Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

DI PUSKESMAS PURABAYA TAHUN 2015

Disusun Oleh :

WULANDARI, AMKG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

UPTD PUSKESMAS PURABAYA

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha

penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan tahunan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

(PTM).

Laporan tahunan ini telah kami susun dengan dengan maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar

pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan tahunan tentang

pengendalian penyakit tidak menular ini dapat memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap pembaca.

Sukabumi, januari 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan

BAB II : GAMBARAN UMUM

A. Gambaran umum puskesmas purabaya

B. Gambaran umum program PPTM

BAB III : URAIAN KEGIATAN PROGRAM PPTM

A. Pendataan sasaran program PPTM

B. Kegiatan Program PPTM

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Hasil kegiatan pendataan sasaran PPTM

B. Hasil kegiatan program PPTM

BAB V : PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang

ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh

penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola

penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social ekonomi

dan social budaya, kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia sehingga

menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan.

Penyakit tidak menular (PTM) yang utama adalah kardiovaskuler,

stroke, diabetes mellitus,hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah

mengalami peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada

peningkatan angka kematian.

WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan

menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian akibat penyakit tidak menular

yang terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 70%

penderita penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara

teratur. Adapun masalah penyakit tidak menular saat ini yaitu masyarakat

kurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit

tidak menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat,

fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan dan penanggulangan

penyakit tidak menular.

Peyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan factor

risikonya, yaitu meokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan
konsumsi beralkhohol.mencegah dan mengendalikan factor risiko relative lebih

murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan.

Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi

adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, dengan

adanya program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi

sedini mungkin, factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat

dimasyarakat dapat ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa

ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Salah satu strategi pengendalian yg

efisien dan efektif adalah memperdayakan dan peningkatan peran serta

masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut

berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan dibekali

pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan

factor risiko PTM serta tindak lanjutnya.kegiatan ini disebut dengan pos binaan

terpadu (posbindu) PTM.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian

penyakit tidak menular dan meningkatkan kwalitas hidup sehat pada

masyarakat yang berada disemua tatanan.

2. Tujuan khusus

a. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang PTM

b. Melakukan deteksi dini factor risiko PTM

c. Mengendalian Factor risiko PTM

d. Penanganan pada penderita PTM


BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran umum puskesmas purabaya

Puskesmas Purabaya merupakan salah satu puskesmas di kabupaten

sukabumi tepatnya berada di wilayah kecamatan purabaya yang mempunyai luas

wilayah 10.500 Ha dengan batas batas wilayah :

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan nyalindung

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan sagaranten dan kec

curugkembar

Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten cianjur

Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan jampang tengah dan

kecamatan pabuaran

Puskesmas purabaya mempunyai wilayah kerja terdiri dari 7 desa, yaitu :

1. Desa purabaya : 1.376 Ha

2. Desa cimerang : 1.308 Ha

3. Desa citamiang : 1.001 Ha

4. Desa margaluyu : 1.291 Ha

5. Desa cicukang : 1.775 Ha

6. Desa pagelaran : 1.017 Ha

7. Desa neglasari : 2.732 Ha

Distribusi tanah menurut luas sawah dan darat :

1. Sawah : 1.357,81 Ha

2. Darat : 9.137,97 Ha

3. Tanah kehutanan : 1.699 Ha

4. Perkebunan : 2.813,29 Ha
5. Tanah milik : 5.494,68 Ha

6. Lain lain :165,23 Ha

Diantara ke tujuh desa tersebut diatas terdapat satu desa

terpencil dan sulit ditempuh yaitu desa cicukang, sedangkan desa lainnya mudah

dijangkau.hampir semua wilayah kerja puskesmas purabaya dapat dicapai dengan

menggunakan transportasi roda dua, terkecuali pada musim hujan dimana jalan

menuju daerah tersebut belum diaspal bahkan masih tanah sehingga sulit untuk

dilewati oleh kendaraan roda dua.

Diantara ke 7 (Tujuh) desa yang ada diwilayah puskesmas

purabaya, desa neglasari dan desa cicukang merupakan desa dengan jarak terjauh

dari fasilitas kesehatan puskesmas purabaya yakni kurang lebih 2 Jam bila ditempuh

dengan kendaraan roda dua, sedangkan desa dengan jarak terdekat adalah desa

purabaya dan desa cimerang.

2. Peta wilayah kerja puskesmas purabaya


2. Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah kecamatan purabaya akhir tahun 2015

adalah 41.051 jiwa, terdiri dari 20.819 jiwa laki laki dan 20.232 jiwa

perempuan dengan rata rata pertumbuhan penduduk 2 % Pertahun.

Tingkat pendidikan umumnya SD (55%), SLTP ( 25 %), SLTA (15 %) dan PT

(5 %)

3. Social ekonomi

Mata pencaharian penduduk kecamatan purabaya sebagian besar adalah

petani (45%), dan yang lainnya adalah buruh (15%),pedagang (15%),PNS

(10 %) dan sisanya belum bekerja (15 %)

4. Lingkungan fisik

Puskesmas purabaya merupakan puskesmas induk santun lansia yang

memiliki 3 pustu yaitu : pustu cimerang, citamiang dan cicukang.dan

Pustu margaluyu.memiliki 1 polindes yaitu : desa pagelaran.

Dari 7 desa baru tersedia 4 pustu dan 1 polindes, untuk meningkatkan

akses pelayanan kesehatan perlu dibangun 1 puskesmas pembantu di tiap

desa, terutama yang jangkauan wilayahnya sulit dan jauh sehingga

memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sarana penunjang transportasi puskesmas purabaya memiliki satu mobil

pusling yang kondisinya masih baik, 8 kendaraan roda dua, dimana ada 2

dalam kondisi sudah rusak berat.

5. Data ketenagaan

Jumlah tenaga kesehatan / SDM yang ada di puskesmas purabaya sampai

desember 2015 adalah sebagai berikut :


Table 01

Data tenaga kesehatan puskesmas purabaya

Tahun 2015

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN STATUS


1 H.Mudrikah,SKM, MM S1 Ka puskesmas PNS
2 Suratdi, SKM S1 Ka TU PNS
3 Dr. pande Dokter umum Dr puskesmas DHL
4 Drg winny rakhmiliani Dokter gigi Drg puskesmas PNS
5 Yanti supiati, amd S1 Retribusi PNS
6 Aas Santana, Am.Kep DIII perawat PNS
7 Nabhan sugiwa, SKM S1 Perawat /surveilans PNS
8 Tsalits sulaeman, Am.Kep DIII Perawat/promkes PNS
9 Nurlina Apriani, SKM S1 Bidan poned PNS
10 Erna DIII Bidan koordinator PNS
11 Tina Adriani, Am.Keb DIII Bidan poned PNS
12 Soniangsih.N, Am.Keb DIII Bidan desa PTT

