Anda di halaman 1dari 12

RESUME

Perawatan Paliatif di Indonesia dan Evidance Based Practice


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal
Dosen :
Nunung Liawati S.Kep.,Nurse.,M.Kep.

Disusun Oleh :

Yurisma Khoerul C1AA18123

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2020
A. Perspektif Keperawatan Paliatif di Indonesia
Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan
yang mmepengaruhi perspektif manusia sehingga menghassilkan tindakan dalam suatu
konteks situasi tertentu.
Paliatif care adalah pendekatan yang ebrtujuan memperbaiki kualitass hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilain yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik
fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2011).
1. Masalah keperawatan pada pasien paliatif
Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan psien yaitu kejadian-
kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di kluhkan
passion yaitu mengenai masalah seperti nyeri,, masalah fisik, psikologis, social, kultural
serta spiritual (IAHPC, 2016).
2. Model/ tempat perawatan paliatif
a. Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/ kota
b. Rumah sakit pemerintah dan swasta
c. Puskesmas
d. Rumah perawatan/ hospice
e. Fasilitas kesehatan lainnya.
3. Ruang lingkup
a. Kanker
b. HIV/ AIDS
c. Gagal ginjal
d. Stroke
e. Diabetes
f. CHF
g. Penyakit degenerative lainnya
h. Usila
4. Sikap yang harus dimiliki perawat untuk perawatan paliatif
a. Mempunyai falsafah hidup yang kokoh, agama, dan system nilai
b. Mempunyai kemampuan untk tidak “judgemental” terhadap pasien yang
mempunnyai system nilai berbeda
c. Mempunyai kemampuan mendengar dengan baik dan memotivasi pasien
d. Tidak menunjukkan reaksi berlebihan jika terdapat bau ataupun kondisi yang
tidak wajar
e. Mampu mengkaji, mengevaluasi secara cermat dari perilaku non verbal
f. Senantiasa menemukan cara untuk menangani setiap masalah
g. Menunjukkan perilaku caring
B. Konsep Dasar Keperawatan Paliatif di Indonesia
1. Pengertian
Kata paliatif berasal dari bahasa Latin pallium yang berarti mantel.Sedangkan
dalam bahasa Inggris to palliate berarti mengurangi penderitaanatau memberikan
kenyamanan.Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan. Tindakan aktif yangdimaksud ialah
antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang
psikologis, sosial dan spiritual. Tidak saja diberikankepada penderita yang tidak dapat
disembuhkan tetapi juga penderita yangmempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama
dengan tindakan kuratif.(Depkes-Pedoman Kanker Terpadu Paripurna, 1997).
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang mengahadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan nyeri masalah-masalah lain,
fisik, psikososial dan spiritual (KEMENKES RI NOMOR : 821, 2007).
2. Tujuan dan sasaran kebijakan
Tujuan umum kebijakan paliatif sebagai payung hokum dan arahan bagi
perawatan paliatif di Indonesia. Sedangkan tujuan khususnya adalah terlaksananya
perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang berlaku di seluruh Indonesia,
tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan / juklak perawatan paliatif, tersdianya tenaga
mediss dan non medis yang terlatih, tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.
Sasaran kebijakan paliatif adalah selurh pasien (dewasa dan anak) dan angota
keluarga, lingkungan yang memerlukan perawatan paliatif dimana pun pasien berada di
seluruh indonesia. Untuk pelaksanaan perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga
kesehatan lainnya dan ternaga terkait lainnya. Sedangkan institusi-institusi terkait,
misalnya : Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota, Rumah Sakit
pemerintah dan swasta, puskesmas, rumah peawatan/ hospice, fasilitas kesehatan
pemerintah dan swasta lain (KEMENKES RI NO : 821, 2007).

3. Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif :


a. Aspek fisik : keluhan fisik berkurang
b. Aspek psikologis : keamanan psikologis, kebahagiaan meningkat dan pasien dappat
menerima penyakitnya
c. Aspek social : hubungan interpersonal tetap terjaga dan masalah social lain dapat
diatasi
d. Aspek spiritual : tercapainya arti kehidupan yang bernilai bagi pasien dan keluarga
dalam menjalankan kehidupan rohani yang positif serta dapat menjalankan ibadah
sampai akhirr hayatnya.
4. Prinsip dasar perawatan paliatif (WHO)
Prinsip dasar perawatan paliatif adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematiann adalah proses yang wajar
b. Tidak mempercepat atau menunda kematian
c. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang mengganggu
d. Menjaga keseimbangan aspek psiko sosia dan spiritual
e. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya
f. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam mas duka cita
5. Tim perawatan paliatif
Pelaksaan prawatan paliatif di lapangan dilakukan dengan pendekatan tim yang
terdiri dari berbagai disiplin profesi. Anggota tim perawatan paliatif terdiri dari profesi
kedokteran dengan berbagai macam spesialis, dokter umum, profesi keperawatan,
fsioterapi, okupasis terapis, pekerja social medis, ahli gizi, psikolog, ahli agama, realwan
dan pelaku rawat (caregiver) dari anggota keluarga. Masing-masing profesi mempunyai
peran dan tanggung jawab yang berbeda satu sama lain sesuai dengan dasar keilmuan dari
massing-masing anggota tim dan kebutuhan yang bersifat holistic dari setiap pasien.
6. Peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif di rumah
a. Peran
1) Pendidik kesehatan
Perawat memberikan Pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga agar dapat
melakukan program asuhan secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap
masalah kesehatan keluarga.
2) Coordinator
Koordinassi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai dan koordinasi sangat diperlukan dalam assuhan
keperawatan paliatif
3) Pelaksana
Perawat di dalam memberikan asuhan keperawatan pasien di rumah, juga
melaksanakan tindakan keperawatan secara langsung kepda pasien dan keluarga
4) Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi passion dan keluarga di dalam mengatasi
masalah kesehatan. Dalam hal ini perawat harus dapat menjaga hubungan baik
dan bersikap terbuka aserta dapat dipercaya.
5) Kolaborator
Dalam asuhan keperaatan paliatif, perawat harus dapat bekerja sama dengan
anggota tim perawatan paliatif lainnya.
6) Fassilitator
Perawat harus dapat memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup pasien.
7) Manajer kasus
Perawat dapat bertindak sebagai manajer kasus dengan melakukan pengkajian
kebutuhan pelayana pasien, merencanakan pelayanan, melakukan koordinasi
pelaksanaan pelayanan dengan tim paliatif lain serta melakukan pemantauan
pelayanan pada passion.
8) Advokasi
Perawat harus melindungi / membela hak-hak pasien dan keluarga di dalam
menjalani asuhan keperawatan dan mendapatkan pelayanan dari berbagai disiplin
ilmu yang terkait.
9) Modifikasi lingkungan
Perawat paliatif harus dapat memodifikasi lingkungan (menggunakan alat yang
tersedia seoptimal mungkin) dalam memberikan asuhan keperawatan.
10) Peneliti
Perawat paliatif harus dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat di teliti
(mengumpulkan data sebagai bahan penelitan keperawatan).
b. Fungsi
1) Pengelola
Menyusun rencana pelayanan keperawatan dan kesehatan lainnya di rumah.
Mengkoordinasikan aktifitas tim kesehatan interdisiplin dalam memberikan
pelayanan di rumah, memantau kualitas pelayanan keperawatan dan pelayanan
kesehatan lainnya yang diberikan. Dan mengelola pelayanan keperawatan yang
komprehensif untuk individu dan keluarganya.
2) Pelaksana/ pemmberi pelayanan
 Melakukan pengkajian fisik, psikososial dan spiritual serta fungsi keluarga
 Menetapkan masalah dan diagnose keperawatan
 Menyusun rencana keperawatan dengan mempertimbangkan kebutuahn
fisik, psikososial dan spiritual passion dan keluarga
 Melakukan tindakan keperawatan : perawatan luka, kolostomi, dll.
 Melaksanakan evaluasi kepeawatan
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan
3) Pendidik
 Mengidentifikasi kebutuhan individu (pasien) dan keluarga akan
Pendidikan kesehatan
 Memilih metode pembelajaran dan menyiapkan materi pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan masalah pasien atau keluarga
 Manyusun rencana kegiatan Pendidikan kesehatan
 Melaksankana Pendidikan kesehatan terkait dengan maslaah pasien
 Mengajarkann anggota keluarag tentang keterampilan dan strategi yang
dibuttuhkan dalam mengassuh anggota keluarga yang sakit
 Mengajurkan keluarga untuk melakukan upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan seperti perilaku hidup sehat : nutrisi, latihan fisik,
manajemen stress.
 Melakukan evaluasi Pendidikan kesehatan yang telah dilakukan
 Mendokumentassikan kegiatan Pendidikan kesehatan
4) Kolaborator
 Melakukan kerjasama dengan anggotta tim kesehatan lain untuk
menyelesaikan masalah kesehatan pasien
 Melakukan kerjasama dengan sumber-sumber/ fassilitas pelayanan yang
ada di masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien
5) Advocate/ pembela
 Mendemontrasikan Teknik komunikasi efektif dengan passion
 Menyleksi tindakan dan prosedur pelayanan pasien
 Menghormati hak pasien
 Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
 Melaksanakan fungsi pemdampingan (memberikan support fisik, mental
dan spiritual pada pasien dan keluarga selama pasien dalam perawatan).
 Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan sumber-
sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatassi masalah kesehatan
 Memfasilitsi pasien untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
6) Konselor
 Membantu menyelesaikan masalah pasien dan keluarga
 Membantu anggota keluarga mempertimbangkan berbagai solusi dalam
rangka mentapkan cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
 Mensupport keluarga untuk melakukan komunikasi yang efektif untuk
menunjang penyelesaian masalah.
 Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab memilih
alternative penyelesaian msalah
7. Kriteria dan kompetensi perawat paliatif
a. Kriteria perawat paliatif
1) Pendidikan minimal D3
2) Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun
3) Telah mengikuti pelatihan perawatan paliatif terakreditasi
b. Kompetensi perawat paliatif
1) Mengidentifikasi factor multidimensi yang mempengaruhi nheri dan gejala
lain :
 Memahami patofisiologi nyeri dan gejala lain
 Mengenali keunikan pengalaman nyeri dan gejala lain
 Membantu mengatasi nyeri dan gejala lain dengan tepat
2) Mengkaji gangguan yang sering ditemukan pada system tubuh :
 System kardiopulmonal : sesak, batuk, hemaptoe, cegukan, palpitasi
 System pencernaan : stomatis, mual, muntah, anoreksai, gangguan
menelan, konstipasi, diare, asites, kembung
 System perkemihan : inkontinensia,, hematuria, anuria, polyuria
 Sistem reproduksi : perdarahan per-vaginam, cairan prevaginam
gangguan fungsi seksual
 System neurology : kelemahan, kelumpuhan, kejang
 Keluhan umum : kakheksia, lemah, gngguan tidur, anemia, dehidrasi,
demam
 System integument : luka dan gangguan kulit lain
3) Mengkaji aspek psiko, sosio, spiritual : cemas, takut, marah, depresi,
kehilangan peran dan fungsi dalam keluarga, masalah keuangan, kemampuan
melakukan ibadah.

