PUSKESMAS
PROGRAM SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF 15 –
59
TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKAL
PUTUNG
Disusun oleh:
DEWI CAHYATI
NIK:
Pembimbing:
dr
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALHAYATI
PALEMBANG
2019
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini
adalah terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit
tidak menular atau PTM. Laporan dari WHO menunjukkan bahwa PTM
sejauh ini merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang mewakili 63%
dari semua kematian tahunan. PTM membunuh lebih dari 36 juta orang setiap
tahun. Kematian akibat penyakit kardiovaskular paling banyak disebabkan oleh
PTM yaitu sebanyak 17,3 juta orang per tahun, diikuti oleh kanker (7,6 juta),
penyakit pernafasan (4,2 juta), dan DM (1,3 juta). Keempat kelompok jenis
penyakit ini menyebabkan sekitar 80% dari semua kematian PTM.
Menurut profil PTM WHO tahun 2014, di Indonesia memperkirakan
bahwa 71% kematian disebabkan oleh PTM. Menurut hasil riset kesehatan
dasar (Riskesdas) tahun 2013 bahwa peningkatan kematian terjadi akibat
prevalensi penyakit PTM yang tinggi. Prevalensi PTM, diantaranya: penyakit
stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung koroner 1,5%, gagal jantung 0,3%,
diabetes mellitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%, kanker 1,4 per 1000, penyakit paru
kroniobstruktif 3,7%, dan cedera 8,2%.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
pasal 158-161 bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak
menular beserta akibat yang ditimbulkannya.
Berdasarkan Permenkes No. 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Puskesmas bidang kesehatan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota
disebutkan bahwa pelayanan kesehatan pada usia produktif menyebutkan
bahwa setiap warga negara usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar dan skrining kesehatan sesuai standar dapat dilakukan di
puskesmas dan jaringannya termasuk Posbindu PTM.
Penduduk usia produktif adalah penduduk usia kerja yang sudah bisa
menghasilkan barang dan jasa. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS)
Mengambil penduduk umur 10 tahun ke atas sebagai kelompok usia kerja.
Akan tetapi sejak tahun 1998 mulai menggunakan usia 15 tahun ke atas atau
lebih tua dari batas usia kerja pada periode sebelumnya. Kelompok penduduk
umur 0-14 tahun dianggap sebagai kelompok penduduk yang belum produktif
secara ekonomis, kelompok penduduk umur 15-59 tahun sebagai kelompok
penduduk yang produktif, dan kelompok penduduk umur 60 tahun ke atas
sebagai kelompok yang tidak lagi produktif.
Puskesmas Sumpiuh I, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas
memiliki wilayah cakupan seluas 26,98 km2 yang terbagi dalam 7 desa dengan
jumlah penduduk mencapai 27.688 jiwa. Menurut data rawat jalan puskesmas
jumlah penduduk dengan usia produktif berkisar 18.600 jiwa. Kelompok
dengan usia produktif ini merupakan kelompok yang berisiko tinggi
mengalami penyakit tidak menular. Standar pelayanan minimal usia produktif
di Puskesmas Sumpiuh I masih sangat jauh dari target. Data Puskesmas
Sumpiuh I tahun 2018 menyebutkan bahwa capaian skrining usia produktif
hanya berkisar 78,22 %, capaian ini jauh dari standar pelayanan minimal
puskesmas yang sebesar 100%.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target cakupan
skrining kesehatan usia produktif di Wilayah kerja Puskesmas SANGKAL
PUTUNG
b. Apa permasalahn yang terjadi dalam program P2 khususnya skrining
kesehatan usia produktif di Wilayah kerja Puskesmas SANGKAL PUTUNG
c. Apa saja alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam kegiatan skrining kesehatan usia produktif di Wilayah
kerja Puskesmas SANGKAL PUTUNG
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menganalisis masalah kesehatan dan menentukan metode
pemecahan masalah yang tepat khususnya skrining kesehatan usia
produktif di wilayah kerja Puskesmas SANGKAL PUTUNG C. Tujuan
Khusus
a. Mengetahui gambaran umum kegiatan dan cakupan program P2
khususnya skrining kesehatan usia produktif di wilayah kerja
Puskesmas SANGKAL PUTUNG
b. Mengetahui pelaksanaan dan ketercapaian program P2 khususnya
skrining kesehatan usia produktif di wilayah kerja Puskesmas SANGKAL
PUTUNG
c. Mengetahui kekurangan dan kelebihan program P2 khususnya skrining
kesehatan usia produktif di Wilayah kerja Puskesmas SANGKAL PUTUNG
d. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan solusi masalah
kesehatan usia produktif di wilayah kerja Puskesmas SANGKAL PUTUNG
D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat
terutama yang berhubungan dengan kesehatan usia produktif.
2. Manfaaat Praktis
a. Manfaat bagi masyarakat
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan usia
produktif, dan cara untuk mencegah penyakit usia produktif.
b. Manfaat bagi puskesmas SANGKAL PUTUNG
Membantu evaluasi program pengembangan puskesmas
terutama masalah kesehatan masyarakat usia produktif sehingga
nantinya kesehatan masyarakat usia produktif akan lebih mudah
terpantau.
c. Manfaat bagi mahasiswa
Menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah
usia produktif di wilayah kerja SANGKAL PUTUNG II. ANALISIS SITUASI
A. Deskripsi Situasi, Kondisi dan Wilayah Kerja Puskesmas SANGKAL
PUTUNG
1. Keadaan Geografis
Puskesmas Sumpiuh I merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten
Banyumas yang memiliki lokasi yang cukup strategis karena berada di tepi
jalan raya Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Puskesmas Sumpiuh I terletak
diperbatasan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Cilacap (Puskesmas
Sumpiuh I, 2016) yaitu:
a. Sebelah Utara : Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas
b. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap
d. Sebelah Barat : Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.
Wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh I secara administratif mencakup 7
desa, seluas 20.641,6 Ha dengan rincian sebagai berikut:
a. Kelurahan Kebokura : 2.029.48 Ha
b. Desa Karanggedang : 2.024.58 Ha
c. Desa Kemiri : 2.840.00 Ha
d. Desa Kuntili : 3.275.00 Ha
e. Desa Pandak : 2.759.30 Ha
f. Desa Lebeng : 2.286.56 Ha
g. Desa Ketanda : 5.421.79 Ha
Aksesibilitas Puskesmas Sumpiuh I adalah sebagai berikut:
a. Jarak Puskesmas ke kebupaten yaitu 100% aspal sejauh 40 km;
b. Jarak Puskesmas ke desa/kelurahan yaitu 0.5-6 km;
c. Ke 7 Desa/ Kelurahan dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2
d. Komunikasi berita dapat melalui kantor pos, telepon, radio, TV serta
surat kabar (Puskesmas Sumpiuh I, 2018).
2. Keadaan Demografi Kecamatan Sumpiuh
Jumlah penduduk keseluruhan dari 7 Desa wilayah kerja Puskesmas
Sumpiuh I 27.688 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi di desa Ketanda
sebanyak 5.191 jiwa dan terendah di Desa Karanggedang sebanyak 2.019 jiwa.
Jika kita bandingkan dengan luas wilayah, kepadatan penduduk
tertinggi di Kelurahan Kebokura sebesar 2,27 jiwa/Ha, sedangkan
Karanggedang menempati urutan kepadatan penduduk terendah sebesar
0,99/Ha (Profil Puskesmas 1 Sumpiuh)
a. Jumlah penduduk menurut golongan umur
Berdasarkan data puskesmas, jumlah penduduk terbesar pada
kelompok umur 20- 24 tahun sebanyak 2.299 jiwa sedangkan jumlah
terendah pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak 575 jiwa (Profil
Puskesmas 1 Sumpiuh, 2018).
b. Tingkat Pendidikan Penduduk
Berdasarkan data profil puskesmas, jumlah paling banyak adalah
pada tingkat pendidikan SD/MI sebanyak 7.268 Orang, sedangkan
dengan tingkat pendidikan terendah adalah tingkat S2 / S3
(Master/Doktor) sebanyak 47 orang (Profil Puskesmas 1 Sumpiuh, 2018).
c. Rasio Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio
jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan per 100 penduduk. Berdasarkan penghitungan sementara
angka proyeksi penduduk tahun 2018 berdasarkan data, didapatkan
jumlah penduduk laki-laki 13.925 jiwa (50,34%) dan jumlah penduduk
perempuan 13.763 jiwa (49.66%). Sehingga didapatkan rasio jenis
kelamin paling dominan sebesar 109,73% (Profil Puskesmas 1 Sumpiuh 3. Situasi
Sumber Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari Puskesmas Induk,
Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Puskesling), Ruang
Bersalin, dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Jumlah sarana pelayanan
kesehatan pada tahun 2018 sebanyak 9 unit, dengan rincian:
1) Puskesmas induk : 1 unit
2) Pustu : 1 unit
3) Puskesling : - unit 4) Ruang Bersalin : 1 unit
5) Poskesdes : 6 unit
b. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sumpiuh I
Tenaga kesehatan di Puskesmas Sumpiuh I tahun 2018 sejumlah 48
orang yang terdiri dari tenaga medis, perawat, bidan, tenaga farmasi,
sanitasi, dan kesehatan masyarakat, serta tenaga penunjang lainnya.
Jumlah tenaga kesehatan tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data sekunder dari Puskesmas Sumpiuh I tahun 2018
didapatkan jumlah tenaga kesehatan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan.