Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit

metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (PERKENI,

2019). Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena

pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur

gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif

menggunakan insulin yang dihasilkannya (Syamsiyah,2017).

Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting,

menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang

menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus

dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade

terakhir (WHO Global Report, 2016).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,

prevalensi penyakit diabetes mellitus di Indonesia berdasarkan

diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari

1,5% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada tahun 2018 (Riskesdas,

2018). Prevalensi diabetes mellitus Provinsi Jawa Tengah menempati

ututan ke dua setelah hipertensi yaitu mencapai angka 20,57% pada

tahun 2018, data tersebut meningkat 1,35% persen dari tahun 2017

(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2018).


Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas diabetes

menduduki peringkat ke 3 setelah penyakit Hipertensi dan Asma

Bronkial. Diabetes yang banyak ditemukan di Puskesmas dan Rumah

Sakit di Banyumas dan Kabupaten Banyumas memiliki angka

insidensi sebanyak 1.417 pada tahun 2014. Pada tahun 2014

kecamatan Sumbang memiliki angka insidensi DM tipe 2 tertinggi

(Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2016).

Cara pemerintah dalam menangani diabetes mellitus salah satunya

melalui program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Prolanis

merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif

yang dilakanakan secara integritas yang melibatkan peserta, fasilitas

kesehatan tingkat pertama, dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan. (Eliani, 2018).

Kegiatan prolanis salah satunya ditunjukan untuk penderita

diabetes mellitus , upaya tersebut bertujuan untuk mencegah

timbulnya komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Bentuk

pelaksanaan meliputi aktifitas konsumsi medis, edukasi, home visit,

aktifitas klub dan pemantauan status kesehatan. Prolanis memiliki

tujuan mendorong peserta mencapai kualitas hidup optimal dengan

indikator 75% peserta di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dimana

dalam hal ini kadar gula darah penderita DM diharapkan selalu dalam

rentan normal sehingga tidak terjadi komplikasi lebih lanjut

contohnya komplikasi akut seperti suatu komplikasi diabetes serius

saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan dan sindrom

hiperglikemi hyperosmolar nonketotic atau kondisi yang terjadi ketika


kadar gula darah di dalam tubuh penderita diabetes meningkat terlalu

tinggi hingga jauh melebihi batas normal. Ada juga komplikasi kronik

seperti penyakit kardioaskular, gagal ginjal kronik, dan kerusakan

retina (Kurniawaty, 2014). Ada beberapa fahtor yang mempengaruhu

kadar gula darah dalam tubuh, Menurut Padila (2012), faktor yang

dapat mempengaruhi kadar gula darah pada diabetes mellitus adalah

kurang berolahraga, jumlah makanan yang dikonsumsi bertambah,

meningkatnya stres dan faktor emosi, cemas, pengetahuan diit

diabetes mellitus, pertambahan berat badan dan usia, serta perawatan

obat misalnya steroid

Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada tanggal 19

November 2020 dari buku agenda Prolanis Puskesmas Sumbang 1

didapatkan sebanyak 48 anggota prolanis yang terdiri dari 38

berjenis kelamin perempuan dan 10 orang berjenis kelamin laki-laki,

dari pengambilan sampel pada bulan oktober didapatkan 4,32%

anggota prolanis yang kadar gula darahnya masih diatas normal.

Menurut ketua Prolanis Puskesmas Sumbang 1 mengatakan bahwa

di Prolanis Puskesmas Sumbang 1 telah rutin mengadakan kegiatan

prolanis terhadap penderita diabetes yang terdaftar di Prolanis

Puskesmas Sumbang 1 dimana dalam kegiatan prolanis terdapat

kegiatan seperti pengecekan kadar gula darah, senam lansia,

pendidikan kesehatan, pemantauan setatus kesehatan, pengajian

(siraman rohani) dan pemberian terapi medis. Kegiatan tersebut rutin

dilaksanakan 1 kali pertemuan dalam 1 bulan. .


Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian

mengenai Gambaran kadar gula paenderita diabetes mellitus peserta

prolanis di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten Banyumas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis merumuskan

masalah sebagai berikut “Bagaimana Gambaran gula darah penderita

diabetes mellitus peserta Prolanis di Puskesmas 1

Sumbang Kabupaten Banyumas”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menggambarkan kadar gula darah penderita diabetes mellitus

peserta Prolanis di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik (usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, pekerjaan) responden penderita

Diabetes Mellitus di Prolanis Puskesmas 1 Sumbang

Kabupaten Banyumas.

b. Menggambarkan kadar gula darah penderita diabetes

mellitus, lama pasien menderita DM, keteraturan

kunjungan peserta prolanis, keteaturan minum obat,

IMT yang mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas

1 Sumbang
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan

profesionalisme dan mutu pelayanan kesehatan serta

menambah wawasan dan kepustakaan tentang gambaran kadar

gula darah penderita diabetes milletus peserta prolanis dan

sebagai bahan kajian bagi peneliti-peneliti yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang sudah didapat selama pendidikan serta

menambah pengalaman dalam melakukan penelitian

ilmiah.

b. Bagi Responden

Dapat dijadikan informasi pada anggota prolanis dan

menjaga kesehatannnya khususnya dalam

mengetahui kadar gula darah.

c. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan peran

perawat sebagai caregiver, motivator dan educator

dalam mengetahui gambaran kadar gula darah pada

penderita diabetes mellitus.


d. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam

penilaian gambaran kadar gula darah penderita

diabetes milletus peserta prolanis bagi penderita

diabetes mellitus.

e. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bagi mahasiswa dan acuan bagi

peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang

gambaran kadar gula darah pada penderita diabetes

mellitus peserta Prolanis di Puskesmas 1 Sumbang

Kabupaten Banyumas.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Telah dilakukan upaya penelusuran pustaka, dijumpai penelitian

dengan judul yang sama tetapi ditempat ataupun rumah sakit yang

berbeda kemudian juga dilakukan penelusuran refrensi di luar negeri,

dijumpai penelitian yang mirip dalam segi variabel antara lain :


Table 1.1
Keaslian Penelitian

Metode, teknik
Nama Judul Tahun sampling, instrument, Hasil Persamaan Perbedaan
uji analisis
Anugrah Perilaku 2017 Penelitian ini Data yang Sama-sama Peneliti
Dhea Pemanfaatan menggunakan metode dikumpulkan dalam meneliti sebelumnya
Pradyta, dkk PROLANIS penelitian kuantitatif penelitian ini berasal tentang ingin
Dengan Status dengan desain studi dari data sekunder diabetes mengetahui
Kesehatan Pasien analitik menggunakan termasuk daftar peserta mellitus dan hubungan
Diabetes Mellitus pendekatan cross prolanis, daftar peserta PROLANIS penggunaan
sectional. Populasi dari masing-masing PROLANIS
penelitian ini kegiatan prolanis, dan dengan status
berjumlah data tentang tekanan kesehatan
343 peserta dan darah dan pemeriksaan pasien
sampelnya sebanyak glukosa diabetes
191 orang pasien darah.Berdasarkan mellitus
Diabetes Mellitus yang hasil penelitian, sedangkan
menjadi peserta didapat pasien yang penulis ingin
Prolanis memiliki status mengetahui
padamasingmasing kesehatan baik 42 gambaran
puskesmas. Pemilihan orang (78,0%). kadar gula
sampel penelitian ini Partisipasi peserta darah pasien
menggunakan teknik dalam kegiatan senam yang
purposive sampling prolanis yang baik 128 mengikuti
yaitu pasien yang pasien (67,0%). kegiatan
memiliki rentang usia Sedangkan kegiatan PROLANIS
40 tahun keatas dan pendidikan kesehatan
mengikuti prolanis pasrtisipasi dengan
selama 6 bulan baik 128 pasien
berturut-turut. (67,0%). Hasil uji Chi
Penelitian ini Square signifikan
menggunakan data 0,018 (p <0,05), yang
sekunder berupa berarti ada hubungan
daftar peserta antara aktivitas
prolanis, daftar hadir prolanis dengan status
peserta prolanis, kesehatan penderita
rekam medik, dan diabetes mellitus.Ada
data pemeriksaan hubungan antara
kesehatan. Data diuji senam prolanis dan
dengan menggunakan status kesehatan pasien
Uji Chi Square. Diabetes
Mellitus.
Rahmi Tingkat Kepatuhan 2017 Penelitian ini Dari hasil analisis uji T Sama-sama Peneliti
Syuadzah, Mengikuti Kegiatan merupakan jenis tidak berpasangan meneliti sebelumnya
dkk PROLANIS pada penelitian didapatkan bahwa tentang ingin
Pasien Diabetes observasional analitik tingkat kepatuhan diabetes mengetahui
Mellitus Tipe 2 dengan mengikuti mellitus dan hubungan
dengan Kadar pendekatan cross kegiatan PROLANIS antara tingkat
HbA1C sectional. Besar PROLANIS pada pasien kepatuhan
responden sesuai diabetes mellitus tipe 2 mengikuti
dengan rule of thumb dengan kadar kegiatan
yaitu 31 HbA1C memiliki PROLANIS
responden. Responden hubungan yang pada pasien
Penelitian bermakna (p=0.013). diabetes
dipilih dengan mellitus tipe 2
probablity dengan kadar
sampling yaitu simpel HbA1C
random sampling. sedangkan
Responden penulis ingin
adalah setiap
pasien DM yang

memenuhi kriteria mengetahui


inklusi gambaran
dan tidak memenuhi kadar gula
kriteria eksklusi. darah pasien
Penelitian dilakukan diabetes
melalui catatan rekam mellitus yang
medis mengikuti
kehadiran peserta PROLANIS
dalam kegiatan
PROLANIS dan hasil
pemeriksaan HbA1C
dengan metode
refraktometer warna.
Data hasil penelitian
kemudian di uji
dengan
menggunakan uji T
tidak berpasangan
Anjar Peran 2018 Penelitian yang Hasil Sama-sama Peneliti
Raraswati, Program digunakan adalah Penelitian meneliti sebelumnta
dkk Prolanis deskriptif menunjukkan tentang menggunakan
dalam observational dengan bahwa diabetes metode
Penurunan desain penelitian studi sebagian mellitus dan penelitian
Kadar potong lintang. besar GDP PROLANIS yang
Gula Teknik sampling pasien DMT2 digunakan
Darah yang belum adalah
Puasa pada digunakan adalah total lengkap, deskriptif
Pasien sampling dan home visit observational
Diabetes didapatkan 40 subjek dan sms gate- dengan
Melitus penelitian. Data away belum desain
Tipe 2 di didapatkan melalui dilaksanakan penelitian
Puskesmas rekam medis pasien tetapi studi
Kecamatan tahun 2017 yang program potong
Jatinangor sesuai dengan kriteria prolanis yang lintang
inklusi dan wawancara lainnya telah sedangkan
langsung kepada dilaksanakan. penulis
beberapa pasien Simpulan dari menggunakan
penelitian metode
adalah Prolanis deskriptif
di Puskesmas dengan
Kecamatan pendekatan
Jatinangor retropektiv
belum
berjalan
dengan baik
dan harus
ditingkatkan
pengelolaannya
Musfirah Prolanist 2017 Penelitian ini Hasil dai penelitian ini Sama-sama Peneliti
Ahmad, et Implementation menggunakan ditemukan adanya diabetes sebelumnya
all Effective To Control desain hubungan yang mellitus ingin
Fastinf Blood deskriptif korelasi signifikan dan negatif meneliti menganalisis
Sugar, HbA1c And dengan studi potong antara pelaksanaan tentang hubungan
Total lintang pendekatan. PROLANIS dengan diabetes pelaksanaan
Analisis data kadar darah puasa (p = mellitus dan PROLANIS
Cholesterol Levels menggunakan uji 0,001;r = -0,724), PROLANIS dengan Kadar
In Patient korelasi menilai HbA1c (p = 0,001; r = gula darah
With Type 2 signifikansi (p), arah 0,870), dan kolesterol puasa,
Diabetes Mellitus (+/-), dan kekuatan total (p = 0,029; r = HbA1c,
korelasi(r). 0,35) pada pasien yang dan
kolesterol
total pada

Pelaksanaan didiagnosis diabetes tipe penderita


PROLANIS adalah 2 DM tipe 2
diukur dengan di
menggunakan masyarakat
lembar sedangkan
observasi yang penulis ingin
dikembangkan mengetahui
berdasarkan kriteria gambaran
BPJS Kesehatan, kadar gula
sedangkan darah pada
pemeriksaan pasien
laboratorium puasa diabetes
gula darah, HbA1c, mellitus yang
dan kadar kolesterol mengikuti
total. kegiatan
PROLANIS
Sri The Relationship of 2020 Jenis penelitian ini Hasil penelitian Sama-sama Peneliti
Syatriani, Compliance to adalah penelitian menunjukkan bahwa diabetes sebelumnya
Yenni Follow Prolanis analitik dengan studi sebagian besar mellitus menggukan
Purnamawat with the Stability cross sectional responden termasuk meneliti jumalah
i of Blood Sugar rancangan. Sampel dalamkategori patuh tentang responden 40
Levels of Patients dalam penelitian ini mengikuti diabetes orang
with Type 2 adalah seluruh prolanis mellitus dan sedangkan
Diabetes Mellitus penderita diabetes sebanyak 31 (77,5%) PROLANIS penulis
at the Lumpue melitus yang orangdan mayoritas menggukan
Health Center in berpartisipasi dengan gula darah stabil, 48
Pare-Pare dalam sebanyak 31 (77,5%) responden
City kegiatan prolanis dari orang. Hasil uji
40 responden di hubungan diperoleh nilai
Lumpue p (0,000) <α (0,05) yang
artinya
ada hubungan kepatuhan
untuk mengikuti
Prolanis dengan
stabilitas gula darah
pada penderita diabetes
mellitus
Adiputra, Kadar HbA1c 2020 Metode dalam Hasil penelitian Sama-sama Peneliti
Andi Penderita DM Tipe penelitian ini terdapat menunjukkan bahwa diabetes sebelumnya
Budiyanto 2 yang Tidak 42penderita DM tipe kadar HbA1c penderita mellitus ingin
Mengikuti 2 yang dijadikan DMT2 yang tidak meneliti mengetahui
PROLANIS di responden dan Kadar mengikuti PROLANIS tentang kadar HbA1c
Wilayah Kerja HbA1c diukur dengan di wilayah kerja diabetes pada
Puskesmas mengunakan alat ukur puskesmas Balangnipa mellitus dan penderita
Balangnipa Sinjai: HbA1c yang Kabupaten Sinjai PROLANIS diabetes
Sebuah Pilot Studi digunakan di sebagai berikut. Kadar mellitus
Puskesmas HbA1c responden sedangkan
Balangnipa dengan perempuan terbanyak penulis ingin
merk Hemocue 501 berada pada rentang mengetahui
dan Catridge Test 10,1% - 13,9 % yaitu kadar gula
nya. sebanyak 10 responden darah
Analisis data (55,6 %). Nilai padapenderit
dilakukan dengan mean±SD yang a diabetes
menggunakan statistik didapatkan adalah mellitus
deskriptif pada 10,737±2,45445,
aplikasi IBM SPSS dengan min-max
versi 20 untuk melihat sebesar 6,9% - 14 %.
kadar rerata kadar Adapun kadar
HbA1c responden. HbA1c responden laki-
Sebelum memulai laki terbanyak berada
penelitian, informed pada rentang yang sama
consent telah yaitu 10,1%- 13,9%
diberikan kepada yaitu sebanyak 6
responden responden (54,5%). Nilai
mean ±SD yang
didapatkan sebesar
10.8182±2,13767,
dengan nilai min-max
sebesar 7,4% - 14%

Anda mungkin juga menyukai