Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak
dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes adalah masalah
kesehatan masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular
prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan
prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. (WHO Global Report,
2016).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, Hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) 1995-2001 dan Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular
seperti stroke, hipertensi, diabetes melitus, tumor, dan penyakit jantung merupakan
penyebab kematian utama di Indonesia. Pada tahun 2007, sebesar 59,5% penyebab
kematian di Indonesia
merupakan penyakit tidak menular. Selain itu, persentase kematian akibat penyakit tidak
menular juga meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 41,7% pada tahun 1995, 49,9% pada
tahun 2001, dan 59,5% pada tahun 2007. (Riskesdas, 2018)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas diabetes menduduki peringkat ke 3


setelah penyakit Hipertensi dan Asma Bronkial . Diabetes yang banyak ditemukan di
Puskesmas dan Rumah Sakit di Banyumas (Dinkes Banyumas, 2016)

Diabetes melitus juga sering disebut dengan the silent killer karena penyakit ini bisa
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan beberapa macam keluhan seperti
komplikasi. Contohnya Komplikasi akut seperti diabetic ketoacidosis and nonketotic
hyperosmolar coma. Dan ada juga komplikasi kronik seperti penyakit kardioaskular, gagal
ginjal kronik, dan diabetic retinopathy (kerusakan retina) (Kurniawaty, 2014).

Cara pemerintah dalam menangani hipertensi salah satunya adalah dibentuknya program
pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilakanakan secara integritas yang melibatkan
peserta, fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan BPJS kesehatan. Penyakit yang termasuk
kedalam Prolanis salah satunya adalah Hipertensi (Eliani, 2018).

Kegiatan prolanis salah satunya ditunjukan untuk penderita diabetes mellitus , upaya
tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya komplikasi yang dapat ditimbulkannya.
Bentuk pelaksanaan meliputi aktifitas konsumsi medis, edukasi, home visit, aktifitas klub dan
pemantauan status kesehatan. Tujuan prolanis adalah mendorong peserta mencapai kualitas
hidup optipal dengan indikator 75 % peserta di fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki
hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit hipertensi sesuai panduan klinis
terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit (Sitompul, 2016).

Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada tanggal (…..)

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian mengenai Gambaran gula
darah pada pasien diabetes mellitus yang mengikuti kegiatan prolanis di Puskesmas 2
Sumbang Kabupaten Banyumas.
B. Rumusan Masalah
Diabetes melitus sering disebut dengan the silent killer karena penyakit ini bisa mengenai
semua organ tubuh dan menimbulkan beberapa macam keluhan seperti komplikasi, maka
dari itu pemerintah mengadakan Kegiatan prolanis salah satunya yang ditunjukan untuk
penderita diabetes mellitus , upaya tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya
komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Bentuk pelaksanaan meliputi aktifitas konsumsi
medis, edukasi, home visit, aktifitas klub dan pemantauan status kesehatan. Tujuan prolanis
adalah mendorong peserta mencapai kualitas hidup optipal dengan indikator 75 % peserta di
fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit hipertensi sesuai panduan klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi penyakit (Sitompul, 2016). Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis
merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Gambaran gula darah pada pasien
diabetes mellitus yang mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas 2 Sumbang Kabupaten
Banyumas”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menggambarkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang mengikuti
kegiatan Prolanis di Puskesmas 2 Sumbang Kabupaten Banyumas.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, keteraturan minum obat) responden penderita Diabetes
Mellitus di Prolanis Puskesmas 2 Sumbang Kabupaten Banyumas.
b. Menggambarkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus yang
mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas 2 Sumbang.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan mutu
pelayanan kesehatan serta menambah wawasan dan kepustakaan tentang pengaruh
program prolanis terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus dan
sebagai bahan kajian bagi peneliti-peneliti yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat
selama pendidikan serta menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian ilmiah.
b. Bagi Responden
Dapat dijadikan informasi pada anggota prolanis dan menjaga
kesehatannnya khususnya dalam mengetahui kadar gula darah.
c. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan peran perawat sebagai
caregiver,motivator dan educator dalam mengetahui gambaran kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus.
d. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan dapat diaplikasikan sebagai program
kegiatan yang dapat membantu mengetahui perubahan kadar gula darah.
e. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi bagi mahasiswa dan acuan bagi peneliti selanjutnya yang
ingin meneliti tentang gambaran kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus yang mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas 2
Sumbang Kabupaten Banyumas.

E. KEASLIAN PENELITIAN
Telah dilakukan upaya penelusuran pustaka, dijumpai penelitian dengan judul yang sama
tetapi ditempat ataupun rumah sakit yang berbeda kemudian juga dilakukan penelusuran
refrensi di luar negeri, dijumpai penelitian yang mirip dalam segi variabel antara lain :
Table 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Judul Tahun Metode, Hasil Persamaan Perbedaan


teknik
sampling,
instrument,
uji analisis

Anda mungkin juga menyukai