Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh

DIMAS KHOZINATUL ASRSI


NIM. 19014025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Masalah : Resiko Bunuh Diri

Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
2. Tujuan
a. Pasien mampu mengontrol resiko bunuh diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN 1
SP 1: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

1. Orientasi
“Selamat pagi mbak, ini dengan mbak siapa?”

“Senang dipanggil apa mbak?”

“Perkenalkan saya S, biasa di panggil S, saya mahasiswa Keperawatan


Stikes Harapan Bangsa Purwokerto yang mendapat tugas jaga diruang ini,
saya dinas pagi dari jam 07.00 – 14.00.”

“Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai apa yang


Ani rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin Ani
sampaikan dan saya akan menjaga kerahasiannya. Sesuai kesepakatan
kemarin, kita berbincang-bincang disini ya.”

2. Kerja
“Bagaimana perasaan Ani hari ini?”
“Apa yang Ani rasakan setelah ini terjadi?”

“Apakah dengan masalah ini Ani paling menderita di dunia ini?”

“Apakah Ani pernah kehilangan kepercayaan diri untuk menghadapi hidup


ini?”

“Apakah Ani merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada
orang lain?”

“Apakah Ani merasa bersalah atau pernah mempersalahkan diri sendiri?”

“Apakah Ani sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?”

“Apakah Ani berniat untuk menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau
berharap bahwa Ani mati saja? Apakah Ani pernah mencoba bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Ani rasakan setelah
mencoba melakukannya?”

“Baiklah, tampaknya Ani membutuhkan pertolongan segera karena ada


keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar Ani ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan Ani”

“Karena Ani tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk


mengakhiri hidup, maka saya tidak akan membiarkan Ani sendiri”

“Apa yang Ani lakukan ketika keinginan bunuh diri muncul?”

“Ya, saya setuju dengan Ani, kalau keinginan itu muncul maka Ani harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga
atau teman yang sedang membesuk. Jadi Ani jangan sendirian ya, katakan
kepada teman, perawat, atau keluarga jika ada dorongan untuk mengakhiri
hidup.”

“Saya percaya Ani dapat mengatasi masalah ini.”


3. Terminasi

“Bagaimana perasaan Ani setelah kita berbincang-bincang?”

“Tadi kita sudah berdikusi tentang cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri, coba sekarang Ani sebutkan cara tersebut?”

“Ya benar, pintar sekali Ani. Untuk pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan tentang meningkatkan harga diri ya Ani. Jam berapa Ani
bersedia berbincang-bincang seperti ini lagi? Mau dimana tempatnya?”

“Baik kalau begitu saya permisi dulu ya Ani, selamat pagi Ani.”

Anda mungkin juga menyukai