Anda di halaman 1dari 45

Membuat video tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya 4.

Membuat kuesioner tentang


penyakit hipertensi 5. Melakukan sosialisasi leaflet dan video sebagai media edukasi kepada teman
sejawat 6. Melakukan edukasi atau penyuluhan secara langsung mengenai penyakit hipertensi dan cara
penanganannya kepada pasien dan keluarga 7. Melakukan evaluasi pengetahuan pasien tentang
penyakit hipertensi dan pelaporan hasil aktualisasi v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Dengan
menggunakan metode analisis SMART, gagasan di atas bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah
yang ada sehingga terwujudnya Optimalnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga Tentang Penyakit
Hipertensi dan Cara Penanganannya di Wilayah kerja Puskesmas Dukuhseti yang dapat diselesaikan
dalam kurun waktu 30 ( tiga puluh ) hari kerja

RANCANGAN AKTUALISASI PENERAPAN SCREENING FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PUSKESMAS ANTAPANI

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
pemerintah. ASN sebagai bagian dari pemerintah mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Dalam undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) disebutkan, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme dan kebangsaaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab serta

memperkuat

diperlukan terintegrasi,

profesionalisme

kompetensi

bidang.
sebuah

penyelenggaraan

pelatihan

yang

yaitu

penyelenggaraan

pelatihan

yang

Sehingga

inovatif

dan

memadukan
pembelajaran klasikal dan non klasikal sehingga peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan
mengaktualisasi serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Kota Bandung memiliki visi yaitu
terwujudnya kota Bandung yang unggul, nyaman dan sejahtera. Dalam hal kesehatan sejalan dengan
misi

kota Bandung yaitu membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Hal ini di
maksudkan untuk mewujudkan warga kota Bandung

yang

sehat,

cerdas

dan

berbudaya

yang

bercirikan

meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial


(PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olahraga tingkat nasional
dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya. Dinas kesehatan kota Bandung berfungsi
dalam menjalankan tugas teknis operasional dan fungsional di bidang kesehatan yang memiliki visi
mewujudkan Bandung menjadi kota sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan misinya yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang

paripurna,

merata,

bermutu,

dan

terjangkau.

Mewujudkan

pembangunan berwawasan kesehatan dan menggerakan masyarakat berperilaku

hidup

sehat.

Meningkatkan

tata

kelola
manajemen

pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dibawahi oleh Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Hal ini sesuai dengan visi puskesmas
Antapani yaitu terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah kerja UPT puskesmas Antapani
dan misi puskesmas Antapani untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

masyarakat dan mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan serta meningkatkan perilaku hidup
sehat. Sebagai seorang Dokter PNS yang merupakan jabatan fungsional ASN yang ditempatkan di Pusat
Kesehatan masyarakat (Puskesmas), dalam menjalankan tugasnya dituntut untuk selalu memberikan
pelayanan yang

mengaktualisasikan

nilai

dasar

ASN

yaitu

Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Dengan menerapkan nilai-nilai
ANEKA diharapkan dapat terwujud pelayanan publik yang berkualitas. Mempertimbangkan

hal

tersebut,

penulis

merasa

perlu

meningkatkan kesadaran dan kesehatan masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani untuk hidup
sehat terutama dalam hal mencegah penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular (PTM) terdiri
dari berbagai penyakit seperti hipertensi, jantung, diabetes melitus, kanker, stroke dan penyakit kronis
lainnya. Penyakit tidak menular (PTM) ini merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Keadaan dimana penyakit tidak menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu
bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan
kesehatan dan tantangan yang harus di hadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.
Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika di bandingkan
dengan riskesdas 2013 antara lain

penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi. Berdasarkan
pengamatan saya selaku dokter umum di puskesmas Antapani, permasalahan untuk penyakit tidak
menular masih menjadi sorotan utama karena masih cukup tingginya penemuan kasus penyakit tidak
menular dan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat juga
kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mencegah penyakit tidak menular. Kenaikan prevalensi
penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman
beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur. Dengan alasan tersebut di atas, maka penulis
menyusun rancangan aktualisasi ini dengan judul PENERAPAN SCREENING FAKTOR RESIKO PENYAKIT
TIDAK MENULAR (PTM) DALAM RANGKA MENINGKATKAN

KESADARAN

MASYARAKAT

DI

LINGKUNGAN

PUSKESMAS ANTAPANI. I.2 Tujuan Tujuan

kegiatan

aktualisasi

ini

diharapkan

peserta

dapat
mengaktualisasikan Nilai Dasar ASN yaitu : Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga
memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan melayani masyarakat dengan baik
dan maksimal. Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat nilai-
nilai Pancasila.

Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan sekolah, masyarakat yang
harmonis dan menjadi contoh bagi masyarakat Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu serta
mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efesiensi, mengandung inovasi, dan kinerja
yang berorientasi mutu, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Mampu
menerapkan nilai-nilai Anti korupsi sehingga bias mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga
kedisiplinan serta membentuk sikap dan perilaku yang amanah, jujur, dan mampu mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya. I.3 Manfaat Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah: Diri
sendiri: dapat mengimplementasikan nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pekerjaan sehari-
hari. Institusi: mendorong terwujudnya puskesmas antapani menjadi terdepan dan kreatif dalam
pelayanan kesehatan. Negara: mewujudkan pemerintahan yang baik melalui nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN). I.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi Ruang lingkup rancangan aktualisasi yang
dikerjakan sebagai dokter umum di UPT Puskesmas Antapani selama habituasi yaitu dari tanggal 30 Juli
2019 sampai dengan 9 September 2019 adalah berpusat di tugas pokok dan fungsi sebagai dokter ahli
pertama yang dalam hal ini penyusun melakukan kegiatan pemeriksaan, penyuluhan, konseling dan

pertemuan dengan kader mengenai pencegahan terhadap penyakit tidak menular. I.5 Profil Lembaga
1.5.1 Gambaran Umum Puskesmas Antapani Puskesmas Antapani merupakan puskesmas jejaring dari
UPT Puskesmas Griya Antapani yang bersama-sama membina wilayah di Kecamatan Antapani. Dengan
rincian : 1. UPT Puskesmas Griya Antapani membina Kelurahan Antapani tengah. 2. Puskesmas Antapani
membina Kelurahan Antapani Wetan dan Kelurahan Antapani Kulon. 3. Puskesmas Jajaway membina
Kelurahan Antapani Kidul. Luas keseluruhan Kecamatan Antapani adalah 400,543 Ha, sedangkan luas
Kelurahan Antapani Wetan adalah 115 Ha dan Kelurahan Antapani Kulon 95 Ha dengan batas wilayah
sebagai berikut 1. Sebelah Utara 2. Sebelah Selatan 3. Sebelah Barat 4. Sebelah Timur

: Kelurahan Pamulang : Kelurahan Antapani Tengah : Kelurahan Babakan Sari : Kelurahan Arcamanik
a. Peta wilayah kerja Puskesmas Antapani dengan batas-batasnya dan kelengkapan lainnya.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Antapani

Sumber: Kecamatan Antapani Tahun 2016 Wilayah Kelurahan Antapani Wetan dan Kulon pada
umumnya merupakan komplek perumahan yang tertata rapi. Sebagian perumahan lain adalah
penduduk perkampungan asli, terletak di ketinggian tanah dari permukaan laut 700 m dengan curah
cujan rata-rata 2400 mm/tahun. Udara sehat serta suhu rata-rata 25 oC. Jarak tempuh dari kelurahan
Antapani Wetan ±500 m dari Kelurahan Antapani Kulon ± 1 Km , dari pemerintahan kecamatan 1 Km dan
dari pemerintah kota jarak tempuhnya 6 Km. Kelurahan Antapani Wetan dan Kulon merupakan daerah
yang datar, sehingga bukan merupakan daerah rawan longsor, akan tetapi daerah ini mempunyai
potensi untuk bahaya banjir yang merupakan banjir kiriman. Sebagian RW wilayah kerja Puskesmas
Antapani merupakan daerah pemukiman yang padat, sehingga

memiliki potensi berkembangnya penyakit TB Paru yang cukup tinggi. 1.5.2 Struktur Organisasi Gambar
1.2 Struktur Organisasi

SUSUNAN PETUGAS DALAM STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS ANTAPANI Tabel 1.1 Struktur
Organisasi NO 1. 2.

JABATAN

NAMA
Kepala Puskesmas Kepala Sub Bagian Tata Usaha a. Koordianator Kepegawaian b. Keuangan

dr. Hj. Sutimas Nur Aida Netisari

1). Bendahara Penerimaan 2). Bendahara Pengeluaran c. Koordinator Sistem Informasi Puskesmas

3.

Iis Nurnaningsih Dewi Apriani Fatimah Nita

Anggraini d. Koordinator Rumah tangga Netisari Penanggung jawab UKM Septiani a. Penanggung jawab
UKM Esensial Septiani 1) Programer Pelayanan Promosi Septiani Kesehatan (1) Pelaksana

Kegiatan

Usaha Ian Ianah Al

Kesehatan Sekolah (UKS) Choeriah (2) Pelaksana Kegiatan Pelayanan Septiani Taman Obat Keluarga
(TOGA) 2) Programer Pelayanan Kesehatan Yane Ellyana Lingkungan 3) Programer Pelayanan KIA, KB
Dewi Apriani 4) Programer Pelayanan Gizi Iis Nurnaningsih 5) Programer Pelayanan Mencegah dan Reni
Oktaviani Pengendalian Penyakit (1) Pelaksana kegiatan P2TB (2) Pelaksanan Kegiatan P2 DBD (3)
Pelaksana Kegiatan P2 Diare (4) Pelaksana Kegiatan P2 ISPA (5) Pelaksana Kegiatam P2 HIV/AIDS (6)
Pelaksana Kegiatan P2 PTM (7) Imunisasi (8) Pelaksana Kegiatan Kesehatan haji (9) Pelaksanan Kegiatan
Surveilans 6) Programer Pelayanan Perawatan

dr.. Dyah Rini Andriani Iin Nurmaini S Iin Nurmaini S Reni Oktaviani Dr. Desy Reni Oktaviani Reni
Oktaviani Rini Andriani Nelifda
Kesehatan Masyarakat b. Penanggung jawab UKM Pengembangan Septiani 1) Programer Pelayanan
kesehatan lansia Iis Nurnaningsih 2) Programer Pelayanan Usaha Rini Andriani Kesehatan Kerja 3)
Programer Pelayanan

Upaya Siti Fransiska

Kesehatan Gigi Masyarakat 4) Programer Pelayanan

Upaya Nelifda

Kesehatan Jiwa 5) Programer Pelayanan

Upaya Dr. Dyah

Kesehatan Indera 6) Programer Pelayanan

Upaya Siti Fransiska

Kesehatan Olahraga 7) Programer Pelayanan

Upaya Yane Ellyana

Pembinaan Kesehatan Tradisional Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan


4.

dr. Desy

Laboratorium a. Koordinator Pelayanan pemeriksaan umum Dr. Desy b. Koordinator Pelayanan


kesehatan gigi dan dr, Negi mulut c. Koordinator Pelayanan KIA dan KB Dewi Apriani d. Koordinator
Pelayanan Konseling Terpadu Septiani 1) Pelaksana Konseling Kesehatan Ian Ianah A.C Remaja 2)
Pelaksana Konselng Sanitasi 3) Pelaksana Konseling Gizi e. Koordinator Pelayanan kefarmasian f.
Koordinator Pelayanan laboratorium Sumber : RENSTRA Puskesmas Antapani

- Yane Ellyana - Rini Andriani Iis Nurnaningsih Luthfi Meta

1.5.3 Visi dan Misi Puskesmas Antapani Visi Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah
kerja UPT puskesmas Antapani Tahun 2025 Misi Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, puskesmas
Antapani menetapkan Misi dengan prioritas utama sebagai berikut: 

Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT puskesmas Antapani tingkat
pertama yang paripurna,

bermutu, merata dan terjangkau. Mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

dan
menggerakan kesehatan wilayah kerja UPT puskesmas Antapani berperilaku hidup sehat.

10

Meningkatkan tata kelola manajemen dan sistem informasi kesehatan melalui ketersediaan sumber
daya yang memadai. Adapun tata nilai puskesmas Antapani adalah Ikhlas Dalam

Pelayanan. 1.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok Tugas pokok dan fungsi dokter umum sebagai
Dokter Fungsional di Puskesmas Antapani, yaitu: 1. Melakukan penyembuhan penyakit - Melakukan
pelayanan medik umum - Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum - Melakukan tindakan darurat
medik - Melakukan kunjungan (visite) pada pasien layad rawat 2. Pemulihan kesehatan akibat penyakit -
Melakukan pemulihan mental - Melakukan pemulihan fisik 3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
- Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu - Melakukan pemeliharaan kesehatan anak - Melakukan
pelayanan KB - Melakukan pelayanan imunisasi - Melakukan pelayanan gizi - Melakukan pengamatan
epidemiologi penyakit - Melakukan penyuluhan medik 4. Pembuatan catatan medik untuk pasien rawat
jalan 5. Pelayanan Kesehatan lainnya untuk masyarakat 6. Pengabdian pada masyarakat Tugas
Tambahan: Penanggung jawab program PTM dan UKP

11

II. ANALISIS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS Sebagai dokter umum di
puskesmas Antapani dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja penulis menemukan beberapa isu
permasalahan yang menghambat pelaksanaan kinerja. Baik faktor dari dalam maupun luar organisasi.
Beberapa identifikasi isu yang penulis dapatkan ketika masa orientasi CPNS di Puskesmas Antapani Kota
Bandung diantaranya adalah: 1. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan
puskesmas Antapani dalam mencegah penyakit tidak menular 2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam mencegah penyakit menular seksual. 3. Masih
rendahnya kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam memeriksakan kesehatan
jiwa kepada tenaga kesehatan 4. Belum optimalnya pembagian antrian antara pasien biasa dan pasien
lansia di lingkungan puskesmas Antapani. Keempat permasalahan diatas kemudian dilakukan analisis
untuk menemukan
masalah

pokok

yang

menjadi

isu

prioritas

dengan

menggunakan analisis USG (Urgency, Seriously, & Growth). Metode USG adalah salah satu alat yang
digunakan untuk menyusun urutan priortas isu yang akan diselesaikan. Metode ini dilakukan dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan angka

12

skala (1 s.d 5). Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu utama atau isu pokok yang akan segera
diselesaikan. 1. Urgency, Memandang seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa mendesak tekanan

waktu
tersebut

untuk

memecahkan

masalah

yang

menyebabkan isu. 2. Seriousness, Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalahmasalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti
bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. 3. Growth, Seberapa
kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.

Tabel 2.1 Tabel Analisis USG No. Masalah Urgency Serious Growth Jumlah Skala ness Prioritas 1. Masih
rendahnya tingkat 5 4 5 14 I kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam mencegah
penyakit tidak menular 2. Masih rendahnya tingkat 3 3 4 10 II pengetahuan masyarakat di lingkungan
puskesmas Antapani dalam

13

mencegah penyakit menular seksual. 3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat di lingkungan


puskesmas Antapani dalam memeriksakan kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan. 4. Belum
optimalnya pembagian antrian antara pasien biasa dan pasien lansia di lingkungan puskesmas Antapani.
Sumber : Olahan Penulis
2

III

IV

Keterangan: Angka 5: Sangat gawat/mendesak/cepat; Angka 4: Gawat/mendesak/cepat; Angka 3: Cukup


gawat/mendesak/cepat Angka 2: Kurang Gawat/mendesak/cepat Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat
Berdasarkan tabel analisis USG pada poin 1 : Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di
lingkungan puskesmas Antapani dalam mencegah penyakit tidak menular dengan jumlah nilai 14
merupakan skala prioritas I yang harus dicarikan gagasan pemecahan masalahnya. Oleh sebab itu,
penulis mengangkat judul gagasan pemecahan masalah sebagai berikut: Penerapan screening faktor
resiko penyakit tidak menular (PTM) dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan
puskesmas antapani.
14

2.1 Matriks Rancangan Aktualisasi Unit Kerja

: Puskesmas Antapani Kota Bandung

Identifikasi Isu

: 1. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam mencegah
penyakit tidak menular. 2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat di lingkungan puskesmas
Antapani dalam mencegah penyakit menular seksual. 3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat di
lingkungan puskesmas Antapani dalam memeriksakan kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan. 4.
Belum optimalnya pembagian antrian antara pasien biasa dan pasien lansia di lingkungan puskesmas
Antapani.

Isu yang Diangkat

: Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam mencegah
penyakit tidak menular

Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan screening faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani.

Tabel 2.2

15
Matriks Rancangan Aktualisasi No . 1.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Telaahan staf

1. Menyiapkan draft untuk telaahan staf 2. Mengetik draft telaahan staf 3. Menghubungi kepala
puskesmas untuk menentukan waktu dan tempat konsultasi 4. Menyampaikan hasil telaahan staf dan
rencana aktualisasi 5. Meminta masukan dari kepala puskesmas

Output/ Hasil

Telaahan staf dan persetujuan dari Kepala puskesmas

16

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 1. Akuntabilitas Untuk Membuat telaahan mencapai misi staf
dengan penuh puskesmas tanggung jawab Antapani dan dalam mengutamakan meningkatkan
kepentingan publik kesehatan 2. Komitmen Mutu, masyarakat Manajemen ASN maka Membuat
telaahan dilakukan staf sebagai berbagai bentuk pengajuan inovasi dan inisiatif dan kegiatan inovasi dari
lainnya yang seorang bawahan akan terhadap membantu atasannya. kesadaran 3. Whole of masyarakan
Government dalam Telaahan Staf meningkatkan dijadikan sebagai kesehatannya bentuk koordinasi .
antara atasan dan bawahan dalam mengajukan suatu
Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang di perkuat adalah ikhlas dalam melayani dan
melaksanaka n setiap kegiatan

Membuat draft SK pembentukan tim PTM di puskesmas

1.

Memb Draft SK uat rancangan pembentukan draft SK untuk tim PTM pembentukan tim PTM di
puskesmas mulai dari menentukan jumlah anggota dan tugas dari masing-masing anggota

2. Mengetik draft SK 3. Mencetak draft SK 4. Mengajukan draft SK

17

kegiatan. 4. Etika Publik, Pelayanan Publik Dalam berkonsultasi dengan pimpinan, menyampaikan
pengajuan telaahan staf dengan sopan dan ramah. . Dalam mencapai visi 1. W dan melaksanaka hole Of
n misi, perlu Government. dilakukan Melibatkan inovasi seperti kepala pembuatan puskesmas dan
keseluruhan staf tim PTM yang akan dalam mendukung menyampaikan dalam keseluruhan rencana
kegiatan terlaksananya kegiatan program PTM program PTM yang akan dilaksanakan . 2. E tika Publik.
Dengan melakukan koordinasi

Terciptanya kerja sama yang terorganisir.

3.

Membuat SK pembentukan tim PTM di puskesmas


kepada kepala puskesmas untuk di acc

SK pembentukan tim PTM

1.Mengetik SK pembentukan tim PTM 2. mencetak SK 3. Mengajukan SK kepada kepala puskesmas


untuk di tanda tangani 4.

Membuat 1. Memb Banner tentang informasi secara uat design atau informasi visual tentang rancangan
terkait PTM PTM di informasi visual puskesmas berupa banner Antapani agar 2. Memperlihat dapat di
lihat oleh kan hasil pengunjung atau rancangan pasien yang untuk datang ke pembuatan puskesmas
banner kepada

18

dengan kepala puskesmas menandakan sikap saling menghormati dan menghargai di suatu organisasi.

Dalam mencapai visi dan melaksanaka n misi, perlu dilakukan inovasi seperti 3. M pembuatan anajemen
ASN tim PTM yang akan 1.Manajemen ASN mendukung Adanya suatu dalam kepastian hukum
terlaksananya untuk melakukan kegiatan suatu kegiatan. program PTM

1. Akuntabilitas. Membuat materi sosialisasi dengan penuh tanggung jawab 2. Etika Publik.
Memperlihatkan materi sosialisasi dan meminta

Demi mendukung visi dan misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan kesehatan masyarakat maka
perlu di buat

Terciptanya kerja sama yang terorganisir


Efektif, efisien dan inovasi

kepala puskesmas 3. Setelah mendapat persetujuan dari kepala puskesmas membuat design pasti untuk
pembuatan banner 4. Membawa hasil design ke percetakan agar banner dapat di buat 5. Banner yang
sudah jadi diletakkan di puskesmas di tempat yang dapat di lihat oleh banyak orang 5.

Memberikan penyuluhan tentang materi PTM kepada pasien atau

1. Membuat rancangan materi yang akan di sampaikan

persetujuan kepala puskesmas dengan cara yang baik dan sopan.

sosialisasi tentang PTM salah satunya dalam bentuk informasi visual.

3. Komitmen Mutu. Membuat materi sosialisasi yang menarik, efektif, dan efisien.

Menambah wawasan atau pengetahuan pasien tentang PTM

19

1. Akuntabilitas. Bertanggungjawab membentuk suatu rancangan materi yang jelas dan

Membuat rancangan materi yang terbaik dan tepat guna

Nilai yang terkandung adalah responsif dan pro rakyat


pengunjung yang dalam datang ke penyuluhan puskesmas 2. Berkonsultasi Antapani dengan kepala
puskesmas mengenai materi dan kegiatan akan di lakukan. 3. Berkoordinasi dengan tim PTM yang ada di
puskesmas dalam penyelenggaraa n penyuluhan 4. Menyiapkan sarana dan prasarana 5. Mengetik
konsep materi penyuluhan PTM 6. Mencetak materi penyuluhan PTM 7. Melakukan penyuluhan materi
PTM kepada pasien dan pengunjung

mudah dimengerti oleh masyarakat. 2. Whole Of Government. Koordinasi yang baik dengan kepala
puskesmas dan seluruh staf dalam penyelenggaraa n penyuluhan. 3. Etika Publik. Memberikan
penyuluhan kepada masyarakat dengan memperlihatklan kesopanan dan keramahan serta semangat
yang tinggi dalam mengajak masyarakat untuk hidup sehat. 4.

20

serta tepat sasaran akan membantu mendorong misi puskesmas untuk membuat masyarakat
berperilaku hidup sehat

karena merupakan suatu kebutuhan yang harus di penuhi.

di PKM Antapani

6.

Membuat leaflet 1. Membuat konsep tentang PTM dan rancangan leaflet membagikan yang akan di
kepada setiap bagikan pasien atau 2. Mengajukan pengunjung yang rancangan leaflet datang ke kepada
kepala puskesmas puskesmas. Antapani. 3. Mencetak rancangan leaflet yang sudah di setujui oleh
kepala puskesmas. 4. Membagikan leaflet di setiap kegiatan yang sudah di rencanakan

Leaflet yang berisikan tentang materi PTM

21
Komitmen Mutu Membuat materi penyuluhan yang efektif dan efisien serta menarik. 1. Akuntabilitas.
Dengan bertanggungjawa b menyusun sebaik-baiknya konsep rancangan leaflet 2. Whole Of
Government. Melakukan koordinasi dengan pihakpihak yang terkait untuk mengetahui hal-hal yang
akan dicantumkan dalam poster 3. Komitmen Mutu Membuat leaflet beserta isi materinya dengan

Mendukung misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan wawasan pengetahuan tentang PTM
sehingga masyarakat dapat berperilaku hidup sehat.

Efektif,efisien dan inovasi.

efektif, efisien, dan kreatif.

7.

Melakukan screening faktor resiko PTM kepada pasien dan pengunjung yang datang ke puskesmas
Antapani

1. Membuat lembaran format screening faktor resiko PTM 2. Mengajukan format screening faktor resiko
PTM kepada kepala puskesmas 3. Setelah di setujui kemudian mencetak dan memperbanyak lembaran
screening faktor resiko PTM 5. Menyiapkan sarana dan

Data faktor resiko PTM yang ada pada diri seseorang sehingga memudahkan dalam konsultasi ataupun
pengobatan lebih lanjut.

22
1. Akuntabilitas Melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas pokok kita
sebagai dokter. 2. Etika Publik. Menunjukkan sikap hormat dan sopan, serta taat perintah dan
koreksi/petunjuk dari atasan 3.

Sesuai dengan misi puskesmas antapani, kegiatan ini dapat mendukung tercapainya masyarakat yang
lebih sehat karena dapat mendeteksi penyakit yang ada ataupun melakukan mencegahnya .

Responsif dan inovasi

prasarana yang di butuhkan untuk screening faktor resiko PTM. 6. Berkoordinasi dengan tim PTM di
puskesmas untuk melakukan screening faktor resiko PTM

Whole Of Government. Koordinasi dilakukan sebaikbaiknya diantara petugas tim PTM agar dapat
bekerja sama dengan baik. 4. Anti Korupsi Menggunakan dana yang ada sesuai dengan rencana
anggaran yang di buat. Dapat mempertanggung jawabkan semua dana yang terpakai dalam pembelian
alatalat yang di butuhkan. 5. Komitmen Mutu Melakukan kegiatan dengan efektif, efisien,

23

penuh inovasi dan kreatifitas.

8.

Melakukan 1. Berkonsultas pertemuan/ temu i dengan kepala ramah kaderpuskesmas kader dari tiap
untuk kelurahan menentukan ataupun sekolah waktu dan yang ada di tempat juga wilayah kerja materi
yang puskesmas akan di Antapani dalam sampaikan. rangka 2. Berkoordina mensosialisasika si dengan
tim n tentang PTM puskesmas pencegahan dan membagikan PTM. tugas kepada masing-masing anggota
tim. 3. Menentukan sekolah dan RW dari tiap kelurahan yang akan di undang. 4. Membuat draft surat
undangan yang
Menjadikan 1. Akunt Kader yang abilitas. terlatih dan Melakukan memiliki kegiatan dengan wawasan
penuh tanggung tentang jawab dan pencegahan amanah. PTM sehingga 2. Komitmen mereka dapat
Mutu. Berusaha menerapkanny sebaik mungkin a di setiap untuk melakukan kegiatan pelatihan yang
posyandu efektif, efisien dan posbindu dan penuh inovasi sekolah di kreatifitas untuk tempatnya
menciptakan masingkader-kader yang masing. terlatih. 3. Whole Of Government Terjadinya koordinasi
yang baik di antara kepala puskesmas, tim

24

Mendukung misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan wawasan pengetahuan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani.

Efektif dan efisien

5.

6.

7. 8.

di tujukan kepada kepala sekolah dan ketua RW di tiap kelurahan yang sudah di tentukan. Mengajukan
draft surat undangan kepada kepala puskesmas. Mencetak surat undangan setelah di setujui oleh kepala
puskesmas dan kemudian di serahkan kembali kepada kepala puskesmas untuk di tanda tangani.
Mendistribus ikan surat undangan Mendata dan menyiapkan sarana dan

PTM puskesmas dengan pihak sekolah ataupun kader dari tiap kelurahan yang ada di wilayah kerja
puskesmas Antapani. 4. Nasionalism e Adanya rasa persatuan mulai dari staf puskesmas, kader tiap RW
dan sekolah untuk sama-sama memiliki satu tujuan demi meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah
yang lebih baik. 5. Anti Korupsi. Jujur, mandiri, disiplin, serta bertanggungjawab memastikan biaya yang
dikeluarkan
25

9.

prasarana yang di butuhkan. 9. Membuat materi dalam bentuk presentasi power point. 10. Melakukan
pengarahan kepada seluruh anggota tim PTM sebelum acara pelatihan di Hasil evaluasi mulai. kegiatan

Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan 1. Mengumpulkan yang telah di data hasil seluruh
lakukan. kegiatan 2. Melampirkan data-data tambahan yang di butuhkan 3. Menganalisis hasil dari data
yang terkumpul 4. Menyimpulkan hasil dari seluruh kegiatan yang telah di lakukan

sesuai dengan rencana anggaran.

1.Akuntabilitas Mengerjakan evaluasi kegiatan dengan penuh tanggun jawab sesuai dengan tugas yang
di amanahkan.

Laporan hasil

26

Evaluasi ini dapat mendukung misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan kesehatan masyarakat ke
arah yang lebih baik.

Nilai organisasi yang dapat di ambil adalah bersih,efektif dan efisien.

10.
Membuat laporan hasil evaluasi kegiatan

1. Membuat draft evaluasi laporan evaluasi kegiatan kegiatan 2. Mengetik laporan evaluasi kegiatan 3.
mencetak laporan evaluasi kegiatan 4. Menyerahkan laporan evaluasi kegiatan kepada kepala
puskesmas 5. Menerima masukan atau koreksi dari kepala puskesmas

1. Akuntabilitas Mengerjakan laporan evaluasi kegiatan dengan penuh tanggung jawab 2. Etika Publik
Menerima masukan atau koreksi dari kepala puskesmas dengan sikap penuh sopan santun dan hormat
Komitmen 3.Komitmen Mutu Mengerjakan laporan dengan efektif dan efisien 4.Anti korupsi Membuat
laporan hasil evaluasi dengan jujur dan tidak adanya manipulasi data

Sumber : Olahan penulis

27

Hasil laporan kegiatan evaluasi ini dapat di jadikan acuan untuk mendukung misi puskesmas dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Nilai organisasi yang dapat di ambil adalah bersih, efektif dan efisien.

Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi N o

Kegiatan

Juli 3 0

1
2

Membuat SK pembentukan tim PTM

Membuat informasi visual tentang pencegahan PTM di puskesmas

Penyuluhan materi PTM kepada pasien atau pengunjung di dalam gedung puskesmas

Membuat leaflet tentang materi PTM

Screening faktor resiko PTM

Pertemuan kader untuk mensosialisasikan mencegah PTM Melakukan evaluasi kegiatan yang telah di
lakukan Membuat laporan hasil evaluasi kegiatan

10
1

10

11

12
13

14

15

16

17

18

Telaah staf dan Konsultasi dengan kepala puskesmas mengenai kegiatan aktualisasi Membuat draft SK
pembentukan tim PTM

31

Agustus

28

September 1 9
20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31
1

III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Apabila rancangan aktualisasi ini tidak dijalankan dikhawatirkan akan
terjadi: 1. Masyarakat tidak mengetahui bagaimana mencegah terhadap penyakit tidak menular 2.
Semakin banyaknya kasus

penyakit

tidak
menular

seperti

hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung, kanker yang di temukan di lingkungan masyarakat. 3.
Meningkatnya kasus kematian akibat penyakit tidak menular. 4. Rendahnya kesadaran masayarakat
dalam mencegah penyakit tidak menular akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang ada di
dalam masyarakat. 5. Visi misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan derajat kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya tidak akan tercapai. Apabila rancangan aktualisasi ini dapat dilaksanakan maka : 1.
Diharapakan dapat menurunkan kasus kematian akibat penyakit tidak menular. 2. Diharapkan dapat
menurunkan angka temuan kasus penyakit tidak menular. 3. Masyarakat dapat menjalankan perilaku
hidup sehat. 4. Dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 5. Visi misi puskesmas Antapani
dapat tercapai. 3.2 Saran Berdasarkan rancangan aktualisasi dan habituasi ini, diharapkan peserta didik
dapat menginternalisasikan dan mengaplikasikan kegiatan ini dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan terutama dalam hal mencegah penyakit tidak menular di UPT Puskesmas Antapani.

29

DAFTAR PUSTAKA Fatimah,Elly.,dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo,Wahyudi.,dkk.2015.Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Neg.ara Republik Indonesia.

30

Kusumasari,Bevaola.,dkk.2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.


Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Latief, yudi.,dkk.2015. Nasionalisme Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. Purwanto, Erwan Agus.,dkk.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Republik indonesia.2009.Undang-undang No.25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Jakarta : Sekretaris Negara Republik Indonesia. Republik
Indonesia.2014.Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretaris
Negara Republik Indonesia. Suwarno,Yogi.,dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim penyusun Komisi
Pemberantasan Korupsi.2014.Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Yuniarsih,Tjutju.,dkk.2015.Komitmen Mutu Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Neg.ara Republik
Indonesia. www.depkes.go.id www.p2ptm.kemkes.go.id www.pusdatin.kemkes.go.id

inovasi sebagai alat ukur pengetahuan pasien. Anti Korupsi : Saya membuat isi kuesioner dilakukan
secara jujur Terkait Agenda 3: Manajemen ASN: Melakukan pembuatan kuesioner dilakukan dengan
penuh tanggung jawab. Pelayanan publik: Membuat kuesioner dengan kreatif dan inovatif. 5. Melakukan
sosialisasi leaflet dan menampilkan video sebagai bahan untuk edukasi kepada teman sejawat a.
Meminta ijin kepada kepala Puskesmas untuk melakukan sosialisasi teman sejawat b. Berkoordinasi
dengan teman sejawat yang lain terkait jadwal sosialisasi dan membuat undangan di grup WA c.
Melakukan sosialisasi dan Akuntabilitas: Saya melakukan sosialisasi dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Nasionalisme : Saya berkoordinasi dengan sejawat lain dengan sikap saling
menghormati pendapat mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan sesuai dengan sila ke
-4. Etika publik: Saya memberikan leaflet dan edukasi kepada teman sejawat 80 71

83 membagikan leaflet kepada teman sejawat d. Menyebarkan Leaflet yang telah di setujui di tempat
strategis yang dilalui pasien dan menampilkan video yang telah dibuat lewat TV di ruang tunggu dengan
sopan santun sebagai wujud citra pelayanan yang baik sebagai ASN pelayan masyarakat. Komitmen
mutu: Saya dalam memberi edukasi dengan kreatif, efektif. Penyampaian edukasi dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami. Anti korupsi Saya melakukan sosialisasi dilakukan dengan disiplin waktu.
Terkait Agenda 3: Manajemen ASN: Memberikan edukasi kepada teman sejawat dilakukan dengan
penuh tanggung jawab Whole of Government: Edukasi dan sosialisasi melibatkan koordinasi dan
kerjasama dengan teman sejawat lain 6. Melakukan a. Membuat konsep Akuntabilitas: edukasi atau
kegiatan Saya melakukan edukasi atau 72 81

84 penyuluhan secara langsung kepada pasien dan keluarga penyuluhan b. Berkonsultasi dengan mentor
c. Berkoordinasi dengan bagian PROMKES dan bidan desa untuk membuat jadwal penyuluhan d.
Membuat undangan dan membagikan undangan e. Sebelum penyuluhan dilakukan, membagikan
kuesioner pre test kepada pasien f. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada pasien keluarga dan
masyarakat dengan membagikan leaflet dan menayangkan vidio penyuluhan dilakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab. Nasionalisme : Saya berkoordinasi dengan sejawat lain dengan sikap saling
menghormati pendapat mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan sesui dengan sila ke -
4. Proses penyuluhan atau edukasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Etika
publik: Saya memberikan leaflet dan edukasi kepada pasien dan keluarga dengan sopan santun sebagai
wujud citra pelayanan yang baik sebagai ASN pelayan masyarakat. Memberikan informasi secara benar
kepada pasien dan keluarga Komitmen mutu: Saya memberi edukasi dengan kreatif, efektif dan efisien.
7382
76 BAB III AKTUALISASI NILAI-NILAI PROFESI PNS A. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata
Pelatihan Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dalam laporan aktualisasi ini bertujuan untuk
mempraktikkan nilai-nilai dasar PNS dan penanaman kesadaran mengenai peran dan kedudukan PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai PNS yang harus terkandung dalam setiap kegiatan
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Selain, nilai dasar,
seorang PNS juga harus bisa melakukan peran dan fungsi PNS yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government (WOG). Penjabaran nilai dan fungsi PNS dalam tahapan kegiatan
aktualisasi akan disajikan sebagai berikut: Table 3.1 Kegiatan Terkait Nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan
Peran ASN No Kegiatan Tahapan Kegiatan Keterkaitan Substansi dengan Nilai-Nilai Dasar ANEKA dan
Kedudukan ASN 1. Konsultasi dan a. Berdiskusi dengan Akuntabilitas : keterbukaan diskusi kepada
kepala Sub Bagian terhadap semua kegiatan mentor terkait Tata Usaha terkait yang dilakukan dengan
jelas rancangan dengan kegiatan tidak ada yang ditutupi. aktualisasi yang yang akan Nasionalisme : akan
dilakukan dilakukan. Saya berdiskusi dengan b. Mencatat masukan mentor dengan sikap saling dan
saran hasil menghormati pendapat diskusi yang 66 65 74

77 diberikan mentor mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan sesuai dengan sila ke-4
Etika public : Saya berdiskusi dengan mentor dilakukan dengan sopan dan santun. Komitmen mutu :
Saya berdiskusi dengan baik dan menghasilkan kegiatan yang efektif, Sehingga tercipta kegiatan
bermanfaat untuk masyarakat Anti korupsi : Saya berdiskusi dilakukan dengan disiplin waktu Terkait
pembelajaran agenda 3 : Menajemen ASN: Saya berdikusi dengan mentor dengan penuh tanggung
jawab dan menjalankan kegiatan dengan baik sesuai saran yang diberikan mentor. 2. Pembuatan leaflet
tentang penyakit hipertensi dan cara a. Membuat design susunan materi tentang penyakit hipertensi
Akuntabilitas : Saya dapat mempertanggung jawabkan bahan informasi 67 75 66

78 penanganannya b. Berdiskusi dengan PJ UKP terkait dengan pembuatan leaflet c. Berdiskusi dengan
Tim gizi Puskesmas terkait nutrisi atau diet pasien Hipertensi d. Berkonsultasi denga mentor terkait
pembuatan leaflet e. Mencetak leaflet tentang hipertensi yang akan dibuat sebagai materi yang akan
disampaikan terhadap pasien. Kejelasan isi materi leaflet sehingga pasien mudah memahaminya.
Nasionalisme: Saya membuat leaflet dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami
pasien dan keluarga. Etika Publik : Saya bersikap sopan santun terhadap mentor dan teman sejawat
dalam pembuatan leaflet. Komitmen Mutu : Saya membuat leaflet sebagai bentuk inovasi dalam
memberikan edukasi kepada pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan Anti Korupsi : Saya jujur
dalam memberikan informasi yang ada di leaflet. Pembuatan leaflet didasarkan pada kepedulian
terhadap 76 68
79 pengetahuan pasien dan keluarga Terkait Agenda 3 : Pelayanan Publik Memberikan pelayanan yang
menyeluruh terkait penyakit hipertensi dan cara penanganannya. WHOLE OF GOVERNMENT :
Berkolaborasi dengan mentor, tim Gizi Puskesmas, PJ UKP, tim Fisioterapi dalam memberikan edukasi
penyakit hipertensi, gizi dan olahraga yang baik bagi penderita hipertensi 3. Pembuatan video tentang
penyakit hipertensi dan cara penanganannya a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan PJ UKP,
TIM Gizi dan Fisioterapi terkait pembuatan video b. Merancang konsep video dan materi edukasi
tentang penyakit Hipertensi Akuntabilitas : Saya dapat mempertanggung jawabkan bahan informasi
yang akan dibuat sebagai materi yang akan disampaikan terhadap pasien. Kejelasan isi materi video
sehingga pasien mudah memahaminya. Nasionalisme: 7769

80 dengan pihak terkait c. Membuat dan mengedit video edukasi tentang penyakit hipertensi d.
Mengkonsultasikan kepada mentor terkait video da isi materi yang diangkat Saya membuat video
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami pasien dan keluarga. Etika Publik : Saya
bersikap sopan santun terhadap mentor dan teman sejawat dalam pembuatan leaflet dan video
Komitmen Mutu : Saya membuat video sebagai bentuk inovasi dalam memberikan edukasi kepada
pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan Anti Korupsi : Saya jujur dalam memberikan informasi yang
ada di video. Pembuatan video didasarkan pada kepedulian terhadap pengetahuan pasien dan keluarga
Terkait Agenda 3 : Manajemen ASN: Bertanggungjawab dalam pembuatan video 78 70

81 WHOLE OF GOVERNMENT : Berkolaborasi dengan mentor, tim Gizi Puskesmas, PJ UKP, tim Fisioterapi
dalam memberikan edukasi penyakit hipertensi, gizi dan olahraga yang baik bagi penderita hipertensi 4.
Membuat kuesioner tentang penyakit hipertensi a. Membuat konsep kuesioner b. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait pembuatan kuesioner c. Membuat kuesioner tentang penyakit hipertensi
Akuntabilitas ; Saya membuat kuesionar tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya dengan
kejelasan pada pertanyaan nya dan runtut sehingga pasien tidak kesulitan untuk menjawab.
Nasionalisme : Saya dalam membuat kuesioner menggunakan pertanyaan dengan Bahasa Indonesia
dengan baik Etika Publik : Saya melakukan konsultasi dengan mentor dengan penuh sopan santun
Komitmen Mutu : Saya membuat kuesioner dilakukan secara efektif. Penyusunan mengedepankan 70 79

82 inovasi sebagai alat ukur pengetahuan pasien. Anti Korupsi : Saya membuat isi kuesioner dilakukan
secara jujur Terkait Agenda 3: Manajemen ASN: Melakukan pembuatan kuesioner dilakukan dengan
penuh tanggung jawab. Pelayanan publik: Membuat kuesioner dengan kreatif dan inovatif. 5. Melakukan
sosialisasi leaflet dan menampilkan video sebagai bahan untuk edukasi kepada teman sejawat a.
Meminta ijin kepada kepala Puskesmas untuk melakukan sosialisasi teman sejawat b. Berkoordinasi
dengan teman sejawat yang lain terkait jadwal sosialisasi dan membuat undangan di grup WA c.
Melakukan sosialisasi dan Akuntabilitas: Saya melakukan sosialisasi dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Nasionalisme : Saya berkoordinasi dengan sejawat lain dengan sikap saling
menghormati pendapat mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan sesuai dengan sila ke
-4. Etika publik: Saya memberikan leaflet dan edukasi kepada teman sejawat 80 71

83 membagikan leaflet kepada teman sejawat d. Menyebarkan Leaflet yang telah di setujui di tempat
strategis yang dilalui pasien dan menampilkan video yang telah dibuat lewat TV di ruang tunggu dengan
sopan santun sebagai wujud citra pelayanan yang baik sebagai ASN pelayan masyarakat. Komitmen
mutu: Saya dalam memberi edukasi dengan kreatif, efektif. Penyampaian edukasi dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami. Anti korupsi Saya melakukan sosialisasi dilakukan dengan disiplin waktu.
Terkait Agenda 3: Manajemen ASN: Memberikan edukasi kepada teman sejawat dilakukan dengan
penuh tanggung jawab Whole of Government: Edukasi dan sosialisasi melibatkan koordinasi dan
kerjasama dengan teman sejawat lain 6. Melakukan a. Membuat konsep Akuntabilitas: edukasi atau
kegiatan Saya melakukan edukasi atau 72 81

84 penyuluhan secara langsung kepada pasien dan keluarga penyuluhan b. Berkonsultasi dengan mentor
c. Berkoordinasi dengan bagian PROMKES dan bidan desa untuk membuat jadwal penyuluhan d.
Membuat undangan dan membagikan undangan e. Sebelum penyuluhan dilakukan, membagikan
kuesioner pre test kepada pasien f. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada pasien keluarga dan
masyarakat dengan membagikan leaflet dan menayangkan vidio penyuluhan dilakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab. Nasionalisme : Saya berkoordinasi dengan sejawat lain dengan sikap saling
menghormati pendapat mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan sesui dengan sila ke -
4. Proses penyuluhan atau edukasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Etika
publik: Saya memberikan leaflet dan edukasi kepada pasien dan keluarga dengan sopan santun sebagai
wujud citra pelayanan yang baik sebagai ASN pelayan masyarakat. Memberikan informasi secara benar
kepada pasien dan keluarga Komitmen mutu: Saya memberi edukasi dengan kreatif, efektif dan efisien.
7382

85 Saya memberikan edukasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Anti korupsi Saya
memberikan edukasi dengan menyampaikan informasi yang jujur dan disiplin waktu. Terkait Agenda 3:
Manajemen ASN: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga dilakukan dengan penuh tanggung
jawab Pelayanan publik: Saat melakukan edukasi dengan pasien dan keluarga dilakukan dengan ramah,
sopan santun, efisien untuk mencapai layanan prima. Whole of Government: Edukasi dan sosialisasi
melibatkan koordinasi dan kerjasama dengan teman sejawat lain 74 83

86 7. Melakukan evaluasi pengetahuan pasien tentang Hipertensi dan pelaporan hasil aktualisasi a.
Melakukan evaluasi pengetahuan pasien dengan membagikan kuesioner post test b. Melakukan analisis
pengetahuan pasien tentang hipertensi c. Menyusun laporan aktualisasi Akuntabilitas : Saya melakukan
evaluasi dan sesi tanya jawab dilakukan dengan penuh tanggungjawab Nasionalisme: Saya melakukan
evaluasi kegiatan dengan melakukan sesi tanya jawab, tidak membeda-bedakan pasien yg satu dengan
yang lainnya dengan mencerminkan sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Etika Publik :
Saya melakukan tanya jawab dengan sopan santun. Komitmen Mutu : Saya membuat kegiatan evaluasi
untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan Anti
Korupsi: Saya memberikan hasil evaluasi dengan jujur dan apa adanya sesuai hasil yang didapatkan. 84
75

87 Terkait agenda 3 : PELAYANAN PUBLIK : Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien
sehingga pasien lebih mudah mengerti dan mampu melakukan nya. B. Kontribusi Terhadap Visi Misi Dan
Tujuan Puskesmas Table 3.2 Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Tujuan Organisasi No Kegiatan Kontribusi
Terhadap Visi Misi, Dan Tujuan Organisasi 1. Konsultasi dan diskusi Konsultasi dan diskusi kepada
mentor terkait kepada mentor terkait rancangan aktualisasi yang akan dilakukan rancangan aktualisasi
dengan tujuan supaya kegiatan berjalan dengan yang akan dilakukan baik dan kegiatannya bermanfaat
sesuai dengan kontribusi peningkatan kesehatan masyarakat sesuai dengan visi Puskesmas Dukuhseti
yaitu Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Dan sesuai dengan misi
Puskesmas Dukuhseti nomer 1 dan 3 yaitu 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan 76 85

88 kesehatan. 2. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan


kesehatan. 2. Pembuatan leaflet tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya Pembuatan
leaflet tentang penyakit hipertensi, berkontribusi dengan visi Puskesmas yaitu Terwujudnya derajat
pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas no 1, dan 4 yaitu : 1. Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat dan lingkungan. Tujuan Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yan 3.
Pembuatan video tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya Pembuatan video tentang
penyakit hipertensi dan cara penanganannya sesuai dengan visi dan misi Puskesmas. Visi yaitu :
Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu
memberikan pelayanan 77 86

89 kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas no 1,2 dan 4 yaitu : 2. Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan. 3. Mendorong kemandirian hidup sehat. 4. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan. Tujuan Organisasi
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 4. Membuat kuesioner tentang penyakit hipertensi Adanya
kuesioner mengenai penyakit hipertensi dan cara penanganannya bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan pasien. Berkaitan dengan visi Puskesmas Dukuhseti yaitu: Terwujudnya derajat pelayanan
kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan memuaskan. Dan sesuai misi no 3 dan 4 Puskesmas Dukuhseti yaitu: 1. Memelihara
dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan kesehatan 2. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan 78 87

90 lingkungan Tujuan Organisasi : Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 5. Melakukan sosialisasi
leaflet dan menampilkan video sebagai bahan untuk edukasi kepada teman sejawat Melakukan
sosialisasi leaflet dan menampilkan video kepada teman sejawat merupakan salah satu cara
memberikan bahan untuk media edukasi tenaga kesehatan kepada masyarakat, hal ini ada
keterkaikatan dengan Visi dan Misi Puskesmas : Visi Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang
optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan memuaskan. Misi Puskesmas 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2.
Mendorong kemandirian hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan
kejangkauan pelayanan kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat dan lingkungan. 79 88

91 Tujuan Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 6. Melakukan penyuluhan secara
langsung kepada pasien dan keluarga Melakukan penyuluhan secara langsung kepada pasien, keluarga
dan masyarakat. keterkaikatan dengan Visi dan Misi Puskesmas : Visi Terwujudnya derajat pelayanan
kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas no 1,2,3 dan 4 1. Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian hidup sehat 3. Memelihara dan meningkatkan
mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan 43 kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan. Tujuan Organisasi Meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. 80 89

92 7. Melakukan evaluasi pengetahuan pasien tentang Hipertensi dan pelaporan hasil aktualisasi Dalam
melakukan evaluasi pasien diharapkan pasien sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi dan cara
penanganannya. Hal ini ada keterkaitannya dengan visi dan misi Puskesmas yaitu : Visi Terwujudnya
derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan Misi Puskesmas nomer 1,2 dan 4 yaitu : 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian hidup sehat. 3.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan. Tujuan
Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 90 81

93 C. Kontribusi Terhadap Nilai Nilai Organisasi Table 3.3 Kontribusi Terhadap Nilai-Nilai Organisasi No
Kegiatan 1. Konsultasi dan diskusi kepada mentor terkait rancangan aktualisasi yang akan dilakukan
Keterkaitan Terhadap Visi,Misi dan Tujuan Organisasi Konsultasi 81 dan diskusi kepada mentor terkait
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan dengan tujuan supaya kegiatan berjalan dengan baik dan
kegiatannya bermanfaat sesuai dengan kontribusi peningkatan kesehatan masyarakat sesuai dengan visi
Puskesmas Dukuhseti yaitu Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan
yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Dan sesuai
dengan misi Puskesmas Dukuhseti nomer 1 dan 3 yaitu 1. Menggerakkan pembangunan Keterkaitan
Nilai-Nilai Organisasi konsultasi dan diskusi dengan mentor dalam menyusun rancangan aktualisasi
dengan kebersamaan dan penuh kejujuran dalam melakukan kegiatan yang akan dilakukan dan dengan
penuh rasa semangat. 82 91

94 2. Pembuatan leaflet tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya berwawasan kesehatan.
2. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan kesehatan.
Pembuatan leaflet tentang penyakit hipertensi, berkontribusi dengan visi Puskesmas yaitu Terwujudnya
derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas no 1, dan 4 yaitu : 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga, Kegiatan pembuatan leaflet menguatkan nilai-nilai disiplin yaitu dalam
pembuatan leaflet harus disiplin waktu supaya pembuatan cepat selesai. Serta menguatkan nilai
kebersamaan yaitu pembuatan leaflet dilakukan bersama dengan teman sejawat lain dengan penuh
semangat. 83 92

95 masyarakat dan lingkungan. Tujuan Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 3. Pembuatan
video tentang penyakit hipertensi dan cara penanganan nya Pembuatan video tentang penyakit
hipertensi dan cara penanganannya sesuai dengan visi dan misi Puskesmas Visi yaitu : Terwujudnya
derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas no 1 dan 4 yaitu : 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan Kegiatan pembuatan video menguatkan nilai-nilai disiplin
yaitu dalam pembuatan video harus disiplin waktu supaya pembuatan cepat selesai. Serta menguatkan
nilai kebersamaan yaitu pembuatan video dilakukan bersama dengan teman sejawat lain dengan penuh
semangat. 8493
96 4. Membuat kuesioner tentang penyakit hipertensi kesehatan 2. Memelihara dan meningkatkan
kesehatan 84 perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan Tujuan Organisasi Meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Adanya kuesioner mengenai penyakit hipertensi dan cara penanganannya
bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien. Berkaitan dengan visi Puskesmas Dukuhseti
yaitu: Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu Dalam pembuatan kuesioner dilakukan secara
kebersamaan penuh semangat dan disiplin dengan teman sejawat, untuk berdiskusi tentang isi materi
kuesioner. 85 94

97 dan memuaskan. Dan sesuai misi no 3 dan 4 Puskesmas Dukuhseti yaitu: 85 3. Memelihara dan
meningkatkan mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan kesehatan 4. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan Tujuan Organisasi :
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 5. Melakukan sosialisasi leaflet dan menampilkan video
sebagai bahan untuk Melakukan sosialisasi leaflet dan menampilkan video kepada teman sejawat
merupakan salah satu cara memberikan bahan untuk media Dalam melakukan sosialisasi dilakukan
dengan penuh semangat kebersamaan Bersama teman sejawat, dilaksanakan dengan Disiplin sesuai
jadwal yang 86 95

98 edukasi kepada teman sejawat edukasi tenaga kesehatan kepada masyarakat, hal ini ada
keterkaikatan dengan Visi dan Misi Puskesmas : Visi Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang
optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan memuaskan. Misi Puskesmas 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. dijadwalkan
sehingga kegiatan lancar dan berjalan Sesuai dengan Nilai Organisasi puskesmas Dukuhseti. 2.
Mendorong kemandirian sehat. hidup 3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan
kejangkauan pelayanan kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan 96 87

99 kesehatan perorangan, keluarga, mas.yarakat dan lingkungan Tujuan Organisasi Meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. 6. Melakukan penyuluhan secara langsung kepada pasien dan keluarga
Melakukan penyuluhan secara langsung kepada pasien, keluarga dan masyarakat. keterkaikatan dengan
Visi dan Misi Puskesmas : Visi Terwujudnya derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan
lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan.
Misi Puskesmas no 1,2,3 Dalam melakukan penyuluhan dilakukan dengan penuh semangat, dilandasi
dengan kejujuran dalam menyampaikan informasi dilaksanakan dengan Displin sesuai jadwal yang
dijadwalkan sehingga kegiatan lancar dan berjalan Sesuai dengan Nilai Organisasi puskesmas Dukuhseti.
88 97
100 dan 4 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 88 2. Mendorong kemandirian
hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan kejangkauan pelayanan
kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungan. Tujuan Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 89 98

101 7. Melakukan evaluasi pengetahuan pasien tentang Hipertensi dan pelaporan hasil aktualisasi Dalam
melakukan evaluasi pasien diharapkan pasien sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi dan cara
penanganannya. Hal ini ada keterkaitannya 89 dengan visi dan misi Puskesmas yaitu : Visi Terwujudnya
derajat pelayanan kesehatan yang optimal dengan lingkungan yang sehat, serta mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan. Misi Puskesmas nomer 1,2 dan 4 yaitu : 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian hidup sehat 3.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, Dalam melakukan evaluasi dilandasi
dengan kejujuran pada hasil evaluasi pasien, dilakukan dengan penuh semangat, sehingga sesuai dengan
nilai organisasi. 90 99

102 masyarakat dan lingkungan. Tujuan Organisasi Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup 90 sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. D. Role Model Gambar 3.1 Florence Nightingale Dalam kegiatan aktualisasi ini, figure yang
menjadi role model adalah Florence Nightingale merupakan tokoh besar dalam ilmu keperawatan dunia.
Saking besar jasanya dalam dunia medis, perempuan yang wafat pada 13 Agustus 1910 ini dikenal sebagi
palopor ilmu keperawatan modern. Nilai dasar ANEKA pun sangat melekat pada beliau. Nilai
akuntabilitas tak 100 91

