Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R


DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASCULER AKIBAT ANGINA
PEKTORIS DI RUANG PERAWATAN VIII RUMAH SAKIT DUSTIRA
CIMAHI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perbaikan Semester Pendek Mata Kuliah


Konsep Keperawatan Dasar II

Dosen Pembimbing :

Abdul Rahman La Ede, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh

Yurisma Khoerul M (C1AA18123)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

SUKABUMI

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha


Esa karena atas segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Gangguan
Sistem Cardiovasculer Akibat Angina Pektoris Di Ruang Perawatan VIII
Rumah Sakit Dustira Cimahi” meskipun banyak tantangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan
makalah kami untuk kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
peningkatan proses belajar mengajar dan menambah pengetahuan kita
Bersama. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Sukabumi, 8 Februari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Manfaat Penulisan ...............................................................................................

BAB II TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian.............................................................................................................
II. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................
III. Rencana Tindakan Keperawatan.......................................................................
IV. Implementasi dan Evaluasi ................................................................................
V. Evaluasi ................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan kardiovaskuler adalah suatu kondisi terganggunya
kemampuan jantung untuk memompa darah. Salah satu gangguan jantung
di antaranya Angina Pektoris. Angina pektoris merupakan nyeri dada yang
dirasakan secara tiba – tiba yang diakibatkan karena pembuluh darah
jantung tidak mampu untuk menyuplai oksigen ke jantung secara adekuat,
dikarenakan terbentuknya plak di dalam pembuluh darah yang
menyebabkan pembuluh darah menyempit atau obstruksi (Rosdahl &
Kowalski, 2017).

Penyakit kardiovaskuler menjadi permasalahan kesehatan global.


Data yang diperoleh dari World Health Organization 2017 menyebutkan
bahwa angka kematian oleh karena penyakit kardiovaskuler sebesar 17,7
juta orang setiap tahunnya dan 31% merupakan penyebab dari seluruh
kematian global

Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukan bahwa angka prevalensi


penyakit jantung di Indonesia sebanyak 1,5% dengan urutan tertinggi
Kalimantan Utara 2,2% dan terendah NTT 0,7%. Dari hasil Riskesdas juga
didapatkan data bahwa kelompok umur di atas 75 tahun lebih berisiko
terkena penyakit jantung, dengan prevalensinya sebesar 4,7% (Indonesia,
2018).

Pada kebanyakan kasus angina pektoris diakibatkan oleh


penurunan suplai oksigen. Penyebab yang paling umum dari penurunan
suplai oksigen berasal dari penyempitan aterosklerosis arteri koroner.
Thrombus nonoklusif terjadi ketika plak aterosklerosis yang mengalami
gangguan, yang menimbulkan penurunan perfusi miokardium. Ketika
darah yang mengalir ke miokardium berkurang, autoregulasi aliran darah
koroner terjadi sebagai mekanisme kompensasi. Otot polos arterional
mengalami relaksasi sehingga mengurangi resistensi terhadap aliran darah

4
pada dasar arteriol. Ketika mekanisme kompensasi ini tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan metabolik, iskemia miokardium terjadi dan individu
merasa nyeri (Morton, D, C, & B, 2013).

Penatalaksanaan pada pasien dengan angina pektoris yaitu


pemberian nitrogliserin. Nitrogliserin adalah bagian utama terapi dan
digunakan sublingual atau semprot untuk serangan angina akut. Jika tiga
tablet sublingual (0,4 mg) atau semprot yang digunakan setelah 5 menit
tidak meredakan nyeri angina, nitrogliserin intravena dapat membantu.
Nitrogliserin IV harus mulai diberikan dengan kecepatan 10 µg/menit
setiap 3 hingga 5 menit sampai beberapa gejala atau respons tekanan darah
terlihat. Jika tidak ada respons yang terlihat pada kecepatan 20 µg/menit,
penambahan 10 µg/menit, dan selanjutnya 20 µg/menit dapat digunakan
(Morton, D, C, & B, 2013).

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan guna untuk


mencegah dan meningkatkan kesehatan pasien. Peran perawat di ruang
ICCU dalam menangani pasien dengan angina pektoris yaitu memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif yaitu dengan membatasi
aktivitas untuk mengurangi beban kerja jantung dan mengurangi rasa
nyeri. Selain itu tindakan lainnya dapat berupa pengaturan pola makan,
mengurangi rokok dan stress emosional. Peran perawat di ruang ICCU
dalam menangani pasien dengan Angina Pektoris sangat penting, karena
sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan pasien. Peran
perawat di ruang ICCU dikatakan berhasil dibuktikan dengan tidak adanya
angka kematian pasien dengan Angina Pektoris.

B. Rumusan Masalah

Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Gangguan Sistem


Cardiovasculer Akibat Angina Pektoris Di Ruang Perawatan VIII Rumah
Sakit Dustira Cimahi.

C. Manfaat Penulisan
Selain bermanfaat guna menambah wawasan bagi orang yang telah
membacanya, makalah ini juga dapat dimanfaatkan sebagai acuan

5
pembuatan tesis penelitian, maupun sebagai literatur atau acuan dalam
pembuatan skripsi maupun karya tulis lainnya.

6
BAB II
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Ny.R

Umur : 70 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Kawin

Pendidikan : SMA

Suku bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

Alamat : KPAD Pindad bandung

DX Medis : Angina Pectoris

No. Reg : 040531.0813/H/V/004

Tanggal masuk : 31-05-2004

Tanggal dikaji : 02-06-2004

Penanggung Jawab

a. Nama : Tn.K

b. Umur : 75 Tahun

c. Pekerjaan : Sipil

d. Hub. dengan klien : Suami

7
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
4 jam sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh nyeri
dada sebelah kiri seperti di tusuk-tusuk, nyeri menjalar ke
punggung di sertai sesak nafas.

b) Keluhan Utama Saat Didata


Klien mengatakan dada sebelah kiri masih terasa nyeri
dengan skala nyeri 4, bedanya terasa lemas dan susah tidur
nyeri di rasakan berkurang jika klien tidak melaukan
aktifitas.

c) Riwayat kesehatan masa lalu


Klien mengatakan mempunyai penyakit jantung sudah 5
tahun yang lalu, dan sudah 3x di rawat.

C. GENOGRAM
Klien anak ke 3 dari 5 bersaudara. Klien mempunyai 1 orang suami
dan 5 orang anaknya.

8
Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

+ : Laki-laki yang sudah meninggal

: Garis keluarga

: Garis serumah

: Klien

D. DATA BIOLOGIS

N POLA KEBIASAAN DI RUMAH SAAT DIKAJI


O
1 Nutrisi
a. Makan
 Jenis
 Frekuensi Nasi+lauk+sayur+buah Nasi+lauk+sayur+buah
 Jumlah 2x/hari 3x/hari
b. Minum
 Jenis 1 Porsi habis ½ Porsi habis
 Jumlah
 Frekuensi
5-7 gelas 6-7 gelas
Air putih Air putih
1500 cc-1800 cc 1600 cc-1800 cc

2 Eliminasi
a. BAB
 Frekwensi

9
 Warna 1x/hari 1x/hari
 Konsistensi
 Bau Kuning tengguli Kuning tengguli
Lembek lembek
b. BAK Khas Khas
 Warna
 Jumlah

Kuning jernih Kuning jernih


+ 2000 cc + 2300 cc

3 Istirahat/tidur
a. Jumlah tidur 5-6 jam/hari 4-5 jam
(tidur malam) (tidur malam)
b. Kualitas
Tidak nyenyak tidak nyenyak

4 Personal Hygiene
 Mandi 2x/hari Belum pernah
 Gosok gigi
 Keramas 2x/hari Setiap kali mandi
 Membersihkan 2x/hari Belum pernah
genetalia
 Gunting kuku Setiap BAB, BAK Setiap kali BAB, BAK
Bila terlihat panjang
-
5 Aktifitas Sehari-harinya klien Klien tidak bisa
bekerja sebagai ibu melakukan aktifitasnya,
Rumah tangga aktifitas klien di bantu
oleh keluarganya

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : compos metis

10
TD : 140/90 mmhg

N : 88x/menit

S : 37oC

R : 26X/menit

2. Sistem Cardiovasculer
a) Leher
Jup tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar, tidak ada
masa

b) Jantung
Bunyi reguler tidak ada suara tambahan dengan nadi
88x/menit, CRT : Normal, kembali dalam 1 detik

3. Sistem Pernafasan
Keadaan hidung simetris tidak ada pernafasan Cuping hidung
tidak teraba adanya masa atau polip, bersih tidak ada lesi
maupun kemerahan palpasi sinus prontalis dan sinus maxilaris
tidak terdapat nyeri, palpasi dada tidak teraba frekwensi nafas
R : 26x/menit.