C. Evidance Based Practice (EBP)

No Topik Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil kesimpulan


dan sample
1. Hubungan Galliant Deva 2020 Deskripti 99 orang Terdapt Pelatiihan
pengetahuan dan N., Mori f korelasi perawat di hubungan antara perawatan paliatif
sikap perawat Agustina rumah sakit pelatihan dapat
tentang perawatan advent paliatif dengan meningkatkan
paliatif di Rumah bandung tingkat pengetauan
Sakit Advent pengetahuan perawat.
Bandung perawat tentang
perawatan
paliati. Tidak
terdapat
hubungan yang
signifikan
antara jenis
kelamin dengan
tingkat
pengetahuan
perawat tentang
perawatan
paiatif.
2. Studi fenomologi Cherley 2018 Metode Perawat Hasil penelitian Terdapat
pengalaman perawat Fanesa M. L., kualitatif yang mendapatkan pengaruh yang
dalam memberikan Jenny Rantung bekerja di lima tema yaitu signifikan antara
asuhan keperawatan Ruang ICU koping perawat, pengetahuan
paliatif pada pasien Rumah adaptassi perawat dalam
dengan penyakit Saakit perawat, memberikan
terminal di Ruang Advent hambatan dalam asuhan perawatan
ICU rumah sakit Bandung proses paliatif
Advent Bandung perawatan,
perilaku caring
perawat, dan
development of
self-efficacy
3. Gambaran Agnis Giarti 2018 Cross Seluruh Perawat Sebagian besar
pengetahuan perawat sectional perawat mengetahui perawat memiliki
tentang perawatan study ruang pengetahuan pengetahuan
paliatif pada pasien Mawar 3 baik sbanyak 10 dalam kategori
kanker di RSUD dan Melati orang (18,2%), cukup
DR.Moewardi 3 yang perawat
berjumlah memiliki
75 perawat pengetahuan
cukup sebanyak
35 orang
(63,6%), dan
perawat
memimilki
pengetahuan
kurang
sebanyak 10
orang (18,2%).
4. Hubungan Safruddin., 2020 Cross 43 Perawatan Terdapat
perawatan paliatif Maryunis., sectional responden paliatif dengan hubungan antara
dengan kualitas dkk. study kualitas hidup perawatan paliatif
hidup passion kanker baik yaitu 26 dengan kualitas
payudara di Rumah pasien (83,9%) hidup pada pasien
Sakit Ibnu Sina YW- dan yang pasien kanker
UMI Makassar memiliki payudara
perawatan
paliatif dengan
kualitas hidup
cukup baik 5
pasien (16,1%)
sedangkan yang
memiliki
perawatan
paliatif dengan
kualitass hidup
cukup baik 3
pasien (30,0%)
dan yang
memiliki
perawatan
paliatif dengan
kualitass hidup
baik 7 pasien
(70,0%).

DAFTAR PUSTAKA
N Deva G., Agustina Mori. 2020. Hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang
perawatan paliatif di Rumah Sakit Advent Bandung. Jurnal Skolastik Keperawatan. Vol.
6(1), PP 1-9
M. L. Fanesa C., Rantung Jenny. 2018. Study Fenomologi Pengalaman Perawat Dalam
Memberikan Asuhan Keperawatan Paliatif pada Pasien dengan Penyakit Terminal di
Ruang ICU Rumah Sakit Advent Bandung. Jurnal Skolastik Keperawatan. Vol. 4. No. 2.
PP 78-100
Safruddin., Maryunis., dkk. 2020. Hubungan Perawatan Paliatif dengan Kualitas Hidup
Pasien Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan. Vol. 1 No. 1 PP. 15-22
Giarti Tri Agnis. 2018. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif
Pada Pasien Kanker di RSUD DR. MOEWARDI. Publikasi Ilmiah.
https://id.scribd.com/document/361118874/Konsep-Dasar-Keperawatan-Paliatif
https://www.slidshare.net/mobile/vickyvicky127/prespektif-keperawatan-paliatif

Anda mungkin juga menyukai