Anda di halaman 1dari 3

D.

PENATALAKSANAAN

jika sesorang telah di diagnosa menderita hepatitis maka ia perlu mendapatkan perawat pengobatan
harus di percepat supaya virus tidaj menyebar. jika tindakan penanganan lambat membuat kerusakan
lebih besar pada hati dan menyebabkan kanker.

1. penanganan dan pengobatan hepatitis A

penderita yang menujukkan gelaja hepatitis A di harapjan untuk tidak banyak beraktifitas serta segra
mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang
timbul. dapat di berikan pengobatan simtomatik seperti antipiretik dan analgetik serta vitamin untuj
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat obatan yang mengurangi rasa muak dan
muntah

2. penanganan dan pengibatan hepatitis B

setelah diagnosa di tegakkan sebagai hepatitis B maka ada beberapa cara pengobatan untuk hepatitis B,
yaitu pengobatan oral dan injeksi.

a. pengobatan oral

-lamivudine; dari kelompok neuklosida analog, di kenal dengan nama 3 TC. obata ini di gunakan bagi
dewasa maupun anak anak, pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzim hati (ALT) untuk itu
penderita hanya dapat monitor persinambungan dari dokter.

- adefovir dipivoxil (hepsera); pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi dengan penberian dengan
dosis yabg tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal

- baraclude (entecavir); obat ini di berikan pada hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaina obat ini
adalah sakit kepala, pusing, letih, nual, dan terhadi penibgkatan enzim hati.

b. pengobatan dengan injeksi

microsphere; mengandung vartikel radio aktif pemancar sinar B yang akan menharcurkan sel kanker hati
tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. injeksi alfainterferon (intront A, infergen, froferon) di
berikan subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalan seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. efek
samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama penderita yang memiliki riwayat depresi
sebelumnya. efek lainnya terasa sakit pada otot otot lainnya cepat letih dan sedikit menimbulkan
demam yang hal ini dapat di hilabgkan dengan pemberian antipiretik,

3. penanganan dan pengobatan hepatitis C


saat ini pengobatan hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti interperon alfa, pegylated
interperon alfa dan ribavirin. pengobatan pada penderita hepatitus C memerlukan waktu yang begitu
lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk tidak perlu penanganan pada
stadium awalnya.

E. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL

1. hipertermia berhubungan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar

2. ketidakseimbangan kurang dari nutrisi kebutuhan tubuh berhubungan perasaan tidak nyaman di
kuadran kanan atas, gangguan absobsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan
untuk memenuhi masukan metabolik karena anoreksia, mual, muntah

3. nyeri akut berhubungan pembekakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bedungan venaporta

4. introleransi aktifitas berhubungan kelemahan umum, ketidaksembangan antara sublai dan kebutuhan
oksigen.

5. resiko gangguan dan fungsi hati berhubungan fungsi hati dan interinfeksi virus hepatitis

6. resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan gangguan metolisme korbohidrat, protein,
lemak kurang penerimaan terhadap diagnotic dan asupan diet yang tepat

E. DISCHARGE PLANNING

1. vaksinasi

2. biasakan mengkomsumsi makanan yang bersih, aman dan lihat dulu jika memilih tempat makanan.

3. biasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktifitad jarna mencuci tangan
menhilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi

4. buanglah sampah pada tempatnya dan sediakan tempat sampah yang efektif.

5. banyak minum air putih

6. olahraga secara teratur dan cukup istirahat

7. orang tua harus memberikan khusus dalam pemilihan makanan serta memberikan pendidikan akan
pentingnya agar tidak terkena virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis.

8. bayi sebaiknya ibu memberikan imunisasi secara tepat waktu untuk mencegah terjadi hepatitis.

9. bagi tenaga medis lakukan higien umum, mencuci tangan, serta membuang urine dan veses pasien
terinfeksi secara aman, pemakaian kateter, jarum suntik, dan spuit sekali pakai, akan mehilangkan
sumber infeksi
10. semua donor darah perlu di saring terhadap HAV,HBV,dan HCV sebelum di terima menjadi panel
donor.

Anda mungkin juga menyukai