4. Sistem Pencernaan
Bibir dan selaput mucosa lembab, warna bibir tidak diagnosis,
gigi lengkap tidak ada caries, auskultasi bising usus 10x/menit,
palpasi abdomen tidak ada nyeri lepas dan nyeri tekan, hati dan
lien tidak teraba perkusi BAB mengatakan tidak ada keluhan
BAB.

5. Sistem Perkemihan
Palpasi ginjal tidak teraba, tidak ada distensi vesika urinaria,
klien mengatakan BAK lancar, frekwensi 4-5x/menit.

6. Sistem Panca Indera


a) Penglihatan

11
Bentuk simetris, kornea kuning jernih, lensa tidak keruh,
pupil pada cahaya isokor, fungsi penglihatan baik, mampu
membaca pada jarak 35 cm, tidak menggunakan alat bantu.

b) Penciuman
Mampu membedakan bau kayu putih dan alkohol.

c) Pendengaran
Bentuk telinga simetris, aurivikula sejajar dengan lateral
mata kanan, dan kiri, tidak terdapat nyeri tekan pada saat
palpasi fungsi pendengaran baik, tidak terdapat serumen.

d) Pengecapan
Klien mampu membedakan rasa manis dan rasa asin.

e) Perabaan
Klien mampu berstimulus terhadap rangsangan panas
dingin kasar dan halus.

7. Sistem Persarafan
a. Pemeriksaan Nervus Kranial
a) N. Olfactorius
Klien dapat membedakan bau
b) N. Optikus
Klien mampu membaca papan nama pemeriksa pada
jarak 35 cm dengan benar.
c) N. Okulomotoris
Klien dapat membuka mata dan berespon terhadap
cahaya.
d) N. Troklearis
Bola mata dapat mengikuti arah jari pemeriksa
kebawah dan kedalam.

12
e) N. Trigeminal dan N. Fasialis
Pada saat membuka mulut klien tidak merasakan
adanya keluhan, ekspresi wajah klien tampak
meringis, tidak kaku, mampu membedakan rasa asin
dan manis.
f) N. Akustikus
Pendengaran klien baik, mampu mendengar suara
bisikan.
g) N. Abdusen
Klien mampu menggerakkan matanya kekanan dan
kekiri.
h) N. Glosopharygeus dan N.vagus
Ovula di tengah, tidak ada keluhan saat menelan
i) N. Spiral Aksesois
Klien mampu menggerakkan leher kekanan-kiri dan
mampu menggerakkan bahu.
j) N. Hipoglosus
Posisi lidah di tengah mampu di gerakkan kanan dan
kekiri
b. Sistem Motorik dan Cerebellum
Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan involunter seperti
tremor, mampu berjalan dengan normal (tanpa hentakan dan
di jinjit)

c. Sistem Cerebral/Kortikal
Jumlah GCS 15 klien tidak disorientasi, tempat waktu dan
orang. Daya ingat klien cukup bagus, klien mampu
mengingat kegiatan pagi yang di lakukannya, mengingat
yang di jelaskan perawat dan mengingat kejadian beberapa
tahun yang lalu. Klien tidak menglami gangguan dalam
berbicara.

d. Sistem sensorik

13
Klien mampu berespon terhadap rangsangan,
mengidentifikasikan (angka dan gambar) serta sentuhan.

e. Reflek-Reflek
 Reflek patella :+
 Reflek achiles :+
 Reflek babynsky :-
 Reflek trisep :+
 Reflek bisep :+
 Reflek pupil :+
8. Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak memiliki
riwayat DM. Tidak ostheoporosis, ukuran tubuh sesuai dengan
usia dan tidak terdapat adanya oedem.

9. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, vaskularisasi baik, turgor kulit
kembakli dalam 1 detik, tekstur lembut tidak terdapat koloid,
lesi maupun skuama.

10. Sistem Musculokeletal


a) Extermitas atas
Bentuk simetris mampu di gerakan baik ekstensi, fleksi,
abdukasi, supinasi, tidak ada kekauan sendi, kekuatan otot
+4/+4 klien terlihat lemah, tonus otot mampu menahan
tekanan, reflek bisep trisep ++/++.

b) Ekstremitas bawah
Bentuk simetris tidak ada edema maupun varices ; reflek
patella dan achiles ++/++, mampu ekstensi, fleksi, abdukasi
dan adukasi dengan bantuan pemeriksa. Kekuatan otot +4/+4
tonus otot mampu menahan tahanan.

