Anda di halaman 1dari 22

ALUR UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B


TAHUN AJARAN 2023/2024

Paket 2

Pemeriksaan TTV
Komunikasi ke Pencegahan Infeksi (Tekanan Darah,
Kompres Hangat
Pasien Nosokomial Nadi, Pernafasan,
Suhu)

Kirbat Es Buli - buli Panas Kompres Dingin


Paket 4

Mobilisasi Klien Memindahkan klien


Menyiapkan tempat
(miring kiri, miring dari tempat tidur ke
tidur
kanan) kursi roda

Memindahkan klien
Perawatan pasien
Sterilisasi alat dari kursi roda ke
meninggal dunia
tempat tidur
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL MENGUKUR TANDA – TANDA VITAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi suhu
tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah. Adanya
perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan
keadaan metabolisme dalam tubuh ; Denyut nadi dapat menunjukkan
perubahan pada sistem kardiovaskuler ; Frekuensi pernafasan dapat
menunjukkan fungsi pernafasan ; dan Tekanan darah dapat menilai
kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat dilakukan dengan
denyut nadi
TUJUAN 1. Untuk mengetaui adanya kelainan pada pasien
2. Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
3. Mengetahui frekuensi, irama pernafasan, frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu tubuh pasien
INDIKASI 1. Pada saat pertama kali mencatat Riwayat pasien sebagai data
dasar
2. Pada setiap pemeriksaan antenatal
3. Pada kondisi klinis yang tlah ditetapkan, misalnya syok dan
perdarahan, gejala – gejala seperti sakit kepala, penglihatran
kabur, proteinuria
4. Hipertensi akibat kehamilan
5. Nayi preterm atau bayi sakit
6. Tranfusi darah
7. Selama dan setelah pembedahan
KONTRAINDIKASI 1. Pada pasien dengan hipertensi maligna dengan tekanan darah
sistol lebih dari 180 mmHg atau tekanan darah diastole lebih dari
110 mmHg
2. Pasien dengtan kasus hipertensi sistolik terisolasi (tekanan darah
sistolik di atas 160 mmHg dan diastolic di bawah 70 mmHg
3. Pasien dengan nadi tidak teratur dan aritmia
4. Pemeriksaan tekanan darah dengan Teknik ambulatori yang
menghasilkan hasil yang tidak akurat
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Handscoen
2. Thermometer (raksa, digital)
3. Thermometer tympani / aural
4. Thermometer rectal
5. Alkohol swab
6. Tissue
7. Kassa
8. Tensimeter : Spingomanometer / tensi air raksa
9. Stetoskop
10. Jam tangan / stopwatch
11. Baki beserta alasnya
12. Bengkok
13. Alat tulis
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan perivikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Memakai sarung tangan
Pengukuran Temperatur Axila
1. Atur posisi yang nyaman ; duduk atau berbaring dengan posisi
tangan rileks
2. Gulung lengan baju klien atau buka baju atas sampai axila terlihat
3. Keringkan daerah axila dengan kassa
4. Pastikan thermometer siap (Jika menggunakan thermometer raksa
suhu awal <350C)
5. Pasang thermometer pada daerah axila, minta klien untuk
menurunkan lengan atas dan meletakkan lengan bawah di atas
dada

6. Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama


5 menit atau sampai alarm berbunyi pada thermometer elektrik
7. Ambil thermometer dan baca hasilnya
8. Bersihkan thermometer dengan kapas alcohol atau dengan
menggunakan sabun – savlon – air bersih lalu keringkan dengan
kasa
PENGUKURAN TEMPERATUR ORAL
1. Siapkan thermometer atau turn on pada thermometer elektrik

2. Tempatkan ujung thermometer dibawah lidah klien pada


sublingual
3. Minta klien menutup mulut
4. Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 3
– 5 manit atau sampai alarm berbunyi pada thermometer elektrik
5. Ambil thermometer dan baca hasilnya
6. Bersihkan thermometer dengan kapas alcohol atau dengan
menggunakan sabun – savlon – air bersih lalu keringkan dengan
kasa
PENGUKURAN TEMPERATUR RECTAL
1. Bantu klien berbaring kearah lateral sinistra atau dekstra dengan
kaki fleksi. Pada bayi priksa keadaan anus klien
2. Olesi thermometer dengan jelly / lubricant

3. Minta klien untuk nafas dalam dan masukkan thermometer ke


lubang anus sedalam 3 cm (jangan paksakan bila ada
tahanan/hambatan)
4. Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 5
menit atau sampai alarm berbunyi pada thermometer elektrik
5. Ambil thermometer dan baca hasilnya
6. Bersihkan thermometer dengan kapas alcohol atau dengan
menggunakan sabun – savlon – air bersih lalu keringkan dengan
kasa
PENGUKURAN TEMPERATUR TYMPANI
1. Siapkan thermometer tympani, jika klien menggunakan alat bantu
dengar, keluarkan dengan hati-hati dan tunggu hingga 1-2 menit
2. Bersihkan telinga dengan kapas
3. Buka bagian luar telinga, dengan perlahan-lahan masukkan
thermometer sampai liang telinga
4. Tekan tombol untuk mengaktifkan thermometer
5. Pertahankan posisi thermometer selama pengukuran sampai
muncul suara atau timbul tanda cahaya pada thermometer
6. Ambil thermometer dan baca hasilnya
PENGUKURAN TEMPERATUR TEMPORAL
1. Lepaskan topi/penutup kepala klien, sibak dahi klien, bersihkan
dengan menggunakan kapas
2. Letakkan sisi lensa thermometer pada bagian tengah dahi klien
antara alis dan batas rambut
3. Tekan dan tahan tombol SCAN, geser perlahan menyamping dari
dahi hingga bagian atas telinga (terdengar bunyi „BIP‟ dan lampu
merah akan menyala)

4. Lepaskan tombol SCAN, angkat thermometer dari dahi klien


(Termometer akan secara otomatis mati dalam 30 detik, untuk
mematikannya segera, tekan dan lepaskan tombolSCAN dengan
cepat)
5. Baca hasil pengukuran pada layar
PEMERIKSAAN FREKUENSI NAFAS
1. Bantu klien membuka baju, jaga privasi klien
2. Posisikan pasien untuk berbaring/duduk, pastikan klien merasa
nyaman
3. Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung
/ dada untuk menghitung gerakan pernapasan selama minimal 1
menit
4. Dokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama nafas
reguler/ireguler, dan tarikan otot bantu pernafasan)
PEMERIKSAAN NADI
1. Bantu pasien untuk duduk atau berbaring, pastikan pasien merasa
nyaman
2. Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis) untuk meraba salah satu dari 9 arteri.
3. Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan

4. Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi


5. Gunakan jam tangan, untuk menghitung frekuensi nadi selama
minimal 30 detik
6. Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh apabila ditemukan
kondisi abnormal
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
1. Pilih manset tensimeter/sphygmomanometer sesuai dengan
ukuran lengan pasien
2. Tempatkan pasien dalam posisi nyaman (duduk/berbaring)
dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari
tekanan oleh pakaian
3. Palpasi arteri brachialis
4. Pasang manset melingkari lengan atas dimana arteri brachialis
teraba, secara rapi dan tidak terlalu ketat (2,5 cm di atas siku) dan
sejajar jantung
5. Raba nadi radialis atau brachialis dengan satu tangan
6. Tutup bulb screw tensimeter
7. Pasang bagian diafragma stetoskop pada perabaan pulsasi arteri
brachialis
8. Pompa tensimeter/sphygmomanometer dengan cepat sampai
30mmHg di atas hilangnya pulsasi
9. Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri
teraba
10. Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan
3mmHg/detik dan melaporkan saat mendengar bising „dug‟
pertama (tekanan sistolik)
11. Turunan tekanan manset sampai suara bising „dug‟ yang terakhir
(tekanan diastolik)
12. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
13. Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada pasien
14. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan motivasi positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL PEMASANGAN KOMPRES HANGAT
PROSEDUR
PENGERTIAN Adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat, nyaman, dan rasa tenang pada klien
INDIKASI 1. Klien hipertermi (suhu tubuh yang tinggi)
2. Klien dengan perut kembung
3. Spasme otot bagian leher pada klien hipertensi
KONTRAINDIKASI 1. Air panas
2. Washlap
3. Pengalas
4. Handuk kering
5. Kom
1. handscoon
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Kom besar
2. Air hangat dalam tempat
3. Air bersih dalam tempat
4. Thermometer air
5. Washlap
6. Perlak dan alasnya
7. Handscoon
8. Handuk Kecil
9. Bengkok
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat di dekat pasien dengan benar tepat agar
memudahkan proses tindakan
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Memasang handscoon
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
4. Tempatkan kassa atau washlap kedalam kom besar yang sudah
diisi dengan air hangat
5. Rasakan air yang digunakan
6. Pasang perlak dan alasnya dibawah area yang akan dipasang
kompres
7. Jika perlu dibersihkan area yang akan dikompres
8. Peras washlap sampai tidak menetes lagi
9. Tempatkan kompres pada area yang dikompres beberapa detik
10. Angkat tepi kompres untuk melihat respon kulit awal terhadap
kompresan
11. Ganti washlap setiap 5 menit, atau sesuai kebutuhan
12. Kaji ulang area kompresan setiap mengganti kompresan
13. Setelah 20 manit, hentikan Tindakan dan keringkan kulit area
Tindakan
14. Melepas pengalas yang dipasang
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan motivasi positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL PEMASANGAN KOMPRES DINGIN
PROSEDUR
PENGERTIAN Adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi
perdarahan serta edema
TUJUAN 1. Berfungsi sebagai pertolongan pertama pada cedera, juga untuk
perawatan lanjutan setelah pengobatan
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi kongesti
4. Mengurangi perdarahan setempat
5. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
6. Untuk keseleo pergelangan kaki, cidera berlebihan pada atlet atau
luka memar
7. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat
INDIKASI 1. Pasien dengan suhu tubuh yang tinggi
2. Pasien dengan batuk dan muntah darah
3. Radang, memar
KONTRAINDIKASI 1. Pada 24 jam pertama setelah cidera traumatic
2. Perdarahan aktif
3. Edema noninflamasi
4. Tumor ganas terlokalisasi
2. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Kom besar
2. Es batu
3. Air bersih
4. Washlap
5. Perlak dan alasnya
6. Handscoon
7. Bengkok
8. Handuk kecil
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program prosedur pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi kom dengan potongan es hingga ¾ bagian
4. Tambahkan air bersih kedalam kom
5. Mengukur suhu air yang telah disiapkan
6. Pasang perlak dan alasnya dibawah area yang akan dipasang
kompres
7. Jika perlu bersihkan area yang akan dikompres
8. Peras washlap sampai tidak menetes lagi
9. Tempatkan kompres pada area yang dikompres beberapa detik
kemudian angkat tepu kompres untuk melihan respon kulit awal
terhadap kompresan
10. Ganti washlap setiap 5 menit, atau sesuai kebutuhan
11. Setelah 20 menit, akhiri Tindakan dan keringkan Kembali kulit area
Tindakan
12. Melepaskan pengalas yang dipasang
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan motivasi positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL PEMASANGAN BULI – BULI PANAS
PROSEDUR
PENGERTIAN Adalah meberikan kompres panas kering dengan menggunakan buli –
buli panas
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang peristaltic
INDIKASI 1. Kedinginan
2. Demam
3. Perut kembung
4. Radang sendi
5. Spasme otot
6. Abses
KONTRAINDIKASI Buli – buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. WWZ dan sarungnya
2. Perlak dan alasnya
3. Termos berisi air panas
4. Lap kering
5. Handscoen
6. Celemek
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan perivikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi WWZ dengan air panas 1⁄2 - 3⁄4 (saat mengisi air,
WWZ diletakkan rata dengan kepala, WWZ ditekuk sampai
permukaan air kelihatan agar udara tidak masuk)
4. Menutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ dibawah
untuk meyakinkan bahwa air hangat tidak tumpah
5. Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak basah, lalu
bungkus dengan sarung WWZ
6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan dipasang WWZ
7. Meletakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan di kompres
dengan kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur
8. Memantau respon pasien
9. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan motivasi positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL PEMASANGAN KIRBAT ES
PROSEDUR
PENGERTIAN Adalah suatu cara atau upaya untuk menurunkan demam atau
mengurangi nyari dan peregangan otot dengan memberikan kompres
dingin kering dengan menggunakan kirbat es
TUJUAN 1. Menghentikan perdarahan
2. Mengurangi rasa sakit / nyeri / peradangan
3. Menurunkan suhu (demam)
4. Mempercepat pemulihan pada otot olahragawan
INDIKASI 1. Hemoptoe dan hematemesis
2. Pasca tonsilektomi
3. Radang
4. Memar
KONTRAINDIKASI 3. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena
mengurangi aliran ke luka terbuka
4. Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan
lebih lanjut dan menyebabkan kerusakan jaringan
5. Pada klien dengan penyakit Raynaud, dingin akan meningkatkan
spasme arteri
6. Alergi / hipersensitivitas terhadap dingin
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Kirbat es biasa / leher / gantung dan sarungnya
2. Perlak dan alasnya
3. Mangkok berisi potong es
4. Garam
5. Handscoen
6. Celemek
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan perivikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi kirbat es dengan potongan es hingga 2⁄3 bagian
4. Mengeluarkan udara dan menutup kirbat es dan pastikan tidak
bocor
5. Mengeringkan dengan lap kerja dan memasang sarung
6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan dipasang kirbat
7. Meletakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan dikompres
dengan kirbat mengarah keluar tempat tidur
8. Memantau respon pasien
9. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan motivasi positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL POSISI LATERAL / SIDE LYING
PROSEDUR
PERSIAPAN ALAT 1. Tempat Tidur
2. Bantal Angin
3. Gulungan Handuk
4. Bantalan kaki
5. Handscoon (jika diperlukan)
TAHAP PRA 1. Melakukan Program Pengecekkan Terapi
INTERAKSI 2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan alat ke pasien dengan benar
TAHAP 1. Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
ORIENTASI 2. Menjelaskan tujuan dari prosedur tindakan kepada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA 1. Menempatkan diri di sebelah kanan tempat tidur
2. Memakai sarung tangan
3. Membaringkan pasien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
4. Menempatkan pasien hingga posisinya miring
5. Meletakkan bantal dibawah kepala dan leher pasien
6. Memflesikan bahu bawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh
tidak menompang pada bahu tersebut
7. Meletakkan bantal dibawah lengan atas
8. Meletakkan bantal di bawah paha dan kaki atas sehingga
ekstremitas bertumpu secara paralel dengan permukaan tempat
tidur
9. Meletakkan bantal guling dibelakang punggung klien untuk
menstabilkan posisi
10. Melepaskan sarung tangan
11. Merapikan pasien
TAHAP 1. Melakukan evaluasi Tindakan
TERMINASI 2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat alat
4. Mencuci tangan
5. Mendokumentasikan tindakan
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
Jalan Raya Kuala Mandor Telp. (0561) - , Fax (0561) -
Email: smknkualamandorb@gmail.com Website: smkn1kualamandorb.sch.id
Kubu Raya

SOP MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR KOSONG

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
1 PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur yang lengkap dengan segala keperluannya
untuk pasien
2 TUJUAN Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah
asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan menyiapkan tempat
tidur kosong
4 PERSIAPAN ALAT 1. Tempat tidur
2. Kasur
3. Bantal
4. Laken
5. Stik laken
6. Sarung bantal
7. Perlak
8. Selimut
9. Kain lap basah 2 buah
10. Lisol 10%
5 CARA BEKERJA Tahap Orientasi
1. Mencuci tangan dengan benar
2. Menyiapkan alat – alat dengan lengkap
3. Menggunakan handscoon
Tahap Kerja
1. Letakkan linen di atas meja
2. Semprot tempat tidur dengan lsol encer 10%
3. Membersihkan tempat tidur dari debu dengan lap basah dan lap
kering bagian atas, lalu lap ditaruh di kaki tempat tidur
4. Membalik kasur, lalu susunlah dengan rapi kain bersih (linen)
di atas kaki tempat tidur
5. Memasang sprei dari yang terjauh
6. Sprei dimasukkan rata dibawah kasur sedalam ± 30 cm,
demikian juga pada bagian kaki setelah ditarik setegang
mungkin, pada ujung sisi – sisi sudut 900 lalu diseluruh tepi sprei
besar dimasukkan ke bawah kasur dengan rapi g=dan tegang
7. Membuat sudut 900 pada sprei besar kanan bawah
8. Memasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada
bawah kaki, bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm
dari sisi tempat tidur bagian kepala
9. Memasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada
bawah kaki, bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm
dari sisi tempat tidur bagian kepala
10. Memasang sprei kecil rata di atas perlak ± 10 cm diatas perlak
dada yang terbalik, bagian atas dimasukkan ke bawah, ujung –
ujung sisi dimasukkan ke bawah kasur
11. Bantal dipasangkan sarungnya, sudut – sudut bantal dimasukkan
benar – benar ke dalam sudut – sudut sarungnya, letakkan pada
tempat tidur bagian kepala dan bagian sarung bantal yang
terbuka jangan menghadap kea rah pintu masuk
12. Merapikan sprei besar sebelah kiri bawah dan membuat sudut
900
13. Membuat ssudut selimut 900 pada sebelah kiri bawah
14. Merapikan perlak dan sprei kecil pada sebelah kiri
15. Merapikan sprei besar sebelah kiri atas dan membuat sudut 900
16. Membersihkan tempat tidur bagian bawah
17. Membersihkan meja dan kursi
6 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang dihunakan pada
tempatnya
3. Buka APD dan cuci tangan
4. Dokumentasi tindakan
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL PERAWATAN PASIEN MENINGGAL DUNIA
PROSEDUR
PENGERTIAN Adalah tata cara melakukan tindakan perawatan pasien yang
meninggal dunia di ruangan
TUJUAN 1. Jenazah dalam keadaan bersih dan rapi
2. Memberikan kesan yang baik kepada keluarga

INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Washlap
2. Baskom
3. Plester
4. Kassa
5. Kassa tali
6. Kapas
7. Label jenazah
8. Kantong jenazah
9. Kain jarit
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan perivikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada klien, sapa nama klien dan periksa
gelang identitas klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada klien / keluarga
serta lamanya tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Pasang apron
3. Pasang sarung tangan
4. Jaga privasi klien / memasang sampiran
5. Telfon dokter
6. Siapkan surat kematian
7. Siapkan alat kedekat pasien
8. Singkirkan alat – alat yang menempel di tubuh pasien
9. Lepaskan semua perhiasan yang ada pada jenazah dan
dimasukkan ke dalam kantong plastic, kemudian diseraahkan
kepada keluarganya
10. Ikat rahang dengan kassa agar mulut pasien tidak terbuka
11. Rapatkan kedua kaki dan tangan pasien dengan kain kassa
12. Jenazah ditutup dengan kain jarit
13. Tawarkan kepada keluarga, apakah jenazah akan dimandikan di
rumah sakit atau di rumah
14. Mencuci tangan
Tahap Terminasi
1. Mengakhiri kegiatan dengan baik
2. Berpamitan dengan keluarga pasien
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KUALA MANDOR B
JL. Raya Kuala Mandor B, Dsn. Jaya Sakti, KP. 79383, NPSN. 69870902
Email: smknkualamandorb@gmail.com, Website: smkn1kualamandorb.sch.id

STANDAR
OPERASIONAL STERILISASI ALAT METODE PANAS BASAH
PROSEDUR
PENGERTIAN Tindakan mematikan kuman pathogen dan apathogen beserta
sporanya pada peralatan medis dengan cara panas tinggi
TUJUAN Sebagaai acuan penerapan langkah – langkah petugas dalaam
melakukan langkah – langkah mencegah terjadinya infeksi akibat
peralatan yang tidak steril
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR Persiapan Alat
TINDAKAN 1. Alat kesehatan yang kotor
2. Dandang yang berisi sorongan
3. Panci
4. Sikat
5. Sabun
6. Chlorine 0,5 %
Tahap Pra Interaksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
3. Menggunakan Handscoen
Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Pasang apron
3. Pasang sarung tangan
A. Sterilisasi basah dengan perebusan :
1) Rendam semua alat medis setelah selesai digunakan
dalam larutan chlorine 0,5 % dengan perbandingan
chlorine : air = 1 : 9 selama 10 menit
2) Bersihkan instrument dengan cara dicuci dibawah air
mengalir, menggunakan sikat dan sabun sampai bersih,
pastikan tidak ada kotoran yang menempel
3) Bilas dibawah air mengalir sampai bersih
4) Masukkan alat / instrument yang sudah dicuci bersih
kedalam panci berisi air (alat / instrument harus terendam
semua)
5) Panaskan panic sampai airnya mendidih selama 30 menit
6) Matikan api dan biarkan airnya dingin
7) Ambil alat yang sudah direbus
8) Tuliskan tanggal setelah alat sterilisasi selesai
B. Sterilisasi basah dengan tekanan uap air :
1) Rendam semua alat medis setelah selesai digunakan
dalam larutan chlorine 0,5 % dengan perbandingan
chlorine : air = 1 : 9 selama 10 menit
2) Bersihkan instrument dengan cara dicuci dibawah air
mengalir, menggunakan sikat dan sabun sampai bersih,
pastikan tidak ada kotoran yang menempel
3) Bilas dibawah air mengalir sampai bersih
4) Bungkus alat / instrument yang suudah dicuci denggan
kain bersih
5) Masukkan kedalam dandang bersorong yang berisi air
6) Panaskan dandang tadi sampai airnya mendidih selama
30 menit
7) Angkat / ambil alat yang sudah disteril setelah dingin
8) Tuliskan tanggal setelah alat sterilisasi selesai
DOKUMENTASI 1. Catat Tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam
TINDAKAN pelaksanaan
2. Catat hasil Tindakan (respon subjektif dan objektif di dalam
catatan)
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada
tempatnya
4. Buka APD dan cuci tangan
5. Dokumentasi Tindakan dalam bentuk SOAP

Anda mungkin juga menyukai