KEPERAWATAN MATERNITAS
oleh
Silvia Deres
NIM 182310101101 / Kelas C
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan taufik-Nya berupa kemampuan untuk berpikir serta
menganalisis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas PBL dengan judul
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU PRAMENOPAUSE” dengan baik.
Asuhan keperawatan ini berisikan kemampuan diri dalam menganalisis mengenai
masalah ibu dengan gejala pramenopause. Maka hasil asuhan keperawatan ini
dapat bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembacanya.
Penyusunan ini tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak, maka dari itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Akhir kata, penulis menyadari bahwa asuhan keperawatan ini jauh dari kata
sempurna. Kami juga menyadari bahwa masih membutuhkan bimbingan
mengingat keterbatasan informasi, ilmu dan pengetahuan guna meningkatkan
kesempurnaan ini. Maka dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Terimakasih.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................................1
1.1 Pengkajian.................................................................................................1
1.2 Analisis Data dan Masalah........................................................................7
1.3 Diagnosa Keperawatan............................................................................10
1.4 Intervensi Keperawatan...........................................................................10
1.5 Implementasi Keperawatan.....................................................................13
1.6 Evaluasi Keperawatan.............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
LAMPIRAN...........................................................................................................23
4
ASUHAN KEPERAWATAN
1.1 Pengkajian
I. BIODATA
5
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan bahwa ia 5 bulan
terakhir mengalami menstruasi yang tidak teratur, perdarahan sedikit,
dan durasi panjang. Pasien juga sering merasakan panas pada tubuhnya
sehingga mengeluarkan keringat yang berlebih. Keringat berlebih
menyebabkan pasien sering terbangun dan sulit untuk melanjutkan tidur.
Pasien kadang merasakan pusing pada kepala, sakit pada punggung, rasa
panas, cemas, dan jantung berdebar-debar (palpitasi). Pasien juga
mengatakan tidak mengetahui penyakit yang dideritanya.
5. Riwayat Psikososial
Dalam keluarga, pasien mampu mengungkapkan atau mengekspresikan
perasaan, membina hubungan baik diantara anggota keluarga lain dan
apabila ada waktu luang mereka selalu berkumpul. Selalu berinteraksi
dengan baik atau bergaul dengan tetangga. Namun, pada saat pandemi
COVID-19 saat ini, pasien membatasi bergaul dengan tetangga untuk
mencegah penularan.
6
b. Pola nutrisi & metabolism
Pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk-pauk, dan sayur-mayur serta
minum 5-6 gelas @ 250 ml. 1000-1500 cc/ hari.
c. Pola aktivitas
Pasien mengungkapkan aktivitas dilakukan secara mandiri. Namun,
jarang berolahraga karena akan menambah keringat dan pasien
merasakan panas pada tubuhnya.
d. Pola eliminasi
Defekasi/BAB dengan frekuensi 1x/ hari, konsistensi lembek, tidak
nyeri saat BAB.
Miksi/BAK dengan frekuensi 5-6x/ hari, warna kuning, dan tidak ada
nyeri saat BAK.
7
Pasien juga mengungkapkan hubungan seksual dengan suami
menggambarkan kepuasan dan tidak ada masalah yang dirasakan.
6. Riwayat obstetric
a. Riwayat mentruasi
Menarche : 14 Tahun
Lamanya : 30 hari
Siklus : 10-13 hari
Hari pertama haid terakhir : 7 Mei 2020
Dismenorhoe : Tidak ada
Fluor albus : Tidak ada
Menopause : Tidak ada
b. Riwayat perkawinan :
Pasien sudah menikah dan mempunyai dua anak yaitu laki-laki dan
perempuan.
8
7. Riwayat ginekologi :
Pasien mengatakan tidak pernah ada.
d. Thorax / Dada
Dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, respirasi tidak
menggunakan otot-otot asesoris pernafasan. Taktil premitus kanan dan
kiri teraba sama, dan tidak ada nyeri tekan.
e. Pemeriksaan payudara
Payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada hematom.
f. Abdomen
Bentuk simetris, Bising usus 5x/menit pada setiap kuadran, tidak ada
asites, tidak ada pembesaran hati. Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
defense muskular perkusi timpani.
9
g. Genetalia dan anus
Tidak terkaji
h. Punggung
Bentuk simetris, tidak ada kelainan tulang belakang, dan tidak ada
nyeri tekan.
i. Ekstremitas
Bentuk simetris kanan dan kiri. Ekstremitas atas dan bawah mampu
berfungsi dengan baik.
j. Integumen
Integumen pasien terasa dingin karena berkeringat pada pagi, siang,
dan malam hari. Kulit mulai muncul tanda penuaan (kulit).
ℒ
(Silvia Deres)
10
1.2 Analisis Data dan Masalah
Para
No Tanggal Data Etiologi Masalah f dan
nama
1. 27 Mei DS: Premenopause Gangguan
2020 Pasien pola tidur
ℒ
mengatakan Ns.
sering Termoregulasi di Silvi
berkeringat dan hipotalamus
merasakan panas
pada tubuhnya
Pasien juga Keluhan
mengatakan vasomotor
sering (berkeringat, hot
berkeringat pada flush)
malam hari
sehingga sering
terbangun dan Sulit tidur
sulit untuk
melanjutkan
tidur. Gangguan pola
DO: tidur
Pasien tampak
sesekali
mengelap
keringat di
punggung dengan
handuk
pasien tampak
merasa kegerahan
akibat panas pada
11
tubuhnya
Tubuh pasien
dingin
Pasien merasa
tidak nyaman
Pasien selalu
berkeluh kesah
Ketidakmampuan
12
pasien untuk
rileks
DO:
Pasien terus
bertanya tentang
penyakit yang
dideritanya
Pasien tampak
kurangnya
pengetahuan
tentang
menopause
Pasien tampak
cemas
13
1.3 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur b.d keluhan vasomotor premenopause d.d
berkeringat pada malam hari sehingga sering terbangun dan sulit
untuk melanjutkan tidur.
2. Hambatan rasa nyaman b.d ketidakmampuan untuk rileks d.d pasien
mengatakan sering terbangun pada malam hari, tidak nyaman, dan
sering berkeluh kesah.
3. Defisien pengetahuan b.d kurang pengetahuan d.d pasien terus
bertanya tentang penyakitnya dan tampak cemas.
14
suhu ruang
perawatan dari
1 ditingkatkan
ke 4
4. Lingkungan
yang kondusif
untuk tidur
2. 27 Mei Hambatan rasa Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
2020 nyaman b.d tindakan (6040)
ketidakmampu keperawatan 2 x24 1. Tetukan apakah ada
an untuk rileks jam diharapkan terapi relaksasi di
d.d pasien hambatan rasa masa lalu yang
mengatakan nyaman pada sudah memberikan
sering pasien berkurang manfaat
terbangun pada dengan kriteria 2. Berikan deskripsi
malam hari, hasil : detail terkait
tidak nyaman, 1. Pasien kembali intervensi yang
dan sering pada posisi dipilih (napas
berkeluh yang nyaman dalam)
kesah. dari 2 3. Tunjukkan dan
ditingkatkan ke praktikkan teknik
4 relaksasi pada
2. Kesejahteraan pasien
fisik pasien 4. Minta klien untuk
bertambah dari rileks dan
1 ditingkatkan merasakan sensasi
ke 4 yang terjadi
3. Kontrol 5. Dorong klien untuk
terhadap gejala mengulang praktik
dari 1 teknik relaksasi
ditingkatkan ke
4
4. Kualitas tidur
15
pasien dari 1
ditingkatkan ke
4
5. Pasien dapat
tidur dari awal
sampai habis di
malam hari
secara konsisten
3 28 Mei Defisien Setelah dilakukan Pendidikan
2020 pengetahuan tindakan Kesehatan (5510)
b.d kurang keperawatan 1 x24 1. Tentukan
pengetahuan jam pasien pengetahuan
d.d pasien memahami tentang kesehatan dan gaya
terus bertanya proses penyakit dan hidup perilaku pada
tentang tindakan yang akan individu
penyakitnya dilakukan dengan 2. Rumuskan tujuan
dan tampak kriteria hasi : dalam program
cemas. 1. Dapat pendidikan
mengulang kesehatan
materi yang 3. Hindari penggunaan
dibahas teknik yang menakut
2. Perilaku pasien -nakuti sebagai
yang strategi untuk
menunjukkan memotivasi orang
peningkatan agar mengubah
kesehatan perilaku kesehatan
3. Pasien atau gaya hidup
mengeahui 4. Berikan ceramah
penyakit yang untuk
dideritanya menyampaikan
informasi
16
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
PENDIDIKAN MENOPAUSE
17
menstruasi karena penurunan fungsi ovarium, yang dipengaruhi oleh
penurunan hormon estrogen. Pada wanita menopause akan timbul berbagai
masalah kesehatan, seperti gejala vasomotorik yaitu hot flush (rasa panas
dari dada hingga wajah), night sweat (keringat dimalam hari) dan mudah
berkeringat, gejala psikogenik, nyeri sanggama, insomnia (susah tidur),
penurunan libido, meningkatnya kejadian penyakit jantung koroner, dan
pengeroposan tulang (osteoporosis). Semua masalah kesehatan tersebut
berdampak terhadap penurunan kualitas hidup kaum perempuan. Dengan
adanya keluhan tersebut, wanita usia lanjut membutuhkan pelayanan
kesehatan.
Dari permasalahan yang tertera, dapat disimpulkan dalam
pemahaman tentang pentingnya mengetahui tentang menopause saat ini
masih rendah dan kita sebagai perawat dapat mengadakan penyuluhan
kesehatan kepada ibu perimenopause.
B. Karakteristik Peserta
Ibu yang memasuki usia perimenopause masih minim pengetahuan tentang
menopause.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, selama 6 menit diharapkan klien
mampu memahami tentang menopause, menerapkan rekomendasi yang
telah disarankan untuk meringankan tanda serta gejala yang muncul, dan
klien dengan bahagia mempersiapkan masa usia lanjut dengan sehat.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x6 menit, diharapkan
klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian menopause
b. Menjelaskan fase-fase menopause
c. Menjelaskan faktor-faktor menopause
d. Menjelaskan tanda dan gejala menopause
e. Menjelaskan rekomendasi yang disarankan
IV. Materi (Terlampir)
a. Pengertian menopause
18
b. Fase-fase menopause
c. Faktor-faktor menopause
d. Tanda dan gejala menopause
e. Rekomendasi
V. Metode
Ceramah dan diskusi
VI. Media
1. Power point dengan laptop
VII. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
2 menit Perkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan TIU dan
dan TIK memperhatikan
Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
2. Inti Menjelaskan Menjawab
6 menit materi tentang : pertanyaan
a. Pengertian penyuluhan
menopause Mendengarkan
b. Fase-fase dan
menopause memperhatikan
c. Faktor-faktor Bertanya pada
yang penyuluh bila
mempengaruhi masih ada yang
menopause belum jelas
d. Tanda dan gejala
menopause
e. Rekomendasi
yang disarankan
19
3. menit Menyimpulkan pertanyaan
Mengucapkan Memperhatikan
salam penutup Menjawab salam
VIII. Evaluasi
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Tempat yang nyaman untuk berdiskusi santai
b. Peralatan yang memadai
c. Media dan materi yang memadai
d. Sumber daya manusia yang memadai
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan
b. Peran serta klien
c. Kesesuaian peran fungsi dari penyuluhan
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan
3. Hasil
a. Tanya jawab secara lisan tentang materi menopause
IX. Referensi
Ismiati, A. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause
dengan Kesiapan Menghadapi Menopause pada Ibu
Premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta. Surakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
20
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Menopause
Kata menopause berasal dari Bahasa Yunani yaitu men dan peusis.
Kata men berarti bulan dan kata peusis berarti penghentian sementara.
Secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang
mengandung arti masa berhentinya menstruasi. Sedangkan pandangan
medis, masa menopause diartikan sebagai masa penghentian menstruasi
untuk selamanya. Menopause adalah suatu proses peralihan dari masa
produktif menuju perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan
berkurangnya hormon esterogen dan progesteron. Jadi, menopause
merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus
menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan utuk
bereproduksi, terjadi antara usia 40-50 tahun.
B. Fase-Fase Menopause
Terdapat tiga fase seorang wanita mengalami menopause antara
lain klimaterium (pramenopause), menopause, dan senium (pasca
menopause).
1. Klimaterium (Pramenopause)
Periode klimaterium adalah fase peralihan antara masa reproduksi dan
masa senium. Biasanya disebut juga pramenopause terjadi antara usia
40 tahun, ditandai dengan siklus haid tidak teratur dengan perdarahan
haid relatif memanjang (Prawihardjo, 2006).
2. Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi.
Umumnya terjadi sekitar usia 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita
yang mengalami menopause usia 30 tahun. Perbedaan usia wanita
menopause disebabkan tubuh sudah kehabisan sel telur dan penurunan
hormon esterogen (Nirmala, 2013).
21
3. Senium (Pasca menopause)
Masa senium adalah masa sesudah menopause atau sering disebut
pasca menopause. Kondisi ini diidentifikasi apabila telah mengalami
menopause 12 bulan sampai menuju ke senium dan umumnya terjadi
pada usia 50 tahun. Pada fase ini, wanita telah mampu menyesuaikan
dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara
usia 65 tahun (Prawirohardjo, 2003).
C. Faktor-Faktor Menopause
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi menopause antara lain:
1. Usia saat haid pertama kali
Beberapa ahli melakukan penelitian dan menemukan adanya hubungan
antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seseorang
memasuki menopause. Semakin muda seorang mengalami haid
pertama, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.
2. Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita
melahirkan maka semakin tua atau semakin lama mereka memasuki
masa menopause.
3. Usia melahirkan
Berhubungan erat dengan melahirkan anak, bahwa semakin tua
seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia
menopause.
4. Status gizi
Wanita yang menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok,
serta mengkonsumsi makanan yang baik misalnya sejak masih muda
rajin mengkonsumsi makanan seperti kedelai, kacang merah,
bengkoang atau papaya dapat mencegah menopause lebih awal.
5. Stress
Jika seseorang sering merasa stress maka sama halnya dengan cemas,
wanita tersebut akan lebih cepet mengalami menopause.
22
D. Tanda dan Gejala Menopause
Pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan
perubahan. Perubahan yang dirasakan oleh wanita tersebut adalah:
1. Perubahan pola menstruasi (perdarahan)
Gejala ini biasaya dapat dilihat pada awal permulaan masa menopause.
Perdarahan akan terjadi beberapa kali dalam rentang beberapa bulan
dan akhirnya akan berhenti sama sekali. Gejala ini sering kali disebut
dengan gejala peralihan.
2. Rasa panas (hot flush)
Gejala ini akan dirasakan wanita mulai dari wajah sampai keseluruh
tubuh. Selain rasa panas juga disertai dengan warna kemerahan pada
kulit dan berkeringat. Hot flush berlangsung dalam 30 detik sampai 3
menit. Keluhan Hot flushes berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri
dengan kadar estrogen yang rendah. Meskipun demikian, sekitar 25 %
penderita masih mengeluhkan hal ini sampai lebih dari 5 tahun..
3. Keluar keringat di malam hari
Keluar keringat di malam hari disebabkan karena hot flushes. Gejolak
panas mungkin sangat ringan dan sama sekali tidak diperhatikan oleh
orang lain. Mungkin hanya terasa seolah-olah suhu meningkat secara
tiba-tiba sehingga menyebabkan kemerahan disertai keringat yang
mengucur diseluruh tubuh.
4. Susah tidur (insomnia)
Wanita menopause akan terbangun pada malam hari dan sulit untuk
bisa tidur kembali. Penyebab dari insomnia wanita menopause yaitu
Hot flush. Masalah insomnia juga dikarenakan kadar serotonin yang
menurun sebagai akibat jumlah estrogen yang kadarnya juga menurun.
Serotonin mempengaruhi suasana hati seseorang, jika kadar serotonin
dalam tubuh menurun, hal ini akan menyebabkan depresi dan sulit
tidur.
5. Kerutan pada vagina
Perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Pada masa
menopause vagina akan terlihat menjadi lebih kering dan kurang
23
elastis. Hal ini dikarenakan adanya penurunan kadar hormon estrogen.
Efek dari gejala ini maka akan timbul rasa sakit pada saat melakukan
hubungan seksual.
6. Gejala gangguan motorik
Pada masa menopause aktivitas yang akan dikerjakan semakin
berkurang. Hal ini dikarenakan wanita menopause akan mudah
merasakan rasa lelah sehingga tidak sanggup untuk melakukan
pekerjaan yang terlalu berat.
