Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(RENCANA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT)


Pada Pasien Jiwa dengan Isolasi Sosial

A. Proses Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
Tujuan Khusus
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien.
SP 1 : Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:
a. Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang
lain

b. Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi


dengan orang lain .

c. Mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan


bergaul akrab dengan mereka.

d. Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak


bergaul dengan orang lain.

e. Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien.

Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan :

SP 1
Orientasi
- Salam Terapeutik

“Assalamualaikum...Bapak, Nama saya Rini Mentari, bapak boleh panggil saya


Perawat Rini. Saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Surakarta. Saya sedang
praktik di sini dari pukul 08.00 sampai 14.00 siang.”
“Kalau boleh saya tahu nama bapak siapa?”
“Dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”

- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
- Kontrak
a. Topik : “Apakah bapak tidak keberatan untuk berbicara dengan
saya? Bagaimana kalau kita berbicara untuk lebih saling mengenal
sekaligus agar bapak dapat mengetahui tentang keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain?”
b. Waktu : “Kita akan membicarakannya selama 15 menit. Bapak bersedia?

c. Tempat : “Dimana kita duduk? Bagaimana kalau di sini saja bu?

- Tujuan :
“Agar Bapak bisa mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan
orang lain.”

Fase Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)


- Bagaimana kebiasaan bapak dalam berinteraksi dengan orang lain?
- Apa yang menyebabkan bapak tidak ingin berinteraksi dengan orang lain ?

- Apa saja keuntungan bila bapak memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka?

- Apa saja kerugian bila bapak hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain?

- Bagaimana pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik Bapak?

Terminasi
a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, hari ini kita sudah melakukan diskusi untuk mengetahui
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain .

b. Evaluasi
- Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi tadi?


Apakah bapak merasa senang setelah berinteraksi dengan saya ?”

- Evaluasi Objektif

“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba bapak simpulkan keuntungan dan
kerugian apabila kita berinteraksi dengan orang lain? ”
c. Rencana Tindak Lanjut :
“Nah bapak mulai sekarang coba membuat daftar kentungan dan kerugian
yang bapak rasakan apabila tidak berinteraksi dengan orang lain. Besok akan
suster periksa daftar yang bapak buat.”

d. Kontrak yang akan datang :


- Topik : “Bapak, bagaimana kalau besok kita latihan tentang caranya
berinteraksi (berkenalan) dengan orang lain ?”
- Waktu : “Bagaimana kalau besok jam 09.30, Bapak bisa?”

- Tempat : “Bagaimana jika tempat untuk mengobrol besok di taman itu?


Besok perawat tunggu di tempat itu, sampai jumpa besok bu, silahkan bapak
kembali beristirahat. Wassalamu’alaikum . . .”

Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien.

SP 2 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap:

a. Menjelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain

b. Memberikan contoh cara berbicara dengan orang lain

c. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang


lain yang dilakukan di hadapan saudara

d. Memulai membantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota


keluarga

e. Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan


dua, tiga, empat orang dan seterusnya..

f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 2
Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... Bapak , saya perawat Rini, Bapak masih ingat dengan
saya ?”

- Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
“ Kemarenkan saya minta bapak untuk membuat daftar keuntungan dan
kerugian yang bapak rasakan apabila tidak berinterksi dengan orang lain,
bisa saya liat bu daftarnya ?”
“ Bagus bapak sudah mengerjakan tugas yang diberikan.”

- Kontrak
- Topik : “Sesuai janji kita kemaren setelah bapak mengetahui keuntungan dan
kerugian tidak berinterksi dengan orag lain, sekarang kita akan
belajar berkenalan dengan orang lain, agar bapak mampu
berinteraksi dengan orang lain.”
- Waktu : “Kita akan mengobrol selama 20 menit. Bapak bersedia?”
- Tempat : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di taman ini saja ya.”
- Tujuan :“Agar Bapak bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”

Fase Kerja

“ Begini bapak, untuk berkenalan dengan orang lain pertama-tama kita menyapa
mereka terlebih dulu, sambil tersenyum dan menjabat tangannya, lalu kita
perkenalkan nama kita, nama panggilan yang kita suka, asal kita, dan hobi.
Setelah itu baru bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Sekarang
perawat contohkan terlebih dahulu, bapak tolong diperhatikan.”

