Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Oleh :
TRISINARTI
NH0117148

KELAS A3
PROGRAM STUDI SARJANA 1LMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERIATRI

Topik : Peran dan Fungsi Perawat Geriatri


Hari/Tanggal : Kamis, 06 mei 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : lab
Sasaran : peserta
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, demontrasi
Media : Leaflet,
Materi : Terlampir

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang peran dan
fungsi perawat geriatri
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, Peserta akan mampu :
1. Menyebutkan peran perawat geriatri
2. Menyebutkan fungsi perawat geriatri
C. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
D. Kegiatan Belajar :
Kegiatan Waktu
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1 Membuka Pengajaran 3–5 menit Memperkenalkan Duduk dan
(5-10 %) diri dan membuka mendengarkan
penyuluhan.
Penyajian materi / 10–20 Ceramah, Mendengarkan
demontrasi menit demontrasi memperhatikan
(80 – 90 %)
Menutup Pelajaran 5 – 10 Tanya jawab, Aktif bertanya,
(5 – 10 %) menit evaluasi dan mengikuti arahan
menutup penyuluhan untuk evaluasi.
E. Media Penyuluhan : Leaflet
F. Evaluasi :
1. Prosedur :Selama proses pembelajaran berlangsung, Setelah selesai
penyuluhan
2. Bentuk : Subyektif
3. Jenis Tes : Lisan
G. Materi Penyuluhan ( terlampir )
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERIATRI

A. LINGKUP PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERONTIK


Fenomena keperawatan gerontik Fenomena yang menjadi bidang garap
keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (KDM)
lanjut usia sebagai akibat proses penuaan. Penuaan didalam masyarakat kita
merupakan fenomena yang dominan pada saat ini. Menua (menjadi tua) adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita
(Constantinides, 1994).
Adapun asuhan keperawatan dasar yang di berikan di sesuaikan pada kelompok
lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antaralain :
1. Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa
dukungan tentang perosnal hygiene; kebersiha gigi dan mulut atau
pembersihan gigi palsu , kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan,
kuku, mata serta telinga, kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan
ruangan, makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariasi dan
mudah dicerna.
2. Untuk lanjut usia yang telah mengalami pasif, yang tergantung pada orang
lain. Hal ini perlu di perhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif
dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi
yang lumpuh, perlu di cegah agar tidak terjadi dekubitus
B. LINGKUP, PERAN DAN TANGGUNGJAWAB PERAWATAN GERONTIK
Lingkup askep gerontik meliputi:
1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana
setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan Dalam
prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut:
1. Sebagai Care Giver/ pemberi asuhan langsung
Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan
pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien,
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan
pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar,
menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data,
merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang
muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses
penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu, sekalipun
pemberi ketrampilan tindakan yang meningkatkan kesehatan fisik merupakan
hal yang penting bagi pemberi asuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan klien secara holistik, meliputi gaya mengembalikan kesehatan emosi,
spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan
keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut dengan
menggunakan energi dan waktu yang minimal.
2. Sebagai Pendidik klien lansia
Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan
kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan
dan tindakan medik yang diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima
tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat
juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada klien lansia yang beresiko
tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya. Perawat menjalankan peran
sebagai pendidik ketika klien, keluarga atau kelompok masyarakat dianggap
memerlukan pengajaran. Hubungan pengajar - orang yang belajar adalah
tingkatan lebih lanjut dari hubungan pertolongan perawatan. Di dalam
hubungan saling ketergantungan ini akan terbangun suatu kepercayaan. Perawat
membangun rasa percaya tersebut dengan berbagi pandangan objektif klien.
Peran ini, dapat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, maupun bentuk
desiminasi ilmu kepada klien
3. Sebagai komunikasi ( comunicator )
Setiap perawat yang berkeinginan menjadi perawat yang memberikan
perawatan secara efektif, hal pertama yang harus dipelajari adalah cara
berkomunikasi. Komunikasi yang baik menjadikan perawat mengetahui tentang
klien mereka yang akhirnya mampu mendiagnosa dan menemukan hal - hal
yang mereka butuhkan selama proses perawatan.
4. Sebagai pemberi bimbingan/konseling klien (Counselor)
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat-sakitnya. Adanya pola interaksi ini merupakan
dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan
adaptasinya. Memberikan konseling/bimbingan kepada klien, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling diberikan
kepada individu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman yang lalu,pemecahan masalah difokuskan pada masalah
keperawatan, mengubah perilaku hidup kearah perilaku hidup sehat.
5. Sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber potensi klien
(Coordinator)
Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang ada,
baik materi maupun kemampuan klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada
intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
6. Rehabilitator
Rehabilitasi merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat
fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan
emosi yang mengubah kehidupan mereka dan perawat membantu klien
beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut. Rentang aktivitas
rehabilitatif dan restoratif mulai dari mengajar klien berjalan dengan
menggunakan kruk sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup
yang berkaitan dengan penyakit kronis.
7. Pembuat keputusan klinik ( Collabolator )
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan
keahliannya berpikir secara kritis melalui proses keperawatan. Perawat
membuat keputusan ini sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga.
Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama dan berkonsultasi dengan
pemberi perawatan kesehatan profesional lainnya ( Keeling dan Ramos, 1995 )
8. Sebagai Caring Tanggung-jawab etis seorang perawat secara umum telah
diuraikan dalam kaitannya dengan caring dan perlindungan.
Reverby melacak sejarah keperawatan Amerika pada awal abad ke-19.
Selama waktu tersebut, hampir tiap-tiap perempuan menghabiskan sebagian
dari hidupnya untuk memperhatikan macam-macam penyakit dan kelemahan
teman-teman dan sanak keluarga. Pada saat keperawatan dikenal sebagai suatu
pekerjaan professional dan tempat dalam merawat dipindahkan dari rumah
sakit, tugas merawat ditafsirkan berarti ketaatan terhadap perintah dokter.
Menurut Reverby, caring keperawatan baru-baru ini telah mengalami suatu
perubahan bentuk.
C. LINGKUP, PERAN PERAWAT GERONTIK
Menurut Eliopoulus (2005), fungsi perawat gerontik adalah:
1. Guide Persons of all ages toward a healthy aging process (membimbing orang
pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat).
2. Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua).
3. Respect the tight of older adults and ensure other do the same (menghormati
hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang
sama).
4. Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan mendorong
kualitas pelayanan).
5. Notice and reduce risks to health and well being (memperhatikan serta
mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan).
6. Teach and support caregives (mendidik dan mendorong pemberi pelayanan
kesehatan).
7. Open channels for continued growth (membuka kesempatan lansia supaya
mampu berkembang sesuai kapasitasnya).
8. Listern and support (mendengarkan semua keluhan lansia dan memberi
dukungan)

Anda mungkin juga menyukai