7. Gejala gangguan system perkemihan
Kadar estrogen yang rendah akan menyebabkan kadar estrogen
menjadi rendah dan akan menimbulkan penipisan pada jaringan
kandung kemih dan saluran kemih. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit untuk
menahan untuk buang air kecil.
8. Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung
Adanya penurunan kadar hormone estrogen akan berpengaruh
terhadap neurotransmitter yang ada di dalam otak. Neurotransmitter
tersebut antara lain. Serotonin, endorphin, dan dopamine. Adanya
penurunan kadar endorphin, dopamine, dan serotonin akan
mengakibatkan gangguan yang berupa menurunnya daya ingat dan
suasana hati yang sering berubah-ubah atau mudah tersinggung.
E. Rekomendasi
Upaya pencegahan terhadap masalah menopause yang dapat
dilakukan dengan cara seperti berikut yaitu:
1. Terapi Sulih Hormon (TSH)
Hormone replacement therapy (HRT) atau terapi sulih hormon adalah
pemberian terapi penggantian hormon untuk manggantikan hormon
yang kurang kadarnya. Selain itu, TSH berfungsi untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hidup wanita usia lanjut serta dapat mengurangi
dann mengatasi keluhan yang menyertai menopause seperti keluhan
psikologis, somatic, serta vasomotorik.
24
2. Pemeriksaan alat kelamin
Pemeriksaan alat kelamin wanita bagian luar, liang vagina, dan leher
rahim untuk melihat kelainan seperti lecet, keputihan, pertumbuhan
abnormal seperti benjolan atau tanda radang.
3. Makan makanan yang sehat, rendah lemak, tinggi serta, banyak
mengandung vitamin dan mineral, misalnya buah-buahan dan sayuran
berwarna hijau. Penggunaan bahan makan yang mengandung unsur
fitoestrogen seperti kedelai, tahu, tempe, kecap, papaya, dan semanggi
merah. Makanan yang mengandung kalsium seperti susu, yoghurt, dan
keju.
4. Menghindari rokok, kopi, dan alkohol
5. Menjaga berat badan ideal dan sehat
6. Lakukan olahraga secara teratur
25
3 27 Mei 2020/ 3 S: Pasien mengatakan
07.35 ℒ
mengetahui gejala yang
dideritanya saat menjelang Ns. Silvi
menopause
O: Pasien dapat mengulangi
materi pendidikan kesehatan
yang telah diberikan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
27
MENOPAUSE
function
timeline
benefit
model
about
more
Pendidikan Kesehatan
Keperawatan Maternitas
BY : SILVIA DERES
182310101101
28
Kata menopause berasal dari Bahasa Yunani
yaitu men dan peusis.
Kata men berarti bulan dan kata peusis berarti
penghentian sementara.
Secara linguistik kata yang lebih tepat adalah
function
DEFINISI
timeline
benefit
model
berhentinya menstruasi.
Menopause merupakan suatu tahap dimana
wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukkan berakhirnya kemampuan utuk
bereproduksi, terjadi antara usia 40-50 tahun.
29
function
benefit
model
about
FASE
more
30
1. Usia haid pertama (Semakin muda seorang
mengalami haid pertama, semakin lama ia
memasuki masa menopause).
2. Jumlah anak (makin sering seorang wanita
melahirkan maka semakin lama mereka
memasuki masa menopause).
3. Usia melahirkan (semakin tua seseorang
FAKTOR
timeline
benefit
melahirkan anak, semakin tua ia mulai
model
about
more
31
1. Peruba ha n pola menstrua si
2. Ra sa pa nas (hot flush)
3. Keluar keringat di ma la m ha ri
4. Susa h tidur (insomnia )
function
timeline
5. Keruta n pa da va gina
GEJALA
model
about
more
6. Muda h lela h
7. Ga ngguan salura n kencing
8. Penuruna n daya inga t da n
muda h tersinggung
32
Untuk mengurangi gejala yang
muncul, dapat dilakukan:
1. Terapi Sulih Hormon (TSH)
2. Pemeriksaan alat kelamin
3. Makan-makanan yang sehat, rendah
lemak, tinggi serat, banyak
function
Rekomendasi
timeline
benefit
about
more
33
APAKAH ADA
PERTANYAAN?
thank you!
more
model
function
34
benefit
timeline
about