Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Hari/tanggal :Senin, 13 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-1
Nama Klien : Nn. T
A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi klien
a. Klien merasa cemas akan keadaannya
b. Klien mengatakan nyeri pada bagian ekstremitas bawah sebelah kanan
c. Klien tampak gelisah
2. Diagnosa
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya kecemasan
c. Tanyakan tanda-tanda kecemasan
d. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi kecemasan
e. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
f. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali anseitas muncul.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum mbak, perkenalkan nama saya
mahasiswa dari stikes ppni panggil saja saya perawat Iffat. mbak
suka dipanggil apa?”
b. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan mbak hari ini? Bagaimana tidur mbak
semalam? O, jadi semalam mbak gelisah?”
c. Kontrak
1. Topik
“Baiklah mbak bagaimana hari ini kita bercakap-cakap
tentang perasaan yang mbak rasakan?
2. Tempat
“Mbak mau berbincang-bincang dimana?Baiklah kita akan
berbincang-bincang diruangan ini”
3. Waktu
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?

2. Fase Kerja:
“Tadi mbak katakan, mbak merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba
ceritakan lebih lanjut tentang perasaan mbak? Apa yang sedang mbak
pikirkan? Apa yang mbak lakukan terkait dngan perasaan tersebut? Apa
yang terjadi sehingga mbak merasa gelisah?“Oh, jadi mbak kecelakaan
sudah 2 hari yang lalu. Jadi itu yang menyebabkan mbak merasa
cemas? Jadi yang membuat mbak merasa gelisah karena bingung
melihat keadaan mbak?.
“Apakah sebelumnya mbak pernah mengalami kondisi selain ini?
“kalau mbak punya masalah, mbak akan memikirkan terus masalah itu
sehingga mbak merasa gelisah?“Kalau mbak mempunyai masalah
dengan siapa mbak bercerita?
“Baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi
kecemasan mbak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas
dalam, ini merupakan salah satu cara untuk menguragi kecemasan.
Bagaimana kalau kita mulai sekarag?, saya akan lakukan, mbak
perhatikan saya, lalu mbak bisa mengikuti cara yang sudah saya
ajarkan. Kita mulai ya mbak. mbak silahkan duduk dengan posisi
seperti saya, pertama-tama, mbak tarik nafas dalam perlahan-lahan,
setelah itu tahan nafas dalam dalam hitungan tiga setelah itu mbak
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan lakukan
latihan ini 5 sampai 10 kali sampai mbak merasa rileks dan santai.”

3. Fase Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang dan
melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya
betul...mbak terlihat lebih rileks”
b. Obyektif
“Coba mbak praktekkan lagi lagi apa yang sudah saya ajarkan
tadi untuk meredakan cemas mbak? coba tunjukka kepada saya
teknik nafas dalam yang benar”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam
sehari dan tuliskan dalam jadwal kegiatan harian mbak”
d. Kontrak yang akan dating
1. Topik
“Besok kita akan bertemu lagi untuk belajar cara yang bisa
digunakan untuk mengontrol rasa cemas.
2. Tempat
“Dimana besok kita bisa berbincang-bincang mbak?
3. Waktu
“Mbak bisa bertemu besok jam berapa?bagaimana jika jam
08.00?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Selasa, 14 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-2
Nama Klien : Nn.T

A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi klien
a. Klien merasa cemas akan keadaannya
b. Klien mengatakan nyeri pada bagian ekstremitas bawah sebelah kanan
c. Klien tampak gelisah
2. Diagnosa
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
- Evaluasi dan validasi
b. Evaluasi kemampuan klien
c. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi kecemasan
- Melakukan hal yang klien sukai
d. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
e. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi stiap kali ansietas muncul.

B. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum mbak, selamat pagi! Masih ingat dengan saya
mbak?”
b. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan mbak hari ini? Apakah mbak sudah melakukan
teknik relaksasi nafas dalam yang sudah saya ajarkan kemarin”
“Coba mbak praktekkan sekarang , bagus sekali mbak masih
mengingatnya. “Apakah mbak merasa terbantu dengan teknik tersebut?”
c. Kontrak
1. Topik
“Baiklah mbak sesuai janji saya kemarin saya akan mengajarkan
mbak cara yang lain untuk menghilangkan kecemasan?
2. Tempat
Dimana kita akan berdikusi? Bagaimana kalau dihalaman samping
saja?
3. Waktu
Berapa lamambak mau bercakap-cakap? Bagaimana jika 10 menit?

2. Fase Kerja :
“Baik mbak tadi mbak mengatakan sudah relaks setelah melakukan teknik
yang kemarin saya ajarkan. Nah sekarang saya ngin bertanya. Sekarang
apakah rasa cemas mbak masih sering muncul? Dan apakah mbak memiliki
kegiatan yang sangat mbak sukai?, Oh jadi mbak sangat suka bermain
musik? Musik apa yang suka mbak mainkan? Jadi mbak sangat suka
bermain gitar?. Baiklah sekarang mbak kan sudah tau kegiatan apa yang
mbak bisa lakukan untuk mengalihkan rasa cemas mbak yaitu gitar. Disini
saya sudah menyiapkan gitar untuk mbak. Jadi saya rasa mbak disaat cemas
bisa bermain gitar agar cemas mbak bisa bekurang. Coba silahkan mbak
bermain gitar. Wah mbak sangat hebat dan suara mbak sangat merdu sekali.

3. Fase Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang dan
melakukan latihan teknik distraksi napas tadi? Ya betul...mbak terlihat
lebih santai sekali”
b. Obyektif
“Coba mbak sebutkan kegiatan apa yang mbak sukai, lalu apa yang
mbak rasakan setelah melakukan kegiatan tersebut?, coba tunjukkan
kepada saya kegiatan tersebut”
c. Rencana tindak lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan dan tuliskan dalam
jadwal kegiatan harian mbak”
d. Kontrak yang akan datang:
1. Topik:
“Baiklah besok kita akan berdiskusi lagi, nanti mbak bisa mencoba
cara yang akan saya lakukan lagi dengan mbak”
2. Tempat
“Dimana kita bisa bertemu mbak ? bagaimana kalau disini saja”
3. Waktu
“Jam berapa kita bisa bertemu mbak ? bagaimana kalau jam
08.00 ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Rabu, 15 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-3
Nama Klien : Nn.T

A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi klien
a. Klien merasa cemas akan keadaannya
b. Klien mengatakan nyeri pada bagian ekstremitas bawah sebelah kanan
c. Klien tampak gelisah
2. Diagnosa
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Evaluasi kemampuan klien
d. Memberi reinforcement positif
e. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
b. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan mbak hari ini? Bagaiman tidur mbak semalam?
Apakah masih gelisah? Apakah yang kemarin saya ajarkan sudah
dipraktekkan dalam jadwal harian mbak? Nah kalau sudah coba di
praktekkan kembali, bagus sekali mbak”
c. Kontrak
“Baiklah mbak, bagimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
tentang perasaan yang mbak rasakan sekarang? Dan saya akan
mengajarkan mbak teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan
rasa cemas mbak. Kita akan berbincang-bimcang selam 30 menit, kita
akan lakukan disini saja ya mbak.

2. Fase Kerja
“Tadi mbak katakan, mbak merasa gelisah lagi? Coba mbak katakan
mengapa mbak merasa gelisah lagi? Oh.. jadi mbak masih memikirkan
tentang nyeri kakinya? baiklah mbak, sekarang saya akan mengajarkan
mbak teknik relaksasi dengan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai yaa mbak?
mbak penjamkan mata nah sekarang tautkan jari telunjuk mbak dengan
jempol mbak, sekarang bayangkan pada saat mbak sedang bahagia.
Sekarang tautkan jari tengah mbak dengan jempol, bayangkan saat mbak
bersama orang yang mbak sayangi, sekarang tautkan jari manis mbak
dengan jempol, bayangkan mbak dipuji oleh seseorang karena kehebatan
mbak, dan sekarang tautkan jari kelingking mbak, bayangkan tempat yang
paling indah yang pernah mbak kunjungi. Mbak coba ulangi lagi cara teknik
hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita
masukkan kedalam jadwal harian mbak. Jadi setiap mbak merasa cemas
mbak bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai
jadwal yang kita buat.”

3. Fase Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang tentang masalah
yang mbak rasakan dan latihan mempraktekkan teknik relaksasi hipnotis
5 jari”
b. Obyektif
“Coba mbak praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi.
Bagus, ternyata mbak masih ingat apa yang telah saya ajarkan”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah saya ajarkan ke mbak dapat mbak
praktekkan salah satunya atau bahkan semuanya saat mbak merasa
cemas”
d. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Kita bertemu besok lagi ya mbak untuk berbincang-bincang
tentang yang sudah saya ajarkan kepada mbak, mau jam berapa mbak?
Seperti biasa saja ya mbak? ”
2. Waktu
“Jam berapa kita besok bisa bertemu ?”
3. Tempat
“Dimana kita bisa berbicara, bagaimana kalau disini saja ya
mbak”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Kamis, 16 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-4
Nama Klien : Ny. M (Keluarga Pasien)

A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien tidak mengetahui bagaimana kondisi klien. Keluarga juga
tidak mengetahui pentingnya peran keluarga dalam mengatasi kecemasan
2. Diagnosa klien
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kecemasan
c. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
kecemasn
d. Menjelaskan kepada keluarga klien tentang :
- Pengertian kecemasan
- Tanda dan gejala kecemasan
- Penyebab kecemasan
e. Latih keluarga cara merawat klien dengan kecemasan

B. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
b. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak T? Kalau boleh tau dengan ibu
siapa yaa?”
c. Kontrak
1. Topik
“Jadi untuk hari ini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang
berkaitan dengan kondisi mbak T”
2. Waktu
“Untuk waktunya sekitar 10-15 menit saja yaa Bu”
3. Tempat
“Untuk tempat enaknya kita berbincang dimana Bu?”

2. Fase Kerja
“Jadi begini bu… apakah ibu mengetahui bagaimana kondisi mbak T
sekarang? “Jadi mbak T sekarang mengalami kecemasan .kecemasan itu
sendiri merupakan keadaan dimana seseorang mengalami emosi, perasaan
yang timbul sebagai respon awal terhadap stres psikis dan acaman terhadap
nilai-nilai yang berarti bagi individu.”
“Salah satu tanda dan gejalanya yaitu tekanan darah klien meningkat,
nafas cepat merasa mau pingsan, gelisah wajah tegang dsb. Untuk penyebab
dari kecemasan ini adalah ancaman internal atau eksternal terhadap ego,
ancaman terhadap keamanan interpersonal dan harga diri dll.
“Apabila masalah kecemasan ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami stress,gelisah, tidak percaya diri, melamun dll. Untuk
menghadapi keadaan yang demikian ibu dan keluarga lainnya harus sabar
menghadapi Nn.T. dan untuk merawat Nn.T, keluarga perlu melakukan
beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya
dengan Nn.T yang caranya adalah bersikap peduli dengan Nn.T . Kedua,
keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Nn.T untuk
mengurangi kecemasannya. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela
kondisi pasien.
“Selanjutnya, jangan biarkan Nn.T sendiri. Buat rencana atau
jadwal bercakap-cakap dengan Nn.T. Misalnya, sholat bersama, makan
bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah bersama.”
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara
itu?”

3. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien (subjektif)
“Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan kecemasan dan
tanda-tanda orang yang mengalami kecemasan. Selanjutnya bisa ibu
sebutkan kembali cara merawat anak ibu yang mengalami masalah
kecemasan?
2. Evaluasi klien (objektif)
Klien mengetahui apa yang dimaksud dengan kecemasan dan
bagaimana tanda dan gejalanya. Klien mampu memperagakan kembali
bagaimana cara merawat klien dengan masalah kecemasan.
3. Tindak lanjut klien
“nanti jika bertemu dengan Nn.T coba ibu lakukan. Dan tolong
ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang
sama”

4. Kontrak yang akan dating

a. Topik
“Bagaimana jika pertemuan yang akan datang kita mempraktekkan
langsung dengan Nn.T ”
b. Waktu
“Baiklah bu, kita akan bertemu besok lagi jam 08.00 Apakah ibu
setuju?”
c. Tempat
“Untuk tempat kita mencoba di luar ruangan saja. Bagaimana bu?
Atau ibu ingin di tempat lain?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Jum’at, 17 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-5
Nama Klien : Ny.M (keluarga pasien)

A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien sudah mendapatkan penjelasan tentang kondisi klien
dan mengetahui cara merawatnya.
2. Diagnosa klien
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Melatih keluarga merawat langsung klien
d. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien

B. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
b. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak T?
c. Kontrak
1. Topik
“ Jadi untuk hari ini, mari kita praktekkan langsung ke Nn.T. ”
2. Waktu
“Berapa lama waktunya Bu? Baik kita coba 30 menit”
3. Tempat
“Baiklah sekarang mari temui Nn.T?” bagaimana kalau dihalaman
saja.

2. Fase Kerja
“Selamat pagi mbak T. Bagaimana perasaannya hari ini?”
“Ibu mbak T akan berbicara dengan mbak. Beri salam! Bagus. Tolong
mbak T tunjukkan jadwal kegiatannya” (kemudian saudara berbicara dengan
keluarganya). Nah bu, sekarang ibu bisa mempraktekkan cara merawat
pasien seperti yang sudah kita latihan beberapa hari yang lalu (saudara
mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang
telah dilatih pada pertemuan sebelumnya).
“Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan ibu mbak?
Baiklah sekarang saya dan ibu mbak ke ruang tamu dulu yaa”

3. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan? Ibu sudah bagus”.
b. Evaluasi klien (objektif)
Klien mampu menguraikan perasaannya setelah mempraktekkan cara
merawat klien.
c. Tindak lanjut klien
“Mulai sekarang ibu sudah bisa bagaimana cara merawat Nn.T”
d. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Bagaimana jika besok saya akan datang lagi kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat Nn.T sampai ibu lancar melakukannya ”
2. Waktu
“Baiklah bu, kita akan bertemu besok lagi jam 08.00 Apakah ibu
setuju?”
3. Tempat
“Untuk tempat kita mencoba di luar ruangan saja. Bagaimana bu?
Atau ibu ingin di tempat lain?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Sabtu, 18 Juli 2020


Pukul : 08.00 WIB
Pertemuan : Ke-6
Nama Klien : Ny.M (keluarga pasien)

A. Proses Keperawatan
Fase Prainteraksi
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien sudah mendapatkan penjelasan tentang perawatan
klien.
2. Diagnosa klien
Kecemasan (Ansietas)
3. Tujuan
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi kecemasan
- Klien dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Evaluasi kemampuan klien
d. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan

B. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
b. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga bapak T?
c. Kontrak:
1. Topik
“ Jadi untuk hari ini, mari kita praktekkan langsung ke Nn.T lagi. ”
2. Waktu
“Berapa lama waktunya Bu? Baik kita coba 30 menit”
3. Tempat
Baiklah sekarang mari temui Nn.T?”

2. Fase Kerja
“Buk ini jadwal Nn T selama dirumah. Coba diperhatikan apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semua dirumah? Jangan lupa tetap perhatikan Nn.T
agar tetap menjalankan dirumah. Dan jangan lupa beri tanda M (mandiri), B
(bantuan), atau T (tidak mau melaksanakan)”.
“Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sikap Nn.T jika Nn T masih saja
terus merasa cemas dan gelisah dan teknik teknik yang dijadwal tidak
berpengaruh. Ibu bisa hubungi saya atau membawa ke puskesmas terdekat”

3. Fase Terminasi
“Apa yang ingin ibu tanyakan? Bagaimana perasaan ibu? Sudah siap ibu
melanjutkan dengan keluarga ibu dirumah. “Ini jadwal kegiatan hariannya.
Kalau ada apa apa ibu boleh juga menghubungi saya. Saya pamit dulu iya
bu semoga anak ibu cepat pulih dari kecemasan yang dihadapi.
Waalaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai