Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE

PADA Tn. O DENGAN STROKE

ASUHAN KEPARAWATAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kenaikan Pangkat Golongan III/C
Jabatan Fungsional Perawat Ahli Madya

Disusun Oleh :

UCUP SURAHMAN, AMK


NIP. 197712272006041004

UPTD PUSKESMAS CIKALONG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan ini
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Home Care Tn. O dengan stroke” tepat pada
waktunya.
Dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1. Ibu/ bapak pembimbing
2. Tn. O yang telah memberikan keterangan dan informasi untuk memantu
melancarkan dan penyusunan laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Walaupun makalah ini telah selesai, namun karena keterbatasan
kemampuan dan literatur yang penulis miliki, sehingga laporan ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis untuk menerima saran dan kritik yang bersifat
konstruktif
Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga laporan ini ada
memfaatnya bagi pembaca pada umumnya dan ilmu pengetahuan khususnya,
terima kasih.

Tasikmalaya, Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
1. Definisi
2. Etiologi
3. Tanda dan Gejala
4. Patofisiologi
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
2. Pengelompokan Data
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan Sistematik
3. Analisa Data
D. Diagnosa Keperawatan
E. Intervensi
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah aspek yangsangat penting dalam upaya
meningkatkan sumber daya menusia. Dalam sistem kesehatan dikatakan
bahwa segala upaya dalam pengembangan kesehatan di Indonesia diarahkan
untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi atau produktif baik sosial
maupun ekonomi
Tingkat kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini belum bisa
dikatakan memuaskan, dilihat dari penanganan penyakit menular yang belum
teratasi secara maksimal dan sekarang muncul penyakit-penyakt degeneratif
yang merupakan masalah penting bagi kedokteran di negara maju sebagai
penyebab kematian yang menduduki peringkat ke dua setelah penyakit
jantung. Stroke adalah salah satu contoh penyakit degeneratif yang timbul
akibat lesivaskuler disusunan saraf pusat penyakit ini merupakan penyebab
kematian di Amerika Serikat
(Mahar M. 88)

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatan
pada pasien stroke.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, membuat diagnosa keprawatan, menyusun rencana
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi
keperawatan pada pasien stroke

1
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini ditulis dengan
metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data, wawancara dan
pemeriksaan fisik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

B. Dasar Teori
1. Defisnisi
Stroke adalah suatu istilah untuk menamakan hemipous atau hemiparalise
akibat lesi vaskuler yang bisa terjadi dalam beberapa detik sampai
beberapa hari tergantung yang menjadi penyebab

(Priguna Sidharta; 85)

2. Etiologi
Keadaan yang dapat menyebabkan stroke ditandai dengan
- Hipertensi
- Diabetes Militus
- Penyaklit jantung
- Kegemukan / Obesitas
- Merokok

3. Tanda dan Gejala


Pada umumnya khasus stroke ditandai dengan
- Sakit kepala
- Kesadaran menuun
- Adalnya kelainan anggota geraksampai lumpuh
- Reflek sensorik tidak ada
- Gangguan Menclan
- Gangguan bicara

3
4. Patofisiologi
Berdasarkan intracranial biasanya terjadi karena kawaan pendarahan suatu
arteri / kurang mendapatkan jatah lagi, sehingga jaringan yang terletak
didekatnya akan tergeser dan tertekan. daerah ini sangat mengiritasi
jaringan otak sehingga mengakibatkan vasospasme pada arteri di sekitar
tempat bekuan darah yang semula lunak dan menyerupai sele merah
akhirnya akan terlarut dan semakin mengecil otak yang terletak disekitar
tempat bekuan mungkin akan membengkak dan mengalami nekrosis
karena kerja ensimakan terjadi proses pencairan sehingga terbentur
rongga, akibat dari perdarahan intra serebri akan menyebabkan edema
pada otak. Peningkatan tekanan intra kranial

C. Tinjauan Kasus
Laporan pada Tuan O dengan stroke telah dilaksanakan hari Kamis 3 Februari
2022 sampai Rabu 8 Februari 2022
1. Pengkajian
Hari : Rabu, 2 Oktober 2022
Jam : 09.00 Wib
Tempat : Cikancra, Cikalong
Sumber Data : Wawancara, Obsevasi, Pemeriksaan Fisik
Metode : Tinjauan Kasus

2. Pengelompokan data
a. Identitas
Nama : Tn. O
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Status perkawinan : Cerai mati
Pekerjaan : Petani

4
Alamat : Cikancra, Cikalong
Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia

b. Riwayat Penyakit
1) Kesehatan pasien
2 hari yang lalu pasien mendadak mengalami gangguan angota
gerak sebelah kanan, pasien tetap sadar, mual, nyeri kepala dan
menyatakan badan sebelah kanannya merasa lemah dan berat bila
digerakan

2) Genogram

Keterangan
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien

c. Aktifitas sehari-hari
1) Pola Nutrisi
- Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari, minum 7 gelas
sehari (ait putih)
- Selama sakit : pasien makan 3x sehari dengan porsi makan
sedikit (3-5 sendok) karena nafsu makan
berkurang yang disebabkan rasa nyeri dan

5
mual. Minum 4 gelas sehari (air putih dan
air teh)
2) Pola elimiasi
- Sebelum sakit : pasien BAB 1x sehari dan BAK 5-6 sehari di
kamar mandi tanpa bantuan orang lain
- Selama sakit : pasein BAB 1x sehari sedangklan untuk
BAK 2-3x sehari
3) Pola istirahat
- Sebelum sakit : pasien tidur dari jam 20.00-05.00 WIB (8-10
jam/ hari)
- Selama sakit : pasien tidur kurang lebih 7-8 jam
4) Pola aktifitas
- Sebelum sakit : pasien melakukan aktifits sehari-hari tanpa
bantuan orang lain
- Selama sakit : pasien melakukan aktifitas selama dirawat di
rumah sakit di bantu oleh keluarga
5) Personal higiene
- Sebelum sakit : - pasien mandi 2x sehari
- Pasien gosok gigi 2x sehari
- Keramas 2x seminggu
- Memotong kuku 2x seminggu
- Selama sakit : - Pasien hanya dibsuh dengan waslap oleh
keluarga diatas tempat tidur.
- Kuku pendek dan bersih
- Kulit bersih dan keriput

d. Aspek
1) Konsep diri
- Sebelum sakit : Pasien ramah dan disiplin tinggi
- Selama sakit : Pasien ramah dan disiplin

6
2) Intelektual
- Sebelum Sakit : Baik
- Selama Sakit : Tetap Baik
3) Hubungan interpersonal
- Sebelum Sakit :Komunikasi dengan tetangga baik dan
ramah
- Selama Saki t :Tetangga Tn. Olih banyak yang menjenguk
dengan membawakan makanan, buah-
buahan dan ada yang berupa uang
4) Spiritual
- Sebelum Sakit : Rajin sholat baik di rumah/ mesjid
- Selama Sakit : Sholat dirumah

D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran comosmentis
- Status gizi : baik
- Tinggi badan : 155 cm
- Berat badan : 55 kg
b. TTV
- Tekanan darah : 180/20 mm Hg
- Suhu : 380 C
- Nadi : 84x / menit
- Respirasi : 32 x/ menit

2. Pemeriksaan Sistematik
a. Kepala
- Rambut : Rambut pasien sudah banyak beruban
- Mata : Simetris, sclera tidak ikterik dan conjungtiva tidak
anunis. Pupil sama besar dan bereaksi terhadap cahaya

7
- Mulut dan tenggorokan : Lidah sedikit ada bercak putih. Bibir
agak kemerahan-merahan dan nyeri saat menelan
- Telinga : Bersih, fungsi pendengaran bisa mendengar orang
bicara jarak 5 meter
- Leher : Tidak ada pembengkakan
- Dada : Simetris, tidak ada bunyi pada waktu bernafas.
frekuensi nafas 32x/ menit
- Anus dan rectum : tidak ada homoroid
- Ekstremitas atas dan bawah: terjadi kelemahan pada anggota
gerak kiri dan pada ekstremitas bawah tidak terdapat orderma.
3. Analisa Data
a. Pengembangan data
1) DO
- Ekstermitas kanan berat bila digerakan
- Porsi makan sedikit setip kali makan (3-5 sendok)
- Kondisi tubuh lemah
- TD 180/120 mm Hg
- Pasien Bedrest
- Pasien makan disuapin
- Pasien BAB dan BAK diatas tempat tidur
b. DS
- Pasien mengeluh badan sebelah kanan terasa lemah dan berat
bila digerakkan
- Pasien menyatakan nafsu makan berkurang
- Pasien menyatakan nyeri kepala dan pusing

Problem Etiologi Symton


1. Penurunan perfusi Terganggunya aliran DS : pasien menyatakan nyeri
jaringan dengan tidak darah cerebral kepala dan pusing
adekuatnya suplai DO: TD 180/120 mm HG
darah cerebral pasien tampak lemah

8
2. Penurunan/ gangguan Gangguan mobilisasi DS : pasien menyatakan tangan
mobilisasi fisik fisik sehubungan dengan dan kaki lemah dan berat
hemiparese bila di gerakkan
DO: Ekstremitas atas bawah
berat bila digerakkan

3. Potensial terganggu Nafsu makan berkurang DS : - pasien menyatakan


kebutuhan nutrisi sampai dengan mual nafsu makan
kurang dari kebutuhan berkurang
- Pasien merasa mual
- Pasien menyatakan
kalau menelan
merasa nyeri
DO : Porsi makan sedikit tiap
kali makan (3-5 sendok)

E. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan perfusi jaringan sehubungan dengan tidak adekuatnya
suplay darah cerebral
DS : Pasien menyatakan nyeri kepala, pusing
DO : TD 180/120 mm Hg
Pasien tampak lemah
2. Gangguan mobilitas fisik dan sehubungan dengan hemiparese
DS : Pasien menyatakan tangan dan kaki lemah dan berat bila
digerakkan
DO : Ekstremitas kanan berat bila digerakkan
3. Potensial gangguan kebutuhan nutriasi kurang dari kebutuhan
sehubungan dengan nafsu makan berkurang
DS : - Pasien menyatakan nafsu makan berkurang
- Pasien merasa mual
- Pasien menyatakan kalau menelan terasa nyeri

9
F. Intervensi
Rencana Keperawatan pada pasien Tuan Olih
Dengan Stroke
Tanggal No DX Tujuan Tindakan Rasional
03-02-22 DX 1 1. Setelah dilakukan  Kaji kemampuan  Untuk mengtahui
Pk 09.00 tindakan keperawatan mobilitas fungsi pola perkembangan
diharapkan tidak ada motorik pada fungsi motorik
gangguan ekstermitas ekstremitas  Untuk memberikan
atas, bawah  Ubah posisi tiap 2 jam rasa nyaman pada
2. Pasien dapat  Beri dukunagn moral pasien
melakukan gerakan pada pasien  Agar psien merasa
secara spontan dengan  Latihan gerak aktif/ optimis dapat
kriteria : pasif pada ekstremitas sembuh
i. Tidak terjadi tubuh setiap 2-4 jam  Dapat menaikan
kontraktos sekali otot untuk berfungsi
ii. Tidak terjadi atroti  Kolaborasi dengan kembali sehingga
fisioterapi untuk latihan kontraktor dan
gerak aktif atropi dapat dicegah
 Pasien dapat terapi
yang tepat untuk
memulihkan
keadaannya

 Untuk mengetahui
04-02-22 DX 2 Setelah dilakukan  Kaji status neurology tingkat kesadaran,
Pk 09.00 tindakan, pasien gerakan mata,
 Kaji tanda vital sign
mengalami penaikan reaksi pupil, fungsi
tiap 4 jam
perfusi jaringan cerebral motorik dan
 Berikan obat
dan penurunan tekanan sensorik
sehubungan dengan
intracranial dengan
terapi  Untuk mengetahui
kriteria :

10
- Status neurology naik perubahan vital sign
- Tanda vital sign  Untuk
dalam batas normal mempercepat
- Tidak ada penaikan mengobati
intrakranial
 Untuk mengetahui
jumlah intake
05-02-22 DX 3  Kebutuhan nutrisi  Monitor intake dan out sampai out put
Pk 09.00 dapat terpenuhi dan put nutrisi nutrisi
 Pasien makan habis  Kaji makanan yang  Agar pasien dapat
banyak disukai dan tidak sukai makan sesuai
 Tidak mual dan nyeri pasien dengan selera
dalam menelan  Anjurkan pasien makan pasien
sedikit tapi sering  Diharapkan agar
nafsu makan pasien
tidak berkurang
rasa mual dan nyeri
ketika menelan

G. Implementasi
Tindakan Keperawatan pada Pasien Tuan O

11
Dengan Stroke
Tanggal No. Dx Tindakan Evaluasi Paraf
03-02-2022 1  Mengkaji tindakan mobilisasi  Kemampuan pasien dalam
Pk 09.00 meliputi fungsi motorik pada memobilisasi pada
ekstremisme extremitas 4,5,6
 Mengubah posisi setiap 2 jam  Pasien selalu berdoa untuk
 Memberikan dukungan moral pada kesembuhannya
pasien  Pasien merasa nyaman
dengan posisi tidurnya

03-02-2022  Melatih gerak aktif/ pasif pada  Pasien berusaha untuk


Pk 09.15 semua ekstremitas setiap 2-4 jam mengerakkan ekstremitas
sekali tubuh dan pasien merasa
 Berkolaborasi dengan fisoterapis sakit ketika ekstremitas
untuk perawatan rehabilitatif kaki kanannya digerakkan
 Fisioterapi dilakukan 1
kali dalam sehari

03-02-2022  Memberikaan sinar IR pada  Nilai otot ekstremitas


Pk 10.00 ekstremitas kanan kanan 4
 Latihan aktif assited untuk lengan  Latihan aktif assited dapat
dan tungkai seperti flexi, exstensi, dilakukan semua pasien
adduksi, exorotasi, ondotorasi, dan dengan bantuan
latihan gerak memutar  Keseimbangan duduk
masih bantu miring
dengan bantuan

 Memberikan sinar IR pada  Nilai otot kanan 4


03-02-2022
ekstremitas kanan  Ekstremitas kanan dapat
Pk 10.00

12
 Latihan aktif assited untuk lengan digerakan tanpa bantuan
tungkai  Miring tanpa dibantu,
 Latihan miring dan duduk duduk dibantu sedikit dan
 Latihan berdiri dapat berdiri dengan
bantuan

03-02-2022  Memberi latihan ROM pada  Nilai otot 4 +


Pk 10.00 ekstremitas kanan  Pasien mempu melakukan
 Tetap latihan aktif dan pasif latihan duduk dan berdiri
meskipun harus dibantu
04-02-2022 2  Memberikan obat sesuai dengan  Pasien dalam keadaan
Pk 12-00 terapi sadar
 Pasien minum obat setelah
makan

04-02-2022  Mengukur vital sign  Suhu 370 C


Pk 17.00  Nadi 84 x/ menit
 TD 150 /110 mm Hg

04-02-2022  Mengukur vital sign  Suhu 360 C


05.30  Mengkaji nyeri kepala dan  Nadi 82 x/ menit
pusing  TD 150/110 mm Hg
 Atur posisi ½ duduk untuk  Pasien dengan posisi ½
memperlancar aliran balik darah duduk merasa lebih
vena kepala nyaman
 Obat yang diberikan
diminum oleh pasien
 Pasien dalam keadaan
sadar, gerakan mata
normal, mata peka

13
terhadap cahaya
05-02-2022 3  Memonitor intake dan out put  Pasien makan habis satu
Pk 10.00 nutrisi sendok
 Mangkaji makanan yang disukai  Pasien menyukai makanan
pasien yang ada
 Manganjurkan pasien makan  Pasien berhenti makan
sedikit ketika merasa mual

05-02-2022  Memonitor intake dan out put  Pasien makan habis ½


Pk 17.30 nutrisi porsi dan minum 5 gelas
 Menganjurkan pasien makan  Dalam selang 10 menit
sedikit tetapi sering pasien makan 5 sendok
 Mengkaji rasa mual dan nyeri  Pasien menyatakan rasa
waktu menelan mual berkurang begitu
juga rasa nyeri

H. EVALUASI
Catatan Perkembangan Pada Pasien Tn.O
Dengan Stroke
Tanggal DX Keperawatan Evaluasi
06-02-2022 Penurunan perfusi jaringan sehubungan S : pasien menyatakan tidak nyeri kepala
dengan tidak adekuatnya suplay darah dan pusing
cerebral O : pasien tampak kuat
DS : pasien menyatakan nyeri kepala, A : masalah teratasi
pusing P : pertahankan kondisi
DO : TD 180/120 mm Hg
Pasien tampak lemah
06-02-2022 Gangguan mobilisasi fisik sehubungan S : pasien menyatakan tangan dan kaki
dengan hemipareses tidak lemah dan berat bila digerakkan
DS : pasien menyatakan tangan dan kaki O : ekstremitas atas dan bawah ringan bila

14
lemah dan berat bila digerakkan digerkkan
DO : ekstremitas atas dan bawah bila A : masalah teratasi
digerakkan. P : pertahankan kondisi

Potensial gangguan kebutuhan S : pasien menyatakan nafsu makan


06-02-2022 sehubungan dengan nafsu makan meningkatrasa mual dan nyeri
berkurang berkurang
DS : pasien menyatakan nafsu makan O : Porsi makan sedikit tiap porsi makan
berkurang habis ½ porsi
- Pasien merasa mual A : masalah teratasi
- Pasien menyatakan kalau P:-
menelan merasa nyeri
DO : porsi makan sedikit tiap kali
makan (3-5 sendok)

BAB III
PENUTUP

15
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulakan
bahwa :
1. Asuhan keperawatan Tn. O dengan stroke dapat diperoleh pengalaman
nyata dalam PROSES keperawatan dari pengkajian hingga evaluasi
2. Pada pasien Tn. O dengan stroke setelah dilakukan tindakan keperawatan
pasien mengatakan tidak nyeri kepala, pusing, nafsu makan meningkat,
rasa mual dan nyeri berkurang, tangan dan kaki tidak lemah digerakkan,
masalah pasien dapat diatasi.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman nyata dalam melakukan asuhan keperawatan
pada Tn. O dengan stroke maka penulis memberikan saran :
2. Semoga RS dapat berkembang dan lebih lengkapn peralatannya dan dapat
meningkatkan mutu pelayanan sehingga pasien yang datang untuk berobat
puas dari segi pelayanan dan mutu yang diberikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

2. Carpenito Linda Juall. 1997. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : ECG


3. Bates Barbara.1998. Pemeriksaan Fisik dan Kesehatan. Jakarta : EGC
4. Mardjono Mahar, Priguna Sidharta. 1998. Neurology klinis. Jakarta. Daian
Rakyat

17

Anda mungkin juga menyukai