13 Sri ermawati, Am.Keb DIII Bidan desa PTT

14 Putri indah, Am.Keb DIII Bidan desa PTT

15 Lasmi nurhasbulah, DIII Bidan desa PTT

Am.Keb
1\6 Mutiara hati, Am.Keb DIII Bidan desa PTT

17 Leni rustiana, Am.Keb DIII Bidan desa BHL

18 Fevi, Am.Keb DIII Bidan desa BHL

19 Dede entik, Am.Keb DIII Bidan Poned BHL

20 Siti nurbaya, AM.Keb DIII Bidan desa Bidan PNPM

21 Rifa nurwahidah, Am.Keb DIII Bidan desa BHL

22 Neng nuraeni, Am.Keb DIII Bidan desa Bidan PNPM

23 Neng siti humaeroh, DIII Bidan desa Bidan PNPM

Am.Keb
24 Ai halimah DIII Bidan desa Bidan PNPM
25 Anggi DIII Bidan poned BHL

26 Lisna DIII Bidan poned BHL

27 Wasri sudamulya, Am.Kep DIII Perawat PHL

28 Cecep eka salida, Am.Kep DIII Perawat PHL

29 Sofandi, Am.Kep DIII Perawat PHL

30 Eneng ruri mahardhika, DIII Perawat PHL

Am.Kep
31 Wulandari, AMKG DIII Perawat gigi PHL

32 Asep DIII perawat PHL

33 Taufiq DIII Perawat PHL

34 Asep ramdani DIII Perawat PHL

35 Agus S1 Farmasi TKS

36 Dewi ferawati SMP apoteker TKS

37 Rizal fahlevi SMA pendaftaran TKS

38 Irfan SMA Staf Tu TKS

39 Esep SMA supir TKS

40 Nanang moskow SMA Security TKS

41 Agus Petuga kebersihan TKS

42 Ading Petugas kebersihan TKS

B. Gambaran umum program PPTM

1. Tinjau pustaka

a. Pengertian penyakit tidak menular (PTM)

Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau

kronis yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat
seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak,

dan kurang aktifitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari.

Pengendalian penyakit tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular.

b. Pengertian deteksi dini

Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit /

kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes,

pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat

untuk membedakan orang orang yang kelihatannya sehat, benar

benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita

kelainan.

c. Factor risiko penyakit tidak menular (PTM)

Factor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial

berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang

atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan,

minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik / olahraga, kurang

makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat dan lemak , tekanan

darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.

d. Jenis jenis penyakit tidak menular

1). Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya

diatas 140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg

(smelz&bare,2002).

2). Penyakit jantung


Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung

tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara

lain otot jantung yang lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan

atau adanya celah antara serabi kanan dan serabi kiri, oleh karena

tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkanantara

kedua serabi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini

menyebabkan darah bersih dan kotor tercampur.

3). Diabetes melitus

Diabet atau yang sering disebut diabetes mellitus merupakan

penyakit kelainan metabolism yang menyebabkan kurangnya

produksi insulin, zat yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas. Bisa pula

adanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya normal.

Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas

120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam

setelah makan).

4). Penyakit paru obstruktif kronik

5). Kanker

Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal

dari sel sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam

perkembangannya, sel sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh

lainsehingga dapat menyebabkan kematian.

6). Osteoporosis

Berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan porous

berarti berlubang lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah

tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas yang
masa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-

arsitektur tulang dan penurunan kwalitas jaringan tulang (tandra,

2009).

7). Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke

suatu bagian otak tiba tiba terganggu dalam jaringan otak,

kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia

yang dapat merusak atau mematikan sel otak.

Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang

dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang

ke tiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa

(jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan kadang si penderitamengalami

kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan

atau kemampuan bicara.

e. Bahaya penyakit tidak menular (PTM)

1). Menurunnya produktivitas

2). Mengakibatkan kecacatan

3). Ketidakmampuan beraktivitas

4). Komplikasi berbagai penyakit

5). Beban ekonomi keluarga

6). Kematian

f. Pencegahan penyakit tidak menular

1). Beraktivitas fisik paling tida 30 menit setiap hari

2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum

alkhohol
3). Hindari minuman mengandung pemanis batasi makanan energy padat

(terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau

tinggi kadar lemak).

4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah buahan semua biji

bijian dan kacang kacangan seperti buncis.

5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan.

6). Capai berat badan ideal

7). Berikan ASI Eksklusif 6 bulan pada bayi

g. Cara untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular

1). Memeriksakan tekanan darah

2). Memeriksakan kadar gula darah

3). Control berat badan

h. Posbindu PTM

1). Pengertian posbindu PTM

Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan

peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk

mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan factor risiko

PTM.

