PROCEDURE
(SOP)
NOMOR DOKUMEN:
TANGGAL TERBIT:
NOMOR REVISI: 00
PROSEDUR PELAYANAN
PUSKESMAS
HALAMAN: 1/9
HIPERTENSI
KARANGMALAN
G
Dibuat oleh
Disetujui oleh
Management Representative
dr.
NIP:
SASARAN
TUJUAN
PETUGAS
Sarana Non
Medik (AlatBahan)
- Ruangan, 1 buah
- Tempat Tidur, 1 buah
- Meja, 1 buah
- Kursi, 2 buah
- Wastafel dgn air mengalir, 1 buah
- Sabun untuk cuci tangan, 1 buah
- Handuk, 1 buah
- Alat tulis (ballpoint, penghapus, status klien), masing-masing 1 buah
- Timbangan injak, 1 buah
- Microtoice, 1 buah
- Pencatat waktu (arloji/stopwatch), 1 buah
- Stetoskop 1 buah (membran/diagfragma/bel dan pluge dalam keadaan
baik)
- Tensimeter air raksa (balon, sekrup, selang, manset dlm keadaan baik)
a. Menyapa klien
Sarana Medik
(Alat-Bahan)
Prosedur Tetap
SOP Hipertensi
(Urutan
Kegiatan)
Cara
Melaksanakan
Tiap Kegiatan
b. Anamnesa
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Diagnosis
f. Pengobatan
g. Penyuluhan
h. Peragaan
i. Pencatatan dan pelaporan
a. Menyapa klien
1. Mengucapkan salam selamat pagi/siang dengan tersenyum dan
menatap mata klien
2. Mengucapkan: Apa yang bisa saya bantu Pak/Bu?
b. Anamnesa
Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata klien
menanyakan:
1. Nama, umur, alamat?
2. Apakah ini merupakan kunjungan pertama/ulangan?
3. Apa keluhan utama yang Bapak/Ibu rasakan?
4. Sudah berapa lama diderita?
5. Apa ada keluhan lainnya, seperti sakit kepala, leher/tengkuk
tegang, suka terkejut, sulit tidur, mudah marah?
6. Selama ini sudah berobat kemana saja?
7. Obat-obatan yang sudah digunakan untuk mengurangi keluhan apa
saja?
8. Apa saja penyakit yang pernah bapak/ibu derita sebelum ini?
9. Apa saja penyakit yang pernah keluarga (kakek, nenek, orangtua,
saudara) bapak/ibu derita?
10. Obat-obatan apa yang sering bapak/ibu gunakan selama ini?
11. Kebiasan apa saja (merokok, makanan, minuman) yang
dilakukan oleh bapak/ibu atau keluarga selama ini? Seperti:
Merokok tidak?
Sering makan makanan berlemak, asin tidak?
Konsumsi minuman beralkohol tidak?
c. Pemeriksaan fisik
Petugas mencuci tangan
Mengukur tinggi badan klien
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pengukuran tinggi badan ang bertujuan untuk menilai apakah
klien mengalami obesitas/tidak.
2. Memastikan microtoice sudah pada posisi dan angkayang benar.
Dengan cara: tempelkan garis pengukur microtoice ke
tembok/dinding bagian bawah kmd tarik pita microtoice keatas
sampai garis merah microtoice menunjukkan angka 200 cm.
3. Meminta klien untuk melepas sepatu/alas kaki dan topi.
4. Meminta klien untuk berdiri tepat dibawah microtoice dengan
posisi menghadap petugas, badan dan kepala tegak serta
SOP Hipertensi
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeriksaan paru
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan paru yang bertujuan untuk mendeteksi adanya
kelainan pada paru.
2. Klien diminta membuka pakaian, posisi klien duduk tenang.
3. Inspeksi: Lihat dada simetris/tidak.
4. Palpasi:
Letakkan telapak tangan kanan & kiri pemeriksa di dada
kanan & kiri klien. Klien diminta menirukan kata-kata
sembilan-sembilan atau satu-satu yang diucapkan
pemeriksa. Bandingakan fremitus yang dirasakan antara dada
kanan dan kiri (apakah ada yang melemah/tdk).
Letakkan telapak tangan kanan & kiri di punggung klien
dengan posisi sejajar dimana kedua ibu jari saling menempel.
Klien diminta untuk menarik nafas dalam. Nilai pergerakan
tangan/punggung sama (simetris) atau tidak.
5. Perkusi: Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa di dada klien,
ketuk jari tengah yang menempel didada dengan jari tengah
tangan kanan pemeriksa, dengarkan suara yang dihasilkan saat
ketukan (normal: sonor).
6. Auskultasi: Letakkan membran/diafragma stetoskop di dada
klien, dengarkan suara paru-paru kanan dan kiri.
7. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan mencatat pada status
pasien.
Pemeriksaan jantung
1. Memberitahukan kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan jantung.
2. Klien diminta membuka pakaian dan tidur telentang diatas
tempat tidur.
3. Inspeksi: Lihat ictus cordis tampak/tidak.
4. Perkusi:
Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi
telungkup di dada klien daerah ICS II linea sternalis kiri dan
lakukan ketukan dengan jari tengah tangan kanan diatas jari
SOP Hipertensi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
d. Pemeriksaan Laboratorium
1. Memberitahukan kepada klien bahwa klien perlu dilakukan
beberapa pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa
penyakit yang dideritanya.
2. Menentukan jenis pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan
(kolesterol, GDS/GDP-2PP, protein urin).
3. Menjelaskan persiapan-persiapan khusus yang perlu dilakukan
klien sebelum dilakukan pemeriksaan.
4. Membuat/mengisi form permintaan pemeriksaan lab.
5. Menyerahkan form yang telah diisi dan meminta klien untuk ke
laboratorium.
6. Meminta klien untuk kembali pada pemeriksa (dokter) setelah ada
hasil pemeriksaan laboratorium.
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium kepada klien.
e. Diagnosis
Tegakkan diagnosa penyakit hipertensi berdasarkan kriteria hipertensi
menurut JNC VII berikut:
Klasifikasi
Sistolik
Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
Normal
< 120
dan
< 80
Pre Hipertensi
120 - 139
atau
80 - 89
Hipertensi Tk I
140 - 159
atau
90 - 99
Hipertensi Tk
160
atau
100
II
f. Pengobatan
1. Memberitahukan kepada klien perlu tidaknya dilakukan
pengobatan.
2. Tentukan obat-obatan yang tepat untuk digunakan pada klien
berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik maupun
laboratorium.
Hipertensi Tk I:
Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 25 mg/hari dosis tunggal pagi
SOP Hipertensi
hari.
Propanolol 2 x 20 40 mg sehari
Metildopa
MgSO4
Kaptopril 2 3 x 12,5 mg sehari
Nifedipin long acting 1 x 20 60 mg
Tensigard 3 x 1 tablet
Amlodipine 1 x 5 10 mg
Diltiazem (3 x 30 60 mg) kerja panjang 90 mg sehari.
Hipertensi sedang berat diobati dengan kombinasi HCT +
propanolol, atau HCT + kaptopril, bila obat tunggal tidak efektif.
Hipertensi berat yang tidak sembuh dengan kombinasi di atas,
ditambahkan metildopa 2 x 125 250 mg.
3. Menulis resep.
4. Menjelaskan jenis & macam obat, jumlah & lamanya pengobatan,
aturan & cara penggunaan obat, kapan obat dihentikan, efek
samping yang mungkin timbul/dirasakan klien serta cara
pengatasan efek samping tersebut. (Perlu diingat: Jangan sampai
menakuti klien).
5. Menyerahkan resep pada klien
g. Penyuluhan
1. Menjelaskan pada klien komplikasi-komplikasi (otak, mata,
jantung, ginjal) yang dapat timbul/terjadi bila klien tidak berobat
secara teratur.
2. Menjelaskan pada klien bahwa perlu dilakukan perubahan gaya
hidup (life-style change) seperti:
- Menurunkan berat badan bila klien obesitas.
- Pembatasan konsumsi garam dapur
- Hentikan konsumsi alkohol.
- Hentikan merokok.
- Olahraga teratur.
- Pola makan yang sehat.
- Istirahat yang cukup dan hindari stress.
3. Menjelaskan pada klien mengenai makanan yang dapat memicu
terjadinya hipertensi, antara lain:
- Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan
menggunakan garam dapur.
- Otak, ginjal, lidah, keju dll.
- Margarin dan mentega biasa.
- Bumbu-bumbu: garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
kecap, terasi, maggi, tomato kecap, petis, taoco, dll.
4. Memberitahukan perlu tidaknya klien untuk datang kembali
(kontrol) dan kapan (sebutkan hari, tanggal dan tahun) harus
datang kembali (kontrol).
SOP Hipertensi
h. Peragaan
Memperagakan cara penghitungan denyut nadi sebelum dan setelah
olah raga/exercise.
1. Mengatur posisi yang nyaman dan rileks (duduk).
2. Meraba arteri radialis dengan cara menggunakan tiga jari dan
hitung selama lebih 60 detik.
3. Bandingkan hasil perhitungan sebelum dan sesudah
olahraga/exercise.
i. Pencatatan dan pelaporan
1. Mengisi register kunjungan.
2. Entri data dalam komputer (SIMPUS)
3. Membuat laporan yang diperlukan oleh DKK.
4. Mengirim laporan paling telat tanggal 10 setiap bulannya.
UNIT TERKAIT
Referensi
SOP Hipertensi