Anda di halaman 1dari 18

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH


PADA Nn. K USIA 26 TAHUN
DI PUSKESMAS GRABAG II

PENGKAJIAN
Tanggal/Jam : Senin, 18 Maret 2022 / 08.30 WIB
Tempat : Ruang KIA

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. K Nama Calon Suami : Tn. M
Usia : 26 tahun Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Grabag Alamat : Grabag

2. Alasan Kunjungan
Pasien mengatakan akan segera menikah pada akhir bulan maret dan ingin
segera hamil.
3. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak ada keluhan apapun
4. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti DM,
asma, hipertensi, jantung, dan penyakit menular seperti hepatitis, HIV & AIDS.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti
DM, asma, hipertensi, jantung dan penyakit menular seperti hepatitis, HIV &
AIDS.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 thn

1
Siklus : 28 hari
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : ganti pembalut 3x/hari karena penuh (2hari pertama), ganti
pembalut 2-3x/hari (hari selanjutnya).
Keputihan : Menjelang menstruasi dan sesudah menstruasi, bening, tidak
bau dan tidak gatal
Pre Menstrual Syndrome : Sebelum menstruasi ibu sering mengalami sakit
pinggang.
Dismenore : kadang, tapi merasakan nyeri haid hari pertama saja
7. Riwayat Imunisasi
Pasien mengatakan belum pernah di imunisasi TT
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Tidak ada
9. Pola Fungsional
a. Nutrisi
Makan 3x sehari, menu makan ikan sayuran, kadang makan buah,
terkadang kurang minum air putih. Ibu mengkonsumsi Vitamin C. Ibu
belum mengkonsumsi nutrisi tambahan seperti tablet Fe dan Asam Folat.
b. Eliminasi
Pasien BAK sehari 5-6x, BAB 1x sehari
c. Istirahat
Tidur siang : -
Tidur malam : 5 - 7 jam
d. Personal hygiene
Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x/hari, kukunya pendek, menutup makanan
dengan baik, ganti celana dalam 2x sehari, setelah buang air kecil maupun
buang air besar cebok dari depan ke belakang, menstrual hygiene ganti
pembalut 2-3x/hari.
e. Aktivitas fisik
Jarang melakukan olahraga, sehari-hari bekerja di kantor dan banyak
duduk.
f. Seksual
Belum pernah melakukan hubungan seksual
g. Konsumsi Obat
tidak ada

2
10. Riwayat psikososial dan Budaya
Ini merupakan pernikahan pertama baik dari perempuan maupun laki-laki.
Pernikahan ini merupakan pernikahan yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh
hari. Setelah menikah, pasangan berencana untuk tinggal sementara di rumah
orang tua perempuan. Keluarga berharap pasangan segera hamil agar dapat
memberikan cucu.
11. Gaya Hidup
Tidak merokok, tidak minum alkohol dan tidak memakai narkoba. Calon suami
merupakan perokok aktif.

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 115/80 mmHg
Suhu : 36oC
Pernapasan : 20x/menit
Nadi : 74x/menit
3. Antropometri
BB : 53 kg
TB : 156 cm
IMT : 53/1,562 = 21,7 kg/m2 (Normal)
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : kulit kepala tidak menunjukkan adanya kelainan kulit,
rambut yang tidak mudah rontok.
b. Muka : simetris, tidak pucat, tidak ada oedema.
c. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih,kelopak mata
tidak cekung.
d. Hidung : tidak ada massa, edema mukosa, sekresi (lendir/darah), tidak
ditemukan gerak cuping hidung pada pernapasan
e. Mulut : bibir simetris, lidah dan mukosa mulut, tidak ada sianosis,
stomatitis, caries, dentis, ginggivitis, tonsil/faring tidak ada tanda radang
(bengkak, kemerahan)
f. Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran, tanda infeksi

