PRISKA DAMAYANTI
5021031079
Profesi Ners
B. Etiologi
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) penyebab dari gagal ginjal kronis, antara lain :
1. Infeksi : pielonefritis kronik.
2. Penyakit peradangan : glomerulonefritis.
3. Penyakit vaskular hipertensif : nefroskeloris benigna, nefrosklerosisi maligna,
stenosis arteria renalis.
4. Gangguan jaringan penyambung : lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, sklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongenital dan herediter : penyakit ginjal polikistik dan asidosis
tubulus ginjal.
6. Penyakit metabolik : diabetes melitus, gout, hiperparatiroidisme dan amiloidosis.
7. Nefropati toksik : penyalahgunaan analgesik dan nefropati timbal.
8. Nefropati obstruktif : saluran kemih bagian atas (kalkuli, eoplasma, fibrosis
retroperitoneal) dan saluran kemih bagian bawah (hipertrofi prostat, striktur
uretra, anomali kongenital apada leher kandung kemih dan uretra).
C. Klasifikasi
Tahapan penyakit gagal ginjal kronis (CKD) telah diklasifikasikan ke dalam 5
tapah oleh National Kidney Foundation (NKF) yaitu tahapan didasarkan pada laju
filtrasi glomerulus (GFR). GFR dikatakan normal jika 125 mL/min/1,73 m. Adapun
klasifikasinya antara lain :
1. Stage 1
a. GRF 90 ml/min/1,73 m2
b. Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat
2. Stage 2
a. GRF 60-89 ml/min/1,73 m2
b. Penurunan ringan pada GFR
3. Stage 3
a. GRF 30-59 ml/min/1,73 m2
b. Penurunan moderat dalam GFR
4. Stage 4
a. GRF 15-29 ml/min/1,73 m2
b. Penurunan berat pada GFR
5. Stage 5
a. GRF < 15 ml/min/1,73 m2
b. Gagal ginjal (penyakit ginjal stadium akhir atau ESRDI)
D. Manifestasi Klinis
1. Anemia
2. Asidosis metabolik
3. Gagal jantung kongestif
4. Edema
5. Hipertensi
6. Mual muntah
7. Anoreksia
8. Kelemahan
9. Pruritis
E. Patofisiologi
Ginjal merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa
metabolisme di dalam tubuh diantaranya ureum, kreatinin sehingga terjadi
keseimbangan dalam tubuh. Penyakit CKD ini diawali dengan kerusakan dan
penurunan fungsi nefron secara progresif akibat adanya gangguan fungsi ginjal.
Fungsi ginjal menimbulkan mekanisme kompensasi yang mengakibatkan terjadinya
hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa. Perubahan ini
mengakibatkan heprfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran
darah glomerulus. Selanjutnya penurunan fungsi ini akan disertai dengan penurunan
laju filtrasi glomerulus (GFR) dan peningkatan sisa metabolisme dalam tubuh.
Faktor penyebab (infeksi saluran kemih, peradangan, penyakit
vaskuler hipertensif, penyakit kongenital/herediter, penyakit
metabolik, netropati obstruktif)
G. Penatalaksaan Medis
1. Konservatif
a. Dilakukan pemeriksaan lab darah dan urin
b. Observasi balance cairan
c. Observasi adanya edema
d. Batasi cairan yang masuk
2. Dialisis
a. Peritoneal dialisis : biasanya dilakukan pada kasus-kasus emergency.
Sedangkan dialisis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut
adalah CAPD (Continues Ambulatori Peritonial Dialysis)
b. Hemodialisis : yaitu proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui
proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan
berupa mesin dialisis. Komplikasi yang terjadi dari terapi hemodialisis
adalah ketidakseimbangan cairan, ketidakseimbangan elektrolit, infeksi.
3. Transplantasi ginjal
2. Pemeriksaan fisik
a. Ukut tanda-tanda vital
b. Inspeksi umum : konjungtiva,sklera,mukosa bibir,ujung kuku
c. Cek peningkatan JVP
d. Inspeksi luka, tanda infeksi dan pruritus
e. Auskultasi suara paru terhadap edema pulmonal
f. Ukur crt, palpasi suhu akral
g. Inspeksi distensi kandung kemih dan asites
h. Auskultasi bruit vaskuler diarea aorta, arteri renal, arteri iliaka, arteri
femoralis
i. Mengukur lingkar perut
j. Jika ada sites lakukan pemeriksaan asites menggunakan teknik ballottement
dan shifthing dullnes
k. Palpasi nyeri tekan/lepas
l. Palpasi kandung kemih terhadap distensi
m. Melakukan palpasi dalam, untuk ginjal yang normal tidak teraba
n. Inspeksi
1) Vagina : warna kulit, kebersihan, dan kelembaban, meatus uretra, labia
minora
2) Penis : warna kulit, meatus uretra
o. Inspeksi urin output : warna, jumlah, discharge, hematuria
p. Area CVA : nyeri atai tidak
q. Kaji edema ekstremitas
I. Analisa Data
2. Data : Faktor penyebab (infeksi saluran kemih, peradangan, Perfusi Perifer Tidak Efektif
Mayor penyakit vaskuler hipertensif, penyakit
- Waktu pengisian kapiler > 3 kongenital/herediter, penyakit metabolik, netropati
detik obstruktif)
- Nadi perifer menurun/tidak ↓
teraba Kerusakan fungsi ginjal
- Akral teraba dingin ↓
- Warna kulit pucat Gagal Ginjal Kronis
- Turgor kulit menurun ↓
Sekresi eriprotein menurun
Minor
↓
- Edema
Produksi Hb turun
- Bruit femoral
↓
Supali nutrisi dalam darah turun
↓
Oksihemoglobin menurun
↓
Suplai O2 kejaringan menurun
↓
Perfusi Perifer Tidak Efektif
5. Data Faktor penyebab (infeksi saluran kemih, peradangan, Gangguan Integritas Kulit /Jaringan
Mayor penyakit vaskuler hipertensif, penyakit
- Kerusakan jaringan dan atau kongenital/herediter, penyakit metabolik, netropati
lapisan kulit obstruktif)
Minor ↓
- Nyeri Kerusakan fungsi ginjal
- Perdarahan ↓
- Kemerahan Gagal Ginjal Kronis
- Hematoma ↓
Kerusakan glomerulus
↓
Protein/albumin dapat melewati membran glomerulus
↓
Proteinuria
↓
Hipoalbuminemia
↓
Ureum meningkat
↓
Masuk ke dalam kulit menyebabkan kulit kering dan
pruritus
↓
Gangguan Integritas Kulit /Jaringan
6. Data Faktor penyebab (infeksi saluran kemih, peradangan, Risiko Penurunan Curah Jantung
Faktor resiko : perubahan afterload, penyakit vaskuler hipertensif, penyakit
perubahan preload kongenital/herediter, penyakit metabolik, netropati
obstruktif)
↓
Kerusakan fungsi ginjal
↓
Gagal Ginjal Kronis
↓
Kerusakan glomerulus
↓
Filtrasi glomerulus menurun
↓
GFR menurun
↓
Retensi Na dan H2O
↓
Tekanan kapiler naik
↓
Volume interstisial naik
↓
Edema
↓
Preload ↑
↓
Beban jantung ↑
↓
Hipertrofi ventrikel kiri
↓
COP ↓
↓
Risiko Penurunan Curah Jantung
Brunner & Suddarth. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8. EGC:Jakarta
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Nurarif. A. H dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi
https://ukh.ac.id/images/file/39.pdf