Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : Tn. A Ruang : Merak


Umur : 33 Tahun Pertemuan I/SP 1 : Bina Hubungan Saling Percaya
No. RM : 0-05-85-25 Tanggal : 08 November 2023

A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

2. Tujuan Tindakan
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
3. Intervensi Keperawatan
a. Beri salam
b. Bina hubungan saling percaya
c. Memperkenalkan nama dan tujuan berinteraksi
d. Tanya nama lengkap, nama panggilan yang di sukai klien
e. Tanyakan perasaan
f. Jelaskan tentang kontrak yang akan di buat
g. Dengarkan dengan penuh perhatian

B. Strategi Pelaksanaan Komunikasi Dalam Melakukan Tindakan


Keperawatan
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang pak, perkenalkan saya Nur Amanah Ika Putri, saya
sukanya di panggil nur, saya mahasiswa dari IKesT Muhammadiyah
Palembang, kalau boleh tau nama bapak, siapa?, sukanya di panggil
apa?”
“Oh bapak A ya”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa ada keluhan?”
c. Kontrak Waktu
Topik : “Baiklah pak A, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang perasaan bapak saat ini?” “boleh”

Waktu : “Berapa lama kita mau berbincang-bincangnya pak?


Bagaimana kalau 20 menit saja?”
“Iya, boleh”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang?
“Disini aja kita ngobrolnya”
2. Tahap Kerja
“bapak asalnya dari mana?” “oh dari lubuk karet, betung ya pak”
“kalo hobi bapak apa?” “ oh begitu ya pak, bapak ternyata suka minum-
minuman alkohol ya, biasanya minum berapa banyak pak? Oh 1 botol
anggur merah ya pak”
“Apa penyebab dan alasan bapak bisa masuk sini?”
“Jadi penyebab bapak masuk ke sini karena itu ya pak?”
“di rumah bapak sering marah-marah tidak? Marah karena apa pak?”
“oh, bapak marah dan kesal kepada kades karena kades korupsi ya pak?
Apa yang bapak lakukan saat itu kepada kades?”
“bapak ingin memukul kades menggunakan kursi plastik? Lalu
bagaimana kejadian selanjutnya pak?” “oh, begitu ya pak”
“sebelumnya bapak sudah tau belum apa itu perilaku kekerasan?”

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Rencana Tindakan
“Baik pak A, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
kembali untuk belajar cara mengontrol amarah yang sudah di jelaskan
tadi?”
c. Kontrak yang Akan Datang
Topik : “Kita besok akan berbincang-bincang lagi ya
pak, bisa pak? Waktu : “Untuk waktunya besok mau jam
berapa?berapa lama?”
Tempat : “Untuk tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau disini
saja ya pak?
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 2) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : Tn. A Ruang : Merak


Umur : 33 Tahun Pertemuan II/SP 2 : Latihan fisik teknik napas dalam
& pukul bantal
No. RM : 0-05-85-25 Tanggal : 09 November 2023

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan kesal dan marah pada kades karena seperti korupsi
b. Klien mengatakan ingin memukul kades menggunakan kursi plastik
c. Klien mengatakan suka mengkonsumsi alkohol
Data Objektif:
a. Klien terlihat tidak senang jika tidurnya diganggu
b. Klien terdengar sering mengkritik kades
c. Tekanan darah meningkat dengan nilai 141/95 mmHg
d. Frekuensi nadi meningkat dengan nilai 102 x/menit

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Tindakan
a. Klien mampu mempraktekkan cara mengendalikan perilaku marah
dengan cara latihan fisik yaitu teknik relaksasi nafas dalam dan
pukul bantal
4. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Jelaskan 4 strategi pelaksanaan dalam mengendalikan risiko perilaku
kekerasan
c. Anjurkan klien mengendalikan marah dengan latihan fisik yaitu
teknik nafas dalam & pukul bantal
B. Strategi Pelaksanaan Komunikasi Dalam Melakukan Tindakan
Keperawatan
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat sore pak, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi

“bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa ada keluhan ? bagaimana


tidurnya nyenyak tidak pak?”

c. Kontrak Waktu
Topik : “Baiklah seperti kesepakatan kemarin, sore ini kita akan
belajar cara mengontrol amarah dan emosi bapak dengan latihan
fisik napas dalam dan pukul bantal”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “Kesepakatan kemarin ngobrolnya disini ya pak?”
2. Tahap Kerja
“Jadi kita belajar satu cara dulu ya pak yaitu dengan latihan fisik yaitu
dengan teknik tarik napas dalam dan pukul-pukul bantal, jadi pertama
bapak A tarik napas panjang secara perlahan dari hidung selama 3 detik,
tahan sebentar selama 2 detik dan keluarkan secara perlahan dari mulut
seperti menghembuskan kekesalan. Nah ayo coba bapak A peragakan?
“Baik, benar sekali ya pak A sudah bisa memperagakan teknik napas
dalam. Selanjutnya kila latihan fisik yang kedua yaitu dengan cara pukul-
pukul bantal. Jadi kalau bapak lagi marah, bapak bisa melampiaskan
amarah dan emosi bapak dengan cara pukul-pukul bantal”
“Sekarang kita coba lakukan bersama ya pak dengan memukul bantal dan
keluarkan luapan emosi kakak”
“Baik, bagus sekali ya pak A sudah bisa memperagakan latihan fisik yaitu
pukul-pukul bantal”

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon pasien
terhadap tindakan Evaluasi
Subjektif
“Bagaimana perasaannya bapak setelah latihan tadi?
Evaluasi Objektif
“Sekarang coba pak A memperagakan lagi tarik napas dalam dan
pukul-pukul bantal”
b. Rencana tindakan
“Bagus sekali ya pak. Jadi jika bapak merasa kesal dan emosi, kakak
bisa meluapkan emosi dan amarah dengan cara tarik napas dalam
dan kemudian dengan cara pukul bantal”
“Jadi, jangan lupa masukkan ke dalam jadwal harian pak A ya untuk
diterapkan jika marah muncul.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baik pak A, kalau begitu kita berbincang kembali besok
ya dan belajar untuk mengontrol amarah dan emosi dengan cara
latihan yang ke 2 yaitu latihan verbal dan non-verbal”
Waktu : “Besok maunya jam berapa? baiklah untuk waktunya jam
10.00 WIB, dan waktunya kurang lebih 15 menit ya
Tempat : “Untuk tempatnya mau dimana? Tetap disini saja ya pak

Anda mungkin juga menyukai