Anda di halaman 1dari 3

Judul SOP

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM,
M.Kep,Sp.Kom

PENGERTIAN Melakukan pengukuran tekanan darah, hasil curah jantung dan


tahanan pembulu darah perifer, menggunakan sfigmomanometer.
TUJUAN Mengkaji hemodinamika dan keadaan umum klien.

KEBIJAKAN a. Hipertensi
b. Identifikasi Pola Tekanan Darah
c. Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Prosedur Hemodialisa
d. Hipertensi Dengan Pengobatan Antihipertensi Yang Bekerja
Jangka Panjang
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Stetoskop.
2. Sfigmomanometer raksa atau aneroid dengan bola karet dan
manset.
3. Kapas alkohol
4. Bengkok.
5. Buku catetan dan alat tulis.

Jelaskan langkah prosedur secara rinci!


PROSEDUR A. FASE ORIENTASI
PELAKSANAAN 1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Mendekatkan alat ke pasien
3. Atur posisi klien, baik duduk atau berbaring dengan
nyaman, dan sangga lengan klien setinggi jantung dengan
telapak tangan menghadap ke atas.
4. Buka pakaian klien yang menutupi lengan atas.
5. Palpasi arteri brakialis dan pasang menset 2,5 cm di atas
denyut arteri brakialis.
6. Pasang sfigmomanometer aneroid pada manset, sejajar
dengan arteri brakialis, dan pastikan lilitan manset rapi dan
tidak ketat.
7. Pastikan sfigmomanometer raksa sejajar dengan mata dan
anda berdiri kurang dari satu meter dari sfigmomanometer.
8. Palpasi arteri brankialis sambil memompa manset hingga
30 mmHg diatas titik arteri brankialis titak teraba lagi,
kemudian perlahan buka katup pada manset. Perhatikan
titik ketika denyut kembali teraba (sistolik palpasi )
9. Kempiskan menset sepenuhnya dan tunggu selama 30 detik
10. Pasang stetoskop di telinga Anda.
11. Palpasi kembali arteri brankialis dan letakkan diafragma
stetoskop diatasnya.
12. Tutup katup pada manset searah jarum jam hingga rapat.
13. Pompa manset hingga mencapai 30 mmHg di atas sistolik
palpasi klien.
14. Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan raksa
turun rata – rata 2-3 mmHg per detik.
15. Perhatikan titik pada sfigmomanometer ketika denyut
terdengar pertama kali.
16. Lanjutkan membuka katup secara bertahap dan perhatikan
titik ketika denyut tidak terdengar lagi.
17. Kempiskan manset dengan cepat dan tuntas.
18. Jika prosedur diulang tunggu 30 detik.
19. Buka manset dan lipat serta simpan dengan baik.
20. Tutup lengan atas dan bantu klien memperoleh posisi yang
diinginkan.
21. Bersihkan bagian telinga dan diafrakma stetoskop dengan
kapas alkohol.
22. Informasikan hasil kepada klien.
23. Cuci tangan
24. Dokumentasikan setiap tindakan pada catetan perawatan.

C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

INTERPRETASI Memahami Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah


PROSEDUR Terdapat dua angka yang tertera pada alat pengukur tekanan
darah. Angka di atas menunjukkan tekanan sistolik, sedangkan
angka di bawah menunjukkan tekanan diastolik. Tingkat tekanan
darah diukur dalam skala mmHg atau milimeter air raksa
(merkuri). Di dunia medis, raksa digunakan sebagai unit
pengukuran standar untuk tekanan darah. Dari hasil pemeriksaan
tekanan darah, dapat dikategorikan sebagai berikut:
 Normal
Tingkat tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg dapat
dikatakan normal. Jika tekanan darah Anda normal, pertahankan
dengan makan dengan nutrisi seimbang dan berolahraga secara
rutin.
 Prahipertensi
Tekanan darah Anda dapat masuk dalam kategori ini jika
berkisar antara 120-129 mmHg sistolik dan 80 mmHg diastolik.
Apabila tidak segera diatasi, prehipertensi dapat berisiko
menjadi gejala hipertensi.
 Hipertensi derajat 1
Tekanan darah Anda berkisar 130-139 mmHg sistolik atau 80-
89 mmHg diastolik, termasuk hipertensi derajat 1. Namun, Anda
belum tentu mengalami hipertensi derajat 1 jika pemeriksaan ini
baru dilakukan satu kali. Dokter akan mengulang pemeriksaan
untuk memastikan.
 Hipertensi derajat 2
Anda dapat didiagnosa hipertensi derajat 2 apabila tekanan
darah Anda secara konstan berada di atas 140/90 mmHg. Jika
tekanan darah Anda mencapai batas ini, dokter akan meresepkan
obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang perlu
dikonsumsi secara rutin, serta menyarankan Anda untuk
menerapkan pola hidup lebih sehat.
 Krisis Hipertensi
Jika tekanan darah Anda mencapai lebih dari 180/120 mmHg,
tunggu selama lima menit lalu ulangi pemeriksaan Anda. Jika
tekanan darah Anda masih sama, maka Anda harus
memeriksakan diri ke dokter karena sudah masuk dalam
kategori krisis hipertensi. Waspadai juga gejala lain yang
mungkin menyertai yaitu nyeri di dada, napas tersengal-sengal,
nyeri punggung, rasa lemas atau mati rasa, perubahan pada
penglihatan, atau kesulitan berbicara.
DOKUMEN 1. Eni Kusyati, 2012, Buku Praktek Laboratorium, Jakarta : EGC
TERKAIT 2. https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-membaca-hasil-
pemeriksaan-tekanan-darah

Anda mungkin juga menyukai