining (pengembangan rencana selanjutnya/penyuluhan lebih lanjut)

BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
Pada NY S P1ooo1 2 jam Post Partum dengan Haemorargic Post Partum
(HPP)
Di Puskesmas Saronggi-Sumenep
Tanggal Pengkajian
Tempat

: 22 11 2013

: Ruang VK

Nama Mahasiswa

: Annisa Gita Andini

NIM

: 110154010002

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
Data Umum
Nama

: Ny. S

Umur

: 28 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Suko

Nama Suami : Tn. S


Umur

: 37 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Suko

Data Subjektif
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan 2 jam yang lalu, mengeluh keluar
darah dari kemaluannya dan merasa lemah serta ibu mengeluh belum
bisa kencing.

b. Riwayat Kesehatan
-

Riwayat Kesehatan Ibu


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti diabetes dan
hipertensi, serta penyakit kronis seperti jantung dan ginjal.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti diabetes dan
hipertensi, serta penyakit kronis seperti jantung dan ginjal dan
pasien mengatakan mengatakan tidak mempunyai riwayat
kehamilan kembar.

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu


No
1

UK
40 mnggu

JP
Spontan

Penolong
Bidan

BB/TB
3000gr/
47cm

JK
L

A-S
7-8

Nifas

Penyulit
HPP

Ket
colostrum

d. Riwayat Persalinan Sekarang


a) Kala I : 12 jam 30 menit
Ketuban pecah warna : jernih
Tidak ada penyulit pada ibu dan bayi
b) Kala II : 1 jam
Jenis Persalinan : Spontan
Penolong : Bidan
Bayi lahir jam : 04.10 Wib
JK : L

BB/TB : 3000gr/47cm anus (+)

A-S : 7-8

c) Kala III : 30 menit


Placenta lahir jam 04.40 Wib, lengkap
Perdarahan : 250 cc
UC : Lembek
TFU : 1 jari dibawah pusat

d) Kala IV
Perdarahan : 500 cc
Luka perinium : (+) derajat II diheating jelujur
UC : Lembek
TFU : 1 jari dibawah pusat
e. Riwayat Perkawinan
Status : kawin

Lama : 1 th

Usia saat kawin : 27 th

f. Riwayat KB
Ibu belum pernah ikut KB
g. Riwayat Psikososial

Ibu dan keluarga merasa senang dengan kelahiran bayi. Ibu


mendapat dukungan dari keluarga. Pengambil keputusan
dalam keluarga adala suami. Ibu merasa kawatir dengan
perdarahan yang dialaminya.

h. Pola Aktivitas Sehari hari


-

Nutrisi
Sebelum hamil

: Pasien mengatakan makan 3x sehari,


porsi 1 piring menu nasi, ikan, sayur,
minum 8 9 gelas/hari.

Selama hamil

: Pasien mengatakan makan 3x sehari,


porsi 1 piring menu nasi, ikan, sayur,
minum 8 9 gelas/hari.

Eliminasi
sebelum hamil

: Pasien mengatakan BAB 3 hari 1x,


BAK 2 3x sehari

Selama hamil

: Pasien mengatakan BAB 3 hari 1x,


BAK 4 5x sehari

Istirahat
Sebelum hamil

: Pasien mengatakan tidur siang 2 3


jam sehari, tidur malam 8 9 jam
sehari

Selama hamil

: Pasien mengatakan tidur siang 2 3


jam sehari, tidur malam 8 9 jam
sehari

Personal Hyegien
Sebelum hamil

: Pasien mengatakan mandi 3x sehari,


sikat gigi 3x sehari, ganti pakaian 1x
sehari.

Selama hamil

: Pasien mengatakan mandi 3x sehari,


sikat gigi 3x sehari, ganti pakaian 1x
sehari.

Aktivitas
Sebelum hamil

: Pasien mengatakan melakukan aktivitas


seperti ibu rumah tangga pada
umumnya.

Selama hamil

: Pasien mengatakan melakukan aktivitas


seperti ibu rumah tangga pada
umumnya.

Seksualitas
Sebelum hamil

: Pasien mengatakan melakukan


hubungan sexual 1x sehari.

Selama hamil

: Pasien mengatakan melakukan


hubungan sexual 1x sehari selama tidak
ada keluhan.

Kebiasaan merokok, obat dan minum jamu


Sebelum hamil

: Pasien mengatakan tidak mempunyai


kebiasaan merokok, obat dan minum
jamu.

Selama hamil

: Pasien mengatakan tidak mempunyai


kebiasaan merokok, obat dan minum
jamu.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
-

Keadaan umum : Baik

Kesadaran

Tanda tanda vital

: Choposmentis
:

TD

: 110/60 mmHg

RR

: 20 x/menit

Nadi

: 110 x/menit

Suhu

: 371 oC

2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Muka

: tidak oedema, pucat, cyanosis.

Mata

: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus

Mulut

: mukosa bibir lembab, tidak halositosis,


tidak ada karies gigi, tidak ada stomatitis.

Mammae

: puting susu menonjol, simetris, bersih.

Abdomen

: tidak terdapat pembesaran

Genetalia

: oedema pada vulva, terdapat heating,


terdapat darah pada vagina.

Ekstremitas
Bawah : ujung jari tangan pucat, dingin
Atas

: tidak oedema, tidak varises, ujung jari kaki


Pucat.

3. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

Hb sahli : 5,6 gr%

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


Diagnosa

: P10001 2 jam Post Partum dengan HPP

Masalah

: - ibu merasa kawatir dengan perdarahannya


- ibu belum bisa kencing dan lemas

Data subyektif : -

ibu mengatakan telah melahirkan 2

jam yang lalu.


-

ibu mengatakan mengalami perdarahan dari


pengaluannya.

ibu mengatakan merasa lemah dan mengeluh belum


bisa kencing.

Data Obyektif :

TD

: 100/60 mmHg

RR

: 20 x/menit

Nadi

: 110 x/menit

Suhu

: 371 oC

Muka

: pucat

Mata

: konjungtiva pucat

Abdomen : UC lembek, UV : Penuh

Genetalia : oedema pada vulva, terdapat darah yang keluar,


ada heating.

Kebutuhan
-

Penjelasan tentang penyebab dan tindakan yang akan diberikan

Pemasangan dower kateter

III. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


Syock Hipovolemik
IV. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

Kolaborasi dengan dokter

Pemasangan infus drib dengan matergin 1 amp

Pemberian antibiotik

Pemberian transfusi darah

V. INTERVENSI
DIAGNOSA
Ny S P10001 2 jam

INTERVENSI
1. melakukan pendekatan

RASIONAL
- agar ibu merasa aman

Post Partum dengan

pada ibu dan keluarga


2. beritahu ibu dan

dan nyaman.
- Agar ibu dan keluarga

HPP

keluarga hasil

tahu tentang keadaan

pemeriksaan yang telah

sehingga ibu dan

dilakukan.

keluarga dapat sedikit


menghilangkan rasa

3. mencari penyebab dari


perdarahan
4. pasang dower kateter

kekawatirannya
- agar pasien mendapat
penanganan yang tepat
dan efisien
- untuk mengosongkan
kandung kencing
sehinggan kontraksi
uterus dapat menjadi
lebih baik, karena
sudah tidak tertekan
oleh kandung kencing

5. HE tentang nutrisi

yang penuh.
- Agar kebutuhan
nutrisi ibu akan gizi
dapat terpenuhi
dengan baik, sehingga
mempercepat
penyembuhan
kesehatan ibu.

6. HE tentang personal
hiegiene

- Agar ibu tercegah dari


infeksi yang
disebabkan oleh
kuman yang berasal
dari tubuh.

7. anjurkan ibu untuk

- Untuk membantu

melakukan mobilisasi

proses penyembuhan

dini

ibu dan untuk


memberikan rasa
nyaman pada ibu

8. berikan dukungan pada


ibu

- Memberikan semangat
pada ibu untuk
menghadapi
masalahnya dengan
tabah dan sabar.

9. observasi keadaan ibu

- Mengetahui

dengan teratur sampai

perkembangan

keadaan umum ibu baik

keadaan ibu dan untuk


mengetahui tindakan
yang telah dilakukan
berhasil/tidak

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 22 November 2013
Jam
04.50 Wib

Implementasi
Melakukan pendekatan pada ibu dengan menyapa dan

04.50 Wib

senyuman pada ibu


Menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan oleh bidan bahwa ibu mengalami perdarahan
sehingga perlu dilakukan perawatan lebih lanjut sehingga

04.55 Wib

masalahnya bisa teratasi.


Mencari penyebab dari perdarahan, didalam pemeriksaan
terdapat keadaan UC lembek, UV penuh warna darah merah tua,
tidak ada sisa placenta, tidak ada laserasi, sehingga perdarahan
itu disebabkan karena kontraksi rahim ibu tidak baik

05.00 Wib

Melakukan kolaborasi dengan dokter obgin, sehingga pasien


segera diberi tindakan.
-

Pemasangan infus RL dengan drib 1 ampul metergin

Pemasangan dower kateter

05.05 Wib

Pemberian transfusi darah

- Pemberian injeksi antibiotik ampisilin secara iv


HE nutrisi, ibu dianjurkan banyak makan makanan yang bergizi
dan banyak minum air putih, dianjurkan diet TKTP seperti ikan,
telur, daging yang dapat membantu dalam pemulihan kesehatan

05.10 Wib

ibu.
HE tentang personal hiegiene, ibu di anjurkan untuk menjaga
kebersihan tubuh terutama di daerah kemaluannya yaitu dengan

05.15 Wib

segera ganti pembalut bila terasa lembab dan penuh.


Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini. Karena ibu sudah bisa
menggerakkan kaki ke kanan dan kekiri, ibu dianjurkan untuk

05.20 Wib

tidur miring ke kanan maupun ke kiri secara perlahan-lahan


Observasi keadaan ibu yaitu TTV, jumlah urine dan keadaan
kontraksi rahim ibu
TD : 110/60 mmHg

05.25 Wib
05.30 Wib

N : 100 x/menit

S : 368 oC
RR : 24 x/menit
Observasi kembali kekeadaan ibu
Memberikan dukungan pada ibu yaitu dengan memberitahukan
keadaan ibu bisa diatasi dan sekarang, keadaan ibu sudah
membaik.

VII. EVALUASI
Tanggal : 22 November 2013

Waktu : 05.35 Wib

S : Ibumengatakan sudah mengerti dan mau


O : K/U Ibu baik
TD : 110/60 mmHg
N

: 100 x/menit

: 368 oC

RR : 24 x/menit
UC : baik
Perdarahan : 100 cc
Urine : 500 cc
A : Ny S P10001 2 jam Post Partum dengan HPP
P : anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Penatalaksanaan persalinan yang bagus dan sesuai dengan prosedur
yang ada tidak akan menimbulkan suatu komplikasi saat nifas nanti. Namun
tidak saat persalinan saja, saat kehamilan pun harus selalu dipantau baik
power, passage, passanger, psikis, dan penolong yang akan memberikan
asuhan kesehatan.
B. Saran
1. Bagi para ibu hamil khususnya harus rajin memerikan kesehatannya
kepada tenaga kesehatan yang terdekat agar saat persalinan dan nifasnya
nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Peran serta keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan
kesehatan ibu sehingga perlu dibentuknya suami siaga, keluarga siaga dan
desa siaga.
3. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan
merupakan kewajiban dan tugas yang harus dijunjung tinggi sehingga kita
harus lebih proaktif lagi untuk dapat mengurangi angka kematian dan
kesakitan ibu khususnya pada masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai