Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N


DENGAN DIAGNOSA MEDIS ATRIAL TAKIKARDI
DI RUANG FRESIA 2 RS HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Shafira Prawita I 4006230042


Shilviani Rahayu 4006230072
Sinta Julyani 4006230017
Siska Mardiana 4006230024
Siti Anisa 4006230021
Sondari 4006230004
Tsani Fida Ismi 4006230002
Wisnu Setiawan 4006230027

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

( ) ( )

PROGRAM PROPESI NERS (PPN) ANGKATAN XXI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
2023
FORMAT PENGKAJIAN

Kelompok : Kelompok 5

Ruang : Fresia 2

Tgl Pengkajian : 24 Januari 2024

A. PENGKAJIAN

I. Identitas

A. Identitas Pasien

1) Nama inisial : Ny N

2) No RM : 00026481

3) Usia : 66 Tahun

4) Status perkawinan : Menikah

5) Pekerjaan : MRT

6) Agama : Islam

7) Pendidikan : SLTA

8) Suku : Sunda

9) Alamat rumah : Kadu Ngora, Kabupaten Garut

10) Sumber biaya :

11) Tanggal masuk RS : 20 januari 204

12) Diagnosa Medis : Atrial Takikardi

B. Identitas Penanggung Jawab

1) Nama : Ny. D

2) Umur : 47 Tahun

3) Hubungan dengan pasien : Anak

4) Pendidikan : SLTA

5) Alamat : Kadu ngora, Kabupaten Garut


II. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

= Lemas

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian/riwayat penyakit sekarang (PQRST)

=Pasien datang kerumah sakit pada hari sabtu tanggal 20 Januari 2024,
pada saat dikaji pasien mengatakan lemas badannya, dan hanya bisa duduk
di tempat tidur, dan duduk disamping tempat tidur, pasien mengatakan
mual tetapi tidak muntah, tetapi mual yang dirasakan hanya pada saat
sebelum makan, dan pasien mengeluh pusing di kepala, pasien terlihat
hanya duduk ditempat tidur dan pasien terlihat seperti lemas pada saat
bangun dari tempat tidur.

c. Riwayat kesehatan lalu

= Keluarga pasien mengatakan 3 bulan yang lalu pernah mengalami sakit


dibagian perut karena pasien mempunyai penyakit lambung.

d. Riwayat kesehatan keluarga

= Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami hal


yang sama atau penyakit yang sama

e. Riwayat psikososial dan spiritual

1. Support system

= Keluarga pasien memberikan support penuh kepada pasien,


selalu menemani pasien dan selalu memberikan motivasi untuk
sembuh kepada pasien

2. Komunikasi

= Keluarga mengatkan komunikasi pasien baik pada saat


dirumah, selalu mengobrol dan selalu beriteraksi dengan orang-
orang sekitarnya

3. Sistem nilai kepercayaan

= keluarga pasien mengatakan, pasien setiap pagi dan sore selalu


melakukan pengajian dimesjid dekat rumahnya, dan pada saat
dirumah selalu melaksanakan ibadahnya, tetapi pada saat sakit
terganggu atau terhambat karena keluhan pasien seperti lemas
dan pusing.
f. Lingkungan

1. Rumah

● Kebersihan

= Rumah pasien bersih karena setiap pagi selalu di bersihkan

● Polusi

= Rumah pasien dekat dengan jalan yang selalu ada mobil dan
motor, tetapi jauh dari jalan raya.

2. Pekerjaan

● Kebersihan

= Pasien tidak bekerja

● Polusi

= Pasien tidak bekerja

● Bahaya

= Pasien tidak bekerja

g. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit

Kebiasaan Sebelum masuk RS Di RS

1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan

- Persepsi pasien Persepsi pasien Persepsi pasien


mengenai kesehatan mengenai kesehatan mengenai kesehatan
secara umum (baik, baik, menurut pasien baik, menurut pasien
sedang, jelek) perawatan kesehatan itu perawatan kesehatan
penting, pasien hanay itu penting, pasien
- Bagaimana kondisi mengetahui penyakitnya hanay mengetahui
kesehatan? itu karan jantung yang penyakitnya itu karan
- Hal yang dianggap selalu berdebar-debar. jantung yang selalu
penting dalam Pada saat dirumah tidak berdebar-debar. Pada
perawatan kesehatan? dalam masa pengobatan. saat dirumah sakit
Seberapa besar itu sekarang sedang dalam
dapat membantu? masa pengobatan.

- Apa yang diketahui


mengenai
penyakitnya?

- Tindakan yang
dilakukan untuk
mengurangi tanda
dan gejala. Hasilnya
bagaimana?

- Promosi kesehatan :
mengatur pola
makanan dan
minuman, latihan dan
olahraga teratur, gaya
hidup yang
dijalankan.

- Riwayat penyakit
sebelumnya
(penyakit,
pembedahan,
penyakit kronis)

- Hal yang dilakukan


untuk menjaga
kesehatan

- Perilaku untuk
mengatasi masalah
kesehatan : diet,
latihan dan olahraga,
pengobatan.

- Berpartisipasi dalam
perawatan kesehatan

- Sedang dalam masa


pengobatan penyakit
(mendapatkan obat-
obatan)

- Kecelakaan (di
rumah, kerja dan
berkendara)
2. Pola Nutrisi

a. Asupan Oral Oral

b. Frekuensi makan 3x / hari 3x / hari

c. Nafsu makan Baik Baik

d. Makanan tambahan Buah-Buahan Buah-Bauhan

e. Makanan alergi Tidak ada Tidak Ada

f. Perubahan BB dalam 3 Tidak ada Tidak ada

bulan terakhir

3. Pola Cairan

a. Asupan cairan Oral Oral

b. Jenis Air Putih Air Putih

c. Frekuensi Sering Minum Sering minum

d. Volume 2000 cc / hari 1500cc / hari

3. Pola Eliminasi

BAK

a. Frekuensi 4-6 x/ hari Memakai Kateterr urine

b. Jumlah output Banyak 1000-1100 cc

c. Warna Kuning Kuning pekat

d. Bau Khas Khas

e. Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

BAB

Frekuensi 1-2 x / hari Selama diruangan belom


BAB
Warna Coklat

Bau
Khas

Konsistensi
Padat
Keluhan
Tidak ada keluhan
Penggunaan obat
Tidak menggunakan obat
Insensible Water Loss

4. Pola Personal Hygiene

Mandi 2x / hari 1x/hari seka

Oral hygiene Iya Iya

2x / hari 1x/ hari


● Frekuensi
Pagi, sore Pagi
● Wakt
2x/minggu Belum keramas selama di rs
u Cuci
rambut

5. Pola istirahat dan tidur

a. Lama tidur 10 jam 12 jam

b. Waktu

3 jam 4 jam
● Siang
7 jam 8 jam
● Malam

c. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada


tidur

● Penggunaan Tidak ada Tidak ada


obat tidur
Tidak ada Tidak ada
● Kegiatan lain

d. Kesulitan dalam tidur Tidak ada Tidak ada


● Menjelang tidur

● Sering terbangun

● Merasa tidak
nyaman
setelah bangun
tidur

6. Pola Aktivitas dan Latihan

a. Kegiatan Pasien tidak bekerja Pasien tidak bekerja


dalam pekerjaan

b. Waktu bekerja

c. Kegiatan
waktu luang Pengajian Tidak ada

d. Keluhan
dalam beraktivitas

e. Olah raga

● Jenis

● frekuensi

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum Ya

Mandi Ya

Toileting Ya

Berpakaian Ya

Berpindah Ya
0 : Mandiri, 1 : Alat bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : DIbantu orang lain dan alat,
4 : Tergantung total

7. Pola Kognitif dan Persepsi

- Menggambarkan Pasien masih melihat dengan elas


penginderaan karena faktor usia, mampu
khusus : Penglihatan, berkomunikasi dengan orang
pendengaran, rasa, lain, mampu menyebutkan orang
sentuh, bau orang yang disekitar, penglihatan
pasien kurang jelas sering kali
- Penggunaan alat buram pada peng, tidak
bantu : kacamata, menggunakan alat bantu melihat,
alat bantu dengar pendengaran pasien kurang baik
- Perubahan dalam tapi masih mampu mendengar
penglihatapendengar apa yang diucapkan, pasien tidak
an, perasa, pembau enbggunakan alat bantu
mendengar.
- Tingkat kesadaran

- Perubahan/
penurunan fungsi
dalam penginderaan

- Tingkat orientasi :
orang, waktu, tempat

- Persepsi dan
manajemen nyeri
(tingkat, lokasi,
waktu/durasi,
karakteristik)

- Fungsi kognisi dalam


memori istilah
ingatan jangka
pendek dan jangka
panjang

- Komunikasi : bahasa
utama, bahasa lain,
tingkat pendidikan,
kemampuan
membaca dan
menulis

- Kemampuan
memecahkan
masalah dan
mengambil
keputusan

- Mengidentifikasi
kehilangan/perubaha
n yang besar dalam
hidup

Pemeriksaan :

- Test Orientasi :
waktu, tempat dan
orang

- Test membaca dan


berkomunikasi

- Test hal yang baru


dipelajari

8. Peran dan Hubungan

- Tinggal bersama Pasien tinggal Pasien tinggal bersama keluarga,


keluarga/sendiri bersama keluarga, pasien sangat dekat dengan
pasien sangat dekat keluarga, mampu mengenali
- Status pekerjaan dengan keluarga, lingkungan dan mampu
- Gambaran mengenai mampu mengenali berkomunikasi dengan baik,
peran yang berkaitan lingkungan dan pasien dan keluarga menjalankan
dengan keluarga, mampu perannya masing masing dengan
teman-teman dan berkomunikasi baik.
rekan dengan baik, pasien
dan keluarga
- Kepuasan/ menjalankan
ketidakpuasan perannya masing
menjalankan peran masing dengan baik.

- Efek terhadap status


kesehatan

- Pentingnya keluarga

- Interaksi bersama
keluarga

- Struktur dan
dukungan keluarga

- Proses pengambilan
keputusan dalam
keluarga

- Berpartisipasi dalam
kegiatan sosial

- Apakah penyakit
dapat menyebabkan
perubahan yang
sangat besar terhadap
pola peran dan
hubungan

- Masalah
dan/keprihatinan
dalam keluarga

- Pola membesarkan
anak

- Hubungan dengan
orang lain

- Merasa kecukupan
akan kondisi sosial
ekonomi (keuangan)

- Merasa (terisolasi)
oleh tetangga sekitar

Pemeriksaan :

Interaksi dengan anggota


keluarga atau orang lain
(jika ada)

9. Seksualitas dan Reproduksi

Masalah atau problem Tidak terkaji Pasien terpaang selang


seksual kateter

- Kepuasan Pasien sudah menopause


berhubungan
seksual ? Ada
perubahan/masalah?

- Gambaran perilaku
seksual : perilaku
seksual yang aman

- Penggunaan alat
kontrasepsi?

- Kecemasan terhadap
sex

- Pengetahuan tentang
seksualitas dan
reproduksi

- Dampak pada status


kesehatan

- Orientasi seksual

- Wanita :

1. Waktu punya
anak, pra
menstruasi,
riwayat
menstruasi :
umur,
menarche,
durasi,
frekuensi,
keteraturan,
masalah

2. Riwayat
reproduksi,
hamil
terakhir,
riwayat
melahirkan
kembar,
kelainan
kongenital
atau genetik

- Cara mencegah
penularan PMS

- Riwayat PMS

- Persepsi pemeriksaan
payudara sendiri dan
testis sendiri

Pemeriksaan :

Pemeriksaan Genitalia

10. Koping dan Manajemen Stress

- Perubahan besar Pasien koperatif saat diajak


dalam hidup 1-2 berkomunikasi, pasien
tahun ini mengatakan cukup khawatir
namun bisa diatasi karena
- Penyebab stress keluarganya mendukung dan
belakangan ini selalu mendampinginya
- Gambaran umum dan
spesifik respon

- Perubahan, masalah
saat ini, kejadian
yang menyebabkan
stress atau perhatian

- Krisis saat ini misal :


sakit atau
hospitalisasi

- Tingkat stress saat ini

- Metode/strategi
koping yang biasa
digunakan terhadap
stress selain alkohol
atau obat

- Pengetahuan dan
penggunaan teknik
manajemen stress

- Hubungan antara
manajemen stress
terhadap dinamika
keluarga

- Derajat kesuksesan
dari strategi koping
saat ini

- Persepsi dari tingkat


toleransi stress

- Ketika mendapatkan
masalah yang besar
dalam hidup, apakah
dapat menanganinya?

- Persepsi tentang
status keamanan di
rumah (episode
kekerasan
fisik/emosional)

11. Nilai dan Keyakinan

- Agama Pasien beragama islam, pasien


selalu berdo’a sesuai
- Latar belakang kepercayaan nya agar segera
budaya/etnik diberikan kesembuhan,keluarga
- Tujuan kehidupan, pasien mengatakan selain usaha
apa yang dianggap medis mereka juga harus usaha
penting bagi klien do’a
dan keluarga

- Kepercayaan
spiritual yang
berpengaruh terhadap
pengambilan
keputusan dan
praktek kesehatan

- Derajat dari tujuan


pencapaian hidup

- Persepsi tentang
kepuasan dengan
hidup, dan jalan
hidup

- Pentingnya
agama/spiritualitas

- Kepercayaan kultural
yang berpengaruh
terhadap status
kesehatan

- Kepercayaan kultural
yang merefleksikan
pilihan pada promosi
kesehatan dan
pencegahan penyakit

III. Pengkajian Fisik

Kesadaran : Composmentis (E4 V6 M5)

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 103 x/menit

Respirasi rate : 19 x/menit

Suhu : 36,5 oC

Pemeriksaan Fisik persistem :


a. Sistem penglihatan

1) Posisi mata : simetris

2) Kelopak mata : simetris

3) Pergerakan bola mata : pergerakan bola mata simetris

4) Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis

5) Kornea : kornea berwarna coklat

6) Sklera : warna sklera putih

7) Pupil : refleks pupil bagus, tidak adanya


pembesaran pupil pada saat dirangsang oleh cahaya

8) Lapang pandang : pasien mampu membaca tetapi kurang


jelas jika jarak lebih dari 1 meter

9) Ketajaman penglihatan : metajaman pasien melihat kurang jelas


karena faktor usia

10) Tanda-tanda radang : tidak adanya tanda tanda radang

11) Pemakaian alat bantu lihat : tidak menggunakan alat bantu melihat
(kata matcha)

12) Keluhan lain : tidak ada keluhan lain

b. Sistem pendengaran

1) Kesimetrisan : telinga pasien simetris

2) Serumen : tidak ada serumen pada telinga

3) Tanda radang : tidak ada tanda tanda radang

4) Cairan telinga : tidak ada cairan pada telinga

5) Fungsi pendengaran : fungsi pendengaran pasien kurang


karena usia

6) Pemakaian alat bantu : tidak memakai alat bantu mendnegar

7) Hasil test garpu tala :

c. Sistem wicara

1) Keluhan

d. Sistem pernafasan
1) Jalan nafas : bersih

2) RR : 22x/menit

3) Irama : eupneu

4) Suara nafas : vesikuler

5) Batuk : tidak batuk

6) Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada penggunaan otot bantu nafas

7) Penggunaan alat bantu nafas : tidak menggunakan alat bantu nafas

e. Sistem kardiovaskuler

1) Sirkulasi perifer

● Nadi : x/menit

● Distensi vena jugularis : tidak ada distensi vena


jugularis

● Temperatur kulit : hangat

● Warna kulit : sawo matang

● CRT : <2 detik

● Flebitis : tidak ada flebitis

● Varises : tidak ada varises

● Edema : tidak ada edema

2) Sirkulasi jantung

● Bunyi jantung : lub-dub

● Kelainan bunyi jantung :

