Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWAB UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL BK.

5
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA TA 2023/2024
Nama Mahasiswa : susi setiawati
NIM : 220832044
Dosen Pengampu : Fatya Nurul Hanifa, S. ST., M. Keb

Mata Kuliah : Praktik Profesi Bidan

1. Bio – etika dalam profesionalisme merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi
teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Sedangkan menurut artian yang
lebih luas, bioetika mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri yang meliputi
semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara
lain peningkatan mutu genetik, etika lingkunganan pemberian pelayanan kesehatan Bioetika
muncul sebagai respon atas semakin berkembangnya ilmu dan teknologi hayati terutama di
bidang medis yang berhubungan erat dan/atau menjadikan manusia sebagai objeknya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa bioetika lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan
modern, serta aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.
Ada perbedaan antara profesi dan pekerjaan: profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menafkahi diri sendiri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh etika
profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama profesi tersebut. Sementara
pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana
pekerjaan tersebut tidak memiliki etika. Seorang profesional wajib mengembangkan
profesionalismenya. Pengembangan profesionalisme dapat dicapai melalui kewajiban belajar
(menguasai lebih banyak pengetahuan teknis) dan bukan melalui interaksi dengan klien. Didalam
bukunya, Moore mengabaikan kemungkinan seorang profesional juga belajar melalui kliennya.

Kebidanan sebagai profesi antara lain :

a) Bidan sebagai profesi : Sejarah menunjukkan bahwa bidan merupakan salah satu profesi tertua
di dunia sejak adanya peradabadan umat manusia.Bidan muncul sebagai wanita
terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan.Peran dan posisi bidan
di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi
semangat, membesarkan hati, dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan sampai ibu
dapat merawat bayinya dengan baik.
b) Peran bidan : dalam melakukan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti
c) Fungsi bidan : berdasarkan peran bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik serta peneliti
dari peran tersebut bidan memiliki fungsi sesuai perannya
d) Tanggung jawab bidan : sebagai tenaga profesioanl bidan memikul tanggung jawab dalam
melakukan tugasnya.
e) Tugas bidan : berdasarkan penjelasan mengenai asuhan pelayanan kebidanan sebagai
seorang bidan sudah pasti memiliki tugas seperti memberi bimbingan asuhan dan nasihat
kepada remaja sebagai calon ibu.
f) Kompetensi bidan : seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan meliputi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku dalam melakukan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung
jawab dalam berbagai tantangan kesehatan.
Pada artian yang lebih sempit, bioetika merupakan evaluasi etik padamoralitas Treatment atau
inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Sedangkan menurut artian
yang lebih luas, bioetika mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkinmembantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri yang meliputi
semua tindakan yang berhubungandengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain
peningkatanmutu genetik, etika lingkunganan pemberian pelayanan kesehatan.Bioetika muncul
sebagai respon atas semakin berkembangnya ilmu danteknologi hayati terutama di bidang medis
yang berhubungan erat dan/ataumenjadikan manusia sebagai objeknya. Jadi dapat disimpulkan
bahwa bioetika lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatankesehatan modern, serta
aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadapmasalah-masalah pelayanan kesehatan.

Sedangkan untuk profesionalisme adalah istalah profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
sangat dipengaruhi oleh Pendidikan dan keahlian. Ada perbedaan antara profesi dan pekerjaan,
profesi sendiri adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri sendiri dan
keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh etika profesi dimana etika profesi tersebut hanya
berlaku sesame profesi tersebut.

2. Istilah media social sendiri adalah istalah umum yang mencakupbanyak cara agar teknologi
digunakan untuk interaksi social. Media social berbeda dengan media tradisional, seperti surat
kabar, televisi dan radio, dalam hal menggunakan teknologi berbasis mobile dan web dapat
mempublikasikan dan menerima informasi kapan saja. Bentuk media social teknologi berbasis
mobile dan web banyak berbentuk. Bentuk utama yang digunakan oleh bidan adalah email,
texting, forums, facebook, twitter, linkedln, blogs, ning, wikis, one truemedia dan youtube.
Perubahan prilaku kesehatan yang tidak menurun . perubahan perilaku kesehatan yang tidak
menurun secara signifikan merupakan pandangan pesismis untuk mengadopsi potensi media
social untuk promosi kesehatan. Pandangan tersebut perlu diminimalisir dengan meningkatkan
peran professional bidang kesehatan dalam meningkatkan kualitas promosi kesehatan kesehatan
berbasis media. Dampak positif pada media social seperti meningkatkan bonding dan
menurunkan rasa kesepian seperti penelitian dari carnegia mellon university menunjukan ketika
orang berinteraksi secara langsung dengan orang lain di media social, mudah untuk mencari
panutan media social memberikan fasilitas untuk menghubungkan orang orang yang memiliki
ketertarikan dan kekhawatiran yang sama, menimbulkan rasa senang media social memang bisa
membuat kita merasa lebih senang, memberikan rasa diterima, memberikan rasa diterima setiap
orang pasti ingin diterima dilingkungannya.

3. Kata reflection yang diterjemahkan menjadi refleksi bermakna sebagai pikiran, gagasan,
pandangan yang terbentuk atau catatanyang dibuat berdasarkan hasil pertimbangan atau
pemikiran yang serius. Jadi refleksi adalah tanggapan secara mendalam dan kritis seseoranf atas
pengalamannya sendiri. Melalui proses itu orang berusaha semakin memahami arti maknda dan
konsekuensi dari pengalamannya itu sehingga mampu memilih tindakan yang cocok untuk
pengembangan dirinya. Reflective practive dalam pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk
pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi asuhan kebidanan meliputi unsur unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan manusia, lingkungan dan pelayanan kesehatan.bidan merupakan ujung
tombak memberikan pelayanana yang berkualitas dan sebagai tenaga kesehatan yang
professional bekerja sebagai mitra masyarakat khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya.
Praktek reflektif adalah kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan sehingga untukterlibat
dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang menurut pencetus istilah, adalahsalah satu
karakteristik mendefinisikan praktek profesional. Refleksi juga dapat diartikan sebagai suatu
tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum
terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatuupaya atau
tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93). Istilah refleksi di sini dipahami dalam pengertian
khas, yaitu suatu upaya menyimak dengan penuh perhatian terhadap bahanstudi tertentu,
pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan untuk mengerti pentingnya pemahaman
mendalam sampai pada makna dan konsekuensinya. Kegiatan refleksi atau reflective practice
merupakan kegiatan yang sangat penting untukdilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan
dapat melihat apa yang masih perludiperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Merupakan
kegiatan yang perlu dilakukan ketikaguru sebagai praktisi lapangan telah selesai melakukan
tindakan, ini merupakan suatu bentukdari evaluasi terhadap diri sendiri. Guru menyampaikan
segala kegiatan atau pengalaman yangtelah dilakukan untuk didiskusikan dengan peneliti, guru
menyampaikan segala apa yang telahdirasakan dan meyampaikan sejauh mana progress atau
kemajuan dari tindakan yangdilakukannya. Reflektive Practice sebuah cara yang membantu
seorang pekerja pastoral untuk melihat kerangka kerja pastoral bukan hanya sekedar sebuah
aktivitas yang dikerjakan namun juga sebuah hidup yang harus direfleksikan. Reflektive Practice
membantu pekerja pastoral untuk bukan hanya mengevaluasi proses aktivitas pastoral melainkan
juga mencari makna/nilai bagi hidup pekerja pastoral sendiri.

4. Pada proses refleksi dalam praktik dan pelayanan kebidanan

a) Tahap menghadirkan kembali pengalaman : pada tahap ini pelaku refleksi mencoba
pengumpulkan kembali peristiwa peristiwa yang menonjol dan menghadirkan kembali
peristiwa tersebut dalam pikirannya. Proses ini akan sangat tertolong jika yang
bersangkutan bersedia menuliskan dalam kertas atau menceritakannya kepada orang lain
contohnya Ketika saya melakukan praktik kebidanan, saya menghadirkan kembali
pengalaman saat merawat ibu hamil dengan kondisi medis yang kompleks. Saya
merenungkan bagaimana saya menghadapi tantangan tersebut, bagaimana saya
berinteraksi dengan pasien dan rekan kerja, serta bagaimana keputusan yang saya ambil
pada saat itu
b) Tahap mengelola perasaan : mempunyai 2 kegiatan utama yaitu memanfaatkan perasaan
perasaan positif misalnya meliputi kesadaran untuk mengumpulkan kembali pengalaman
pengalaman yang baik, memberikan perhatian pada aspek aspek yang menyenangkan dari
lingkungan atau mengantisipasi keuntungan yang mungkin bisa didapat dari peristiwa dan
perasaan yang mengganggu merupakan awal yang diperlukan agar seseorang dapat
mempertimbangkan peristiwa yang telah dialaminya secara rasional contoh Selama praktik
kebidanan, saya mengelola perasaan saya ketika menghadapi situasi darurat saat proses
persalinan. Saya merenungkan bagaimana perasaan saya saat itu, bagaimana saya
mengatasi kecemasan dan stres, serta bagaimana perasaan saya mempengaruhi kinerja
saya dalam situasi tersebut.
c) Tahap mengevaluasi kembali pengalaman : pada tahap ini ada 2 pengalaman yaitu
asosiasi seperti proses memoertautkan gagsan gagasan dan perasaan perasaan yang
merupakan bagian dari pengalaman asli dengan gagasan dan perasaan baru yang muncul
dalam refkeksi dan untuk integrase adalah proses mencari keterkaitan di antara data yang
ada contohnya Setelah melakukan pelayanan kebidanan, saya mengevaluasi kembali
pengalaman saya dalam merawat bayi. Saya merenungkan apakah tindakan dan
keputusan yang saya ambil telah sesuai dengan standar praktik kebidanan, bagaimana
saya dapat meningkatkan keterampilan saya, dan bagaimana pengalaman tersebut
mempengaruhi perkembangan profesionalisme saya sebagai seorang bidan.

Anda mungkin juga menyukai