F. DATA PSIKOSOSIAL
1. Penampilan : Sederhana

14
2. Status emosi : Klien tampak sabar dalam menghadapi
penyakitnya.
3. Konsep diri :
- Gambaran diri
Klien mengatakan menerima keadaan tubuh apa danya.

- Ideal diri
Klien berharap bahwa penyakitnya akan segera sembuh.

- Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan kondisinya sekarang

- Identitas diri
Klien sebagai Ibu Rumah tangga dengan 1 orang suami dan
5 orang anaknya.

- Peran
Klien adalah sebagai Ibu Rumah tangga

Dalam menghadapi penyakitnya klien selalu bersabar dan


berdoa untuk kesembuhannya.

G. DATA SOSIAL
1. Pendidikan dan Pekerjaan
Pendidikan klien SMU, sedangkan pekerjaannya sebagai Ibu
Rumah tangga di keluarganya.

2. Hubungan Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan perawat, dokter dan dengan
klien lainnya.

H. DATA SPIRITUAL
Klien beragama Islam dan selalu menjalankan Shalat yang 5 waktu,
serta selalu berdoa untuk kesembuhannya.

I. DATA PENUNJANG
1. Hematologi

15
Tanggal 01-06-2004

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interprestasi

1. Hemoglobin 13,1 gr% P : 12,5 - 18,0 Normal

W : 12,0 - 16,0

2. Lekosit 8,6 rb/mm3 P : 4,6 - 6,2 Normal

W : 4,2 – 5,4
%

3. Hematokrit 39 P : 38 – 51 Normal

W :36 – 48

2. Kimia Darah

Tanggal 01 – 06 - 2004

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interprestasi

1. Glukosa puasa 93 mg/dl 75 – 115 Normal

2. SGOT 21 u/l < 37 Rendah

3. SGPT 22 u/l < 42 Rendah

4. Ureum 34 mg/dl 10 – 50 Normal

5. Kreatinin 1,0 mg/dl 0,5 – 1,1 Normal

6. Asam Urat 83 mg/dl 3,4 – 7,0 Tinggi

7. Kolestrol total 167 mg/dl < 220 Normal

3. Urinalisa

Tanggal 01 – 06 - 2004

 Urinaria : Kuning jernih


 Lekosit :1–2

16
 Eritrosit :0–2
 Epitel :1–2
 Sedimen bakteri ( + )

J. THERAFI
 Noperten 5 gr 1 – 0 – 0
 Aspilet tab 1 – 0 – 0
 ISDN 3x5 gr
 02 : 2 Liter
 Infus Ds % 20 gtt
 Furosenin 40 r ½ - 0 – 0

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Peyembuhan pembuluh gangguan rasa
darah nyaman nyeri
Klien mengeluh nyeri
dada di wilayah sekitar 
dada
Penurunan suplay darah
DO : ke miocardiom
 Skala nyeri di rasakan 
klien 4 ( nyeri berat )
 Klien tampak meringis Suplay O2 tidak sesuai
 TD : 140/90 mmhg dengan kebutuhan
 N : 88x/menit

 S : 26x/menit
 R : 37o C Perpusi jaringan
terhambat jaringan
iskhemic

Reaksi an aerob

17
(penimbunan asam
laktat)

Nyeri
2 DS : Jaringan iskhemia Penurunan
cardiac output
Klien mengatakan 
jantungnya sering
berdebar-debar dan pusing Kompensasi tubuh

DO :
 TD : 140/90 Daya kontraksi
 N : 88x/m berkurang dan
 S : 37oC gangguan kontraksi
 R : 26x/menit jantung

Perubahan
hemodinamik
3 DS : Stimulus nyeri gangguan
merangsang susunan pemenuhan
 Nyeri dada menyebar
syaraf otonom istirahat tidur
kesebelah kiri
 Mengeluh sulit mengaktifkan
istirahat novephineprin

DO : Saraf simpatis
 Klien terlihat gelisah terangsang
 Klien tampak lemah

 Adanya lingkaran
hitam di daerah orbita Untuk mengaktifkan
 Frekwensi tidur Ras, mengaktifkan kerja
malam Pkl.2300 s/d organ tubuh
0400 klien sering
terbangun 

REM menurun

Klien terjaga
4 DS : Kerusakan otot jantung Intoleransi
terhadap ADL
Klien Mengeluh lemas 

18
dan lesu Kontraksi jantung
menurun
DO :

daerah perifer agak pucat,
ADI di bantu klien terlihat Cardiac output menurun
lemah