3
g. Leher : tidak ada nyeri pada pergerakan, pembengkakan kelenjar
tiroid, pembesaran kelenjar limfe
h. Dada : simetris, tidak ada retraksi otot interkostal, suara nafas
vesikuler, tidak ada wheezing, ronchi, stridor, irama jantung teratur, tidak
ditemukan murmur/bising jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan
lainnya.
i. Payudara : tidak ditemukan nyeri tekan dan masa abnormal
j. Abdomen : tidak ada kembung, bekas luka operasi mungkin ditemukan
atau tidak, massa abnormal, nyeri tekan, pembesaran hepar
k. Punggung : tidak ada nyeri pergerakan, tidak ada kelainan tulang
punggung
l. Vulva : tidak ada oedema, tidak ada varises
m. Anus : tidak ada haemoroid
n. Ekstremitas : simetris, sama panjang, tidak ada oedema., capillary refil
<2 detik
o. Reflek Patela : + , reflek baik

C. ANALISA DATA
Diagnosa : Ny. K usia 26 tahun pranikah dan prakonsepsi dengan
keadaan baik
Masalah : Calon suami merokok, aktivitas kurang

D. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasangan pranikah dan prakonsepsi


Hasil : Ibu mengerti
2. Memberikan KIE mengenai Kesehatan reproduksi, seperti pengenalan organ
reproduksi dan seksual, kebersihan organ reproduksi
Hasil : Ibu mengerti
3. Memberikan KIE tentang menstruasi berkaitan dengan masa subur, agar ibu
mengetahui waktu masa suburnya yang dapat digunakan untuk merencanakan
kehamilan
Hasil : Ibu Mengerti

4
4. Memberikan KIE mengenai kebutuhan nutrisi masa prakonsepsi dan pranikah.
Selain itu memberikan KIE mengenai makan makanan yang bervariasi (daging,
ikan, sayur, buah, karbo).
Hasil : Ibu mengerti dan akan mulai memperhatikan pola makan dan nutrisi yang
dimakannya
5. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dimana disarankan ibu untuk
berolahraga selama 30-60 menit sebanyak 3-5kali dalam seminggu. Selain itu
menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan disela-sela melakukan pekerjaan
sehingga tidak duduk terus menerus
Hasil : Ibu akan mulai berolahraga dari yang ringan terlebih dahulu.
6. Memberikan KIE tentang gaya hidup dengan menganjurkan mengurangi rokok
karena dapat memengaruhi kualitas sperma dan kesuburan suami serta ibu
sebagai perokok pasif akan terganggu kesehatannya
Hasil : Ibu akan mencoba memberitahu calon suami
7. Memberikan dukungan dan support kepada ibu bahwa jika kehamilan dilakukan
dan direncanakan dengan baik maka ibu tidak perlu khawatir akan usianya.
Pemeriksaan dan skrining menyeluruh akan membantu mendeteksi faktor risiko
yang mungkin terjadi
Hasil : klien akan konsultasi mengenai perencanaan kehamilan agar lebih
matang
8. Memberikan KIE mengenai hak reproduksi, kesetaraan gender, dan kekerasan
dalam rumah tangga.
Hasil : Ibu mengerti
9. Memberikan KIE mengenai kehamilan, persalinan, nifas dan persiapan menjadi
orang tua.
Hasil : Ibu mengerti
10. Memberikan KIE terkait kesehatan pola seksual seperti konsep hymen, persiapan
dalam melakukan malam pertama (memahami tidak semua hubungan seksual
mengeluarkan darah, komunikasi dengan pasangan, melakukan foreplay,
pertimbangkan pemakaian lubrikasi tambahan, istirahat yang cukup sebelum
melakukan malam pertama, frekuensi senggama).
Hasil : Ibu mengerti
11. Memberikan KIE mengenai persiapan finasial seperti cara pengaturan
pemasukan dan pengeluaran yang baik, persiapan dana darurat, dana persiapan
kehamilan (asuransi kesehatan), dana pendidikan anak.

5
Hasil : Ibu mengerti
12. Memberikan sumplementasi Fe dan asam folat
Hasil : Fe dan asam folat sudah diberikan
13. Menganjurkan untuk kunjungan ulang atau jika ada keluhan sewaktu-waktu
Hasil : Ibu mengerti

Pembimbing Klinik Praktikan

..................................... ........................

Mengetahui
Pembimbing Institusi

.....................................

6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian

Dari hasil pengkajian awal pada pasien Nn. K saat periksa di UPT Puskesmas
Grabag II, klien berusia 264 tahun, berencana menikah sebulan lagi. Nn. K
mengatakan kondisinya dalam keadaan normal dan sehat. Kesehatan prakonsepsi
berkaitan dengan kesehatan wanita dan pasangan sebelum konsepsi, baik itu
kehamilan pertama atau selanjutnya. Usia Nn. K adalah usia ideal untuk terjadinya
sebuah konsepsi dimana rentang usia reproduksi sehat adalah 20-35 tahun.

Nn. K mengatakan tidak merokok dan calon suaminya perokok aktif. Dari hasil
pengkajian data objektif status gizi indeks masa tubuh Nn. K dalam batas normal
yaitu 21,7. Status gizi dapat ditentukan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh
(IMT). Untuk catin perempuan ditambah dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LILA). IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB) terhadap tinggi badan
(TB). Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan WHO.

Nn. K mengatakan setelah menikah tidak ingin menunda kehamilan dan segera
ingin memiliki anak.Namun Nn. K masih belum mengetahui perencanaan program
hamil seperti apa yang harus dilakukannya. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa masih rendahnya tingkat pengetahuan terhadap prakonsepsi dan perencanaan
kehamilan sehat.

B. Analisis

Berdasarkan hasil anamnesis, dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan Nn. K
didiagnosa wanita usia subur 26 tahun calon pengantin pada masa prakonsepsi dan
perencanaan kehamilan sehat. Data dasar dari penegakan diagnosa tersebut adalah
dari data subyektif Nn. K mengatakan tidak ingin menunda kehamilan dan
berencana ingin segera memiliki anak setelah menikah. Siklus menstruasi teratur,
normal dan tidak ada keluhan. Data objektif didapatkan tanda-tanda vital dalam
batas normal, status gizi baik dan tidak ada gangguan kekurangan gizi seperti KEK.
Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Nn K,

7
umur 2K tahun dengan kebutuhan pengetahuan tentang reproduksi sehat prakonsepsi
dan perencanaan kehamilan sehat dan calon suami perokok aktif.

C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan pada Nn. K sesuai dengan diagnosis kebidanan
antara lain :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan fisik dan menjelaskan kepada Nn. K bahwa
Nn A secara medis masih termasuk dalam kategori kondisi fisik dalam batas
normal.
Suhu : 36oC
TD : 115/80 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 74 x/menit
Nn. K telah mengerti dengan hasil pemeriksaan fisiknya
Nn.K mendapatkan penjelasan petugas tentang pemeriksaan yang diberikan
saat ini. Hal ini merupakan pemenuhan hak yang dibutuhkan oleh Nn. K
sebagaimana yang telah tertuang di UU Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 56
ayat (1) yaitu setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau
seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah
menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara
lengkap.
2. Memberikan KIE mengenai Kesehatan reproduksi, seperti pengenalan organ
reproduksi dan seksual, kebersihan organ reproduksi. Pentingnya
mempersiapkan masa pra konsepsi dan perencanaan kehamilan yang sehat
yang meliputi persiapan fisik.
a. Pemeriksaan tanda-tanda vital : suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah.
Dalam hal ini kondisi Nn. K dalam batas normal.
b. Pemeriksaan status gizi : berat badan : 53kg ,IMT : 21,7 , tinggi badan 166
cm, Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan status gizi Nn.K dalam
batas normal yaitu IMT Normal ( 21,7),
c. Menganjurkan Nn. K untuk melakukan menjaga kebersihan genetalia,
d. Nn. K mengerti dengan jelas penjelasan yang diberikan dan mau
malakukan pemeriksaan lanjutan bersama pasangan.
3. Memberikan KIE mengenai Kesehatan reproduksi, seperti pengenalan organ
reproduksi dan seksual, kebersihan organ reproduksi
Hasil : Ibu mengerti
8
Memberikan KIE tentang menstruasi berkaitan dengan masa subur, agar ibu
mengetahui waktu masa suburnya yang dapat digunakan untuk merencanakan
kehamilan. Menganjurkan Nn. K untuk mulai menandai kalender untuk
jadwal menstruasi dan mengajarkan kepada Nn. K cara menentukan masa
subur, Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi dimana konsepsi
atau fertilisasi (pembuahan) paling mungkin terjadi, karena pada periode
tersebut terdapat sel telur yang matang dan siap dibuahi.
4. Memberikan KIE mengenai kebutuhan nutrisi masa prakonsepsi dan
pranikah. Selain itu memberikan KIE mengenai makan makanan yang
bervariasi (daging, ikan, sayur, buah, karbo). Nn K tetap harus lebih paham
tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang dalam masa prakonsepsi dan
perencanaan kehamilan sehat, mengingat kehamilan yang baik dan sehat perlu
dipersiapkan sejak sebelum konsepsi.
a. Protein banyak mengandung arginin yang beberfungsi memperkuat daya
tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan. Mengonsumsi sumber
protein dapat membantu merangsang produksi hormon estrogen pada
wanita dimana hormon ini berfungsi untuk mengurangi peradangan serta
kram pada saat menstruasi. Selain itu protein berperan penting dalam
pembentukan dan pemeliharaan sel yang menunjang pertumbuhan janin,
perbanyakan sel payudara, rahim dan plasma.
b. Vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan pembentukan
sel telur. Selain sebagai antioksidan (bekerja sama dengan Vitamin E dan
β-karoten), vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari
serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem
reproduksi.
c. Konsumsi asam folat terbukti dapat mengurangi bayi lahir dengan risiko
kecacatan sistem syaraf dengan neural tube defect (NTD) seperti spina
bifida sebanyak 70%. Asam folat juga dibutuhkan untuk pembelahan sel
normal dan sangat penting selama periode pertumbuhan dan
perkembangan janin.
d. Vitamin B6, defisiensi vitamin B6 akan mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan hormon. Padahal, keseimbangan hormon estrogen
dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan. Bersama dengan
asam amino vitamin B6 akan mensintesis Hemoglobin dan mengangkut
oksigen oleh sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 akan menganggu

9
pembentukan hem yang berdampak pada terjadinya anemia (Schlenker,
dkk dalam Patimah 2017). Vitamin D Kekurangan vitamin D akan
menurunkan kesuburan hingga 75% serta gangguan metabolisme kalsium
pada ibu dan janin. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan
bantuan matahari, selain itu dapat diperoleh dari susu, telur, mentega,
keju, minyak ikan, ikan tuna dan ikan salmon.
e. Vitamin B12 kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan
sintesis DNA dan kematangan dari hematopoesis yang menimbulkan
peningkatan anemia, ditandai oleh sel darah merah lebih besar dari pada
ukuran normal (anemia makrositik), serta dapat berdampak pada
perkembangan organ janin yang abnormal yang nantinya akan berakibat
cacat bawaan, jenis makanan yang mengandung asam folat yaitu hati,
sayuran hijau, kacang-kacangan, daging, jeruk dan telur (Fikawati, dkk
2015).
f. Vitamin A, digunakan untuk mensintesis hb dan memobilisasi cadangan
besi ke jaringan tubuh untuk membangun sel darah baru (IHE Report
dalam Patimah 2017). Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan
pengangkutan zat besi dari tempat penyimpanan di dalam tubuh,
g. Vitamin E, berperan dalam stabilisasi membran sel darah merah,
meningkatkan fungsi dan daya tahan sel darah merah., Vitamin E yang
tidak adekuat mengakibatkan dampak yang buruk pada sel darah merah.
h. Zink, sangat penting bagi calon ibu karena dapat membantu produksi
materi genetik ketika pembuahan terjadi. Zinc berperan penting dalam
pertumbuhan organ seks dan juga berkontribusi untuk produksi ovum
serta kesuburan pada wanita.
i. Zat besi, kekurangan zat besi pada calon ibu dapat menyebabkan anemia
dengan gejala lelah, sulit konsentrasi, dan gampang infeksi. Zat besi (Fe)
juga berperan dalam proses memperlancar ovulasi.
j. Kalsium, sangat dibutuhkan pada masa sebelum kehamilan, karena
simpanan kalsium yang cukup akan mencegah kelainan tulang pada janin
(Fikawati, dkk 2015). Selain itu kekurangan kalsium dapat
mengakibatkan janin mengambil persedian kalsium pada tulang ibu yang
menyebabkan ibu menderita kerapuhan tulang atau osteoporosis. Sumber
kalsium berasal dari susu dan hasil olahannya seperti keju, serta kacang-
kacangan dan sayuran hijau.

10
k. Fosfor, dan asam lemak omega 3, Jenis asam lemak omega-3 yang sangat
bermanfaat pada calon ibu adalah eicosapentaeonic acid (EPA) dan
docosahexaeonic acid (DHA). EPA dan DHA mampu menunjang fungsi
otak, mata, dan sistem saraf pusat sehingga penting bagi ibu pada masa
kehamilan. Peningkatan konsumsi omega-3 terbukti dapat mencegah bayi
lahir prematur dan dapat meningkatkan berat badan bayi saat lahir,
makanan yang menjadi sumber omega-3 adalah ikan dan makanan laut
lainnya (Susilowati, dkk 2016).
5. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan aktivitas fisik dan
mempertahankan dan memantau berat badan normal. Contoh menu makanan
yang bisa dilakukan untuk melakukan pola hidup sehat dengan nutrisi yang
seimbang dengan metode ISI PIRINGKU : yaitu sepertiga berisi makanan
pokok, sepertiga piring berisi sayuran, sepertiga lauk pauk dan buah-buahan
dalam porsi yang sama
Pagi : Bubur nasi/nasi sebanyak 3 centong (100gram),
(07.00/08.00) sayur sop brokoli, kol, dan wortel (50gram), lauk
ayam goreng 1 potong (50gram)
Selingan (09.30) : Jus alpukat/Peer (100gram)
Siang : Nasi 2-3 centong (75gram), sayur sawi dan
(12.00/13.00) buncis/bayam (50gram), 1 telur dadar dan tempe
goreng 1 potong (60gram)
Selingan (15.00) : Kue pisang ijo/brownis/buah naga 1/5 (20 gram)
Malam : Nasi 2 centong (50gram), Capcay (75grm)
(18.30/19.00)
Air Mineral : 8-9 gelas/hari atau 2,5 – 3 liter/hari
Sumber : Kemenkes (2017), Gizi Dalam Daur Kehidupan
Hasil : Ibu mengerti dan akan mulai memperhatikan pola makan dan nutrisi
yang dimakannya
6. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dimana disarankan ibu untuk
berolahraga selama 30-60 menit sebanyak 3-5kali dalam seminggu. Selain itu
menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan disela-sela melakukan pekerjaan
sehingga tidak duduk terus menerus. Menganjurkan Nn. K untuk sering
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan seperti senam, berjalan-jalan
atau yoga selama dirumah selama pandemi agar kegiatan aktivitas fisik tetap
dapat dilakukan namun tidak banyak kontak denga orang lain, aktivitas fisik

11
yang dilakukan secara rutin mampu menjaga kesehatan reproduksi yang
sehat.
Hasil : Ibu akan mulai berolahraga dari yang ringan terlebih dahulu.
7. Memberikan KIE tentang gaya hidup sehat dengan menganjurkan mengurangi
rokok karena dapat memengaruhi kualitas sperma dan kesuburan suami serta
ibu sebagai perokok pasif akan terganggu kesehatannya. Menghentikan
kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis, pecandu narkotika dan
obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks
bebas, paparan bahan-bahan kimia (perokok pasif). Kebiasaan merokok,
minum alkohol, atau bahkan menggunakan narkoba, dapat menyebabkan
berbagai masalah selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi dapat
lahir prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin. Penelitian
menyebutkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol akan mengganggu kesuburan
oleh karena itu mengkonsumsi alkohol sebelum dan selama kehamilan akan
memperburuk kondisi kesehatan ibu dan janin.
Hasil : Ibu akan mencoba memberitahu calon suami
8. Memberikan dukungan dan support kepada ibu bahwa jika kehamilan
dilakukan dan direncanakan dengan baik maka ibu tidak perlu khawatir akan
usianya. Pemeriksaan dan skrining menyeluruh akan membantu mendeteksi
faktor risiko yang mungkin terjadi. Hasil : klien akan konsultasi mengenai
perencanaan kehamilan agar lebih matang
9. Memberikan KIE mengenai hak reproduksi, kesetaraan gender, dan kekerasan
dalam rumah tangga.
Hasil : Ibu mengerti
10. Memberikan KIE mengenai kehamilan, persalinan, nifas dan persiapan
menjadi orang tua. Kehamilan adalah masa dimana seorang perempuan
memiliki janin yang sedang tumbuh didalam tubuhnya. Setiap kehamilan
harus direncanakan, diinginkan dan dijaga perkembangannya dengan baik.
(Kemenkes RI, 2017:104). Catin perlu mengetahui tanda-tanda kehamilan
agar mempunyai pemahaman dan kepedulian bila hamil kelak,
mempersiapkan diri untuk hamil dan bersalin secara sehat dan aman.
(Kemenkes RI, 2017:104)
Hasil : Ibu mengerti
11. Memberikan KIE terkait kesehatan pola seksual seperti konsep hymen,
persiapan dalam melakukan malam pertama (memahami tidak semua

12
hubungan seksual mengeluarkan darah, komunikasi dengan pasangan,
melakukan foreplay, pertimbangkan pemakaian lubrikasi tambahan, istirahat
yang cukup sebelum melakukan malam pertama, frekuensi senggama).
Hasil : Ibu mengerti
12. Memberikan sumplementasi Fe dan asam folat. pentingnya mengkonsumsi
asam folat sebelum hamil dimana asam folat berperan pada masa pembuahan
dan kehamilan trimester pertama. Kecukupan asam folat terbukti dapat
mengurangi bayi lahir dengan risiko kecacatan sistem syaraf dengan neural
tube defect (NTD) seperti spina bifida sebanyak 70%. Asam folat juga
dibutuhkan untuk pembelahan sel normal dan sangat penting selama periode
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darwanty dan Antini (2012)
tentang “Kontribusi Asam Folat dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Terhadap Pertumbuhan Otak Janin di Kabuupaten Karawang Tahun 2011”.
Yang membahas tentang penting pemenuhan asam folat pada wanita usia
subur dan ibu hamil terhadap adanya pengaruh asam folat dalam darah ibu
terhadap pertumbuhan otak janin. Pertumbuhan massa sel otak ini dimulai
semenjak janin di dalam kandungan hingga menjadi balita. Sel otak sangat
membutuhkan makanan bergizi untuk membantu agar dia dapat berkembang
dengan baik.
Hasil : Fe dan asam folat sudah diberikan
13. Menganjurkan untuk kunjungan ulang atau jika ada keluhan sewaktu-waktu
Hasil : ibu mengerti

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, saya memahami kasus secara nyata tentang asuhan yang
diberikan pada kasus Pasangan Calon Pengantin dengan Pra Konsepsi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Nn. K di
UPT Puskesmas Grabag II berjalan sesuai teori. Selain itu dari penatalaksanaan
kasus ini kami dapat melaksanakan:
1. Asuhan kebidanan pada Nn. K dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Nn. K dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan yaitu
calon pengantin dengan Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
3. Asuhan kebidanan Nn. K dapat menentukan kebutuhan segera yaitu dengan
melakukan KIE mengenai Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan sehat
4. Asuhan kebidanan Nn. K dengan merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada kasus perencanaan kehamilan sehat pada catin yaitu dengan
KIE persiapan dalam merencanakan kehamilan sehat
5. Asuhan kebidanan Nn. K dengan melaksanakan tindakan untuk menangani
kasus Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan sehat dengan KIE kepada Nn.
K untuk menjaga pola hidup sehat seperti rutin olahraga, nutrisi seimbang,
konsumsi multivatimin mikronutrien, menghindari stres yang menimbulkan
kecemasan, tidak merokok, tidak meminum-minuman keras.
6. Asuhan kebidanan Nn. K dengan melakukan pendokumentasian kasus
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori tentang Prakonsepsi
dan Perencanaan Kehamilan Sehat, sehingga dapat mengambil tindakan secara
lebih cepat dan tepat. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengkaji setiap
informasi yang dapat menunjang analisa dengan rinci.
2. Bagi Puskesmas

14
Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kebidanan dengan konseling,
informasi dan edukasi (KIE) tentang Pra Konsepsi dan Perencaaan Kehamilan
Sehat
3. Bagi Pasangan Calon Pengantin
Diharapkan ibu dapat menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan
menyeimbangkannya dengan berolahraga teratur untuk mempersiapkan
perencanaan kehamilan yang sehat.

Pembimbing Institusi Praktikan

.............................
...................................

15
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. (2014). Modul Pengajaran Mempersiapkan Kehamilan Yang Sehat.


Jakarta: BKKBN

Darwanty, dan Ari (2012). Kontribusi Asam Folat dan Kadar Hemoglobin pada Ibu
Hamil terhadap Pertumbuhan Otak Janin di Kabupaten Karawang Tahun 2011.
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 2, Agustus 2012 : 82 ± 90
Doloksaribu, L. G., & Simatupang, A. M. (2019). Pengaruh Konseling Gizi
Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan
Batang Kuis. Wahana Inovasi, 8(2089–8592), 63–73.

Dunneram, Y., & Jeewon, R. (2015). Healthy Diet and Nutrition Education Program
among Women of Reproductive Age: a Necessity of Multilevel Strategies or
Community Responsibility. Health Promotion Perspectives, 5(2), 116–127.
https://doi.org/10.15171/hpp.2015.014

Fasola, O., Abosede, O., & Fasola, F. A. (2018). Knowledge, attitude and practice of
good nutrition among women of childbearing age in Somolu Local Government,
Lagos State. Journal of Public Health in Africa, 9(1), 42–46.
https://doi.org/10.4081/jphia.2018.793

Fikawati, Sandra, Ahmad Syafiq dan Khaula Karima. (2015). Gizi Ibu dan Bayi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Fitriahadi, Enny. (2017). Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Kemenkes RI. (2015). Buku Saku Bagi Calon Pengantin. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas.


Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2018). Kesehatan Reproduksi Calon


Pengantin. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kusmiyati, Y., Estiwidani, D., Meilani, N., Ismiyati, A., & Aprilia Hendraswari, C.
(2018). Modul Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja dan Pranikah.
Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Yogyakarta.

16
Patimah, Sitti. (2017). Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Bandung: PT Refika Aditama

Susilowati. Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan, Bandung: PT Refika


Aditama.

Rini Handayani, S., & Sri Mulyati, T. (2017). Bahan Ajar Kebidanan Dokumentasi
Kebidanan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

WHO. Global Health Estimates 2015: Deaths by Cause, Age, Sex, by Country and
by Region, 2000–2015. Geneva; 2018.
https://movisa.org.mx/images/NoBS_Report.pdf.

Wilujeng, R. D. (2013). Modul Kesehatan Reproduksi. Surabaya: Akademi


Kebidanan Griya Akbid Husada.

Yulivantina, E. V., Mufdlilah, M., & Kurniawati, H. F. (2021). Pelaksanaan Skrining


Prakonsepsi pada Calon Pengantin Perempuan. Jurnal Kesehatan Reproduksi,
8(1), 47. https://doi.org/10.22146/jkr.55481

Yulivantina, E. V., Suryantara, B., Ayu Kusumawardani, L., & Fitri, I. (2020).
MODUL PRAKTIKUM ASUHAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI.
Yogyakarta: Stikes Guna Bangsa.

17
18

Anda mungkin juga menyukai