I. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan diagdostik
Pemeriksaan treadmil
2) Pemeriksaan laboratorium
1) Jelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan contohnya operasi, pemasangan alat
invasif, dll
a. Pemasangan infus dengan cairan Nacl 0,9%
b. Pemasangan PCI
2) Pemeriksaan obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan
Nama Obat Cara Frekuensi Tujuan
pemberian
Alprazolam PO 1x0,5 mg untuk mengatasi gejala
gangguan kecemasan dan
gangguan panik
Pantoprazol IV 40mg Untuk meredakan gejala
akibat peningkatan asam
lambung, seperti rasa panas di
dada, asam lambung naik, atau
sulit menelan
Amlodipin PO 1 x 10mg Untuk menurunkan tekanan
darah pada penderita
hipertensi
Miniaspi PO 1 x 80 Untuk mencegah
penggumpalan darah serta
mengurangi resiko terjadinya
serangan jantung
CPG PO 1 x 75 mg Untuk mencegah
penyumbatan pembuluh
darah dan membantu
melancarkan peredaran darah
terjadinyapembekuan darah
Bisoprolol PO 1 x 2,5 mg Untuk mengatasi hipertensi
Nitrokaf PO 2 x 2,5 mg Untuk mencegah angina
pektoris pada penderita
penyakit jantung
Acetylcistein PO 2x200 mg Untuk mengencerkan dahak
atau lendir yang ada di dalam
mulut, tenggorokan, dan paru-
paru
Atorvastatin PO 1x40 mg Untuk mencegah penyakit
kardiovaskuler pada yang
berisiko tinggi dan
mengobati kadar lipid
abnormal
Laktulac PO 3x1 Untuk mengobati konstipasi
kronis atau sembelit
Metabolisme anaerob
Asidosis
Perubahan hemodinamik
Sesak
Merangsang nosireseptor
Serabut eferen
Nyeri
3 DS : Faktor pencetus seperti usia, hipertensi, jenis kelamin, Intoleransi
Pasien mengatakan merasa lelah merokok, kolesterol, diabetes aktivitas
(D.0056)
DO : Arteriosklerosis
- Pasien terlihat lemah
- TTV Penyempitan arteri koroner
TD : 130/80 mmHg
N : 106 x/mnt Penurunan perfusi jaringan jantung
RR : 26 x/mnt
Suhu : 36,5 Suplai oksigen dan nutrisi terganggu
Energi menurun
Kelelahan
Intoleransi aktivitas
D. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas dibuktikan dengan sesak napas
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisiologis dibuktikan dengan mengeluh nyeri, tampak meringis dan frekuensi nadi meningkat
3. Intoleransi aktivitas b. d kelemahan dibuktikan dengan keluhan lelah dan frekuensi jantung meningkat
E. Rencana tindakan keperawatan
Inisial klien/Ruang : Tn.A/Teratai Nama Mahasiswa : Shafira Prawita I
No. RM/Dx. Medis : 00300075/CAD NIM : 4006230041
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 (D.0005) (L.01004) Manajemen jalan napas (I.01011)
Pola nafas tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi :
efektif b.d hambatan selama 3 x 24 jam, maka pola napas 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
upaya napas membaik, dengan kriteria hasil: 2. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi,
dibuktikan dengan 1. Dispnea menurun wheezing, ronchi)
sesak napas 2. Penggunaan otot bantu napas menurun 3. Pantau dahak (jumlah, warna, aroma)
3. Frekuensi napas membaik Terapeutik :
4. Kedalaman napas membaik 1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin
lift (jaw dorong jika curiga trauma fraktur servical)
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik bantu efektif
2 (D.0077) (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
cedera fisiologis selama 3 x 24 jam, maka tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dibuktikan dengan menurun, dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
mengeluh nyeri, 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
tampak meringis dan 2. Meringis menurun 3. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
frekuensi nadi 3. Gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
meningkat 4. Frekuensi nadi membaik 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(mis: TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
5. Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3 (D.0056) (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi pembedahan Observasi
b.d kelemahan selama 3 x 24 jam, maka toleransi aktivitas 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
dibuktikan dengan meningkat, dengan kriteria hasil: kelelahan
keluhan lelah dan 1. Keluhan Lelah menurun 2. Pantau kelelahan fisik dan emosional
frekuensi jantung 2. Dispnea saat aktivitas menurun 3. Pantau pola dan jam tidur
meningkat 3. Dispnea setelah aktivitas menurun 4. Pantau lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
4. Frekuensi nadi membaik aktivitas
Terapi
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis:
cahaya, suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan jarak gerak pasif dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Pendidikan
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
F. Implementasi
Diagnosa
Hari/tgl/jam Implementasi Respon Paraf
Keperawatan
(D.0005) Senin, 1. Memonitor pola 1. Frekuensi napas pasien RR = 31 x/mnt namun setelah Shafira
Pola nafas 11/12/2023 napas menggunakan nasal kanul RR pasien menjadi 21 x/menit, spO2
tidak efektif (16.00) 2. Memposisikan pasien 96%
b.d hambatan semi fowler 2. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler dan rasa sesak
upaya napas atau fowler pasien mengurang
dibuktikan 3. Pemasangan 3. Pasien terpasang oksigen dengan menggunakan nasal kanul
dengan sesak oksigen
napas
(D.0077) Senin, 1. Mengidentifikasi 1. Pasien mengeluhkan nyeri didaerah dadanya, nyeri muncul dan Shafira
Nyeri akut b.d 11/12/2023 lokasi dan memberat pada saat menjalani aktivitas fisik
agen cedera (17.00) karakteristik nyeri 2. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala 6 (0-10)
fisiologis 2. Mengidentifikasi 3. Pasien diajarkan tarik nafas dalam, pasien mengikuti dan
dibuktikan skala nyeri mengaplikasikannya
dengan 3. Memberikan
mengeluh teknik
nyeri, tampak nonfarmakologis
meringis dan untuk
frekuensi nadi mengurangi nyeri
meningkat dengan tarik
nafas dalam
(D.0056) Senin, 1. Mengidentifikasi 1. Pasien mengatakan lemas akibat dari sering sesak dan nyeri yang Shafira
Intoleransi 11/12/2023 gangguan fungsi dirasakannya, gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
aktivitas b.d (18.30) tubuh yang pasien adalah akibat dari penyakit CAD yang dialami pasien yang
kelemahan mengakibatkan mengakibatkan penyempitan pada saluran pernafasan sehingga pasien
dibuktikan kelelahan merasakan sesak dan nyeri pada saat sedang beraktivitas
dengan 2. Menyediakan 2. Lingkungan pasien disediakan senyaman mungkin dengan kasur yang
keluhan lelah lingkungan disesuaikan tingginya lingkungan yang bersih, ventilasi yang cukup,
dan frekuensi nyaman dan dan pencahayaan yang cukup
jantung rendah stimulus 3. Tanda-tanda vital
meningkat 3. Memonitor tanda- TD : 130/70 mmHg
tanda vital N : 100x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36,7
SPO2 : 96%
G. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Hari/tgl/jam SOAP Paraf
Keperawatan
(D.0005) Rabu, S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan sesak setelah dipasang PCI Shafira
Pola nafas tidak 13/12/23 O : Pasien tidak lagi terlihat sesak setelah dilakukan PCI dengan frekuensi napas pasien RR =
efektif b.d hambatan (20.00) 22 x/mnt dan saturasi oksigen pasien normal 98%, pola napas normal tidak terdapat otot
upaya napas bantu napas
dibuktikan dengan A : masalah pola napas tidak efektif sudah teratasi
sesak napas P:
1. Monitor pola napas
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Pemasangan oksigen
I:
1. Memonitor pola napas
2. Memposisikan semi fowler atau fowler
3. Memasangan oksigen
E:
1. Frekuensi napas pasien RR = 22 x/mnt dan saturasi oksigen pasien 98%
2. Posisi pasien berbaring karena belum boleh bergerak setelah melakukan
pemasangan PCI
3. Pasien sudah tidak menggunakan oksigen
R : Intervensi dihentikan
(D.0077) Rabu, S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada daerah dada Shafira
Nyeri akut b.d agen 13/12/23 O:
cedera fisiologis (20.30) - Pasien terlihat lebih rileks dan tidak meringis
dibuktikan dengan - Nadi dan Napas pasien dalam batas normal Nadi : 89x/mnt RR : 22x/mnt
mengeluh nyeri,
tampak meringis A : masalah nyeri akut teratasi
dan frekuensi nadi P:
meningkat 1. Identifikasi lokasi dan karakteristik nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri dengan tarik nafas dalam
I:
1. Mengidentifikasi lokasi dan karakteristik nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri dengan tarik
nafas dalam
E:
1. Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri
2. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala 2 (0-10)
3. Pasien sesekali masih mengaplikasikan untuk rileksasi
R : Intervensi dihentikan
(D.0056) Rabu, S : Pasien mengatakan tidak selemah sebelum PCI, sekarang sudah semakin segar Shafira
Intoleransi aktivitas 13/12/23 O : Pasien terlihat lebih segar namun belum bisa berjalan jauh/beraktivitas yang berlebihan
b.d kelemahan (21.00) akibat dari bekas tindakan pemasangan PCI
dibuktikan dengan A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi
keluhan lelah dan P:
frekuensi jantung 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
meningkat 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Monitor tanda-tanda vital
I:
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Memonitor tanda-tanda vital
E:
1. Pasien mengatakan merasa lebih segar dari sebelumnya
2. Pasien mengatakan merasa nyaman pada lingkungan ruangannya karena linen
yang diganti, lantai yang selalu dibersihkan, penerangan dan ventilasi yang
tercukupi
3. Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- N : 89 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 36,5
- SPO2 : 98%
R : intervensi dihentikan
H. Identifikasi Masalah 5M
I. Prioritas Masalah