MODUL VI (A 1)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ANAK DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Korban di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) mengalami banyak gangguan kesehatan jiwa, baik
akibat gempa, tsunami dan konflik keamanan/stabilitas politik yang ada di NAD. Dampak yang
akan terjadi pada anak dari lingkungan paska bencana, antara lain : perilaku kekerasan itu sendiri,
depresi, ketidak berdayaan, menarik diri bahkan bunuh diri. Oleh karenanya perlu dilakukan
intervensi terhadap individu, keluarga yang mengalami masalah tersebut.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta pelatihan mengikuti pembelajaran pada asuhan keperawatan pasien dengan
perilaku kekerasan ini, diharapkan sdr/i dapat :
1. Melakukan pengkajian pada anak dengan perilaku kekerasan
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada anak dengan perilaku kekerasan
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien anak dengan perilaku kekerasan
4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga dengan anak yang mengalami perilaku
kekerasan
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat anak dengan perilaku
kekerasan
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keparawatan anak dengan perilaku kekerasan
C. Diagnosa Keperawatan :
Perilaku kekerasan
Nada rendah
disampaikan saat saya datang kembali minggu depan. Saya datang sekitar pukul 10 pagi. Dan
kita akan mendiskusikan tentang rasa marah Dina selama lebih kurang setengah jam. Saya
permisi dulu Ibu, Dina. Wasssalammualaikum.
11
Orientasi:
Assalammualaikum. Bagaimana perasaan Dina dan Ibu hari ini? Apakah ada yang
menyebabkan Dina marah seminggu ini? Sesuai janji kita, hari ini kita akan mendiskusikan apa
yang dirasakan Dina sebelum marah-marah, tujuannya agar Dina mengetahui tanda-tanda jika
akan marah sehingga dapat menghindari mengamuk. Di mana kita duduk? Berapa lama kita
bercakap-cakap?
Kerja:
Apa yang Dina rasakan sebelum memukul Ibu atau memecahkan barang-barang di rumah?
Apakah Dina merasa kesal, dadanya berdebar-debar, mata melotot, mulut seperti terkunci rapat,
tangan mengepal atau bertolak pinggang, ada perasaan sangat kuat ingin menangis, menjerit, dan
mengacaukan semua barang-barang yang ada? O, jadi Dina merasa ...
Menurut Ibu, apa perubahan yang tampak sebelum Dina mengamuk? Menurut Dina, biasanya
setelah mengamuk apakah apa yang diinginkan Dina terpenuhi? Ternyata tidak selalu ya? Malah
kadang-kadang Ibu jadi marah ya?Barang-barang rusak? Jadi menurut Dina, baik tidak tindakan
yang Dina lakukan? Apa saja kerugiannya?
Kalau begitu, apakah Dina mau belajar cara baru yang sehat? Iya, ada beberapa cara yang
Dina bisa coba. Wah waktunya sudah selesai.
Terminasi:
13
Bagaimana perasaan Dina dan Ibu setelah kita bercakap-cakap? Apa saja yang kita obrolkan
tadi? Baik, kalau ada yang masih teringat tentang tanda dan akibat marah yang dialami serta
ingin disampaikan, nanti kita sampaikan saat kita bertemu.
Pertemuan berikutnya kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat seperti hari ini, minggu
depan saya akan datang sekitar jam 10.00. Dan kita akan diskusi kurang lebih setengah jam. Saya
permisi. Wassalam.
15
Orientasi:
Assalammualaikum. Bagaimana perasaan Dina dan Ibu hari ini?Seminggu ini ada yang
membuat Dina marah? Baik sesuai janji kita, hari ini kita akan mendiskusikan cara marah yang
sehat secara fisik. Tujuannya agar Dina dapat menyalurkan kekuatan fisik untuk kegiatan yang
lebih berguna. Kita akan bercakap-cakap selama setengah jam di ruang tamu ini saja.
Kerja:
Mari kita berlatih cara yang sehat secara fisik! Kalau Dina merasakan tanda-tanda marah yang
kita diskusikan tadi, Dina bisa lakukan tarik nafas dalam, caranya seperti ini. Mari kita berdiri,
tarik nafas dari hidung, tahan, lalu tiup dari mulut. Ulangi 5X. Bagus! Bagaimana perasaannya?
Bagus...! Apakah keinginan marah berkurang? Coba kita buat jadwalnya! Berapa kali sehari
Dina mau latihan tarik nafas dalam? Baik kita jadwalkan.
Ibu, nanti bantu Dina untuk melaksanakan rencana yang dibuat. Jika sudah tarik nafas dalam
tapi rasa marah masih ada dan ingin memukul, maka Dina bisa coba cara yang lain, misalnya
main gendang, pukul gendang sekuatnya atau boleh juga pukul kasur dan bantal. Lakukan sampai
Dina merasa tenang. Jangan lupa juga tetap lakukan nafas dalam sampai merasa lega. Dengan
begitu Dina tidak menyakiti Ibu dan tidak merusak barang-barang.
Terminasi:
Bagaimana perasaan Dina dan Ibu setelah kita bercakap-cakap? Apa saja yang sudah kita
obrolkan tadi? Baik, jangan lupa untuk mempraktekkan cara yang sudah dipelajari tadi.
Pertemuan berikutnya, kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat secara sosial atau
berbicara yang baik. Seperti hari ini, minggu depan saya akan datang sekitar jam 10.00, dan kita
akan diskusi sekitar setengah jam. Permisi. Wassalam.
e. Mendemonstrasikan cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan
1) Diskusikan cara bicara yang baik dengan pasien
2) Beri contoh cara bicara yang baik :
a) Meminta dengan baik
17
19
Kita akan bercakap-cakap selama setengah jam di ruang tamu ini saja.
Kerja:
Mari kita berlatih cara yang sehat menyampaikan marah dengan cara berbicara yang baik.
Kalau Dina merasakan tanda-tanda marah seperti yang kita diskusikan minggu lalu, Dina bisa
berbicara dengan orang yang membuat kesal. Misalnya Dina ingin membeli boneka waktu ikut
Ibu ke pasar, tetapi tidak diizinkan oleh Ibu, Dina pasti kecewa bukan? Biasanya Dina langsung
marah dan mengamuk ya? Setelah kita belajar hari ini, Dina bisa bertanya ke Ibu caranya: Bu,
apakah Dina boleh minta boneka baru? Kenapa tidak boleh Bu? Misalnya Ibu jawab: Boneka
Dina masih bagus, dan hari ini, Ibu hanya punya uang untuk belanja sayur. Dina harus belajar
mengerti alasan Ibu. Dan jika Dina sangat menginginkan boneka itu, Dina bisa bersabar dan
bilang ke Ibu: Kalau begitu Dina tidak jadi minta boneka, tapi kalau boneka Dina sudah jelek dan
Ibu punya uang, belikan ya Bu! Coba sekarang Dina latihan dengan Ibu, bagaimana caranya
berbicara mau minta makan tetapi lauknya tidak suka, dan Ibu tidak punya lauk kesukaan Dina.
Silakan Bu dibantu Dina untuk latihan bicara menyampaikan keinginan yang baik!
Jika berbicara seperti itu, apakah keinginan marah berkurang? Bagus! Dina bisa lakukan ini
untuk setiap kali ada kebutuhan yang Dina inginkan. Bagaimana, apakah Ibu juga merasakan
manfaatnya berbicara dengan baik? Bagus sekali jika banyak manfaatnya.
Jika Dina bisa berbicara menyampaikan keinginan dengan baik, pasti temannya akan banyak.
Terminasi :
Bagaimana perasaan Dina dan Ibu setelah kita bercakap-cakap? Apa saja yang sudah kita
obrolkan tadi? Baik, jangan lupa untuk mempraktekkan cara yang sudah dipelajari tadi.
Pertemuan berikutnya, kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat secara spiritual atau
berdoa. Seperti hari ini, minggu depan saya akan datang sekitar jam 10.00, dan kita akan diskusi
sekitar setengah jam. Permisi. Wassalam.
21
23
g. Mendemonstrasikan patuh obat untuk mencegah perilaku kekerasan (Dilakukan jika pasien
dapat obat
1) Diskusikan dengan pasien jenis obat yang dimakan (nama, warna, besarnya); waktu
minum obat (jika 3 kali : jam 07.00, 13.00, 19.00)
2) Diskusikan dengan pasien manfaat minum obat teratur
3) Beda perasaan sebelum minum obat dan sesudah minum obat
4) Jelaskan dosis hanya boleh dirubah oleh dokter
5) Jelaskan akibat tidak teratur minum obat, missal : kambuh
6) Diskusikan proses minum obat
7) Pasien meminta obat pada perawat (jika di RS), pada keluarga (jika di rumah)
8) Pasien memeriksa obat sesuai dosisnya
9) Pasien meminum obat pada waktu yang tepat
10) Susun bersama pasien jadual minum obat
11) Pasien mengevaluasi pelaksanaan minum obat dengan mengisi jadual kegiatan harian (self
evaluation)
12) Diskusikan bagaimana cara pemberian obat
13) Validasi pelaksanaan minum obat pasien & antisipasi dalam patuh minum obat yang
dilaksanakan oleh keluarga
14) Beri pujian atas keberhasilan
15) Yang harus diperhatikan dari pengobatan :
a)
Diskusikan dengan pasien dan keluarga jenis obat, dosis obat, frekuensi/waktu minum
obat, manfaat obat, akibat tidak patuh obat, dan efek samping yang mungkin terjadi.
- Terapi yang dapat diberikan antara lain ; Chlorphromazine 3 x 25 mg, Haloperidol 2 x
0,5 mg (bertahap sampai dengan maksimal 1,5 mg), Trihexiphenidil 3 x 2 mg
- Efek samping pemberian obat antara lain: gangguan pencernaan (konstipasi),
gangguan eliminasi urin (retensio urin), gangguan cardiovaskuler (aritmia, nyeri
dada), tenggorokan kering dan tremor.
b)
Yang perlu diperhatikan apabila selama dua minggu tidak ada perubahan perilaku ke
arah perilaku positif, anak harus segera di rujuk ke puskesmas/RSU/RSJ
25
27
Orientasi :
Assalammualaikum. Bagaimana perasaannya hari ini pak/bu? Bagaimana perkembangan
kondisi Dina menurut bapak dan ibu selama 3 kali saya kunjungi? Bagus sekali kalau begitu.
Sesuai janji kita, hari ini saya akan berdiskusi dengan bapak dan ibu tentang bagaimana
sebaiknya menghadapi Dina jika sedang mengamuk, kurang lebih selama setengah jam di ruang
tamu ini saja pak/bu.
Kerja :
Bisa bapak dan ibu uraikan apa saja yang dilakukan saat menghadapi Dina yang sedang
mengamuk?Karena susah diberitahu, dikurung di kamar mandi begitu ya pak? Berapa lama ya
pak? Sampai minta ampun, kalau tidak minta ampun tidak dikeluarkan ya,biasanya juga diam
sendiri baru dikeluarkan.
Makanya kalau ibu tidak repot, digendong, kalau repot ya biarkan saja, nanti diam sendiri ya,
lebih cepat diam mana bu, digendong apa didiamkan?Digendong, berarti kalau mendapat
perhatian lebih cepat tenang ya?
Sebetulnya marah itu normal kan pak/bu?Tapi marah yang tidak terkontrol itu yang berbahaya,
bisa mencelakai diri sendiri atau orang lain bahkan lingkungan. Seperti yang bapak/ibu alami
pada masalah Dina.Saya tidak bermaksud menyalahkan tapi, tadi ibu sampaikan kalau
diperhatikan ternyata Dinamenjadi lebih cepat tenang. Jadi utamakan untuk memberi perhatian
terhadap keinginan-keinginannya walaupun tidak selalu menuruti keinginan Dina. Selanjutnya
berkomunikasi, Dina dan ibu sudah belajar bersama sekarang, bapak dapat terlibat untuk
meningkatkan kemajuan perilaku Dina yang baik. Hal ini penting untuk mencegah Dina
mengamuk. Jika Dina masih mengamuk, untuk menjaga keselamatan, bapak/ibu dapat
memeluknya dari belakang selain dapat mengendalikan perilaku juga memberi ketenangan pada
Dina. Jangan diikat apalagi dikurung di kamar mandi, kita tidak dapat mengawasi tingkah
lakunya. Setelah tenang, ajak bicara dengan sabar, ingatkan Dina untuk melakukan latihan nafas
dalam, menyalurkan energi marah dengan pukul gendang atau bermain atau suruh Dina berdoa.
29
Jika sudah pernah berobat, berikan obat untuk menenangkannya secara teratur dan benar.
Bapak/Ibu harus membawa Dina ke puskesmas jika usaha yang dilakukan tidak dapat menolonh
Dina. Penting juga untuk selalu bapak/ibu ingatkan pada Dina bahwa bapak dan ibu salah selama
ini menghukum Dina.
Terminasi :
Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah bercakap-cakap? Apa saja yang sudah kita obrolkan
tadi? Bagus, Bapak dan Ibu bisa menerapkan hal ini nanti. Pertemuan berikutnya, kita akan
mendiskusikan tentang pertumbuhan dan perkembangan Dina dan yang harus Bapak dan Ibu
perhatikan agar mencegah Dina melakukan tindakan kekerasan lagi. Seperti hari ini, minggu
depan saya akan datang sekitar jam 10.00, dan kita akan diskusi sekitar setengah jam. Permisi.
Wassalam.
F. Evaluasi Kemampuan
1. Pasien :
a) Pasien menjelaskan situasi nyata yang membuat ia marah
b) Pasien berpartisipasi dalam latihan/role play
c) Pasien dapat mendemonstrasikan cara marah yang tepat, seperti menarik nafas dalam
d) Pasien dapat menyebutkan hasil dari cara yang digunakan
2. Keluarga :
a) Keluarga mampu memberikan perawatan pasien di rumah
b) Keluarga mengetahui keuntungan peran serta keluarga dalam merawat pasien
c) Keluarga mampu memfasilitasi pada saat pasien mengungkapkan perasaan dan
perilaku marah
d) Keluarga mampu memberikan pujian terhadap setiap perilaku pasien yang positif
31
Tidak
1) Pengobatan sebelumnya :
Berhasil
2)
3)
4)
5)
6)
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Aniaya fisik
( O Pelaku O Korban/usia O Saksi/pada usia)
Aniaya seksual ( O Pelaku O Korban/usia O Saksi/pada usia)
Penolakan
( O Pelaku O Korban/usia O Saksi/pada usia)
Kekerasan dalam keluarga ( O Pelaku O Korban/usia O Saksi/pada usia)
Tindakan kriminal
( O Pelaku O Korban/usia O Saksi/pada usia)
Jelaskan No.1,2,3
Masalah Keperawatan .
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Penggunaan
pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian
tidak seperti biasanya
Jelaskan :.
Masalah keperawatan..
b. Pembicaraan
O Cepat
O Keras
O Gagap
O Apatis
O Lambat
O Membisu
O Tidak mampu memulai pembicaraan
O Inkoheren
33
Jelaskan :.
Masalah keperawatan..
c. Aktivitas Motorik :
O Lesu
O TIK
O Tegang
O Gelisah O Agitasi
O Grimasen O Tremor O Kompulsif
Jelaskan :.
Masalah keperawatan..
d. Interaksi selama wawancara :
O Bermusuhan
O Kontak mata kurang
O Tidak kooperatif
O Defensif
O Mudah tersinggung
O Curiga
Jelaskan :.
Masalah keperawatan..
Latihan 9 : Identifikasi kasus di bawah ini sesuai langkah-langkah pada asuhan keperawatan,
lakukan dengan diskusi kelompok @ 3-5 orang.
Kasus:
Anak A, 5 th, agama Islam, anak ke-4 dari 5 bersaudara, saat ini pasien marah-marah, tidak bisa
tidur, mondar-mandir, tidak dapat mengontrol perilaku, melempari rumah tetangga, menjerit-jerit,
penampilan kotor, tidak mandi selama 3 hari.
Setahun yang lalu, ayah meninggal karena tsunami. Pasien tinggal dengan ibunya, pasien senang
mengobrol dengan tetangganya, pasien dekat dengan ibu dan kakaknya. Pasien bercita-cita untuk
sekolah kembali di gedung lama.
Diagnosa medis : Hiperakif
Terapi :
- Chlorphromazine 3 x 25 mg
-
Trihexiphenidil 3 x 2 mg
Data: .................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Masalah: ...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Tindakan: ..........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Evaluasi: .........................................................................................................................................
35