Anda di halaman 1dari 5

ETIK DAN KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

PAPER

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

Yang dibina oleh Dewi Prasetyani, M.Kep

KELOMPOK 4

Disusun Oleh :
1. Khotijah Safinaturrohmah (108116040)
2. Tria Oktaviana Rahajeng (108116045)
3. Vivi Nurafni Septiana (108116051)
4. Syahrul Hardiyanto (108116053)
5. Desy Nur Annisa (108116059)
6. Icha Cahya Puspita (108116065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 3B

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM

PERAWATAN PALIATIF

I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN


PASIEN KRITIS :
a. Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan
b. Monitoring ketat disertai kemampuan menginterprestasikan setiap data yang didapat dan
melakukan tindak lanjut.
c. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan.
d. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien.
e. Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan mempercepat proses
penyembuhan pasien.
Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dalam bidang perawatan pasien dengan
keadaan kritis disini WHO sebagai lembaga tertinggi dalam bidang kesehatan mencanangkan
dalam bentuk pelayanan paliatif yang di lakukan secara komprehensif.
Perawatan paliatif menurut WHO (2002) adalah “pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan
penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian serta terapi rasa sakit dan masalah lain–
baik fisik, psikososial maupun spiritual”.
Perawatan paliatif sangat luas dan melibatkan tim interdisipliner yang tidak hanya
mencakup dokter dan perawat tetapi mungkin juga ahli gizi, ahli fisioterapi, pekerja sosial,
psikolog/psikiater, rohaniwan, dan lainnya yang bekerja secara terkoordinasi dan melayani
sepenuh hati. Perawatan dapat dilakukan secara rawat inap, rawat jalan, rawat rumah (home
care), day care dan respite care. Rawat rumah dilakukan dengan kunjungan ke rumah pasien,
terutama mereka yang tidak dapat pergi ke rumah sakit. Kunjungan dilakukan oleh tim untuk
memantau dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang dialami pasien dan
keluarganya, baik masalah medis maupun psikis, sosial, dan spiritual. Day care adalah
menitipkan pasien selama jam kerja jika pendamping atau keluarga yang merawatnya
memiliki keperluan lain (seperti day care pada penitipan anak). Sedangkan respite careadalah
layanan yang bersifat psikologis melalui konseling dengan psikolog atau psikiater,
bersosialisasi dengan penderita kanker lain, mengikuti terapi musik, dll.

II. PERAN PERAWAT PALLIATIVE CARE


Hockenberry dan Wilson (2009) menyatakan bahwa perawatan anak meliputi setiap
aspek pertumbuhan dan perkembangan anak serta keluarganya. Fungsi perawat
bervariasitergantung pada area kerjanya, pendidikan serta tujuan karirnya. Menurut Matzo
dan Sherman (2006) peran perawat paliatif meliputi :
1. Praktik di klinik
Perawat memamfaatkan pengalamannya dalam mengkaji dan mengevaluasi keluhan
serta nyeri. Perawat dengan anggota tim berbagai keilmuan mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana perawatan secara menyeluruh. Perawat
mengidentifikasikan pendekatan baru untuk mengatasi nyeri yang dikembangkan
berdasarkan standar perawatan di rumah sakit untuk melaksanakan tindakan. Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan keperawatan, maka keluhan sindroma nyeri yang komplek
dapat perawat praktikan dengan melakukan pengukuran tingkat kenyamanan disertai
dengan memanfaatkan inovasi, etik dan berdasarkan keilmuannya.
2. Pendidik
Perawat memfasilitasi filosofi yang komplek, etik dan diskusi tentang penatalaksaan
keperawatan di klinik, mengkaji anak dan keluarganya serta semua anggota tim menerima
hasil yang positif. Perawat memperlihatkan dasar kelimuan / pendidikannya yang meliputi
mengatasi nyeri neuropatik, berperan mengatasi konflik profesi, mencegah dukacita, dan
resiko kehilangan. Perawat pendidik dengan tim lainnya seperti komite dan ahli farmasi,
berdasarkan pedoman dari tim perawat paliatif maka memberikan perawatan yang berbeda
dan khusus dalam menggunakan obat-obatan intravena untuk mengatasi nyeri neuropatik
yang tidak mudah diatasi.
3. Peneliti.
Perawat menghasilkan ilmu pengetahuan baru melalui pertanyaan pertanyaan
penelitian dan memulai pendekatan baru yang ditujukan pada pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Perawat dapat meneliti dan terintegrasi pada penelitian perawatan paliatif.
4. Bekerjasama (Collaborator)
Perawat sebagai penasihat anggota atau staf dalam mengkaji biopsiko-sosial-spiritual
dan penatalaksanaannya. Perawat membangun dan mempertahankan hubungan kolaborasi
dan mengidentifikasi sumber dan kesempatan bekerja dengan tim perawatan paliatif,
perawat memfasilitasi dalam mengembangkan dan mengimplementasikan anggota dalam
pelayanan, kolaborasi perawat/dokter dan komite penasihat. Perawat memperlihatkan nilai-
nilai kolaborasi dengan anak dan keluarganya, dengan tim antar disiplin ilmu, dan tim
kesehatan lainnya dalam memfasilitasi kemungkinan hasil terbaik.
5. Penasihat (Consultant)
Perawat berkolaborasi dan berdiskusi dengan dokter, tim perawatan paliatif dan
komite untuk menentukan tindakan yang sesuai dalam pertemuan/rapat tentang kebutuhan-
kebutuhan anak dan keluarganya.
Menurut Benzart, et al (2011) selama anak dirawat dengan kondisi yang
membutuhkan tindakan seumur hidup dan perawat sebagai tim dari perawatan paliatif,
maka keluarga akan berkonsultasi pada perawat tentang perawatan paliatif. Dalam hal ini
perawat dapat memberikan dukungan pada keluarga saat kondisi anaknya kritis serta
memberikan informasi tentang prognosis penyakit, mengatasi keluhan-keluhan,
menjelaskan tujuan perawatan dan dukungan psikososial serta dukungan spiritual.
Dalam memahami peran perawat dalam proses penatalaksanaan perawatan paliatif
sangat penting untuk mengetahui proses asuhan keperawatan dalam perawatan paliatif.
Asuhan keperawatan paliatif merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien paliatif dengan menggunakan
pendekatan metodologi proses keperawatan berpedoman pada standar keperawatan,
dilandasi etika profesi dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab perawat yang
mencakup seluruh proses kehidupan, dengan pendekatan yang holistic mencakup
pelayanan biopsikososiospiritual yang komprehensif, dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien (Ilmi, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010). Oxford Textbook of palliative nursing 3nd ed. New York :
Oxford University Press Nugroho, Agung.(2011). Perawatan Paliatif Pasien Hiv / Aids.
Hopkinson R.B : General Care Units, in Critical Care, Standards – Audit and Ethics, ED.
Tinker, Browne and Sibbald, 1996, Arnold p. 37 – 54

https://id.scribd.com/document/358233896/Tugas-Paliatif-Care
https:// id.scribd.com/document/109718420/Keperawatan-Paliatif

Anda mungkin juga menyukai