2. Tingkat Triage
Level 3
3. Primary Survey
a. Airway + Cervical Spin Control
1) Tidak terdapat trauma cervikal
2) Jalan napas : Tidak terdapat sumbatan jalan napas, suara napas vesikuler kanan
kiri, tidak ditemukan suara napas tambahan
b. Breathing
1) Pola napas : Spontan dengan frekuensi napas 20x/menit (normal), irama
reguler
2) Pergerakan dinding dada simetris kanan kiri
3) Tidak ditemukan trauma thorak
4) Tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan & pernapasan cuping hidung
5) SPO2= 97 % (normal)
c. Circulation + haemorrhage control
1) Tidak ditemukan perdarahan
2) Nadi radialis & karotis teraba kuat, frekuensi 90x/menit
3) CRT <2 detik
4) Tidak terdapat udema pada tubuh
d. Disability
1) Kesadaran CM , GCS=> E=4, V=5, M=6 total=15
2) Pupil isokor kanan kiri ukuran 2mm
3) Kekuatan Otot 5 5
5 5
4. Secondary Survey
a. Anamnesa
1) Symptom (Gejala)
a) Keluhan Utama :
Klien mengatakan mual muntah sejak 2 jam yang lalu sudah 3x
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengatakan muntah-muntah sejak 2 jam SMRS sebanyak 3x, saat ini
terasa mual. Perut bagian kiri atas terasa nyeri ketika bergerak dan
tersenggol, nyeri yang dirasakan skala 5 (sedang) seperti tertekan, nyeri
hilang timbul. Nyeri menetap tidak menjalar.
2) Riwayat Alergi
Klien mengatakan dirinya tidak memiliki riwayat alergi
3) Riwayat Pengobatan
Klien mengatakan dirinya belum melakukan periksa kemana mana
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit magh
b. Pemeriksaan Fisik
a) KU = klien terlihat lemas dan gelisah menahan nyeri sedang
b) Kesadaran = CM , GCS=> E=4, V=5, M=6 total=15 (penuh)
c) TTV => TD = 130/90 mmHg, N=90x/menit, RR=20x/menit, SPO 2=97%,
S=36,2oC
d) Kepala : tidak ada cedera kepala
1) Bentuk : mesosefal
2) Rambut: hitam, lurus, bersih, pertumbuhan rambut merata
3) Mata : simetris kanan kiri, tidak terdapat ikterus, isokor, konjungtiva
tidak anemis
4) Hidung : tidak terdapat sumbatan jalan napas, tidak terdapat pernapan
cuping hidung
5) Mulut : mukosa bibir lembab, gigi sedikit kuning terdapat karies tidak
terdapat stomatitis, lidah bersih.
6) Telinga: simetris kanan kiri, tidak terdapat serumen
7) Leher : tidak tampak bendungan vena jugularis, tidak ada pembsaran
tiroid
e) Intagumen : berwarna sawo matang, lembab, tidak ditemukan pteki dan lesi
f) Dada
1) Paru
I : Tidak terdapat retraksi dinding dada dan penggunaaan otot bantu
napas
P : Vokal fremitus teraba sama kanan kiri
P : Sonor
A : Suara napas vesikuler kanan kiri, tidak ditemukan suara napas
tambahan wheezing / rhonki
2) Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak pada ICS 5
P : Ictus cordis teraba pada ICS 5
P : Pekak
A : S1 dan S2 reguler, tidak ditemukan suara murmur
g) Abdomen
I : datar, tidak terdapat luka bekas operasi, tidak terdapat benjolan
A : bising usus 8 x/menit
P : tymphani
P : Nyeri tekan pada perut bagian regio 2 dan 3
h) Ekstermitas
1) Atas : CRT <2 detik, tidak terdapat oedema, tidak terdapat lesi, akaral
teraba hangat
2) Bawah : Tidak terdapat oedema, tidak terdapat lesi
i) Genetalia
1) Alat reproduksi : tidak terdapat kelainan
2) Anus : tidak terdapat haemoroid
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
6. Program Terapi
B. Analisa Data
TTV
TD = 130/90 mmHg,
N=90x/menit,
RR=20x/menit, S=36,2oC
CRT < 2 detik
3 Mar 22 3 Ds : Klien mengatakan perut Agen Cedera Nyeri Akut
14.00 bagian kiri atas terasa nyeri Biologis
WIB ketika bergerak dan
tersenggol, nyeri yang
dirasakan skala 5 (sedang)
seperti tertekan, nyeri hilang
timbul.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung ditandai dengan mengeluh mual dan
merasa ingin muntah (SDKI, D.0076)
2. Risiko ketidakseimbangan cairan ditandai dengan disfungsi intestinal (muntah) (SDKI,
D. 0036)
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (kelelahan) ditandai dengan
keluhan nyeri, meringis dan gelisah (SDKI D.0077)
D. Rencana Keperawatan
E. Catatan Keperawatan
2. Mengidentifikasi
penyebab muntah
14.05 Ds : Klien mengatakan jika dirinya memiliki riwayat
WIB magh, akhir-akhir ini makan tidak teratur. Setelah
diberikan obat saat ini sudah tidak merasakan ingin
muntah.
Do : -
3. Memonitor
keseimbangan cairan Ds : Kliem mengatakan ketika dirumah dirinya
14.10 mencoba ingin makan dan minum selalu tidak bisa
WIB pasti langsung muntah
Do : Membran mukosa lembab, turgor kulit kembali
4. Mengatur posisi cegah dalam 1 detik, klien terlihat lemas
aspirasi (semifowler)
14.20
WIB Ds : Klien bersedia untuk dibantu membuat posisi
nya saat ini nyaman, yaitu dengan menaikan bagian
kepala
5. Mengajarkan dan Do : Klien tampak merasa nyaman dengan posisi
Menganjurkan teknik semi fowler
14.20 nonfarmakologis
WIB Ds : Klien bersedia untuk diajarkan melakukan
mengelola muntah
relaksasi nafas dalam, seteleh diajarkan saat ini
(relaksasi nafas dalam)
dirinya sudah bisa dan akan mengulanginya ketika
muncul perasaan ingin muntah.
6. Menganjurkan Do : Klien tampak melakukan relaksasi nafas dalam
perbanyak istirahat
14.45 Ds : Klien mengatakan dirinya akan banyak
WIB beristirahat sampai dirinya tidak lemas dan benar-
benar vit untuk beraktivitas
Do : klien tampak lemas
3 Mar 2 1. Berkolaborasi Ds : Klien mengatakan dirinya bersedia diberikan
2022 pemberian cairan intra terapi infus untuk memenuhi kebutuhan cairannya
14.00 vena (rehidrasi asering Do : Klien tampak kooperatif tidak menunjukkan
WIB 500 cc) reaksi penolakan
14.05 2. Melakukan Identifikasi DS : Klien mengatakan nyeri tekan pada perut atas
WIB lokasi, karakteristik, kiri.
durasi, frekuensi, P : klien lemas geisah, nyeri berkurang saat dalam
kualitas, skala, posisi tidur
intensitas nyeri Q : nyeri seperti tertekan terasa nyeri ketika
bergerak dan tersenggol
R : nyeri yang ditrasakan di perut bagian kiri atas
S : 5 (sedang)
T : nyeri yang dirasakan hilang timbul
Do :
KU = klien terlihat lemas dan gelisah menahan
nyeri sedang
Kesadaran = CM , GCS=15
TTV
TD = 130/90 mmHg, N=90x/menit, RR=20x/menit,
S=36,2oC
14.07
3. Melakukan identifikasi
WIB
respon nyeri non verbal DS :-
DO : Klien terlihat lemas dan gelisah menahan nyeri
tekan pada perut bagian kiri atas (regio 2&3),
14.20 bersikap protektif melindungi nyeri
4. Mengajarkan &
WIB memberikan teknik non
DS : Klienmengatakan bersedia melakukan relaksasi
farkologis (relakasi
distraksi, setelah melakukan merasa nyeri sedikit
distraksi)
berkurang
Do : Klien kooperatif saat melakukan relaksasi
ditraksi dan terlihat rileks
14.25 5. Menganjurkan klien
WIB mengulangi relaksasi
distraksi ketika merasa DS : Klien mengatakan akan menggunakan teknik
nyeri relaksasi distraksi yang telah diajarkan dalam
mengatasi masalah nyeri
Do : Klien terlihat melakukan relaksasi nafas dalam
secara mandiri
14.45 6. Menjelaskan penyebab,
WIB periode, dan pemicu
nyeri Ds : Klien mengatakan nyeri pada bagian kiri atas
disebabkan oleh asam lambung yang naik, karenn
dirinya memiliki riwayat magh
Do : Klien sudah mulai dapat mengontrol nyerinya
F. Catatan Perkembangan
Tgl/ Jam No Evaluasi Paraf
Dk
3 Maret 1 S : Klien mengatakan jika dirinya memiliki riwayat magh,
2022 akhir-akhir ini makan tidak teratur. Setelah diberikan obat
15.00 WIB saat ini sudah tidak merasakan ingin muntah.
O : Membran mukosa lembab, turgor kulit kembali dalam 1
detik, klien terlihat lemas
A : Masalah nausea teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi 1,3,4,5,6
3 Maret 2 S : Klien mengatakan dirinya lemas karena sudah muntah 3
2022 kali sejak 2 jam yang lalu SMRS. Klien bersedia untuk
15.00 WIB mencoba minum kembali setelah merasa sudah tidak ingin
muntah setelah diberikan obat. Klien mengatakan sudah
dapat minum ½ botol air mineral (300 cc).
O : Membran mukosa lembab, turgor kulit kembali dalam 1
detik. TD = 130/90 mmHg, N=90x/menit, RR=20x/menit,
S=36,2oC
A : Masalah risiko ketidakseimbangan cairan teratasi
sebagian
P : Pertahankan intervensi 1,2,3,4