103 lepas dari sosok beliau. Sejak kecil, Florence tinggal di rumah yang besar dan mewah di Lea Hurst.
Jika remaja kaya pada umumnya senang menghamburkan uang dan berpesta, lain halnya dengan
Florence. Florence remaja justru senang bermain di luar rumah dan membantu masyarakat sekitar
(dekat rumahnya). Niat mulia Florence ditentang keras oleh keluarganya. Pada masa itu, profesi perawat
masih dipandang hina dan memalukan. Rumah sakit juga dilihat sebagai tempat yang kotor dan
menjijikkan. Namun sudah dasarnya cinta, panggilan kuat untuk mengabdikan hidup bagi masyarakat
tak lagi bisa dibendung (Nasionalisme). Akhirnya, Florence diizinkan untuk menekuni pelatihan ilmu
keperawatan di Kaiserswerth, Jerman. Dari sana, karirnya sebagi perawat professional dimulai. Kala itu,
majalah Time muncul dengan headline yang mempertanyakan keberadaan perawat wanita Inggris. Hati
Florencde pun terketuk. Merasa terpanggil. Florence jadi satusatunya perempuan yang mendaftarkan
diri sebagai sukarelawan perang Krime (Komitmen Mutu). Bagaimana beliau menjadi seorang pemimpin,
bagaimana integritas dan konsistensinya Florence menolong dan membantu masyarakat. Florence
terkenal memiliki sikap tegas dan menjunjung tinggi kesetaraan pasien (Nasionalisme). Ia berselisih dan
menentang keras (Anti Korupsi) rumah sakit yang bersikap rasis (mengutamakan pasien katholik).
Bahkan, Florence mengancam hengkang (Anti Korupsi) jika rumah sakit tak berjanji untuk menerima
pasien dengan agama dan ras apapun. Ia juga minta dibuatkan aturan tertulis yang memperbolehkan
rumah sakit menerima kunjungan pramuka agama, seperti ulama, pendeta dan masih banyak lagi. 101
92

104 E. Pengendalian oleh Coach dan Mentor (Form Pengendalian) Dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi, penulis selalu menjalin komunikasi dan melakukan proses Coaching kepada Coach dan
mentoring 92 kepada Mentor. Pantauan dan pengawasan dari Coach dan Mentor yang dilakukan secara
rutin ini guna memantau setiap kegiatan, sub/tahapan kegiatan, output kegiatan, dan ketercapaian
setiap tahapan kegiatan. Pelaporan penulis dilakukan secara bertahap setelah tiap kegiatan selesai
dilakukan. Dalam pengendalian oleh Coach dan Mentor melalui form pengendalian, juga sangat
membantu perbaikan pelaksanaan keseluruhan kegiatan. Selain itu,pengawasan yang telah dilakukan
dpat membantu untuk memastikan semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target
dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. 93 102

105 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Selama masa Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, penulis telah melaksanakan kegiatan habituasi dan aktualisasi di instansi tempat kerja masing-
masing yang bertujuan sebagai sarana menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Pada masa habituasi dan
aktualisasi ini, penulis telah melaksanakan beberapa kegiatan di UPTD Puskesmas Dukuhseti dengan
mengangkat judul Belum Optimalnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga Tentang Penyakit Hipertensi dan
Cara Penanganannya di Puskesmas Dukuhseti. Adapun perencanaan kegiatan yang dilakukan selama
habitualisasi dan aktualisasi secara keseluruhan yaitu mendiskusikan dengan mentor terkait dengan
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Pembuatan leaflet dan video tentang hipertensi dan cara
penanganannya, membuat kuesioner tentang hipertensi dan cara penanganannya, melakukan sosialisasi
isi leaflet dan video kepada teman sejawat, melakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dan
cara penanganannya, melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan Aktualisasi. Melalui beberapa
kegiatan yang telah dilakukan tersebut, penulis secara langsung dapat berkontribusi terhadap
peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya.
Dalam hal ini secara tidak langsung dapat 103 94 12

106 berkontribusi dalam memajukan dan meningkatkan citra UPTD Puskesmas Dukuhseti sehingga
kepercayaan masyarakat meningkat. Indikator yang mengindikasikan tercapainya peningkatan
pengetahuan pasien dan keluarga adalah dengan adanya kuesioner pre dan post tes, yang diberikan
sebelum dan setelah dilakukan penyulahan tentang hipertensi dan cara penanganannya. Hasil nilai
kuesioner didapatkan hasil yang meningkat dari nilai pengetahuan kurang, cukup menjadi nilai
pengetahuan baik. B. Saran Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, maka
penulis memerlukan saran sebagai berikut untuk perbaikan kualitas pelaksanaan aktualisasi pada tahap
selanjutnya, yaitu sebagai berikut. 1. Bagi Puskesmas Dukuhseti Hendaknya Puskesmas selalu
menciptakan inovasi pemberian edukasi untuk menghadirkan penyuluhan yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan agar minat rasa ingin tahu tentang pengetahuan kesehatan masyarakat.. 2.
Pasien, keluarga dan Masyarakat Hendaknya pasien, keluarga dan masyarakat untuk selalu menambah
pengetahuan dengan cara rutin kontrol ke puskesmas dan berkonsultasi, Menerapkan pola hidup sehat
seperti berolahraga dan patuh terhadap diet makanan. 104 95

107 Daftar Pustaka Infodatin. 2018. (http://pusdatin.kemkes.go.id) Lembaga Administrasi Negara. 2019.
Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara. Lembaga
Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu
Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga
Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika
Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi
Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara Lembaga Administrasi Negara. 2019. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of
Goverment. Modul 105 96

108 Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara.
2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 2014. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsi Perawat. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Puskesmas Dukuhseti. 2017. Profil
Kesehatan Puskesmas Dukuhseti II. Pati : Puskesmas Dukuhseti Nuraini, B Risk Factors of Hypertension.
Medical Journal of Lampung Univeristy. 2015 106 97

109 LAMPIRAN Lampiran 1 : Notulen Konsultasi Lampiran 2 : Laeflet Hipertensi 107 98


CAPAIAN HASIL AKTUALISASI DAN

ANALISIS DAMPAK NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

A. Deskripsi Aktualisasi dan Strategi Pemecahan

Dalam rancangan aktualisasi dibuat berdasarkan isu-isu yang terjadi di

wilayah kerja Puskesmas Pakue. Dimana penyakit tidak menular (PTM) masih

sangat tinggi dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurangi faktor resiko

dan berobat secara teratur. Kebanyakan pasien datang bila penyakit sudah kronis

dan disertai dengan komplikasi penyakit lainnya. Sedangkan penyakit tidak

menular bisa dicegah bila menghindari faktor resiko yang bisa dimodifikasi

(dikendalikan) dan berobat secara teratur sejak usia dewasa muda bahkan remaja.

Dalam upaya mencapai target permasalahan maka penulis membuat satu

inovasi melalui penerapan screening faktor resiko PTM di Puskesmas Pakue agar

menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran pasien sehingga dapat

terhindar dari komplikasi-komplikasi penyakit tidak menular. Dan juga agar

menurunkan angka kesakitan lebih berat dan kematian apabila terjangkit penyakit

Covid-19, dimana pasien Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat merupakan

pasien yang memiliki satu atau lebih penyakit komorbid dari Penyakit tidak

menular (PTM).

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan screening faktor resiko PTM di

Puskesmas Pakue diperoleh hasil berupa meningkatnya kesadaran masyarakat

mengenai faktor resiko PTM yang dapat dinilai dari kunjungan pasien setiap

63

bulannya. Dimana penderita PTM lebih patuh dalam mengontrol kesehatannya

setiap bulan dan dengan hasil pemeriksaan dan laboratorium penderita yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai