Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Defisit Perawatan Diri

Pertemuan Ke Hari /Tanggal Waktu

: V : Senin, 01 Oktober 2012 :

DX Keperawatan / SP : Defisit Perawatan Diri / SP 1

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DS : DO : Rambut klien tampak kotor, berketombe. Kulit klien tampak kotor Klien mengatakan mandi 2x sehari menggunakan sabun Klien mengatakan belum pernah keramas selama di Rumah Sakit.

2. Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan Khusus Klien mampu menjelaskan pentingnya kebersihan diri Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri Klien dapat mempraktekan menjaga kebersihan diri Klien dapat memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan menjelaskan pentingnya kebersihan diri menjelaskan cara menjaga kebersihan diri

membantu klien mempraktekan menjaga kebersihan diri menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Assalamualaikum ibu b. Evaluasi / Validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c. Kontrak Topik : ibu dari tadi suster lihat ibu menggaruk-garuk kepala, gatel ya? ibu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri? Tempat : mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang makan? Waktu : mau berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Tujuan : bu, kita berbincang-bincang agar ibu mengetahui tentang pentingnya kebersihan diri.

2. Fase Kerja Berapa kali ibu mandi dala sehari? Apakah ibu sudah mandi hari ini? Menurut ibu apa kegunaannya mandi? Apa alas an ibu sehingga ibu tidak biasa merawat diri? Menurut ibu apa manfaat kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira- kira tandatanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya? Badan gatal, mulut bau, apa lagi? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu yang bias muncul? Betul, ada kudis, kutu dll. Apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja ibu menyisir rambut? Bagaiman dengan bedakan? Apa maksud dan tujuan sisiran dan berdandan? Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing ibu untuk keramas. Pertama ibu siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut, lalu ambil shampoo, gosokan pada kepala ibu sampai berbusa. Kemudian bilas sampai

bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun gososkan ke seluruh tubuh ibu secara merata lalu siram dengan air sampai bersih. Jangan lupa sikat gigi pakai odol, giginya di sikat mulai dari atas ke bawah, depan sampai belakang. Bagus ibu. Lalu kumur-kumur sampai bersih, terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih. Lalu keringkan dengan handuk. Ibu bagus sekali melakuakannya, selanjutnya, ibu pakai baju dan sisir rambutnya dengan rapi.

3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif Bagaimana perasaan ibu setelah mandi, keramas dan mengganti pakaian? Evaluasi Objektif Coba ibu sebutkan lagi pentingnya kebersihan diri dan cara-cara mandi yang baik yang ibu sudah lakukan tadi. b. Tindak Lanjut Ibu mari kita masukan kegiatan ini ke dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu mandi dan sikat gigi dalam sehari? Baik 2 kali pagi dan sore ya bu. c. Kontrak Topik : ibu karena waktu kita sudah habis, besok kita akan lanjutkan

lagi ya bu, besok kita akan berbincang-bincang untuk mengevaluasi cara menjag kebersihandiri yang sudah kita pelajari. Waktu : bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang jam 09.00?

lamanya 10 menit ya bu Tempat ya bu. : dimana kita akan berbincang-bincang? Di ruang makan saja

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL SP 1 Pertemuan ke : VI Hari / tanggal : Selasa, 02 Oktober 2012 Dx. Kep / SP : Isolasi Sosial / SP1

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien DS : 2. Klien mengatakan malas bersosialisasi dengan siapapun di

lingkunagnrumahnya. Klien mengatakan lebih suka diam, tidur, makan dan menyendiri.

DO : Klien tampak diam, menyendiri. Klien baru berkomunikasi jika bertanya. Klien tidak mampu memulai pembicaraan.

Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus Membina hubungan saling percaya Menyadari penyebab isolasi sosial Berinteraksi dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tentang tidak berinteraksi dengan orang lain. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang lain. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik assalamualaikum, Selamat pagi ibu b. Evaluasi / Validasi bagaimana perasaan ibu hari ini ? c. Kontrak Topik : apa keluhan ibu hari ini? Bagaimana jika kita berbincangbincang tentang keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain, dan cara berkenalan? . Waktu : mau berapa lama ibu?, bagaimana kalau 10 menit? Tempat : mau dimana ibu?, bagaimana kalu di ruang makan?. Tujuan : agar ibu dapat berkenalan dan dapat bersosialisasi denagn orang lain. 2. Fase Kerja ibu siapa saja yang tinggal satu rumah?, siapa yang palling dekat dengan ibu?, siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu?, apa yang mebuat ibu jarang bercakap-cakap dengannya?, apa yang ibu rasakan selama ibu di rawat di rumah sakit? Apa ibu merasa sendiri? Siapa saja yang iu kenal di ruangan ini? apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan dengan teman yang ibu kenal?, apa yang menghambat ibu dalam berteman dengan pasien lain?, apa saja menurut ibu keuntungan kita jika kita memiliki teman?, nah ,, kerugian tidak mempunyai teman apa bu?, jadi banyak juga ruginya tidak memiliki teman ya bu?. kalau begitu apakah ibu ingin berkenalan dengan orang lain. Bagus, bagaimana kalau kita sekarang belajar berkenalan dengan orang lain?, begini bu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita, nama panggilan, alamat dan hobi kita. Contohnya, nama saya Ny. T senang di panggil T asal saya dari Cilodong hobi memasak. Selanjutnya ibu menyebutkan nama orang yang di ajak berkenalan, contohnya Nama ibu siapa?, senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?, ayo ibu coba lakukan ! ya bagus sekali ibu. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi subjektif bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?

b. Evaluasi objektif coba ibu praktekan kembali bagaimana cara berkenalan yang benar? c. Rencana tindak lanjut ibu, setelah kita berbincang-bincang saya harap ibu dapat mengingat apa yang telah kita pelajari, sehingga ibu dapat berkenalan dengan orang lain. ibu jangan lupa masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. d. Kontrak yang akan datang Topik : ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara berkenalan dengan satu orang. Waktu ; mau jam berapa bu?, bagaimana kalau jam 09.00? selam 10 menit ya bu.. Tempat : dimana ibu ingin berbincang-bincang?, bagaimana jika di ruang makan?. baiklah ibu, sampai ketemu besok ya ibu, selamat istirahat.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PENKES GSP : HALUSINASI Pertemuan ke : Hari / tanggal : Dx. Kep / SP :

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi DS DO : Keluarga mengatakan tidak mengerti cara merawat klien. `: Keluarga klien sangat kooperatif. Keluarga klien menyebutkan masalah yang di hadapi. Keluarga klien menyebutkabn cara untuk merawat klien di rumah.

2. Diagnosa Keperawatan GSP : Halusinasi

3. Tujuan Khusus Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di rumah. Keluarga dapat menjadi system pendukung yang efektif untuk pasien.

4. Tindakan Keperawatan Diskusikan masalah yang di hadapi keluarga dalam merawat pasien. Berikan penkes tentang pengarahan halusinasi, jenis halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekan cara merawat pasien dalam merawta ha;lusinasi langsung di hadapan pasien.

Buat perencanaan pulang dengan keluarga.

B. Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik assalamualaikum bapak/ibu saya intan, yang merawat anak bapak/ibu b. Evaluasi Validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa pendapat ibu/bapak tentang anak ibu/bapak? c. Kontrak - Topik : baik. Hari ini, kita akan mendiskusikan tentang cara merawat anak : kira kira kita anak berbincang bincang sekitar 1 jam. : kita ;lakukan disini saja ya bu/pak. : agar bapak/ibu tahu cara merawat anak bapak/ibu saat dirumah. ibu/bapak di rumah. - Waktu - Tempat - Tujuan

2. Fase Kerja apa yang bapa/ibu rasakan dalam merawat anak ibu/bapak? Apa yang bapa/ibu lakukan?. ya, gekjala yang dialami anak bapak/ibu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada bendanya. Tanda tandanya tertawa dan bicara sendiri, marah marah tanpa sebab. jadi kalau anak bapai/ibu mengatakan mendengar suara suara sebenarnya itu tidak ada, untuk itu kita harapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa cara untuk ,membantu anak bapak/ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan anak bapak/ibu jangan membantah halusinasi atau menyokongnya, katakana saja bapak/ibu percaya anak tersebut memang mendengar suara tetapi bapak/ibu sendiri tidak mendengarnya. kedua, jangan biarkan anak bapak/ibu melamun dan sendiri karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi, upayakan ada orang yang mau bercakap cakap dengannya, buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, solat bersama. Tentang kegitan, saya telah melatih anak bapak/ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari hari. Tolong bapak/ibu pantau pelaksanaannya ya dan berikan pujian pasien jika dia lakukan

Ketiga, bantu anak bapak ibu minum obat secara teratur, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini saya juga sudah melatih anak bapak ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi bapak/ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam ini yang pink namanya HP gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau bayangan. Diminum 3x sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan HP tadi. Yang Orange namanya CPZ gunanya untuk penenang, jam minumnya sama dengan HP. Obat selalu perlu di minum untuk mencegah kekambuhan. Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi anak bapak/ibu dengan cara menepuk punggung anak bapak/ibu. Kemudian suruhlah anak bapak/ibu menghardik suara tersebut. Anak bapak/ibu sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi. sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi anak bapak/ibu sambil menepuk punggung bapak/ibu, katakan : Ny. T sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya, usir suara itu, Ny. T tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu saya tidak mau dengar ucapkan berulang-ulang. sekarang coba bapak /ibu praktekan cara yang barusan saya ajarkan. bagus pak/bu.

3. Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah berbincang-bincan? b. Evaluasi Objektif Sekarang coba bapak/ibu sebutkan kembali cara merawat pasien di rumah. c. Tindak Lanjut ibu/ bapak nanti praktekan ya kalau anak suda pulang d. Kontrak yang akan datang Topik : Bagaimana kalau 2 hari lagi kita bertemu untuk mempraktekan cara memutus halusinasi langsung dihadapan ibu/bapak. Waktu : Bapak/ibu ingin berbincang-bincang jam berapa? Mau berapa lama? Tempat : Bapak/ibu mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di rumah bapak lagi?

Anda mungkin juga menyukai