Anda di halaman 1dari 4

OPTIMALISASI FUNGSI

DALAM KEPERAWATAN PALIATIF


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif dengan
dosen pembimbing, Lulut Handayani, S.Kep. Ns., M.Kes.

Disusun Oleh :

Nita Rokasih Eka S. P1337420519023


Putri Dwi Setya Wati P1337420519024
Laynofa Melisa E.P. P1337420519025
Fiona Nurazizah P1337420519026
Rayyan imam U.P. P1337420519027
Adila Amalita H P1337420519028
Syafira Nugraheni M P1337420519029
Nurul ‘Aisyah P1337420519030
Ryanda Fikri H. P1337420519031
Danik Rakhmawati P1337420519032
Riska Bedtiningrum P1337420519033
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2021/2022
KEPERAWATAN PALIATIF

Perawatan palliatif adalah filosofi suatu perawatan yang terdiri dari filosofi hospice untuk menyatukan
permasalahan diantara perawatan pasien dengan penyakit serius dan kematiannya. Tujuan dari perawatan
paliatif tidak hanya terbatas pada pengobatan dan penyembuhan, diagnosis, intervensi, dan proses
penyakit, akan tetapi pengobatan juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup, mempertahankan
martabat, mengurangi rasa sakit pasien dari penyakit yang serius dan meninggal dalam kondisi yang
bebas dari rasa sakit.

Mengoptimalisasi fungsi dalam perawatan paliatif di sini ditunjukan pada seseorang yang terdiagnosa
penyakit yang membatasi kehidupannya. Fokus perawatan meliputi optimalisasi kualitas hidup dengan
memanagemen distress sindrom dan support sistem pada keluarga (Bradford et al., 2010).

Keluarga yang merawat seseorang dengan kondisi terminal memerlukan dukungan yang penuh dari
tenaga kesehatan yang kompeten. Namun, mereka memilih untuk merawat seseorang tersebut di rumah
mereka sendiri yang jauh dari lokasi spesialis pelayanan paliatif anak yang tersedia. Dari hal tersebut
yang mendasari optimalisasi fungsi dalam perawatan paliatif yang membantu mengembangkan
pemahaman perawat tentang bagaimana memberikan dukungan bagi orang yang dengan penyakit yang
membatasi kehidupannya.

mengoptimalkan fungsi dalam perawatan paliatif akan membantu mengembangkan pemahaman perawat
tentang bagaimana untuk memberikan dukungan bagi orang-orang dengan penyakit yang membatasi
kehidupan dan keluarganya hal itu terutama berfokus pada isu-isu kerugian menetapkan tujuan perawatan
dan memahami efek pengasuhan berikut cara mengoptimalkan fungsi perawatan paliatif, yaitu :

1. Respon Terhadap Kehilangan


Kehilangan adalah aspek universal dalam penyakit yang membatasi hidup. Orang dengan
penyakit yang membatasi kehidupannya harus beradaptasi dengan banyak perubahan yang terjadi
dalam hidup mereka. Mereka perlu untuk mengatasi rasa kehilangan kesehatan, fungsi, mobilitas,
potensi masa depan, dan impian. Mereka juga perlu untuk mengatasi akan hadirnya kematian.
Respon berikut ini dapat terjadi tidak hanya pada terjadi saat diagnosis dicetuskan. Respon ini
terjadi sebagai bentuk pengalaman seseorang yang mengalami perubahan atau kemajuan
penyakitnya.
2. Menetapkan Tujuan Perawatan
Penetapan tujuan untuk sebuah akhir kehidupan pasien adalah kunci dalam keterampilan
perawatan paliatif. Hal ini mengharuskan perawat untuk memiliki kemampuan komunikasi yang
baik. Keterampilan ini meliputi:
a. Mendengarkan dan bertanya:
Mendengarkan dan bertanya berfungsi untuk memastikan tingkat pemahaman individu
dan reaksi terhadap situasi dan prognosis/kondisi penyakit mereka. Contoh
pertanyaannya adalah :
Apa yang anda harapkan sekarang? Apa yang penting untuk anda? Apa yang anda
butuhkan untuk mencapai? Siapa yang anda butuhkan untuk melihat dalam waktu yang
tersisa?
b. Memeriksa dan mengklarifikasi:
Memeriksa dan mengklarifikasi berfungsi untuk mengetahui tujuan hidup seorang
individu
mungkin dapat berubah sebagaimana kemajuan/ progres penyakit mereka. Dua strategi
yang mungkin berguna saat membuat tujuan perawatan end of life (akhir kehidupan)
yaitu:
1) Pertemuan keluarga
Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk
mengekspresikan dan berbagi perasaan mereka dalam konteks yang aman dan
terstruktur. Hal ini juga berfungsi untuk mengekspresikan perasaannya kepada
pasien dengan cara yang terstruktur.
2) Intruksi/ petunjuk kemajuan
Jika seorang individu tidak membuat advance directive (petunjuk kemajuan), tim
pengobatan akan terus memberikan perawatan berdasarkan penilaian klinis,
keinginan individu dan penghubung keluarga. Hal ini juga berfungsi untuk
memberikan semangat bagi pasien setelah pasien mengerti kemajuan penyakitnya.
3. Kemajuan rencana perawatan
Kemajuan perencanaan perawatan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses
pemikiran seseorang dan rencana perawatan medis kedepan mereka yang seharusnya tidak dapat
mereka komunikasikan. Suatu perencanaan yang tertulis dengan baik akan memberi petunjuk dan
arti pada asuhan keperawatan karena perencanaan adalah sumber informasi bagi semua yang
terlibat dalam asuhan keperawatan klien. Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai
dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan. Sehingga kemajuan dalam
perencanaan keperawatan akan meningkatkan kemajuan proses pengobatan penyakit.
4. Menilai & menjaga fungsi
Sebagai profesional kesehatan, menilai dan menjaga fungsi seseorang adalah penting untuk
memastikan kualitas hidup pasien dioptimalkan. Dalam perawatan paliatif, bahkan peningkatan di
status fungsional dapat dilihat sangat positif oleh pasien. Hal ini membuat peningkatan psikologis
pada pasien.
5. Kebutuhan Perawat
Sebuah penyakit yang membatasi kehidupan dapat berdampak pada kesejahteraan dan fungsi
jaringan social pasien secara keseluruhan. Bukti menunjukkan bahwa perawat yang merawat
orang dengan penyakit yang membatasi hidup dapat terpengaruh jika mereka tidak cukup siap
untuk melakukan peran perawatan.
6. Kelelahan emosional dan fisik
Saat merawat orang dengan penyakit paliatif dapat memberikan tantangan pribadi dan fisik untuk
perawat. Banyak perawat menemukan ada makna tentang peran pengasuhan mereka pada pasien
dan mendapatkan kepuasan dari mengetahui bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan yang
baik. Kesimpulannya ialah kelelahan emosional dan fisik akan sangat berpengruh pada kondisi
perasaan perawat.
7. Dukacita
Sebagai tenaga kesehatan profesional untuk menjelang ajal, perawat akan terlibat dalam
penyediaan dukungan psikologis untuk kerabat pasien yang berduka. Mengidentifikasi faktor-
faktor risiko merupakan bagian pokok dari proses ini. Hal ini penting untuk mencari
pendampingan dari unsur pelayanan yang lain dan mungkin lebih berpengalaman untuk
memastikan bahwa dukungan berkabung optimal dapat diberikan pada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai