Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh

ANIS FADILAH
170104019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Masalah : Resiko Bunuh Diri

Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
2. Tujuan
a. Pasien mampu mengontrol resiko bunuh diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN 1
SP 1: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

1. Orientasi
“Selamat pagi mbak, ini dengan mbak siapa?”

“Senang dipanggil apa mbak?”

“Perkenalkan saya Muhammad Riyanto, biasa di panggil Riyanto, saya


mahasiswa Keperawatan Stikes Harapan Bangsa Purwokerto yang mendapat
tugas jaga diruang ini, saya dinas pagi dari jam 07.00 – 14.00.”

“Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai apa yang Dea
rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin Dea
sampaikan dan saya akan menjaga kerahasiannya. Sesuai kesepakatan
kemarin, kita berbincang-bincang disini ya.”

2. Kerja
“Bagaimana perasaan Dea hari ini?”

“Apa yang dea rasakan setelah ini terjadi?”

“Apakah dengan masalah ini Dea paling menderita di dunia ini?”


“Apakah Dea pernah kehilangan kepercayaan diri untuk menghadapi hidup
ini?”

“Apakah Dea merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang
lain?”

“Apakah Dea merasa bersalah atau pernah mempersalahkan diri sendiri?”

“Apakah Dea sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?”

“Apakah Dea berniat untuk menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau
berharap bahwa Dea mati saja? Apakah Dea pernah mencoba bunuh diri? Apa
sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Dea rasakan setelah mencoba
melakukannya?”

“Baiklah, tampaknya dea membutuhkan pertolongan segera karena ada


keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar
Dea ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan Dea”

“Karena dea tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk


mengakhiri hidup, maka saya tidak akan membiarkan dea sendiri”

“Apa yang Dea lakukan ketika keinginan bunuh diri muncul?”

“Ya, saya setuju dengan Dea, kalau keinginan itu muncul maka Dea harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau
teman yang sedang membesuk. Jadi dea jangan sendirian ya, katakan kepada
teman, perawat, atau keluarga jika ada dorongan untuk mengakhiri hidup.”

“Saya percaya Dea dapat mengatasi masalah ini.”

3. Terminasi

“Bagaimana perasaan dea setelah kita berbincang-bincang?”

“Tadi kita sudah berdikusi tentang cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri,
coba sekarang Dea sebutkan cara tersebut?”

“Ya benar, pintar sekali Dea. Untuk pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan tentang meningkatkan harga diri ya Dea. Jam berapa Dea
bersedia berbincang-bincang seperti ini lagi? Mau dimana tempatnya?”

“Baik kalau begitu saya permisi dulu ya Dea, selamat pagi Dea.”

Anda mungkin juga menyukai