Proses metabolisme
tidak adekuat

Energi yang terjadi


sedikit

Intoleransi terhadap
aktifitas

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman nyeri dada akut berhubungan dengan penurunan
aliran darah ke miokardium
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kekuatan
kontraksi jantung
3. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan stimulasi nyeri
dada
4. Intoleransi aktifitas behubungan dengan penurunan cardiac output

19
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA PERENCANAAN TT/NAMA


NO TUJUAN
KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL PERAWAT

1. Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman 1. Istirahatkan klien 1. Aktifitas baik secara
dada akut berhubungan dengan nyeri terpenuhi dengan secara fisik dan mental fisik dan mental dapat
penurunan aliran darah ke kriteia : 2. Kaji berkurangnya rasa meningkatkan
miokardium yang di tandai nyeri kebutuhan O2
Jangka Pendek 3. Instruksikan klien 2. Sebagai dasar untuk
dengan
untuk memberitahukan menentukan
Nyeri berkurang segera
DS : perawat tentang nyeri intervensi selanjutnya
setelah tindakan
selanjutnya 3. Mengetahui frekwensi
Klien mengeluh nyeri di wilayah keperawatan. 4. Observasi tanda-tanda skala dan kualitas
sekitar dada vital nyeri yang di rasakan
Jangka Panjang
DO : 5. Kolaborasikan dengan klien
4x24 jam setelah di Dokter dalam 4. TTV merupakan
 Skala nyeri 3 (nyeri sedang) lakukan tindakan pemberian obat indikator keadaan
 Klien tampak meringis keprawatan nyeri hilang, nitrogliserin umum klien
 TD : 140/90 mmhg wajah klien tenang 5. Membantu dalam
 N : 88x/menit pelebaran pembuluh
 R : 26x/menit darah
 S : 37OC
2. Penurunan curah jantung Penurunan curah jantung 1. Pantau jantung secara 1. Takikardi dapat
sehubungan dengan perubahan teratasi dengan kriteria : kontinu contoh. N : terjadi karena adanya
kekuatan kontraksi jantung di 88x/m. R : 26x/menit nyeri dan penurunan
Jangka Pendek dan frekwensi jantung. curah jantung
tandai:
1x24 jam setelah 2. Dokumentasikan Strip 2. EKG dapat

20
DS : dilakukan tindakan TTV irama EKG memberikan
normal 3. Pertahankan untuk gambaran tentang
Klien mengatakan jantungnya tirah baring kondisi jantung
selalu berdebar. Jangka Panjang 4. Periksa warna dan suhu 3. Meringankan kerja
4x24 jam setelah di kulit jantung
4. Sirkulasi menurun
lakukan tindakan
bila curah jantung
Hemodinamik normal
menurun.
3. Gangguan pola istirahat tidur Gangguan pola istirahat 1. Ciptakan lingkungan 1. Membantu
berhubungan dengan nyeri dada tidur teratasi dengan yang tenang dan mempercepat agar
yang di tandai dengan kriteria hasil : anyaman klien tidur.
2. Anjurkan klien 2. Memenuhi kebutuhan
DS : Jangka Pendek beristirahat di saat istirahat tidur yang
serangan tidak terjadi kurang
 Nyeri dada menyebar 1x24 jam setelah tindakan
3. Ajarkan pada klien 3. Meningkatkan
kesebelah kiri perawatan klien mampu
tehnik relaksasi dan kemampuan koping
 Mengeluh sulit istirahat beristirahat sesuai dengan distraksi (misalnya klien terhaap stress
DO : kebutuhan. membaca buku) dan rasa nyeri
 Klien terlihat gelisah Jangka Panjang 4. Bantu klien mengatur 4. Membantu klien
 Klien tampak lemah posisi senyaman untuk beristirahat
 Adanya lingkaran hitam di 8 jam/hari 3x24 jam mungkin
daerah orlata setelah perawatan pola
 Frekwensi tidur malam 2300 istirahat tidur kembali
s/d 2400 normal.
4. Intoleransi terhadap aktifitas Klien intoleran terhadap 1. Kondiskan klien dalam 1. Untuk menghindarkan
berhubungan dengan cardiac aktifitas dengan krietria : keadaan bedrest 24-48 kelelahan dan
output yang di tandai dengan : jam setelah serangan mengurangi beban

21
DS : Jangka Pendek 2. Bantu klien dalam kerja jantung yang
memenuhi kebutuhan berlebihan
Klien mengeluh lemah dan lesu 2x24 jam setelah tindakan ADI nya seperti mandi, 2. Klien tampak segar
perawatan klien tidak (seka) 3. Untuk melatih supaya
DO :
merasa lemah dan lesu 3. Berikan latihan otot-otot tubuh tidak
 Daerak feriperi agak pucat aktifitas secara kaku
Jangka Panjang
 ADI di bantu bertahap jika tanda- 4. TD : 140/90 mmhg
 Klien terlihat lemah 4x24 jam setelah tindakan tanda vitalnya sudah N : 88x/menit
perawatan klien bisa stabil
R : 26x/menit
melakukan aktifitasnya 4. Observasi tanda-tanda
tanpa di bantu vital S : 37OC
keluarganya

22
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TTD/
NO TANGGAL/JAM TINDAKAN EVALUASI
PERAWAT

1. 02-06-2004 1. Mengistirahatkan 1. Klien terlihat Hernovita


klien secara fisik dan lebih tenang
mental 2. Skala nyeri 3,
2. Mengkaji klien
berkurangnya rasa mengatakan
nyeri nyerinya sudah
3. Menginstruksikan berkurang
klien untuk 3. Klien mengerti
memberitahu perawat dan akan
tentang nyeri memberitahuakn
selanjutnya. kepada perawat
4. Memberikan obat 4. Nyeri berkurang
ISDN 3x5 gr
5. Mengobservasi TTV

2. 02-06-2004 1. Mendokumentasikan 1. Gambaran EKG Hernovita


strip irama EKG setiap sadapan
2. Mempertahankan normal
tirah baring 2. Klien tampak
3. Memeriksa warna lebih tenang
dan suhu kulit 3. Kulit tidak
sianosis suhu a
febris
3. 02-06-2004 1. Menciptakan 1. Klien tampak Hernovita
lingkungan yang lebih nyaman dan
tenang dan nyaman bisa tidur dengan
2. Membantu klien nyaman
mengatur posisi 2. Klien sudah
senyaman mungkin mengerti dan akan
3. Mengajarkan tehnik mencobanya
relaksasi dan tehnik
distraksi
4. 02-06-2004 1. Membantu aktifitas 1. Klien tampak Hernovita
klien seperti di seka bersih

23
2. Memberikan obat 2. Klien mau
3. Memberikan makan minum obat
siang 3. klien mau makan
½ porsi habis.

V. EVALUASI

CATATAN PERKEMBANGAN

NO. TANGGA TT/NAMA


CATATAN PERKEMBANGAN
DX L JAM PERAWAT
1 02-06-2004 Gangguan rasa nyaman nyeri dada akut
berhubungan dengan penurunan aliran darah
12.00 WIB
ke miokardium
S : Klien mengatakan nyeri dada berkurang
O : Klien tampak nyaman
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2 02-06-2004 Penurunan curah jantung sehubungan


dengan perubahan kekuatan kontraksi
12.15 WIB
jantung
S : Klien mengatakan badannya sudah tidak
lemah
O : Klien tampak segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

3 02-06-2004 Gangguan pola istirahat tidur berhubungan

24
dengan nyeri dada
S : Klien mengatakan sudah dapat tidur
O : Istirahat dan tidur klien bertambah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 02-06-2004 Intoleransi terhadap aktifitas berhubungan
dengan cardiac output
13.45 wib
S :Klien mengatakan aktivitas dibantu
keluarga
O:-
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawata yang diberikan harus relevan dengan masalah
yang dialami pasien. Mulai dari tahap pengkajian, diagnose, intervensi,
implementasi dan evaluasi di susun secara sistematis.

B. Saran
Asuhan keperawatan yang penulis buat masih jauh dari kata layak.
Semoga pembaca dapat mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam makalah
ini.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekeskupang.ac.id/1808/1/pdf.pdf

https://www.google.com/search?sxsrf=APq-
WBvTy00Wo6rZruu8c9hfbydNgaC32w:1644287292855&q=Asuhan+Keperawatan+
Pada+Ny.
+R+Dengan+Gangguan+Sistem+Kardiovaskuler+Akibat+Angina+Pektoris+Di+Rua
ng+Perawatan+VIII+Rumah+Sakit+Dustira+Cimahi&spell=1&sa=X&ved=2ahUKE
wiX3P6_h-_1AhVBTWwGHYhAAmQQkeECKAB6BAgBEDU

27

Anda mungkin juga menyukai