● Keluhan :
● Nyeri dada :

● Ictus cordis :

● Kardiomegali :

f. Sistem neurologi

1) Glascow Coma Scale : 15 E :4 M :6 V :5

2) Tanda peningkatan TIK : tidak ada tanda peningkatan TIK

3) Pemeriksaan reflek :

4) Kekuatan otot :

g. Sistem pencernaan

1) Keadaan mulut : bersih

2) Kesulitan menelan : tidak ada kesulitan menelan

3) Muntah : tidak ada muntah

4) Nyeri daerah perut : tidak ada nyeri di daerah perut

5) Bising usus :

6) Massa pada abdomen : tidak ada massa pada abdomen

7) Ukur lingkar perut :

8) Asites : tidak ada asites

9) Palpasi hepar, gaster : tidak ada

10) Perkusi hepar, gaster :

11) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

12) Nyeri lepas : tidak ada nyeri lepas

13) Pemasangan colostomy : tidak terpasang colostomy


h. Penggunaan NGT :

1) Penggunaan alat bantu NGT : tidak menggunakan alat bantu NGT

i. Sistem endokrin

1) Nafas berbau keton : nafas tidak berbau keton

2) Luka, kondisi luka : tidak ada luka

3) Exopthalmus :

4) Tremor : tidak ada tremor

5) Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar


thyroid

6) Tanda peningkatan gula darah :

j. Sistem urogenital

1) Distensi kandung kemih :

2) Nyeri tekan :

3) Nyeri perkusi :

4) Urine :

5) Penggunaan kateter : terpasang kateter

6) Keadaan genital : tidak ada pengeluaran cairan pada


vagina

k. Sistem integumen

1) Keadaan rambut

● Kekuatan : kuat

● Warna : hitam dan putih karena uban


● Kebersihan : cukup bersih

2) Keadaan kuku

● Kekuatan : kuat

● Warna :

● Kebersihan : bersih

● Tanda radang : tidak ada tanda radang

3) Keadaan kulit

● Turgor : >2 detik

● Warna : sawo matang

● Kebersihan : bersih

● Luka : tidak ada luka

● Tanda radang : tidak ada tanda radang

l. Sistem muskuloskeletal

1) Keterbatasan gerak, deformitas :

2) Rentang gerak :

3) Sakit pada tulang dan sendi :

4) Tanda-tanda fraktur : tidak ada tanda-tanda fraktur

5) Lokasi :

6) Kontraktur pada sendi ekstremitas :

7) Tonus otot/kekuatan otot :


8) Kelainan bentuk tulang/otot : tidak ada kelainan bentuk
tulang ataupun otot

9) Tanda radang sendi : tidak ada tanda radang sendi

10) Penggunaan alat bantu penggunaan : tidak menggunakan alat bantu

B. PEMERIKSAAN DAN PENATALAKSANAAN

I. Pemeriksaan penunjang

● Hasil pemeriksaan radiologi

● Pemeriksaan laboratorium : (Lampiran hasil)


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15.6 g/dl 12.3 – 15.3

Eritrosit 5,28 10^6/uL 4.5-5.1

Leukosit 7,78 10^3/uL 4.4-5.1

Hematokrit 45,9 % 36.0-45.0

Trombosit 168 10^3/uL 229 – 553

MCV, MCH, MCHC

MCV Fl 74.0 – 102.0

MCH Pq 23.0 – 31.0

MCHC g/dl 26.0 – 34.0

RDW % 10.0 – 16.0

HITUNG JENIS

Basofil % 0.0 – 1.0

Eosinophil % 1.0 – 4.0

Neutrophil % 50.0 – 80.0

Limfosit % 25.0 – 50.0

Monisit % 4.9 – 8.0


II. Penatalaksanaan medis

Pemberian obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan. :

No Nama Obat Rute Dosis Tujuan

1. Amiodarone Iv 2x200mg Obat antiaritmia,telah memberi label


amiodaron untuk pengobatan aritmia
ventrikel yang mengancam jiwa

2. Ramipril Iv 1x2,5 adalah obat yang digunakan untuk


mengobati hipertensi (tekanan darah
tinggi), nefropati diabetik, dan
beberapa jenis gagal jantung kronis

3. Enfagliozin 1x1mg

4. Spironolacton 1x25mg Spironolactone adalah obat yang


termasuk dalam kelompok diuretik
atau disebut juga pil air (water pills).
Obat ini mungkin diresepkan dokter
pada pasien yang mengalami edema
(pembengkakan) pada beberapa
bagian tubuh seperti kaki,
pergelangan kaki, tungkai bawah dan
tangan.

5. Furosemid X20mg Furosemide adalah obat diuretik


yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi, mencegah
stroke, serangan jantung, dan
gangguan ginjal.

6. Asfilet 1x80mg Aspilet Tablet Kunyah adalah obat


tablet yang mengandung
Acetylsalicylic Acid 80 mg.
Acetylsalicylic acid atau dikenal juga
dengan Aspirin merupakan senyawa
analgesik non steroid yang
digunakan sebagai analgesik,
antipiretik, antiinflamasi dan anti-
platelet.

7. Astorfastatin 1x40mg Atorvastatin termasuk jenis obat


golongan statin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar kolesterol jahat
(LDL dan trigliserida), dan
meningkatkan kolesterol baik (HDL)
dalam tubuh.

8. Caco3 3x500 Kalsium karbonat atau CaCO3


adalah garam karbonat dari kalsium.
Seperti yang sudah diketahui,
kalsium adalah mineral yang penting
untuk kesehatan tulang. Nah, kalsium
karbonat digunakan untuk mencegah
dan mengatasi kekurangan kalsium.

C. ANALISA DATA

No Symtom Etiologi Problem

1. DS : Pasien mengatakan Faktor usia Pnurunan Curah


lemas dada berdebar kencang Jantung
DO : ↓
-Pasien terlihat lemas Kelainan katup atrium
-Frekuensi nadi 103x/menit
TTV ↓
TD: 140/90 mmHg
Resistensi atrium dextra
R : 19x/menit
N: 103x/menit ↓
S: 36,7 C
SPO2 : 97% Volume atrium meningkat

Pengosongan atrium inadekuat

Atrial fibrilasi (AF)


Takikardi supraventrikel dextra

Pengisian darah ke paru-paru

Atrial flow velocities menurun

Trombus atrium sinistra

Disfungsi Ventrikel sinistra

Penurunan Curah Jantung

2. DS : pasien mengatakan Faktor usia Intoleransi Aktivitas


lemas dan gampang Lelah
saat beraktifitas ↓
DO : Kelainan katup atrium
-Frekuensi nadi meningkat
saat beristirahat 103x/menit ↓
TTV
Resistensi atrium dextra
TD: 140/90 mmHg
R : 19x/menit ↓
N: 103x/menit
S: 36,7 C Volume atrium meningkat
SPO2 : 97%

Pengosongan atrium inadekuat

Atrial fibrilasi (AF)

Takikardi supraventrikel dextra


Pengisian darah ke paru-paru

Suplai darah jaringan menurun

Metabolisme anaerob

Asidosis metabolic

Penimbunan asam laktat dan ATP


menurun

Fatigue

Intoleransi aktivitas

3. DS: pasien mengatakan saat Faktor usia Resiko Jatuh


beraktifitas merasa lelah
DO : ↓
-Usia lebih dari 65 tahun Kelainan katup atrium
-Penglihatan Kurang jelas
-Kekuatan Otot menurun ↓

Resistensi atrium dextra

Volume atrium meningkat

Suplai O2 menurun

Sinkop


ADL menurun

Merasa lemas saat beraktifitas

Penglihatan kurang jelas

Beraktifitas harus dibantu dan dalam


pengawasan

Risiko Jatuh

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan b.d perubahan irama jantung d.d takikardia


2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d lelah, frekuensi jantung meningkat lebih
dari 20%
3. Resiko jatuh b.d usia lebih dari 65 tahun

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Inisial Klien/Ruang : Ny. N/Fresia 2 Nama Mahasiswa: Kelompok 5A

No. RM/Dx. Medis : 0002264281/Atrial Takikardi NIM : Profesi Ners

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Perencanaan

Keperawatan Tujuan Intervensi

Intoleransi Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen energy (I.05178)


aktivitas b.d
Setelah dilakukannya tindakan Observasi
kelemahan
keperawatan selama 1x24 jam
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
masalah resiko jatuh dapat
mengakibatkan kelelahan
teratasi dengan kriteria hasil:
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
1.Keluhan lelah menurun 3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
2.Frekuensi nadi membaik
melakukan aktivitas

Terapeutik

5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah


stimulus (mis: cahaya, suara, kunjungan)
6. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
7. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

9. Anjurkan tirah baring


10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

Nausea b.d Tingkat Nausea (L.08065) Manajmen mual (I.03117)


distensi lambung
Setelah dilakukannya tindakan Observasi
keperawatan selama 1x24 jam
1. Identifikasi pengalaman mual
masalah resiko jatuh dapat
2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
teratasi dengan kriteria hasil:
(mis: bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak
1.Perasaan ingin mual dapat berkomunikasi secara efektif)
menurun 3. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
(mis: nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung
2.Perasaan ingin muntah
jawab peran, dan tidur)
menurun
4. Identifikasi faktor penyebab mual (mis:
pengobatan dan prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
(kecuali mual pada kehamilan)
6. Monitor mual (mis: frekuensi, durasi, dan tingkat
keparahan)

Terapeutik

7. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual


(mis: bau tidak sedap, suara, dan rangsangan
visual yang tidak menyenangkan)
8. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis: kecemasan, ketakutan, kelelahan)
9. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan
menarik
10. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau, dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi

11. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup


12. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali
jika merangsang mual
13. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat, dan
rendah lemak
14. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis
untuk mengatasi mual (mis: biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)

Kolaborasi

15. Kolaborasi pemberian obat antiemetik, jika perlu

Resiko jatuh b.d Tingkat jatuh (L14138) Pencegahan jatuh (I.14540)


usia lebih dari
Setelah dilakukannya tindakan Observasi
65 tahun
keperawatan selama 1x24 jam
16. Identifikasi faktor jatuh (mis: usia > 65 tahun,
masalah resiko jatuh dapat
penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif,
teratasi dengan kriteria hasil:
hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
1.Tingkat jatuh meurun gangguan penglihatan, neuropati)
17. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap
shift atau sesuai dengan kebijakan institusi
18. Identifikasi faktor lingkungan yang
meningkatkan risiko jatuh (mis: lantai licin,
penerangan kurang)
19. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala
(mis: fall morse scale, humpty dumpty scale), jika
perlu
20. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur
ke kursi roda dan sebaliknya

Terapeutik

21. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga


22. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu
dalam kondisi terkunci.
23. Pasang handrail tempat tidur
24. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
25. Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh dekat
dengan pantauan perawat dari nurse station
26. Gunakan alat bantu berjalan (mis: kursi roda,
walker)
27. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
pasien

Edukasi

28. Anjurkan memanggil perawat jika


membutuhkan bantuan untuk berpindah
29. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak
licin
30. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh
31. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
32. Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk
memanggil perawat
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang :Ny. N/Fresia 2 Nama Mahasiswa : Kelompok 5 A

No. RM/Dx. Medis : 0002264281/Atrial takikardi NIM : Profesi Ners

DX. KEP WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF


1. 


G. CATATAN PERKEMBANGAN

Dx. Kep WAKTU SOAP PARAF

Anda mungkin juga menyukai