Posbindu PTM ada dua yaitu :

a). posbindu PTM dasar

meliputi pelayanan deteksi dini factor risiko sederhana, yang

dilakukan dengan wawancara terarah melaluipenggunaan

instrument untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga

sebelumnya, perilaku beresiko. Pengkuran tinggi badan, berat


badan, tensi darah, lingkar perut, index masa tumbuh (IMT) serta

penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri.

b). posbindu PTM utama

pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah,

kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan

IVA dan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan.

2) .tujuan posbindu PTM

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan

penemuan dini factor risiko PTM.

3). Manfaat posbindu PTM

a). mawas diri

b). membudayakan gaya hidup sehat

c). mudah dijangkau

d). murah dilaksanakan

4). Sasaran posbindu PTM

Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia

15 tahun ke atas baik yang memiliki factor risiko PTM (merokok pola

makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol

tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak

menular, ddl) maupum orang dewasa yang tidak memiliki risiko

PTM.

5). Pelaksana Kegiatan

Pelaksaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang

dilatih secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan

pemantauan factor risiko PTM.


Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan

posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing

masing yaitu :

a). koordinator penyelenggara posbindu PTM

b). penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM

c). pemantau pengukuran factor risiko PTM

d). konselor peserta posbindu PTM

e). pencatat hasil kegiatan posbindu PTM.

6). Bentuk kegiatan posbindu PTM

a). kegiatan penggaian informasi factor risiko PTM dengan wawancara

sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.

b). kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar

perut, analisa lemak tubuh dan tekananan darah sebak baiknya

dilakukan sebulan sekali.

c). kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana dilaksanakan 1

tahun sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan

sebulan sekali bagi penderita gangguan paru paru.kegiatan

pemeriksaan gula darah.

e). kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida.

f). kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).

g). kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfemin

urin bagi kelompok pengemudi umum.

h). kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan

posbindu.

i). kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama.


j). kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar diwilayahnya.

2. Gambaran program pengendalian PTM Di puskesmas

Puskesmas purabaya adalah suatu puskesmas yang program

pengendalian penyakit tidak menularnya baru saja berjalan pada tahun

2015 ini. Mengingat program PPTM ini sangat penting maka program ini

mau tidak mau harus tetap berjalan dengan sarana dan prasarana yg

sangat minim sekali.adapun kondisi program PPTM di puskesmas

purabaya adalah sebagai berikut :

1). Petugas pelaksana program PPTM

Program PPTM di puskesmas purabaya di pegang oleh perawat gigi yang

sudah mengikuti pelatihan program pengendalian PTM.

2). Posbindu PTM

Puskesmas purabaya mempunyai 3 posbindu PTM

Tabel 1 : data posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015

Strata
No Posbindu PTM Jumlah
Pratama Madya Purnama mandiri
1 Posbindu PTM
- - - 1
cimerang
2 Posbindu PTM
- - - 1
Citamiang
3 Posbindu PTM
- - - 1
Neglasari

3). Kader posbindu PTM

Table 2: data kader posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015


No Posbindu PTM Nama kader Tugas / peran
1 Posbindu cimerang 1. Deuis 1. coordinator
2. Teti 2. kader penggerak
3. Astir 3. kader pemantau
4. Hayati 4. kader konselor
5. cahyani 5. kader pencatat

2 Posbindu citamiang 1. uan suangsih 1. coordinator


2. piah 2. kader penggerak
3. ai rina 3. kader pemantau
4. isum sumiyati 4. kader konselor
5. siti nurrahmah 5. kader pencatat
3 Posbindu Neglasari 1. yeti 1. coordinator
2. yani 2. kader penggerak
3. intan 3. kader pemantau
4. ida 4. kader konselor
5. nina 5. kader pencatat

4). Kader remaja

Jumlah kader remaja 5 anak dari sekolah MAN 1 Purabaya

5). Kegiatan kegiatan program pengendalian PTM di puskesmas

Purabaya.

Table 4: kegiatan program pengendalian PTM di puskesmas purabaya tahun 2015

No kegiatan waktu Sumber dana


1 Pendataan sasaran posbindu PTM Maret 2015 BOK
2 Pembentukan posbindu PTM Maret 2015 BOK
3 Pembentukan kader posbindu PTM Maret 2015 BOK
4 Bimbingan tekhnik pelaksanaan Maret 2015 BOK

posbindu PTM
5 Pelaksanaan Posbindu PTM 1 kali/bulan BOK
BAB III

URAIAN KEGIATAN

A. Uraian kegiatan program pengendalian PTM

1. Pelatihan system informasi untuk petugas puskesmas dan kader dengan

system WEB pengendalian PTM.

Pelaksananaaan kegiatan ini dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten

sukabumi yang di ikuti oleh 1 orang programer PTM dan 1 orang kader

posbindu PTM.

Table 5 : kegiatan pelathan system WEB Programer PTM

NO Tanggal pelaksanaan Tempat materi


1 Hari ke 1 Prima resort 1. pembukaan dan sambutan
2. review kegiatan PPTM
31 agustus 2015 salabintana 3. surveilans Faktor Risiko PTM
4. Pemanfaatan surveilans FKTP

tingkat posbindu PTM dan

puskesmas
2 Hari ke 2 Prima resort 1. Praktek WEB PPTM pkm dan

1 september 2015 salabintana kader PTM


2. Entri data FKTP
3. Persamaan data jumlah

posbindu PTM
3 Hari ke 3 Prima resort 1. Praktek entri data
2. Praktek FKTP
2 september 2015 salabintana 3. Pembutan RTL
4. Penutupan

2. Peningkatan kapasitas petugas puskesmas dalam tatalaksana penyakit PTM

Kegiatan pelatihan ini di ikuti oleh programer PTM puskesmas. Adapun hasil dr

kegiatan pelatihan ini yaitu :

Table 6 : peningkatan kapasitas programmer PTM puskesmas

N Tanggal pelaksanaan tempat Materi

o
1 Hari ke 1 Prima resort 1. Pembukaan
2. Materi tentang penyakit
27 oktober 2015 salabintana tidak menular
3. pembuatan 10 penyakit
PTM berbasis wilayah
4. penurunan asap rokok
dipuskesmas
5. advokasi ke desa untuk
mendata penyebab
kematian.
6. Penurunan angka diabet
dan obesitas
7. Penurunan konsumsi
alcohol
8. Aktifitas fisik yang
kurang harus turun 10 %
9. Penurunan angka
hipertensi
2 Hari ke 2 Prima resort 1. Materi tentang
hipertensi
28 oktober 2015 salabintana 2. Materi tentang penyakit
jantung dan pembuluh
darah
3. Materi tentang stroke
4. Perhitungan tentang
penurunan penyakit PTM
5. Upaya penurunan
prevalensi perokok dan
obesits
3. On Job Treaning Pengendalian factor risiko bagi remaja disekolah

Pelatihan bagi kader remaja dilaksanakan pada bulan desember 2015 dengan

mengikut sertakan 1 programer PTM, 5 siswa SMA/SMK, dan 1 guru.

Kegiatan ini meliputi antara lain:

a. Materi tentang penyakit PTM

b. Materi tentang posbindu PTM

c. Faktor risiko bagi remaja disekolah

d. Praktek cara penggunaan alat KIT PTM

4. Pendataan sasaran program PPTM

Petugas melakukan pendataan penduduk yang berumur mulai

dari 15 tahun ke atas, semua Penduduk yang ber umur 15 th ke atas di data

dan dicatat di tiap desa, baik penduduk yang mempunyai factor risiko

maupun tidak. Data penduduk yg sudah tercatat dipakai sebagai dasar data

sasaran pelaksanaan posbindu PTM.

5. Pembentukan posbindu PTM

Posbindu PTM dibentuk di puskesmas purabaya pada bulan

maret 2015, dari hasil kesepakatan antara kecamatan puskesmas dan desa

yang sudah disepakati bahwa 3 desa sudah setuju bahwa akan adanya

posbindu PTM.yaitu desa cimerang citamiang dan neglasari.

6. Pembentukan kader posbindu PTM

a. Mengirimkan surat pemberitahuan pembentukan kader posbindu PTM

ke desa yang mempunyai Posbindu PTM

b. Mengundang 15 Orang yang akan di jadikan kader posbindu masing

masing desa mengirimkan 5 orang.


c. Pelaksanaan pembentukan kader posbindu PTM dilaksanakan di

puskesmas purabaya yang diketahui oleh camat dan kepala puskesmas

serta kepala desa masing-masing.

d. Kader diberikan materi tentang tugas dan fungsinya sebagai kader

posbindu PTM.

e. Kader dibentuk dan diberi pembagian tugas masing-masing yaitu

sebagai :

a). kader coordinator

b). kader penggerak

c). kaderpemantau

d). kader konselor

e). kader pencatat

f. kader yang sudah terbentuk membuat kesepakatan tentang tempat dan

waktu pelaksanaan posbindu PTM.

g. puskesmas membuat SK kader posbindu PTM Yang diketahui oleh

kecamatan dan selanjutnya akan dikirim SK tersebut ke desa masing

masing.

h. penguatan dan kesepakatan kepala puskesmas dan camat terhadap kepala

desa tentang biaya transport kader tiap bulannya,

6. bimbingan tekhnis pelaksanaan posbindu PTM

a. tujuan

memberikan pengetahuan tentang PTM, factor risiko, dampak dan

pengendalian PTM.

Memberikan pengetahuan tentang posbindu PTM


Memberikan kemampuan dan ketrampilan dalam memantau factor risiko

PTM

Memberikan keterampilan dalam melakukan konseling serta tindak lanjut

lainnya.

b. materi yang disampaikan

a). PTM dan factor risiko

b). posbindu PTM dan pelaksanaannya

c). tahapan kegiatan posbindu PTM

d). cara pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, IMT, tekanan

darah.

e). pemeriksaan glukosa darah

f). pemeriksaan kolesterol

g). pencatatan

h). rujukan dan respon cepat sederhana

keterangan :

untuk praktek cara pengukuran kadar alcohol pernafasan tes

amfetamin dan pemeriksaan uji fungsi paru sederahana tidak

dilaksanakan pada pelatihan

kader ini karena tidak adanya alat posbindu PTM kit..

7.Pelaksanaan posbindu PTM

a. tahap persiapan pada H-1

menentukan tempat dan waktu pelaksanaan posbindu PTM

menginformasikan pada masyarakat bahwa akan dilaksanakan posbindu PTM


menyiapkan peralatan posbindu dasar seperti buku register, timbangan,

pengukur tinggi badan, alat meteran untung lingkar perut.

b. tahap pelaksanaan

a). tahap pertama sebelum peserta posbindu ini diperiksa biasanya petugas

kesehatan membuka pertemuan posbindu dengan sedikit memberikan

informasi kesehatan.

b). peserta melaksanakan senam bersama terlebih dahulu dengan gerakan

yang ringan.

c). Selesai senam selanjutnya satu persatu peserta ini menuju meja

pendaftaran.

posbindu PTM dilaksanakan dengan system 5 meja, namun dalam situasi kondisi

tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.


Adapun urutannya adalah sebagai berikut :

Pendaftaran
Meja 1
registrasi peserta serta pemberian no urut,pencatatan

data peserta posbindu

wawancara oleh kader

Meja 2 riwayat PTM keluarga dan riwayat PTM sendiri, kebiasaan

meroko dan kurang makan buah dan sayur.kurangnya aktifitas

fisik serta kurang istirahat.

Meja 3 Pengukuran

TB, BB, IMT, Lingkar perut dan Analisa lemak tubuh

Meja 4
Pemeriksaan tekanan darah

Meja 5 Identifikasi factor risiko PTM, konseling dan rujukan


Kegiatan posbindu yang dilaksanakan masih sangat sederhana karena hanya
pemeriksaan dasar saja, untuk pelaksanaan penunjang belum bisa dilaksanakan
karena tidak adanya peralatan yg dibutuhkan.

c. tahap evaluasi

menilai kehadiran kader dan peserta posbindu

meninjak lanjuti masalah yang ditemukan

melakukan kunjungan rumah bagi yang perlu dikunjungi


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data penduduk sasaran program PPTM

Table 6 : data penduduk umur 15 th ke atas diwilayah

kecamatan purabaya tahun 2015

N Puskesmas Laki-laki Perempuan Jumlah


o umur 15 th keastas umur 15 th keatas

Purabaya 15.443 15.196 30.639

Dari table tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang berusia 15 th ke atas
antara laki laki dan perempuan jumlahnya sama meskinpun terlihat jumlah laki-
laki sedikit lebih banyak.

Grafik 1 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas puskesmas purabaya tahun 2015

jumlah penduduk 15 th ke atas

15450
15400
15350
jumlah penduduk 15 th ke
15300 atas
15443
15250
15200
15150 15196

15100
15050
laki-laki perempuan
B. Data hasil kegiatan program PTM
1. Data jumlah pasien umur 15 th keatas yang dilayani di puskesmas dan di
posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015

No Jenis kelamin puskesmas posbindu jumlah

1 Laki laki 650 219 869


2 perempuan 631 346 977
jumlah 1281 565 1846

2. Jumlah kasus PTM di puskesmas purabaya tahun 2015

Table 7 : kasus PTM diwilayah puskesmas purabaya tahun 2015

N Jenis kelamin
Penyakit PTM jumlah
O Laki-laki perempuan
1 Hipertensi 401 492 893
2 Penyakit jantung koroner 15 20 35
3 stroke 1 - 1
4 Diabetes mellitus 69 95 164
5 Kanker leher rahim - - -
6 Kanker payudara - 1 1
7 PPOK 1 1 2
8 Asthma 162 171 333
9 osteoporosis - - -
10 Gagal ginjal kronik - - -
11 Kecelakaan lalu lintas 66 32 98
TOTAL 715 745 1460

Dari table diatas dapat dilihat bahwa kasus hipertensi adalah kasus terbanyak di
puskesmas purabaya yaitu berjumlah 893 kasus hipertensi kasus baru, dan urutan
terbanyak kedua adalah penyakit tidak menular asma yaitu sejumlah 333 orang.
Untuk penyakit diabetes berada diurutan ke tiga yaitu 164 orang, disusul oleh
kecelakaan lalulintas yaitu 98 orang dan sisanya penderita jantung sejumlah 35
orang, stroke 1 orang , kanker payudara 1 orang dan PPOK 2 orang. Sementara ini
kasus gagal ginjal dan kanker leher rahim serta osteoporosis belum ditemukan.
Grafik 2 kasus penyakit tidak menular (PTM) Di puskesmas purabaya tahun 2015

600

492
500

400

300

200 171 laki-laki


perempuan
95
100
20 32
1 1
0
i 0 0 i0 l0
g ke us a K a s
te ns tun ts ro le i t him
dar PO hm s is
i n ja
i nta
r n a P t ro l
pe ja rr yu as
po lg lu
hi k it tes m ehe r pa eo a ga la
t
ny
a
ab
e rl ke os g a n
pe di n ke kan ka
ka le a
c
ke

3. Data kunjungan posbindu PTM

Table 8 : data kunjungan peserta posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015

Jumlah kunjungan Jumlah


No Nama Posbindu
Baru lama
1 Posbindu cimerang 234
86 148
2 Posbindu citamiang 167
53 114
3 Posbindu neglasari 164
37 127
jumlah 565
176 389
Grafik 3 : data kunjungan peserta posbindu PTM puskesmas purabaya 2015

160 148

140

120 127
114

100
86
80
baru
60 lama
53
40
37
20

0
posbindu cimerang
posbindu citamiang
posbindu neglasari

4. Distribusi responden menurut jenis kelamin pemeriksaan hipertensi dan


gula darah

No Jenis kelamin hipertensi Gula darah


1 Laki laki 401 69
2 perempuan 492 95
jumlah 893 164

5. Hasil cakupan program PTM

Table 9 : hasil cakupan program PTM di puskesmas purabaya tahun 2015

uraian target pencapaian cakupan Target


No
1 Prevalensi tekanan
7751 893 11,5% 25,3%
darah tinggi
2 Prevalensi gula
2077 164 7,8% 6,78%
darah tinggi
Dari table diatas terlihat bahwa prevalensi tekanan darah tinggi masih sedikit yaitu
hanya 893 dri jumlah penduduk 30.639.sedangkan target prevalensi tekanan darah
tinggi adalah 25,3% dari jumlah penduduk sehingga pencapaiannya masih sangat
rendah yaitu 11,5 %. sedangkan untuk prevalensi gula darah tinggi yaitu 164 orang
dari target 6,73% sehingga pencapaian melebihi target yaitu 7,8%.

Grafik 4 persentase cakupan hasil program PTM di wilayah kerja puskesmas


purabaya tahun 2015

7751
8000
7000
6000
5000
4000 target
3000 pencapaian
2000 2077 persentase
893
1000
0 164
prevalensi tekanan darah0 tinggi
0
prevalensi gula darah tinggi

C. Rencana kerja tahun 2016

Table 10 :rencana kerja program PTM di puskesmas purabaya tahun 2016

Tempat dan
No Rencana kegiatan sasaran biaya
waktu
1 Sosialisasi posbindu PTM Kecamatan Puskesmas BOK
desa dan purabaya
kader januari 2016
posbindu PTM
2 Bimbingan tehknis cara Kader Puskesmas BOK
pelaksanaan FKTP posbindu PTM Januari 2016
3 Posbindu PTM Usia 15 th Desa BOK
keatas Januari 2016
4 Posbindu PTM remaja Anak sekolah Sekolah BOK
Februari 2016
5 Penyuluhan pada Orang Puskesmas BOK
penderita hipertensi dan hipertensi dan purabaya
diabetes diabetes Maret 2016
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan program PPTM ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Prevalensi tekanan darah tinggi pencapaiannya baru 11,5% dari target 25,3%
2. Prevalensi gula darah tinggi pencapaiannya 7,8% dari target 6,78%
3. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari tentang kesehatannya
4. Jumlah kunjungan masyarakt keposbindu masih sangat sedikit
5. Tingginya factor risiko penyakit tidak menular di wilayah puskesmas
purabaya
6. Tidak adanya fasilitas sarana dan prasarana untuk kegiatan posbindu

B. Saran
1. Perlu adanya alat penunjang untuk kegiatan posbindu PTM krn kegiatan
masih sangat dasar hanya sebatas pemeriksaan BB dan tekanan darah
2. Harus ada kegiatan sosialisasi ke kecamatan desa dan kader agar kegiatan
posbindu bisa terlaksana dengan baik
3. Perlu adanya pelatihan kader lagi agar keterampilannya meningkat
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT

HARI TUA NIKMAT TANPA PTM

DENGAN PERILAKU CERDIK

C ek kesehatan secara berkala

E nyahkan asap rokok

R ajin olah raga

D iet sehat dengan kalori seimbang

I stirahat yang cukup

K elola stres

FOTO FOTO KEGIATAN POSBINDU PTM

Anda mungkin juga menyukai