Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh

ANNISA GRAFITA SARI


NIM. 200104006

PROGRAM PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Masalah : Resiko Bunuh Diri

Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
2. Tujuan
a. Pasien mampu mengontrol resiko bunuh diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN 1
SP 1: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

1. Orientasi
“Selamat pagi mbak, ini dengan mbak siapa?”

“Senang dipanggil apa mbak?”

“Perkenalkan saya Ngabdul kodir, biasa di panggil Kodir, saya mahasiswa


Keperawatan Universitas Harapan Bangsa Purwokerto yang mendapat
tugas jaga diruang ini, saya dinas pagi dari jam 07.00 – 12.00.”

“Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai apa yang Ibu
rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin Ibu
sampaikan dan saya akan menjaga kerahasiannya. Sesuai kesepakatan
kemarin, kita berbincang-bincang disini ya.”
2. Kerja
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

“Apa yang Ibu rasakan setelah ini terjadi?”

“Apakah dengan masalah ini Ibu paling menderita di dunia ini?”

“Apakah Ibu pernah kehilangan kepercayaan diri untuk menghadapi hidup


ini?”

“Apakah Ibu merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada
orang lain?”

“Apakah Ibu merasa bersalah atau pernah mempersalahkan diri sendiri?”

“Apakah Ibu sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?”

“Apakah Ibu berniat untuk menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau
berharap bahwa Ibu mati saja? Apakah Ibu pernah mencoba bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Ibu rasakan setelah
mencoba melakukannya?”

“Baiklah, tampaknya Ibu membutuhkan pertolongan segera karena ada


keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar Ibu ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan Ibu”

“Karena Ibu tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk


mengakhiri hidup, maka saya tidak akan membiarkan Ibu sendiri”

“Apa yang Ibu lakukan ketika keinginan bunuh diri muncul?”

“Ya, saya setuju dengan Ibu, kalau keinginan itu muncul maka Ibu harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga
atau teman yang sedang membesuk. Jadi Ibu jangan sendirian ya, katakan
kepada teman, perawat, atau keluarga jika ada dorongan untuk mengakhiri
hidup.”
3. Terminasi

“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?”

“Tadi kita sudah berdikusi tentang cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri, coba sekarang Ibu sebutkan cara tersebut?”

“Ya benar, pintar sekali Ibu. Untuk pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan tentang meningkatkan harga diri ya Ibu. Jam berapa Ibu
bersedia berbincang-bincang seperti ini lagi? Mau dimana tempatnya?”

“Baik kalau begitu saya permisi dulu ya Ibu, selamat pagi Ibu.”

Anda mungkin juga menyukai