“ Hai, selamat pagi, nama saya Rini Mentari, saya senang dipanggil Rini, saya
berasal dari Banjarbaru, hobi saya membaca. Kalau boleh saya tahu, Nama kamu
siapa ?senangnya dipanggil apa? Kamu berasal dari mana?Hobinya apa?”
“ sekarang coba bapak praktekan cara berkenalan dengan orang lain dihadapan
perawat, misalnya bapak belum kenal dengan saya, coba bapak berkenalan dengan
saya”

(perawat membantu pasien berinteraksi)

“ya bapak sudah bagus, dapat berkenalan dengan orang lain. Coba bapak lakukan
sekali lagi berkenalan dengan saya.”
“setelah bapak berkenalan dengan orang lain bapak bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan yang ingin bapak bicarakan. Misalnya,
tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, tentang pekerjaan dan lain
sebagainya.”
“Nah bapak kan sudah bisa berkenalan dengan saya, coba sekarang perawat
temani bapak untuk bisa dengan berkenalan dengan orang lain. Bagaimana jika
bapak berkenalan dengan perawat yang ada disana.”
(Pasien mencoba berkenalan dengan perawat lain)

“Bapak kan tadi sudah berkenalan, coba sebutkan nama perawat yang bapak ajak
kenalan tadi.”
Iya bagus sekali sudah bisa berinteraksi dengan orang lain.”

Terminasi
a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, hari ini kita sudah melakukan kegiatan yaitu belajar
berinterkasi atau berkenalan dengan orang lain”

b. Evaluasi

- Evaluasi Subjektif

“Bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana


perasaan bapak?.

- Evaluasi Objektif

“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba bapak ulangi lagi cara berkenalan
dengan saya?”

c. Rencana Tindak Lanjut :

“Nah bapak selanjutnya bapak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari
tadi selama saya tidak ada. Sehingga bapak lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain yang lebih banyak lagi.”

“Bapak untuk lebih banyak teman, bapak ingin berkenalan dengan siapa lagi?”
Kapan waktunya bapak ingin berkenalan dengan teman sekamar bapak ?”

“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal harian
bapak. Dan saya akan mengecek kembali apakah bapak benar sudah
berkenalan dengan teman sekamar bapak.”

d. Kontrak yang akan datang :

- Topik : “Bapak bagaimana kalau besok kita berlatih untuk berinteraksi


dengan orang lain, sambil melakukan kegiatan rumah tangga
seperti menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya?”

- Waktu : “Kapan bapak ingin melakukannya ?”


- Tempat: “Nanti perawat akan mendatangi bapak setelah sarapan pagi dan
kita akan berbicara diruang tengah. Bapak bisa kembali
beristirahat. Saya kembali keruangan dulu ya
bu.Wassalamu’alaikum . . .”

Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien.

SP 3 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap


(interaksi kegiatan sosial dan RT) :

a. Memberi pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh
pasien

b. Melatih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan


kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga

c. Melatih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya :


belanja ke warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain

d. Bersiap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan


orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya.

e. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 3
Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... Bapak. Saya perawat Rini, Masih ingat dengan saya,
Bapak?”

- Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan bapak hari ini?

“Kemarin kan kita sudah latihan berkenalan dengan orang lain, nah bapak
bagaimana apakah bapak sudah berkenalan dengan teman sekamar bapak ?”

“Kalau Bapak sudah berkenalan, coba sekarang beritau perawat siapa nama
teman sekamar bapak ?asalnya dari mana ? hobinya apa ?”
“Bagus bapak sudah mengerjakan tugas yang diberikan. Selanjutnya bapak
bisa mencoba sendiri untuk bisa berkenalan dengan teman – teman diruangan
lain”

“Bagaimana perasaan bapak setelah bisa berkenalan dengan orang lain ?”

- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita kemaren setelah bapak bisa berkenalan dengan
orang lain, sekarang kita akan belajar berinteraksi dengan orang
lain sambil melakukan kegiatan sehari – hari.”
b. Waktu : “Kita akan melatih interaksi bapak dengan orang lain selama 10
menit kemudian bapak akan memperaktekkannya. Bapak
bersedia?”

c. Tempat : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di ruang tengah ini
saja ya.”

d. Tujuan :“Agar Bapak bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”

Fase Kerja

Selanjutnya bapak bisa berinteraksi sambil melakukan kegiatan sehari-hari seperti


saat bapak mencuci piring, bapak bisa mengobrol dengan teman yang mencuci
piring juga, pada saat bapak menyapu teras bapak juga bisa menyapa orang yang
lewat didepan bapak. Sekarang kita coba ya bu, itu ada teman bapak yang sedang
mencuci piring, bapak bisa lakukan interaksi denganya sambil bapak mencuci
piring.”

(berbicara dengan pasien lain yang sedang melakukan aktivitas) nah bapak, ini
pasien saya ingin berkenalan dengan bapak?

Sekarang bapak bisa memulai berinteraksi dengan dia?

(pasien mulai berkenalan, menyebutkan nama, asalnya, dan hobi. Kemudian


pasien menanyakan kembali, siapa namanya, asalnya darimana, dan apa hobinya.
Setelah mereka berkenalan mereka mencoba memulai membahas mengenai apa
yang mereka lakukan).

“Bagaimana perasaan bapak setelah berinteraksi tadi?”

“Itu wajar bapak, untuk pertama kali berinteraksi. Tapi bapak tetap semangat,
bapak bisa berbicara dengan teman sekamar bapak untuk membicarakan hal-hal
yang menyenangkan.”

“Bagus sekali bapak, bapak sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain.”
Terminasi
a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, hari ini kita melakukan kegiatan yaitu belajar berinterkasi
atau berkenalan dengan orang lain pada saat bapak melakukan kegiatan.

b. Evaluasi
- Evaluasi Subjektif
“Bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana
perasaan bapak?.

- Evaluasi Objektif
“setelah bapak berinteraksi tadi, coba sekarang bapak ceritakan kembali apa
saja yang bapak bicarakan dengan teman bapak tadi.”

c. Rencana Tindak Lanjut :


“Nah bapak selanjutnya bapak dapat mengulanginya kembali cara berinteraksi
kita tadi. Bapak ingin latihan berinterksi dengan orang lain saat melakukan
aktivitas apa saja ?”
“Kapan bapak waktunya akan melakukan interaksi dengan orang lain ?”

“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal bapak.
Dan saya akan melakukan pengecekan apakah bapak benar sudah melakukan
interaksi”
SP Keluarga
Tujuan tindakan keperawatan terhadap keluarga:
Keluarga mampu :
1. mengenal masalah isolasi sosial
2. mengambil keputusan untuk merawat isolasi sosial

3. merawat isolasi sosial

4. memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien berinteraksi dengan orang


lain memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Tindakan keperawatan terhadap keluarga

Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk keluarga.

a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi sosial dan
mengambil keputusan merawat pasien.

Kondisi keluarga : Tn. H mulanya merasa benci terhadap istrinya dikarenakan tak
mampu memberikannya keturunan selama 7 tahun mereka menikah, namun
semenjak istrinya mengalami gangguan jiwa dan dirawat diRS jiwa, Tn. H
akhirnya menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya beserta bapaknya adalah
salah, Ia menyadari seharusnya ia tak memperlakukan istrinya seperti itu.

SP 1
Orientasi
- Salam Terapeutik

“Assalamualaikum... bapak. Perkenalkan saya perawat rini yang merawat istri


bapak. Kalau boleh saya tahu nama bapak siapa? Hari ini saya melakukan
kunjungan rumah berkaitan dengan tindak lanjut perawatan istri bapak dirumah.

- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?
“sebelumnya apakah bapak sudah tahu istri bapak mengalami sakit apa?”
- Kontrak
a. Topik : “karna bapak belum tahu, bagaimana kalau kita membahas mengenai
masalah isolasi social dan cara merawat pasien dengan isolasi social.”
b. Waktu : “berapa lama bapak punya waktu untuk kita membahas masalah itu,
bagaimana kira – kira selama 30 menit. Bapak bersedia?”
c. Tempat : “kira-kira dimana kita bisa membahas mengenai hal itu? “
d. Tujuan :“agar bapak mampu mengenali isolasi social, mampu mengidentifikasi
pasien dengan isolasi social dan bapak mampu merawat pasien dengan isolasi
social.”
2. Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)
“ sebelumnya saya meminta maaf, apakah bapak tahu penyebab dari isolasi social
yang dialami oleh istri bapak?”

“ syukur bapak sudah menyadari mengenai kondisi istri bapak. Selanjutnya saya
akan menjelaskan mengenai isolasi social yang dialami oleh istri bapak. Isolasi
social adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien
gangguan jiwa yang lain. Tanda –tanda nya antara lain :mengurung diri, tidak mau
bergaul dengan orang lain, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk, menolak berinteraksi dengan orang lain.”

“biasanya, masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan


saat berhubungan dengan orang lain. Seperti ; sering ditolak, tidak dihargai, atau
berpisah dengan orang-orang terdekat, sering dikucilkan dengan mengata-
ngatainya hal yang negative.”

“Biasanya proses terjadinya isolasi social ini tidak sebentar, klien mendapatkan
tekanan yang cukup besar dalam waktu lama, namun klien tidak mampu merespon
secara positif terhadap masalahnya sehingga klien merasa malu akan keadaan
dirinya dan mulai menuup diri dari lingkungan sekitar. Sehingga terjadi respon
maladaptive seperti menarik diri dari lingkungan.”
“apabila masalah isolasi social ini tidak diatasi, maka seorang bisa mengalami
halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak
ada.”
“Nah bapak sampai sini ada yang ingin ditanyakan ?”
3. Terminasi
a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, tadi saya sudah menjelaskan tentang penyakit istri bapak,
tanda-tanda dan juga penyebab dari penyakit istri bapak”.

b. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


EvaluasiSubjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita membahas mengenai masalah isolasi
social tadi ?”

Evaluasi Objektif
“Sekarang coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud isolasi social dan tanda
orang yang mengalami isolasi social?”

c. Tindak lanjut klien :


“Mungkin bapak bisa memberitahukan informasi mengenai isolasi sosial yang
kita diskusikan tadi dengan seluruh keluarga bapak agar dapat menerima keadaan
istri bapak yang sebenarnya.”

d. Kontrak yang akandatang :


- Topik : “Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, akan membahas
mengenai cara merawat istri bapak yang mengalami isolasi social?”

- Waktu : “Bagaimana apabila pertemuan selanjutnya saat bapak melakukan


kunjungan kerumah sakit yaitu tiga hari lagi? Bapak akan kerumah sakit pada jam
berapa hari itu ?”

- Tempat:“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja dan akan
langsung memperaktekkan cara merawat istri bapak yang mengalami isolasi
social. Baiklah bapak saya permisi dulu sampai ketemu dirumah
sakit.Wassalamu’alaikum . . .”

Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga.

a. Melatih keluarga cara merawat isolasi sosial


b. Membimbing keluarga merawat isolasi sosial
c Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung meningkatkan kemampuan sosialisasi.

Kondisi keluarga : Tn.H akhirnya mengetahui kondisi yang dialami istrinya, ia


pun mulai menjelaskan tentang kondisi istrinya kepada bapaknya. Dan sekarang
Tn.H sangat antusias untuk memahami cara merawat istrinya yang mengalami
isolasi sosial.

SP 2
Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... ,bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saja. Saya
perawat rini yang merawat istri bapak.

- Evaluasi/Validasi

“Bagaimana kabar bapak hari ini ?”

“Apakah bapak sudah menyampaikan informasi yang kita bicarakan 3 hari lalu
dan mendiskusikan keadaan istri bapak dengan anggota keluarga ?”

“Bagus bapak sudah menyampaikannya kepada keluarga.”

- Kontrak

a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini kia akan membicarakan dan berlatih
tentang merawat istri bapak yang mengalami isolasi sosial.”

b. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit kemudian akan langsung


mempraktekkannya kepada istri bapak. Apakah Bapak bersedia?”

c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak dan
nanti akan langsung praktek ke kamar rawat istri bapak. Bagaimana pak ? “

d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dan menciptakan


lingkungan yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi istri
bapak.”
2. Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)

“Bapak kan sudah mengerti tentang kondisi istri bapak yang mengalami isolasi
social.Untuk menghadapi hal yang demikian, bapak dan anggota kelarga lainnya
harus sabar menghadapi istri bapak dan untuk merawat istri bapak, keluarga perlu
melakukan beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling
percaya dengan istri bapak yang caranya adalah bersikap peduli dengan istri bapak
dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan
dorongan kepada istri bapak untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan
orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.”

“selanjutnya, jangan biarkan istri bapak sendirian dan melamun. Buat rencana
atau jadwal bercakap-cakap dengan istri bapak. Misalnya : sholat bersama, makan
bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama.”

“apakah bapak sudah mengerti?bagaimana kalau kita sekarang laihan untuk


melakukan cara tersebut. Begini contoh komunikasinya : istriku saya lihat
sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain, seperti : perawat
dan teman sekamar. Perbincangannya juga lumayan lama, aku senang sekali
melihat perkembangan kamu, coba kamu berbincang – bincang dengan saya,
seperti dulu. Lalu bagaimana mulai sekarang kamu sholat berjamaah . kalau diRS
ini kamu sholat dimana?kalau nanti dirumah kamu sholat bersama-sama saya
dengan keluarga atau di mushola komplek. Bagaimana istriku, kamu mau
mencobanya kan ?”

“Nah coba sekarang bapak ulangi percakapan yang saya contohkan tadi.”
“Bagus pak, bapak telah memperagakannya dengan baik sekali.”
“Sampai disini, apakah ada yang ingin bapak tanyakan?”
“Nah bapak ayo sekarang kita coba langsung praktek ke istri bapak.”
“Sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latih tadi.”
(perawat mengobservasi suami cara mempraktekkan merawat pasien seperti yang
telah dilatihkan pada latihan tadi)
3. Terminasi

a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, tadi kita sudah membicarakan tentang bagaimana cara
merawat istri bapak, dan pentingnya memberikan semangat dan dorongan
kepada istri bapak”.

b. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang – bincang dengan suaminya ?”

“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang – bincang dengan istrinya ?’

Evaluasi Objektif
(Dari hasil observasi perawat menilai bapak nuri dan suaminya telah dapat
berkomunikasi walau masih ada sedikit hambatan)

c. Tindak lanjut klien :

“Bapak kan sudah bisa menerapkan cara merawat dan berkomunikasi yang baik
dengan istri bapak. Nanti untuk kunjungan selanjutnya bapak bisa menerapkan hal
tersebut.”

d. Kontrak yang akandatang :

- Topik : “Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, apabila nanti


kondisi bapak sudah membaik dan diperbolehkan pulang, kita akan membahas
mengenai perawatan lanjutan istri bapak dirumah?”

- Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit, apakah bapak bersedia ?”

- Tempat:“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja pada saat
bapak akan menjemput istri bapak. Bapak silahkan lanjutkan berbicara dengan
istri bapak, saya akan kembali ke ruangan. Wassalamu’alaikum . . .”

Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk keluarga.

a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat


(discharge planning).
b. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera
ke fasilitas pelayanan kesehatan
c. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Kondisi keluarga : Tn.H mengalami kemajuan dalam perawatan istrinya terutama
dalam hal interaksi. Dan ekspresi wajah Tn H sangat bahagia karna istrinya sudah
dapat pulang kerumah dan Ia sangat antusias untuk menjaga istrinya.

SP 3

Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saya. Saya
perawat rini yang merawat istri bapak.
- Evaluasi/Validasi

“Bagaimana kabar bapak hari ini ?”


“Bagaimana interaksi bapak dengan istri bapak sekarang ?”

- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini istri bapak akan pulang kerumah, maka
kita perlu bicarakan perawatan lanjutan dirumah dan tanda – tanda gejala
kekambuhan.”

b. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit, apakah Bapak bersedia?”

c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak.
Bagaimana pak ? “

d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dirumah dan mampu
mengindentifikasi segera tanda – tanda kekambuhan istri bapak.”

2. Kerja ( Langkah – langkahtindakankeperawatan)

“Bapak ini jadwal harian istri bapak dirumah. Coba bapak lihat, dapatkah bapak
melakukan kegiatan ini dirumah menggantikan peran perawat. Lanjutkan jadwal
ini dirumah baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.”
Hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai kekambuhan istri bapak
adalah perilaku yang ditampilkan istri bapak selama dirumah misalnya, kalau istri
bapak terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak minum obat,
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.”

“Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa istri bapak kerumah
sakit.”
“Nah, bapak ada yang ingin ditanyakan ?”

3. Terminasi Akhir
a. Kesimpulan
“ Baiklah bapak, tadi kita sudah membicarakan tentang jadwal harian untuk
istri bapak dirumah. Dan juga kita sudah membicarakan tentang tanda dan
gejala kekambuhan pada istri bapak, serta menganjurkan untuk selalu berobat
ke rumah sakit secara teratur”.

b. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak atas kepulangan istri bapak ?”
Evaluasi Objektif

“Apakah bapak bisa menjelaskan apa itu isolasi social dan tanda – tandanya ?”
“Bagaimana cara merawat istri bapak di rumah ?”
“Bisakah bapak menyebutkan beberapa tanda kekambuhan istri bapak ?”

c. Tindak lanjut klien :


“Bapak jangan lupa control ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala
yang tampak.”

Anda mungkin juga menyukai