Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Pertemuan Ke : 1
Hari/Tanggal : Selasa/ 11 Januari 2022
Nama Klien : Tn. R

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang isi suaranya
menyuruh dia pergi yang jauh
DO :
- klien tampak bicara sendiri
- klien tampak tertawa dan senyum sendiri
2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensorik: Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi jenis halusinasi klien
b. Identifikasi isi halusinasi klien
c. Identifikasi waktu halusinasiklien
d. Identifikasi frekuensi halusinasi klien
e. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Identifikasi respons klien terhadap halusinasi
g. Ajarkan klien menghardik halusinasi
h. Anjurkan klien memasukkan cara menghardik dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
”Assalamualaikum bapak? Saya mahasiswa keperawatan Universitas Faletehan
yang akan merawat bapak. Nama Saya Siti Fitroh Rizki Amalia, senang
dipanggil Fitroh. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa”
b. Evaluasi/Validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
c. Kontrak
Topik : ”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini Tn.R dengar tetapi tak tampak wujudnya?
Waktu : ”Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”
Tempat :”Di mana kita duduk? Di ruang TAK?”
Tujuan : ”Supaya Tn.R dapat mengendalikan suara-suara yang Tn.R dengar
dengan cara menghardik”.
2. Kerja
”Apakah Tn.R mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering
Tn.R dengar suara? Berapa kali sehari Tn.R alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
”Apa yang Tn.R rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang Tn.R lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul?
”Tn.R , ada empat cara untuk mengontrol suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat
dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung Tn.R bilang, pergi
saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba Tn.R peragakan! Nah begitu, …
bagus! Coba lagi! Ya bagus Tn.R sudah bisa”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : ”Bagaimana perasaan Tn.R setelah peragaan latihan cara
menghardik tadi?”
Obyektif : ”Bisa Tn.R ulangi sekali lagi cara yang baru kita latih tadi?”

b. Rencana Tindak Lanjut:


”Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut ! bagaimana kalu
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (masukkan kegiatan
latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien).
c. Kontrak
Topik :”Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?
Waktu :”Jam berapa Tn.R? Bagaimana kalau besok lagi? Berapa lama kita
akan berlatih?
Tempat :”Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”
d. Rencana Tindak Lanjut:
“Silahkan bapak coba cara tersebut dan langsung bapak masukkan di buku harian
ya pak! jika ibu bisa lakukan sendiri bapak masukan (M) itu nilainya 90, jika
bapak masih di bantu oleh perawat, bapak masukkan (B) itu nilai nya 80, jika
masih harus disuruh oleh perawat, bapak masukkan (T) nilai nya <60. Jadi bapak
bisa melakukan latihan menghardik ini sendiri supaya nilainya lebih bagus lagi ya
pak”
SP 2 Pasien: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap bersama
orang lain.
Pertemuan Ke : 2
Hari/Tanggal : Rabu/12 Januari 2022
Nama Klien : Tn.R

A. Strategi Komunikasi
1. Orientasi:
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak, pak masih ingat dengan saya ?.”
“betul pak, Bagaimana perasaannya pagi hari ini pak?”
“Apakah suara-suara itu masih muncul, pak?”
b. Evaluasi/Validasi:
“Apakah bapak sudah melakukan cara menghardik yang telah kita lakukan
kemarin pak?”
“kapan bapak melakukannya? Jam berapa?”
“Bapak melakukannya mandiri atau dibantu suster yang ada diruangan ini ?”
“sudah di masukkan ke dalam buku harian pak? coba sini saya lihat bukunya”
(perawat melihat buku harian pasien)
c. Kontrak
Topik
“Baik pak, bagus ya bapak sudah memasukkannya ke dalam buku harian
bapak. Sesuai janji kita kemarin, kita akan melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.” Tempat :
“Untuk tempatnya diruang TAK yah pak?”
Waktu :
“Baik, waktunya sekitar 30 menit ya pak?”
Tujuan:
“Baik pak, Tujuan nya untuk mengontrol halusinasi yang terjadi pada bapak.
Dan melatih bapak supaya tidak mendengar suara-suara yang mucncul lagi ya
pak?.”
2. Kerja:
“Baiklah pak, cara kedua untuk mencegah halusinasi adalah dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Jadi kalau nanti bapak mulai mendengar suara-suara itu lagi,
langsunga saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan
bapak. Entah itu suter yang ada di ruangan ini ya pak. Contohnya begini bapak bisa
perhatikan saya dulu, “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya!” Begitu Pak. Coba lakukan seperti yang saya katakana tadi!”
“Iya, begitu. Bagus pak! Coba sekali lagi ya pak biar lebih mantap lagi!”
“Bagus sekali pak! Nah, latihan terus ya pak supaya ingat !”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Nah, pak. bagaimana perasaan bapak setelah latihan bercakap-
cakap tadi?”
Obyektif : “Baguslah kalau begitu pak. Tadikan kita sudah latihan, sekarang
coba bapak ulangi lagi cara yang sudah kita lakukan tadi”
“Baguslah pak. Sekarang bapak sudah bisa melakukannya ya?
Sudah ada berapa cara yang telah kita lakukan untuk mengontrol
halusinasi pak? sebutkan apa saja pak ?”
“Bagus sekali bapak, bapak sudah bisa yaa!”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Silahkan bapak coba cara tersebut dan langsung bapak masukkan di buku
harian ya pak ! jika bapak bisa lakukan sendiri bapak masukan (M) itu
nilainya 90, jika bapak masih di bantu oleh perawat, bapak masukkan (B) itu
nilai nya 80, jika masih harus disuruh oleh perawat, bapak masukkan (T) nilai
nya <60. Jadi bapak bisa melakukan latihan menghardik ini sendiri supaya
nilainya lebih bagus lagi ya pak”
c. Kontrak
Topik : “Baik pak, kalau begitu sampai sini dulu pertemuan kita siang ini ya,
bapak bisa lakukan aktivitas bapa yang lain. nanti besok kita ketemu
lagi untuk melatih cara mengontrol halusinasi yang ke tiga yaitu
dengan cara melakukan aktivitas, Apakah bapak bersedia?”
“Baiklah pak, nanti besok kita ketemu jam 9.00 yah pak?”
Tempat: “Baiklah pak, tempatnya mau di mana?”
“Baiklah, saya permisi dulu ya pak, sampai ketemu nanti sore,
assalamu’alaikum”
SP 3 Pasien: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas

Pertemuan Ke : 3
Hari/Tanggal : Kamis/ 13 Januari 2022
Nama Klien : Tn.R

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif:
- Klien mengatakan mendengar suara bapaknya yang sudah meninggal
Data objektif:
- Klien tampak sering melamun
- Klien tampak sering menyendiri
- Klien kadang terlihat berbicara dan senyum-senyum sendiri
- Klien tidak dapat fokus dengan baik saat berinteraksi

2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi: Pendengaran


1. Tujuan khusus
Klien dapat mengontrol halusinasinya
2. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan
yang biasa dilakukan klien)
c. Menganjurkan klien memasukan dalan jadwal kegiatan harian

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya??”
b. Evaluasi Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak pagi ini?”,bagaimana tidur bapak semalam?”
c. Kontrak
“bapak masih ingat janji kita kemarin?, kita akan berbincang-bincang tentang
suara-suara yang sering bapak dengar?” “bagaimana kalau kita berbicara di kursi
itu?, apakah bapak mau?” “berapa lama kita akan berbicara?, bagaimana kalau 10
menit?, apakah ibu setuju?”
d. Tujuan
Tujuan pembicaran kita adalah agar bapak dapat mengenal suara-suara yang
sering bapak dengar, dan bapak dapat mengontrol suara-suara itu”

2. Fase Kerja
“baik bapak cara selanjutnya untuk mengontrol suara-saura yang masih sering bapak
dengar adalah dengan cara bapak menyibukan diri bapak dengan kegiatan-kegiatan
yang sering bapak lakukan, bapak biasanya melakukan kegiatan apa? Bagus sekali
kegiatan bapak ini. Jadi, kalau bapak mendengar suara-suara lagi bapak lakukan saja
kegiatan yang tadi ibu katakana, seperti menyapu, mengepel, dan berdzikir. Coba
bapak sebutkan lagi kegiatan-kegiatannya! Bapak pintar sekali.” ” Nah, bila bapak
sudah melakukan itu, dan suara itu hilang, bapak masukan dalam catatan kegiatan
harian bapak, bapak contreng seperti ini ya”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“ bagaimana perasaan bapak setelah mengetahui suara-suara yang sering bapak
dengar, dan mengetahui tentang cara mengusir suara-suara? “saya senang karena
bapak sudah mengetahui cara-cara mengusir suara”
Evaluasi Objektif
“coba bapak katakan kembali kegiatan-kegiatan cara mengusir suara-suara !!”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Silahkan bapak coba cara tersebut dan langsung bapak masukkan di buku harian
ya bapak ! jika bapak bisa lakukan sendiri bapak masukan (M) itu nilainya 90, jika
bapak masih di bantu oleh perawat, bapak masukkan (B) itu nilai nya 80, jika
masih harus disuruh oleh perawat, bapak masukkan (T) nilai nya <60. Jadi bapak
bisa melakukan latihan menghardik ini sendiri supaya nilainya lebih bagus lagi ya
pak”
c. Kontrak Yang akan Datang
“kapan lagi kita akan bertemu?, bagaimana kalau besok jam 9, berapa lama kita
akan berbicara? Bagaimana kalau 10 menit, kita mau ngobrol dimana pak?,
bagaimana kalau disini lagi?? Apakah bapak setuju? Baiklah pak selamat siang”
SP 4 Pasien: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

