Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS (DM)

POKOK BAHASAN : Bahaya Merokok Bagi Kesehatan


SUB POKOK BAHASAN :
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Kategori perokok
e. Bahaya merokok
f. Cara/langkah berhenti merokok
g. Upaya pencegahan
h. Kesimpulan

SASARAN : Lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu


Batusangkar
HARI/TANGGAL  : Rabu, 3 Maret 2022
WAKTU  : 30 Menit dari jam 10:00 s/d selesai
TEMPAT  : Ruang Aula Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu
Batusangkar

A. Latar belakang :
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari ntanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Merokok merupakan
suatu kebiasaan buruk dalam masyarakat yang dianggap sebagai hal biasa dan bukan
merupakan sebuah masalah. Padahal sesungguhnya kebiasaan merokok merupakan
perilaku hidup yang tidak sehat. Sebatang rokok dapat mengurangi 5 ½ menit umur
pecandunya, selain itu apabila seseorang merokok sebelum usia 20 tahun kemungkinan
meninggal karena kanker paru dan serangan jantung lebih besar. Terkadang
masyarakat kurang sadar bahwa sebenarnya merokok tidak hanya berbahaya bagi
dirinya sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Pengetahuan masyarakat
yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok
pada masyarakat yang cukup tinggi (Heryani, 2014).
Angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu diantara yang
tertinggi di dunia, 46,8% laki-laki dan 3,1% perempuan dengan usia 10 tahun ke atas
yang diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah merokok mencapai 62,8 juta, 40% di
antaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah.
Kebiasaan merokok pada kaum remaja sangat terkait dengan pergaulannya, pada
umumnya ingin sekali diterima oleh kelompok seusia dan tidak ingin merasa kurang
cocok. Beberapa alasan yang diberikan adalah merokok dianggap bergaya, dari
gambar-gambar bintang pop dan film. Selain itu, orang dewasa yang melambangkan
‘otoritas’ sehingga remaja menganggap bahwa merokok merupakan cara untuk
mengungkapkan penentangan dan kemandirian. Alasan lain mengapa remaja merokok
adalah adanya pendapat bahwa merokok menimbulkan rasa santai dan merupakan cara
untuk mengatasi stress.
Berdasarkan hal diatas maka perlu diberikan informasi melalui penyuluhan
khususnya kepada para remaja. Dengan adanya penyuluhan diharapkan para remaja
dapat memahami dan termotivasi untuk tidak merokok. Selain itu diharapkan
penyuluhan yang dilakukan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan informasi
kepada para remaja supaya lebih mengerti dan dapat menjaga dirinya sendiri terhadap
penggunaan rokok.
.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan kesehatan diharapkan lansia dapat mengetahui
bahaya merokok bagi kesehatan.
b. Tujuan Khusus
Dengan diadakannya promosi kesehatan diharapkan 75% lansia dapat mengetahui:
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Kategori perokok
e. Bahaya merokok
f. Cara/langkah berhenti merokok
g. Upaya pencegahan

C. Metode penyampaian :
1. Ceramah 
2. Tanya Jawab

D. Media pembelajaran :
1. Leaf let
2. Power point
3. Proyektor

E. Materi penyuluhan ( terlampir )


a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Kategori perokok
e. Bahaya merokok
f. Cara/langkah berhenti merokok
g. Upaya pencegahan

Kegiatan penyuluhan

No Tahap/Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens


1. Pembukaan - Memberikan salam - Menjawab salam
(5 menit) - Perkenalan - Mendengarkan
dan
- Kontrak memperhatikan
a. Waktu
b. Tempat
c. Bahasa
- Menjelaskan maksud -

dan tujuan penyuluhan


- Menyebutkan materi
yang akan diberikan:
1. Pengertian rokok
2. Kandungan rokok
3. Jenis-jenis rokok
4. Kategori perokok
5. Bahaya merokok
6. Cara/langkah
berhenti merokok
7. Upaya pencegahan

2. Kegiatan Inti - Menanyakan (review) - Menjawab


(20  menit) kepada lansia tentang pertanyaan
pengertian rokok penyuluh
- Memberikan pujian - Mendengarkan
kepada lansia atas dan
jawabannya memperhatikan
- Menjelaskan materi - Bertanya pada
tentang pengertian rokok penyuluh bila
- Menanyakan (review) masih ada yang
kepada lansia tentang belum jelas.
kandungan rokok
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan materi
tentang kandungan rokok
- Menanyakan (review)
kepada lansia tentang
jenis-jenis rokok
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan materi
tentang jenis-jenis rokok
- Menanyakan (review)
kepada lansia tentang
kategori perokok
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan tentang
kategori perokok
- Menanyakan (review)
kepada lansia tentang
bahaya merokok
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan materi
tentang bahaya merokok
- Menanyakan (review)
kepada lansia tentang cara
atau langkah berhenti
merokok
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan materi
tentang cara atau langkah
berhenti merokok
- Menanyakan (review)
kepada lansia tentang
upaya pencegahan
- Memberikan pujian
kepada lansia atas
jawabannya
- Menjelaskan materi
tentang upaya pencegahan
3. Penutup - Ealuasi subjektif dan - Menjawab
objektif pertanyaan
(5Menit)
- Simpulan - Memperhatikan
- Rencana tindak lanjut - Menjawab salam
- Mengucapkan maaf dan
terima kasih
- Salam Penutup

F. Pengorganisasian Kelompok
Moderator :
Penyaji :
Notulen :
Observer :
Fasilitator :
G. Keterangan Dari Jabatan
a. Moderator
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing
3) Membuat kontrak waktu, bahasan dengan siswa/i
4) Menjelaskan tujuan penyuluhan
5) Membuka sesi tanya jawab
6) Menutup acara penyuluhan
b. Penyaji
1) Menggali pengetahuan lansia tentang materi dan menjelaskan materi yang
diberikan
2) Menjawab pertanyaan audiens
c. Fasilitator
1) Ikut tergabung dan duduk bersama diantara peserta
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
4) Menjawab pertanyaan audiens
5) Menginterupsi penyuluhan tentang istilah yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
d. Observer dan notulen
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
3) Menjawab pertanyaan audiens
4) Mengamati prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
5) Mengevaluasi hasil penyuluhan
6) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
H. Setting Tempat

ket :

: Dosen Pembimbing dan pembimbing klinik : Peserta

: Penyaji : Fasilitator
: Moderator : Observer

: Notulen : Pembimbing Klinik

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa
Satuan acara penyuluhan telah disiapkan, dikonsulkan dan disetujui
pembimbing klinik dan akademik.
b. Sasaran
Lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar
c. Tempat
Ruang Aula Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar
d. Perlengkapan
Alat dan bahan yang diperlukan telah siap digunakan.
2. Evaluasi Proses
a. Menyiapkan media sebelum kegiatan.
b. Mengkordinasikan dengan pihak panti sosial tresna werdha kasih sayang ibu
batusangkar untuk melaksanakan kegiatan sebelum kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Akhir
a. Diharapkan mahasiswa hadir 100%
b. Diharapkan sasaran 100 % hadir
c. Diharapkan sasaran yang hadir kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mengetahui:
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Kategori perokok
e. Bahaya merokok
f. Cara/langkah berhenti merokok
g. Upaya pencegahan
LAMPIRAN MATERI
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

A. Pengertian Rokok

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rokok adalah gulungan


tembakau yang dibungkus kertas. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang
dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok
putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum,
nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan.

B. Kandungan Rokok
Sebatang rokok mengandung zat-zat kimiawi yang sangat berbahaya bagi tubuh
manusia, terdapat 4000 zat kimia pada asap rokok. Berikut kandungan dalam sebatang
rokok:
1. Nikotin, zat ini bersifat adiktif yang membuat seseorang menjadi kecanduan untuk
selalu merokok. Zat ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia atau
binatang, nikotin penyebab penyakit jantung koroner dan kanker. Nikotin dapat
mengganggu irama jantung yang normal sehingga terjadi serangan jantung secara
mendadak.
2. Tar, zat ini racun bagi tubuh dan menyebabkan gigi berubah kuning kecokelatan,
kulit menjadi keriput dan kusam. Zat ini dapat menempel pada saluran nafas yang
menyebabkan penurunan efektivitas alveolus (kantung udara dalam paru-paru),
sehingga oksigen yang terserap ke dalam peredaran darah mengalami penurunan.
3. Insektisida, zat yang sangat beracun dan digunakan sebagai pembunuh serangga.
4. Polycyclic, zat ini menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang fatal
bagi perokok aktif.
5. Carcinogens, asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan kertas sigaret
mengandung beragam zat kimiawi yang sangat berbahaya dan mampu memicu
penyakit kanker bagi siapapun yang menghirupnya.
6. Karbon Monoksida, gas CO sangat berbahaya jika terhirup kedalam tubuh
seseorang, karena hal gas CO akan berikatan dengan hemoglobin dalam darah.

C. Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok.
1. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
- Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
- Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
- Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
- Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
- Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
- Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
- Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
3. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
- Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu
sederhana.
- Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin.
4. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
- Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
- Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
D. Kategori Perokok
Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok
(passive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Asap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada perokok aktif. Asap
rokok kemungkinan besar bahaya terhadap mereka yang bukan perokok, terutama di
tempat tertutup. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh
perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbonmonoksida, empat kali lebih
banyakmengandung tar dan nikotin.
Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok serta
bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun linkungan sekitar.
Menurut pendapat orangorang yang perokok kebanyakan perokok aktif itu tidak bisa
hidup tanpa rokok karena sudah terbiasa merokok dan apabila disuruh berhenti ada
yang mau da nada yang tidak mau, itu disebabkan kerena kecanduan jadi kalau tidak
merokok rasanya kurang enak dan itu semakin sulit untuk dihentikan mereka merokok.
Menurut WHO (2013), tipe perokok dibagi 3 yaitu: 1) Perokok ringan merokok 1-
10 batang per hari. 2) Perokok sedang merokok 11-20 batang per hari. 3) Perokok berat
merokok lebih dari 20 batang per hari.

E. Bahaya Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200
diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu:
- 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
- 4x menderita kanker esophagus
- 2x kanker kandung kemih
- 2x serangan jantung
Beberapa bahaya rokok diantaranya :
1. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
2. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
3. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
daripada polusi di jalanan raya yang macet.
4. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
5. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok
yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
6. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk
merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja
merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang
lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
7. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.
F. Cara/ Langkah Berhenti Merokok
1. Tancapkan niat dalam hati anda, kalau anda memiliki keinginan untuk berhenti
merokok

2. Jika Anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, susah berkonsentarasi,
untuk istirahat sejenak, bercakap-cakap/ ngobrol dengan teman-teman atau sehabis
makan, sekarang dengan sengaja lakukan sesuatu pada situasi tersebut untuk
merubah kebiasaan Anda dari merokok kegiatan/ kebiasaan lain seperti:
a. Bila anda merasa bosan, lakukan tugas- tugas yang anda tunda selama ini
b. Sulit berkonsentrasi, gigitlah tusuk gigi, kayu manis, wortel, ketimun atau buah
lainnya/ makanlah permen.
c. Istirahat sejenak dan minumlah segelas air jeruk
d. Sehabis makan, segera lakukan aktifitas yang tidak membuat anda ingin
merokok, misalnya membaca majalah, olahraga dipagi hari, berkebun dll.
3. Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan segera setelah
Anda berhenti merokok seperti berenang, berkebun, membaca buku dll
4. Beritahu kepada keluarga dan teman- teman bahwa Anda berniat untuk berhenti
merokok. Minta mereka mengingatkan anda apabila anda menyalakan rokok. Dan
minta mereka membantu untuk mengalihkan perhatian anda dari rokok dan
mengajak untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat.
5. Setiap kali anda ingin merokok, cobalah untuk menarik nafas panjang beberapa
kali. Kepalkan tangan anda dan lepaskan perlahan, perasaan keinginan untuk
merokok akan berkurang.
6. Jauhkan diri anda dari tempat- tempat, teman- teman, pergaulan dan situasi dimana
anda mungkin tergoda untuk ingin merokok
7. Hilangkan dari sekitar lingkungan rumah anda dan ditempat kerja jika
memungkinkan seperti korek api, rokok, mencis, asbak dan semua hal yang
menggoda untuk merokok, seperti poster, gambar atau benda lain yang
mengingatkan atau menggoda anda untuk merokok kembali.
8. Jangan sekali-kali menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk mengatakan
“hanya sebatang rokok saja”.
G. Upaya Pencegahan Merokok
1. Kampanye anti merokok
2. Kampanye anti merokok dapat berasal dari lingkungan terdekat (keluarga), media
seperti sekolah-sekolah, televisi, radio, poster, film, diskusi/penyuluhan, testimonial
dari mantan pecandu rokok atau pihak yang kehilangan seseorang akibat rokok.
3. Agama
4. Untuk menghindari dari ketagihan rokok, yakni mendekatkan diri kepada Allah
(membaca Al-Quran, sholat, berdoa, berpuasa).
5. Berani “katakan tidak pada rokok”. Jangan mau menjadi perokok pasif. Jadikan
rumah sebagai zona "aman" asap rokok.
6. Mengadakan pelayanan konseling. Konsultasi cara berhenti merokok, menyibukkan
diri (organisasi, berolahraga dan aktivitas lain yang bermanfaat).

DAFTAR PUSTAKA
Bahan Kuliah II Kesehatan Reproduksi: Reproductive Health Program Faculty Of Public
Health University Indonesia.
Crofton, John. 2009. Tembakau: Ancaman global. Jakarta: Kompas gramedia.
Heryani, R. 2014. Kumpulan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Khusus Kesehatan. Jakarta : CV. Trans Info Media
Kemenkes. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. Jakarta: Pusat promosi
kesehatan
Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data media.
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1 Cetakan Keenam.
Jakarta: media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.

Smalzer, S.C & Bare, B.G. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 3.
Jakarta: EGC

Maulan, M.2008.Mengenal Diabetes Militus: Panduan Praktis Mengenai Kencing


Manis.Jogjakarta:Katahati.

Sutedjo, A.Y.2010.Strategi penderita Diabetes Mellitus Berusia Panjang Jogjakarta:


Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai