Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh:

HASIB SA`DULLAH

2008039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN 20

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO BUNUH DIRI

A. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari untuk mengakhiri
kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan
hasratnya untuk mati (Yosep, 2007). Bunuh diri menurut Edwin Schneidman
dalam Kaplan 2010 adalah tindakan pembinasaan yang disadari dan
ditimbulkan diri sendiri, dipandang sebagai malaise multidimensional pada
kebutuhan individual yang menyebabkan suatu masalah di mana tindakan
yang dirasakan sebagai pemecahan yang terbaik.
Bunuh diri berhubungan dengan kebutuhan yang dihalangi atau tidak
terpenuhi, perasaan ketidakberdayaan, keputusasaan, konflik ambivalen antara
keinginan hidup dan tekanan yang tidak dapat ditanggung, menyempitkan
pilihan yang dirasakan dan kebutuhan meloloskan diri; orang bunuh diri
menunjukkan tanda-tanda penderitaan (Kaplan & Saddock, 2010) Perilaku
yang muncul meliputi :
1. isyarat, Ditunjukkan dengan perilaku secara tidak langsung ingin bunuh
diri Pada kondisi ini mungkin klien sudah memiliki ide untuk mengakhiri
hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri.
Klien umumnya mengungkapkan perasaan bersalah/sedih/marah/putus
asa/tidak berdaya. Klien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri
sendiri yang menggambarkan harga diri rendah.
2. ancaman, Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh klien, berisi
keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri hidupnya
dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif klien
telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai percobaan
bunuh diri.
3. percobaan Percobaan bunuh diri adalah tindakan klien mencederai atau
melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, klien aktif
mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong
urat nadi atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
B. Tanda dan gejala
1. Isyarat Bunuh Diri Klien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri
hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri
a. Subyektif :
1) “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala
sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
2) Mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah /
putus asa / tidak berdaya.
3) Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
b. Obyektif :
1) Sedih
2) Murung
3) Marah
4) Menangis
5) Banyak diam
6) Kontak mata kurang
7) Emosi labil
8) Tidak tidur
2. Ancaman Bunuh Diri
a. Subyektif:
1) Ungkapan ingin mati diucapkan oleh pasien berisi keinginan untuk
mati
2) Ungkapan rencana untuk mengakhiri kehidupan
3) Ungkapan dan tindakan menyiapkan alat untuk melaksanakan
rencana tersebut.
b. Obyektif:
1) Banyak melamun
2) Menyiapkan alat untuk rencana bunuh diri
3) Gelisah
4) Mudah emosi
5) Sedih
6) Murung
7) Menangis
8) Jalan mondar-mandir
3. Percobaan Bunuh Diri
a. Subyektif :
1) Mau mati
2) Jangan tolong saya
3) Biarkan saya
4) Saya tidak mau ditolong
5) Emosi labil
b. Obyektif
klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun,
memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi ,
membenturkan kepala

C. Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri

D. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan Akibat

Resiko Bunuh Diri


Core Problem

Harga diri rendah Penyebab

E. Tindakan Keperawatan pada klien percobaan bunuh diri


1. Tindakan keperawatan pasien
a. Tujuan Klien mampu:
1) Tetap aman dan selamat / Klien tidak menciderai diri sendiri.
2) Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan
membuat daftar aspek positif diri sendiri.
b. Tindakan Keperawatan generalis klien (Strategi Pelaksanaan)
1) SP 1 Pasien : Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri:
isarat, ancaman, percobaan (jika percobaan segera rujuk)
2) SP 2 Pasien : Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan
mengamankannya (lingkungan aman untuk pasien)
3) SP 3 Pasien : Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh
diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir
aspek positif yang dimiliki
4) SP 4 Pasien : Mendiskusikan harapan dan masa depan
2. Tindakan Keperawatan generalis pada keluarga klien Percobaan Bunuh
diri
a. Tujuan umum: Keluarga berperan serta merawat dan melindungi
anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri
Tujuan khusus : Keluarga mampu keluarga mengenal tanda gejala dan
proses terjadinya resiko bunuh diri
b. Tindakan Keperawatan generalis (Strategi Pelaksanaan) pada keluarga
1) SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam
merawat pasien
2) SP 2 Keluarga : Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan
proses terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)
3) SP 3 Keluarga : Menjelaskan cara merawat pasien dengan risiko
bunuh diri, melatih cara memberikan pujian hal positif pasien,
memberi dukungan pencapaian masa depan, melatih cara memberi
penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga.
4) SP 4 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pelaksanaan Pasien
SP 1 Pasien : Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu, perkenalkan saya Abdul Salam Adiko, Mahasiswa STIKES
KARYA HUSADA. Apakah benar ini Ibu Y. Ohh, senang dipanggil apa ? Ohh Ibu
Y.
Validasi
Bagaimana perasaan Ibu Y hari ini? Saya akan selalu menemani Ibu  disini
mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya
untuk menemani Ibu  selama dirawat di rumah sakit ini.
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama
ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana
kalau kita lakukan disini saja? Jam berapa kita akan berbincang – bincang?
Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang Ibu?
KERJA
Bagaimana perasaan Ibu setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana
tersebut Ibumerasa paling menderita di dunia ini? Apakah Ibu kehilangan
kepercayaan diri? Apakah Ibu  merasa tidak berharga dan lebih rendah dari
pada orang lain? Apakah  Ibu  sering mengalami kesulitan untuk
berkonsentrasi? Apakah Ibu berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin
bunuh diri atau berharap Ibu  mati? Apakah  Ibu mencoba untuk bunuh diri?
Apa sebabnya?
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan
untuk melindungi klien.
Baiklah tampaknya  Ibu memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan
untuk bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Ibu untuk memastikan
tidak ada benda-benda yang membahayakan Ibu.
Nah, karena Ibu  tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidupIbu, maka saya tidak akan membiarkan Ibu sendiri.
Apakah yang akan Ibu  lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya
setuju. Ibu harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu Ibu. Saya percaya Ibu  dapat melakukannya.
TERMINASI
Evaluasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bincang – bincang selama ini ?
Coba ibu sebutkan cara tersebut ?
RTL
Ibu, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan
harga diri pasien isyarat bunuh diri. Jam berapa Ibu bersedia bercakap-cakap
lagi? mau berapa lama?Ibu, mau dimana tempatnya?

SP 2 Pasien : Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat


bunuh diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu, masih ingat dengan saya? Ya betul sekali. Saya perawat
Abdul.
Validasi
Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri
kehidupan? Baik, sesuai janji kita kemarin sekarang kita akan membahas
tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih Ibu miliki. Mau berapa
lama? Dimana?baiklah 30 menit disini ya bu.
KERJA
Apa saja dalam hidup Ibu yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih
dan rugi kalau  Ibu meninggal. Coba Ibu ceritakan hal-hal yang baik dalam
kehidupan Ibu. Keadaan yang bagaimana yang membuat Ibu merasa puas?
Bagus. Ternyata kehidupan Ibu masih ada yang baik yang patut Ibu syukuri.
Coba Ibu sebutkan kegiatan apa yang masih dapatIbu lakukan selama ini.
Bagaimana kalau Ibu mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.
TERMINASI
Evaluasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali
apa-apa saja yang Ibu  patut syukuri dalam hidup Ibu? Ingat dan ucapkan hal-
hal yang baik dalam kehidupan Ibu jika terjadi dorongan mengakhiri
kehidupan. Bagus Ibu. Coba Ibu  ingat lagi hal-hal lain yang masih Ibu miliki
dan perlu di syukuri!
RTL
Nanti jam 2 siang kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik.
Tempatnya dimana? Baiklah, tetapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak
terkendali segera hubungi saya ya!

SP 3 Pasien : Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam


menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu. Masih ingat saya? Iya saya perawat Abdul.
Validasi
Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah Ibu
selama ini. Mau berapa lama Ibu? Mau disini saja?
KERJA
Coba ceritakan situasi yang membuat Ibu ingin bunuh diri. Selain bunuh diri
apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya Ibu. Nah, sekarang
coba kita diskusikan tindakan yang menguntungan dan merugikan dari seluruh
cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling
menguntungkan! Menurut Ibu cara yang mana? Ya saya juga setuju dengan
pilihan Ibu. Sekarang kita buat rencana kegiatan untuk mengatasi perasaan Ibu
ketika mau bunuh diri dengan cara tersebut.
TERMINASI
Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi objektif: Apa cara mengatasi masalah yang Ibu gunakan. Coba Ibu
melatih  cara yang Ibu pilih tadi.
RTL
Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk membahas pengalaman
Ibu menggunakan cara yang Ibu pilih.

SP 4 Pasien : Mendiskusikan harapan dan masa depan

ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu. Masih ingat saya? Iya saya perawat Abdul.
Validasi
Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita akan berdiskusi tentang harapan dan masa depan ibu. Mau berapa
lama Ibu? Mau disini saja?
KERJA
Coba ceritakan apa harapan yang ingin ibu capai? Oh iyaa bagus ibu ingin
menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak ibu, ibu juga ingin menjoba
berjualan sayur d rumah setelah pulang dari RS.
TERMINASI
Evaluasi
Baiklah ibu sudah mengungkapkan harapan masa depan ibu, dengan demikian
kemungkinan ibu untuk bunuh diri dapat dicegah.
RTL
Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk membahas pengalaman Ibu
menggunakan cara yang Ibu pilih.
2. Strategi Pelaksanaan Keluarga
SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
pasien
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi !”perkenalkan saya Abdul. Perawat yang merawat Tn.S.
Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tentang masalah yang dihadapi
Bapak/ibu dalam merawat ibu Y? Berapa lama waktu Bapak/Ibu?30 menit? Baik,
mari duduk di ruangan wawancara!”
KERJA :
“Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat ibu Y?ohh baiklah ternyata ibu
tidak mengetahuhi penyakit yang diderita ibu Y? iya bu Tn.S memiliki masalah
resiko bunuh diri.” Oleh karena itu Ibu Y membutuhkan perawatan untuk
mengatasi penyakitnya. Maka dari itu ibu harus tau bagaimana cara merawat Ibu
Y”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini?” oh iya ibu ingin
mengetahui bagaimana cara merawat ibu Y.”
RTL
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk meberitahu bagaimana penyakit RBD
dan cara merawat ibu Y. Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya tunggu. Sampai
jumpa.”
SP 2 Keluarga : Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya risiko bunuh diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi !”perkenalkan saya Abdul. Perawat yang merawat ibu Y.
Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tendang cara merawat ibu Y? Berapa
lama waktu Bapak/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di ruangan wawancara!”
KERJA
“Apa yang Ibu ketahui tendang masalah Bapak”
“Ya memang benar sekali Bu, ibu Y mengalami resiko bunuh diri yaitu upaya
yang disadari untuk mengakhiri kehidupan individu secara sadar berhasrat dan
berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. klien aktif mencoba bunuh diri
dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan
diri dari tempat yang tinggi , membenturkan kepala.” Jika benar seperti itu
sebaiknya ibu harus memperhatikan ibu Y agar tidak melakukan hal-hal
percobaan bunuh diri.”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini?”
“Dapatkah Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi ibu Y dan bagaimana
cara merawatnya?”
“Bagus sekali Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Ibu kemari
lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”
RTL
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendadang untuk latihan cara
memberi pujian langsung kepada ibu Y”
“Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.”
SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bapak/Ibu. Benar kalian adalah orang tua
dari Ibu Y ? Kenalkan saya perawat Abdul dari STIKES KARYA HUSADA yang
merawat ibu Y selama disini.”
Validasi
Bagaimana bu sudah mengerti apa itu RBD?
Bagus sekali ibu sudah mengerti.
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita  akan mendiskusikan tentang car merawat ibu Y.
Dimana kita akan mendiskusikannya? Berapa lama bapak dan ibu ingin
mendiskusikannya?
KERJA
Apa yang bapak/ibu lihat dari perilaku Ibu selama ini?
Bapak/Ibu sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri.
Pada umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan
tanda melalui percakapannya seperti “ saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Ibu
Y sering mengatakannya pak?
Kalau bapak/ibu mendengarkan Ibu Y berbicara seperti itu, maka sebaiknya
bapak mendengarkan secara serius. Pengawasan terhadap kondisi Ibu Y perlu
ditingkatkan, jangan biarkan Ibu Y mengunci diri di kamar. Bapak perlu
menjauhkan benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini
sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Ibu Y dari bahaya dan memberi
dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus.
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya bapak dan ibu
mencari bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah ke rumah
sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali
ke rumah, bapak/ ibu perlu membantu Ibu terus berobat untuk mengatasi
keinginan bunuh diri
TERMINASI
Evaluasi Subjektif: Bagaimana bapak/ibu ada yang mau ditanyakan?
Evaluasi objektif: Bapak/ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota
keluarga yang ingin bunuh diri? Ya, Bagus.
RTL
Jangan lupa untuk selalu mengawasi Ibu Y ya pak jika ada tanda-tanda
keinginan bunuh diri segera menghubungi kami. Terima kasih Bapak/Ibu.
Selamat Siang.

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu. Masih ingat dengan saya? Iya saya perawat Abdul.
Validasi
“Bagaimana kabar ibu? Sudah bisa kan merawat ibu Y?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
”Karena hari ini bapak direncanakan pulang, maka kita akan membicarakan
jadwal Ibu Y selama di rumah”
”Berapa lama Ibu ada waktu? Mari kita bicarakan di kantor
KERJA:
”Bu ini jadwal kegiadan Ibu Y selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah
semua dapat dilaksanakan di rumah?”Bu, jadwal yang telah dibuat selama Ibu Y
dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiadan maupun
jadwal minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh Bapak selama di rumah. Misalnya kalau Ibu Y terus menerus menyalahkan
diri sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi rumah sakit atau bawa bapak lansung kerumah sakit”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiadan harian Bapak.
RTL
Jangan lupa kontrol ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang
tampak. Silakan selesaikan administrasinya!”
DAFTAR PUSTAKA

NANDA. (2012). Diagnosa Keperawatan definisi dan Klasifikasi 2012-2014.


Cetakan 2012.Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Keliat, BA, Akemat. (2010). Model Praktek Keperawatan Profesional. Jiwa
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Keliat, BA, Akemat, Helena C D, Nurhaeni , H (2012). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas: CMHN(Basic Course). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Stuart, G.W.(2013) Principles and Practise 0f Psychiatric Nursing. 8 ed.
Missouri:Mosby

Anda mungkin juga menyukai