Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan :I
Hari / Tanggal : Selasa / 08 Februari 2022
Nama Klien : Tn / Ny

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan sering mengepal tangan
- Klien mengatakan sering marah
DO:
- Berjalan mondar mandir
- Tertawa sendiri
- Klien teriak-teriak

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi penyebab PK
- Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
- Mengidentifikasi perilaku PK yang dilakukan
- Mengidentifikasi akibat PK
- Menyebutkan cara mengontrol PK
- Membantu klien memperaktikan latihan cara mengontrol fisik 1(napas dalam)
- Menganjurkan klien mencatat dalam kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
1. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
2. Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan dirasakannya saat marah
3. Anjurkan klien untuk mengungkapkan PK yang biasa dilakukan klien
4. Bicarakan akibat/ kerugian dari cara yang dilakukan klien
5. Sebutkan cara- cara mengontrol PK
6. Diskusikan cara fisik 1 yang dilakukan untuk mencegah perilaku kekerasan, yaitu:
tarik nafas dalam.
7. Susunan jadwal kegiatan untuk melatih cara yang telah di pelajari.

B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Leni Oktaviana, saya senang
dipanggil dengan Leni, saya mahasiswa Universitas Faletehan Serang yang
bertugas di sini selama 2 minggu dari jam 08.00 – 14. 00 WIB, dari hari senin
sampai dengan jumat, nama bapak siapa? Senangnya dipanggil apa? Tujuan saya di
sini agar saya dapat membantu menyelesaikan masalah yang bapak hadapi.
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan dan kabar bapak hari ini?, bagaimana tidur bapak semalam?”
c. Kontrak
“Bagaimana bapak kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang hal-hal yang
berhubungan dengan keluhan masalah bapak selama ini seperti: mengidentifikasi
penyebab, tanda dan gejala, akibat PK serta cara mengontrol PK. Serta cara
mengontrol secara fisik yaitu tarik nafas dalam. “Dimana kita akan bicara?”
“Bagaimana kalau 15 menit?” “bapak setuju?”
d. Tujuan
“Tujuan pembicaraan kita adalah agar bapak tahu penyebab, tanda dan gejala,
akibat PK, serta cara mengontrol PK secara fisik yaitu tarik nafas dalam.

2. Fase kerja
“Apa yang menyebabkan bapak marah?, apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Terus penyebab marah kenapa? Apakah sama dengan yang sekarang marahnya,
apakah bapak pernah merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, dan
tangan mengepal?, setelah itu apa yang bapak lakukan? Maukah bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? Dengan cara
mengendalikan secara fisik. Latihan tarik nafas dalam: tarik nafas dari hidung, tahan
sebentar lalu keluarkan perlahan melalui mulut, ayo coba lagi, bagus. Sebanyak 3
kali ya bapak. Apabila rasa marah itu muncul kembali bapak bisa melakukan teknik
nafas dalam yang barusan di ajarkan ya bapak. Kalau sudah bapak jangan lupa di
catat di lembar yang saya berikan Jika bapak melakukannya tanpa diingatkan
perawat bapak beri tanda M (Mandiri), tapi kalau tarik nafas dibantu atau diingatkan
perawat bapak beri tanda B (Bantu), tapi kalau bapak tidak melakukannya Beri T
(Tidak).”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif (respon klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang- bincang, tentang kemarahan
bapak?
b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan 3 hal yang kadang membuat bapak kesal? Iya bagus pak
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak sudah banyak yang kita bicarakan, nanti coba bapa ingat-ingat
kembali penyebab marah?
d. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi
pak?,bagaimana kalau besok?, baiklah besok kita akan membahas tentang cara
melatih mengontrol perilaku kekerasan secara fisik yang ke 2 yaitu dengan cara
memukul kasur atau bantal. Tempatnya mau dimana bapak? baik besok kita dari
jam 09.00- 10.00 WIB. Apakah bapak setuju?, baiklah bapak selamat beristirahat”.

Anda mungkin juga menyukai