Pertemuan Ke : 4
Hari/Tanggal : Jumat/ 14 Januari 2022
Nama Klien : Tn.R

A. Strategi Komunikasi
1. Orientasi:
a.Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, Selamat siang bapak masih ingat dengan saya yaa?.”
“Betul bapak , Bagaimana perasaannya siang hari ini?”
“Apakah suara-suara itu masih muncul, pak?”
b. Evaluasi/Validasi:
“Alhamdulillah kalau begitu, Apakah bapak sudah melakukan tiga cara
mengontrol halusinasi?”
“Bagus sekali bapak, bapak sudah semakin pintar melakukannya ya pak”
“bapak melakukannya mandiri atau dibantu dengan suster yang ada diruangan
ini?”
“Baiklah, karena bapak sudah melakukan sendiri dan sudah menulis dibuku
kegiatan ini saya kasih nilai 100 ya ? bapak harus lebih semangat lagi ya pak!”
c. Kontrak
Topik
“bapak, Sesuai janji kita tadi kemarin, kita akan melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ke 4 yaitu dengan cara patuh minum obat.”
Tempat :
“Untuk tempatnyaditaman ini ya pak ?”
Waktu :
“Baik, waktunya sekitar 30 menit ya pak?”
Tujuan:
”Tujuan nya supaya bapak bisa mengontrol halusinasi yang terjadi pada bapak
Dan melatih bapak supaya patuh minum obat secara teratur tanpa harus disuruh
oleh perawatnya, supaya bapak juga tidak mendengar suara-suara yang muncul
lagi ya pak?.”
2. Kerja:
“Baiklah pak, cara keempat untuk mengontrol halusinasi adalah dengan cara
patuh minum obat. Karena obat itu sangat penting untuk mengontrol halusinasi
Ibu ya pak, ada berapa macam obat yang bapak minum pak?”
“Baik bapak, ada tiga ya pak, nih pak. bapak bisa perhatikan saya ya pak! Ini
ada yang warna orange namanya obat Chlorpromazine dosisya 2 mg diminum
2 kali sehari jam 07.00 dan 19.30 gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Ini yang putih Trihexyphinidile dosisnya 2 mg diminum 2 kali sehari jamnya
sama gunanya untuk merilekskan badan supaya tidak kaku. Sedangkan yang
ini namanya Klozaphin, obat ini diminum malam hari ya pak, gunanya untuk
mengontrol emosi, supaya bapak tidak emosi”
“sama sama bapak, coba sekarang bapak ulangi lagi obat apa saja yang saya
sebutkan tadi ? gunanya untuk apa, ayo sebutkan pak!”
“mantap sekali, bagus ya pak. bapak sudah tahu dan sudah paham. bapak,
Kalau suara sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan keadaan semula. Paham pak ya ?”
“bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya
benar, pastikan bahwa obat itu benar-benar milik bapak. Jangan keliru dengan
obat milik orang lain. Baca kemasannya. Pastikan obat diminum pada
waktunya, dengan cara yang benar, ya pak?”
“Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. bapak harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum dan harus cukup minum 10 gelas per hari.
Apakah bapak mengerti?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :
“Nah baiklah kalau sudah mengerti, pak. bagaimana perasaan bapak setelah
mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat tadi?”
Obyektif
“Baguslah kalau begitu pak. Tadikan kita sudah menyebutkan obat-obatan,
sekarang coba bapak ulangi lagi nama obatnya apa saja, gunanya untuk apa supaya
lebih ingat bapak ya?”
“Baguslah Pak. Mantap Bapak pintar sekali, jadi sudah ada berapa cara yang telah
kita lakukan untuk mengontrol halusinasi Pak? sebutkan apa saja Pak ?”
“bagus sekali Pak, Bapak sudah bisa yaa!”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Silahkan bapak coba cara tersebut dan langsung bapak masukkan di buku harian
ya pak ! jika bapak bisa lakukan sendiri bapak masukan (M) itu nilainya 90, jika
bapak masih di bantu oleh perawat, bapak masukkan (B) itu nilai nya 80, jika
masih harus disuruh oleh perawat, bapak masukkan (T) nilai nya <60. Jadi bapak
bisa melakukan latihan menghardik ini sendiri supaya nilainya lebih bagus lagi ya
pak”
c. Kontrak
Topik :
“Baik pak, kalau begitu sampai sini dulu pertemuan kita sore ini ya, bapak bisa
lakukan aktivitas bapak yang lain. nanti besok pagi kita ketemu lagi untuk
melakukan tindakan keperawatan pada keluarga bapak
Waktu
Baiklah pak, nanti besok pagi kita ketemu jam 10.00 ya pak?”
Tempat
“Baiklah pak, tempatnya mau di mana?”
“Baiklah, saya permisi dulu ya pak, sampai ketemu besok pagi, assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai