Anda di halaman 1dari 17

B.

Pemeriksaan dan Penatalaksanaan

I. Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan diagdostik
Pemeriksaan treadmil
2) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 13.7 g/dl 13.0 - 18.0
Eritrosit 4.9 10^6/uL 4.0 - 5.5
Lekosit 8.86 10^3/uL 4.00 - 10.00
Hematokrit 39.8 % 38.0 - 51.0
Trombosit 238 10^3/uL 150 - 450
MCV, MCH, MCHC
MCV 87.1 fL 75.0 – 100.0
MCH 30.0 Pq 25.0 – 32.0
MCHC 34.4 g/dL 32.0 – 36.0
RDW 14.6 % 10.0 – 16.0
Hitung Jenis
Basofil 0.8 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 2.6 % 1.0 – 4.0
Neutrofil Segmen 52.2 % 50.0 – 80.0
Limfosit 35.8 % 25.0 – 50.0
Monosit 8.6 % 4.0 – 8.0
NLR 3.25 %
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mmol/L 136 – 145
Kalium 4.7 mmol/L 3.6 – 5.2
Klorida 112 mmol/L 98 – 106
Diabetes
Glukosa Darah 128 mg/dl
Sewaktu
Fungsi Ginjal 10 – 50
Ureum 36 mg/dl
Creatinin 1.6 mg/dl 0.9 – 1.3

II. Penatalaksanaan medis

1) Jelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan contohnya operasi, pemasangan alat
invasif, dll
a. Pemasangan infus dengan cairan Nacl 0,9%
b. Pemasangan PCI
2) Pemeriksaan obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan
Nama Obat Cara Frekuensi Tujuan
pemberian
Alprazolam PO 1x0,5 mg untuk mengatasi gejala
gangguan kecemasan dan
gangguan panik
Pantoprazol IV 40mg Untuk meredakan gejala
akibat peningkatan asam
lambung, seperti rasa panas di
dada, asam lambung naik, atau
sulit menelan
Amlodipin PO 1 x 10mg Untuk menurunkan tekanan
darah pada penderita
hipertensi
Miniaspi PO 1 x 80 Untuk mencegah
penggumpalan darah serta
mengurangi resiko terjadinya
serangan jantung
CPG PO 1 x 75 mg Untuk mencegah
penyumbatan pembuluh
darah dan membantu
melancarkan peredaran darah
terjadinyapembekuan darah
Bisoprolol PO 1 x 2,5 mg Untuk mengatasi hipertensi
Nitrokaf PO 2 x 2,5 mg Untuk mencegah angina
pektoris pada penderita
penyakit jantung
Acetylcistein PO 2x200 mg Untuk mengencerkan dahak
atau lendir yang ada di dalam
mulut, tenggorokan, dan paru-
paru
Atorvastatin PO 1x40 mg Untuk mencegah penyakit
kardiovaskuler pada yang
berisiko tinggi dan
mengobati kadar lipid
abnormal
Laktulac PO 3x1 Untuk mengobati konstipasi
kronis atau sembelit

Spinorolactone PO 1x25 mg Menurunkan tekanan darah


pada hipertensi
C. Analasisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1 DS : Faktor pencetus seperti usia, hipertensi, jenis kelamin, Pola nafas
Pasien mengatakan sesak merokok, kolesterol, diabetes tidak efektif
(D.0005)
DO : Arteriosklerosis
- Pola napas abnormal (takipnea)
- Respirasi 26 x/menit Penyempitan arteri koroner
- Nadi lebih dari normal (takikardi) yaitu
dengan jumlah 106 x/menit Penurunan perfusi jaringan jantung
- SpO2 94%
- Terlihat adanya nafas cuping hidung Suplai oksigen dan nutrisi terganggu

Metabolisme anaerob

Peningkatan asam laktat

Asidosis

Fungsi ventrikel terganggu

Perubahan hemodinamik

Tekanan jantung meningkat

Tekanan paru-paru meningkat

Sesak

Pola nafas tidak efektif


2 DS : Faktor pencetus seperti usia, hipertensi, jenis kelamin, Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri pada daerah dada merokok, kolesterol, diabetes (D.0077)
sebelah kiri, nyeri yang dirasakan seperti
dirimpa beban Arteriosklerosis
- Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
dengn skala 6 (0-10) Penyempitan arteri koroner

DO : Penurunan perfusi jaringan jantung


- TTV
TD : 130/80 mmHg Suplai oksigen dan nutrisi terganggu
N : 106 x/mnt
RR : 26 x/mnt Metabolisme anaerob
Suhu : 36,5
- Pasien tampak meringis Peningkatan asam laktat

Merangsang pelepasan mediator kimia (histamin, bradikinin,


prostagladin)

Merangsang nosireseptor

Inpuls dihantarkan oleh saraf eferen

Serabut eferen

Nyeri
3 DS : Faktor pencetus seperti usia, hipertensi, jenis kelamin, Intoleransi
Pasien mengatakan merasa lelah merokok, kolesterol, diabetes aktivitas
(D.0056)
DO : Arteriosklerosis
- Pasien terlihat lemah
- TTV Penyempitan arteri koroner
TD : 130/80 mmHg
N : 106 x/mnt Penurunan perfusi jaringan jantung
RR : 26 x/mnt
Suhu : 36,5 Suplai oksigen dan nutrisi terganggu

Kerja otot menurun

Cardiac output menurun

Penurunan perfusi jaringan perifer

Metabolisme sel menurun

Energi menurun

Kelelahan

Intoleransi aktivitas

D. Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas dibuktikan dengan sesak napas
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisiologis dibuktikan dengan mengeluh nyeri, tampak meringis dan frekuensi nadi meningkat
3. Intoleransi aktivitas b. d kelemahan dibuktikan dengan keluhan lelah dan frekuensi jantung meningkat
E. Rencana tindakan keperawatan
Inisial klien/Ruang : Tn.A/Teratai Nama Mahasiswa : Shafira Prawita I
No. RM/Dx. Medis : 00300075/CAD NIM : 4006230041

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 (D.0005) (L.01004) Manajemen jalan napas (I.01011)
Pola nafas tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi :
efektif b.d hambatan selama 3 x 24 jam, maka pola napas 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
upaya napas membaik, dengan kriteria hasil: 2. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi,
dibuktikan dengan 1. Dispnea menurun wheezing, ronchi)
sesak napas 2. Penggunaan otot bantu napas menurun 3. Pantau dahak (jumlah, warna, aroma)
3. Frekuensi napas membaik Terapeutik :
4. Kedalaman napas membaik 1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin
lift (jaw dorong jika curiga trauma fraktur servical)
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik bantu efektif
2 (D.0077) (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
cedera fisiologis selama 3 x 24 jam, maka tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dibuktikan dengan menurun, dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
mengeluh nyeri, 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
tampak meringis dan 2. Meringis menurun 3. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
frekuensi nadi 3. Gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
meningkat 4. Frekuensi nadi membaik 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(mis: TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
5. Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3 (D.0056) (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi pembedahan Observasi
b.d kelemahan selama 3 x 24 jam, maka toleransi aktivitas 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
dibuktikan dengan meningkat, dengan kriteria hasil: kelelahan
keluhan lelah dan 1. Keluhan Lelah menurun 2. Pantau kelelahan fisik dan emosional
frekuensi jantung 2. Dispnea saat aktivitas menurun 3. Pantau pola dan jam tidur
meningkat 3. Dispnea setelah aktivitas menurun 4. Pantau lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
4. Frekuensi nadi membaik aktivitas
Terapi
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis:
cahaya, suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan jarak gerak pasif dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Pendidikan
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
F. Implementasi

Inisial klien/Ruang : Tn.A/Teratai Nama Mahasiswa : Shafira Prawita I


No. RM/Dx. Medis : 00300075/CAD NIM : 4006230041

Diagnosa
Hari/tgl/jam Implementasi Respon Paraf
Keperawatan
(D.0005) Senin, 1. Memonitor pola 1. Frekuensi napas pasien RR = 31 x/mnt namun setelah Shafira
Pola nafas 11/12/2023 napas menggunakan nasal kanul RR pasien menjadi 21 x/menit, spO2
tidak efektif (16.00) 2. Memposisikan pasien 96%
b.d hambatan semi fowler 2. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler dan rasa sesak
upaya napas atau fowler pasien mengurang
dibuktikan 3. Pemasangan 3. Pasien terpasang oksigen dengan menggunakan nasal kanul
dengan sesak oksigen
napas
(D.0077) Senin, 1. Mengidentifikasi 1. Pasien mengeluhkan nyeri didaerah dadanya, nyeri muncul dan Shafira
Nyeri akut b.d 11/12/2023 lokasi dan memberat pada saat menjalani aktivitas fisik
agen cedera (17.00) karakteristik nyeri 2. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala 6 (0-10)
fisiologis 2. Mengidentifikasi 3. Pasien diajarkan tarik nafas dalam, pasien mengikuti dan
dibuktikan skala nyeri mengaplikasikannya
dengan 3. Memberikan
mengeluh teknik
nyeri, tampak nonfarmakologis
meringis dan untuk
frekuensi nadi mengurangi nyeri
meningkat dengan tarik
nafas dalam
(D.0056) Senin, 1. Mengidentifikasi 1. Pasien mengatakan lemas akibat dari sering sesak dan nyeri yang Shafira
Intoleransi 11/12/2023 gangguan fungsi dirasakannya, gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
aktivitas b.d (18.30) tubuh yang pasien adalah akibat dari penyakit CAD yang dialami pasien yang
kelemahan mengakibatkan mengakibatkan penyempitan pada saluran pernafasan sehingga pasien
dibuktikan kelelahan merasakan sesak dan nyeri pada saat sedang beraktivitas
dengan 2. Menyediakan 2. Lingkungan pasien disediakan senyaman mungkin dengan kasur yang
keluhan lelah lingkungan disesuaikan tingginya lingkungan yang bersih, ventilasi yang cukup,
dan frekuensi nyaman dan dan pencahayaan yang cukup
jantung rendah stimulus 3. Tanda-tanda vital
meningkat 3. Memonitor tanda- TD : 130/70 mmHg
tanda vital N : 100x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36,7
SPO2 : 96%
G. Catatan Perkembangan

Inisial klien/Ruang : Tn.R/Teratai Nama Mahasiswa : Shafira Prawita I


No. RM/Dx. Medis : 00300075/CAD NIM : 4006230041

Diagnosa
Hari/tgl/jam SOAP Paraf
Keperawatan
(D.0005) Rabu, S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan sesak setelah dipasang PCI Shafira
Pola nafas tidak 13/12/23 O : Pasien tidak lagi terlihat sesak setelah dilakukan PCI dengan frekuensi napas pasien RR =
efektif b.d hambatan (20.00) 22 x/mnt dan saturasi oksigen pasien normal 98%, pola napas normal tidak terdapat otot
upaya napas bantu napas
dibuktikan dengan A : masalah pola napas tidak efektif sudah teratasi
sesak napas P:
1. Monitor pola napas
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Pemasangan oksigen
I:
1. Memonitor pola napas
2. Memposisikan semi fowler atau fowler
3. Memasangan oksigen
E:
1. Frekuensi napas pasien RR = 22 x/mnt dan saturasi oksigen pasien 98%
2. Posisi pasien berbaring karena belum boleh bergerak setelah melakukan
pemasangan PCI
3. Pasien sudah tidak menggunakan oksigen
R : Intervensi dihentikan

(D.0077) Rabu, S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada daerah dada Shafira
Nyeri akut b.d agen 13/12/23 O:
cedera fisiologis (20.30) - Pasien terlihat lebih rileks dan tidak meringis
dibuktikan dengan - Nadi dan Napas pasien dalam batas normal Nadi : 89x/mnt RR : 22x/mnt
mengeluh nyeri,
tampak meringis A : masalah nyeri akut teratasi
dan frekuensi nadi P:
meningkat 1. Identifikasi lokasi dan karakteristik nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri dengan tarik nafas dalam
I:
1. Mengidentifikasi lokasi dan karakteristik nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri dengan tarik
nafas dalam
E:
1. Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri
2. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala 2 (0-10)
3. Pasien sesekali masih mengaplikasikan untuk rileksasi
R : Intervensi dihentikan

(D.0056) Rabu, S : Pasien mengatakan tidak selemah sebelum PCI, sekarang sudah semakin segar Shafira
Intoleransi aktivitas 13/12/23 O : Pasien terlihat lebih segar namun belum bisa berjalan jauh/beraktivitas yang berlebihan
b.d kelemahan (21.00) akibat dari bekas tindakan pemasangan PCI
dibuktikan dengan A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi
keluhan lelah dan P:
frekuensi jantung 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
meningkat 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Monitor tanda-tanda vital
I:
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Memonitor tanda-tanda vital
E:
1. Pasien mengatakan merasa lebih segar dari sebelumnya
2. Pasien mengatakan merasa nyaman pada lingkungan ruangannya karena linen
yang diganti, lantai yang selalu dibersihkan, penerangan dan ventilasi yang
tercukupi
3. Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- N : 89 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 36,5
- SPO2 : 98%
R : intervensi dihentikan
H. Identifikasi Masalah 5M

No Diagnosa Tindakan Masalah Bahan kajian


Keperawatan
1 (D.0005) Memonitor pola Man Pengkajian sudah sesuai dengan PK, karena mengkaji frekuensi dan pola napas dapat
Pola nafas Napas dilakukan oleh siapa saja
tidak efektif Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
b.d hambatan Material Diruangan terdapat oksimeter yang dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen
upaya napas Pasien
dibuktikan Method Di inspeksi dengan melihat pola napas pasien, penggunaan otot bantu napas, mengecek
dengan sesak saturasi oksigen menggunakan oksimeter dan menghitung respirasi pasien selama 1
napas menit
Market Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan serta tindakan yang sudah dilakukan serta
diinformasikan hasil dari tindakan memonitor pola napas
Identifikasi masalah :
Tidak ada masalah
Memposisikan Man Memposisikan tempat tidur dapat dilakukan oleh siapa saja
semi fowler atau Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
fowler Material Tempat tidur yang dapat dirubah posisi kepala atau kakinya sesuai kebutuhan dan
kenyamanan pasien
Method Memutar tumpuan yang ada di tempat tidur pasien
Market Pasien diberi inform concent dan pendidikan kesehatan mengenai penyakit serta
manfaat posisi semi fowler atau fowler untuk sesak yang dirasakannya
Identifikasi masalah :
Market tidak tersedianya leaflet ataupun poster saat diberikan Pendidikan Kesehatan
Memasang Man Pemasangan oksigenasi dilakukan oleh perawat pra pk
oksigen Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
Material Alat yang digunakan sudah sesuai dengan SOP yang tersedia di ruangan teratai
mengenai pemberian oksigenasi dengan lengkap yaitu tabung oksigen lengkap dengan
manometer, pengukuran aliran flowmeter dan humidifer serta selang kanula hidung
Method Tindakan pemberian oksigenasi sudah sesuai sesuai dengan SOP, lengkap dari mulai
pra orientasi yaitu melakukan verifikasi data sebelumnya dengan menanyakan nama
dan tindakan yang akan dilakukan kepada perawat jaga, mencuci tangan, dan
menyiapkan alat, kemudian tahap orientasi dengan memberi salam dan mendekatkan
alat dengan pasien, menjelaskan tujuan pemasangan pada pasien ataupun keluarga
pasien, pemasangan dan evaluasi setelah dipasangkan oksigenasi
Market Pasien diberi pendidikan kesehatan mengenai penyakit dan sesak yang dirasakannya,
namun tidak tersedianya media seperti leaflet
Identifikasi masalah :
Man yaitu pemasangan oksigenasi dilakukan oleh perawat pra pk, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4
Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat menyatakan bahwa tugas perawat terampil yaitu
memberikan oksigenasi sederhana dilakukan sesuai dengan SOP sehingga oksigen nasal canule/simple mask terpasang
dengan baik sesuai dengan kebutuhan pasien
2 (D.0077) Mengidentifikasi Man Mengidentifikasi nyeri sudah dilakukan oleh perawat dan dokter sebagaimana tertulis
Nyeri akut b.d lokasi dan di SOP Menejemen nyeri Ruangan Teratai
agen cedera karakteristik Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
fisiologis nyeri Material Tidak menggunakan alat pada pemeriksaan mengidentifikasi lokasi dan karakteristik
dibuktikan nyeri
dengan Method Dengan mngkaji, menanyakan mengenai lokasi dan karakteristik yang dirasakan pasien
mengeluh Market Melakukan inform concent dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan serta
nyeri, tampak mengidentifikasi nyeri pasien dengan menanyakan dan mempalpasi pada daerah yang
meringis dan diperiksa
frekuensi nadi Identifikasi masalah :
meningkat Tidak ada masalah
Mengidentifikasi Man Mengidentifikasi skala nyeri sudah dilakukan oleh perawat dan dokter sebagaimana
skala nyeri tertulis di SOP Menejemen nyeri Ruangan Teratai
Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
Material Numeric scale sudah tertera diruangan
Method Terdapat SOP diruangan mengenai identifikasi skala nyeri
Market Perawat melakukan inform concent dan mengidentifikasi skala nyeri
Identifikasi masalah :
Tidak ada masalah
Memberikan Man Monitoring nyeri sudah dilakukan oleh perawat dan dokter sebagaimana tertulis di SOP
teknik Menejemen nyeri Ruangan Teratai
nonfarmakologis Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
untuk Material SOP mengenai manajemen nyeri sudah tersedia dan terlaksana serta kebijakan sudah
mengurangi sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit Dustira TK II no : Skep/121/v/2013 tentang
nyeri dengan manajemen nyeri dengan mengidentifikasi dan melakukan anamnesis serta intervensi
tarik nafas yang sesuai
dalam Method Tidak terdapat penggunaan alat pada tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini
Market Pasien diberi pendidikan kesehatan mengenai penyakit dan kegunaan teknik relaksasi
nafas dalam untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya, namun tidak tersedianya
media seperti leaflet
Identifikasi masalah :
Market yaitu pasien mendapatkan pendidikan kesehatan namun tidak tersedianya media seperti leaflet dan poster
3 (D.0056) Mengidentifikasi Man Mengidentifikasi sudah sesuai dengan PK, karena mengidentifikasi gangguan tubuh
Intoleransi gangguan fungsi yang membuat kelemahan dapat dilakukan oleh perawat jenjang apa saja
aktivitas b.d tubuh yang Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
kelemahan mengakibatkan Material Tidak ada alat dan bahan yang digunakan untuk mengidentifikasi yang membuat
dibuktikan kelelahan kelemahan
dengan Method Dengan menkaji, menanyakan keluhan tubuh yang mengakibatkan kelemahan
keluhan lelah Market Pasien sudah diberi pendidikan kesehatan atau pengertian kelelahan yang dialami dan
dan frekuensi intoleransi seperti setelah PCI namun tidak menggunakan media seperti leaflet
jantung Identifikasi masalah :
meningkat Market yaitu kurangnya media tambahan seperti leaflet ataupun poster untuk media pendidikan kesehatan
Menyediakan Man Perawat yang merawat dengan baik dan custemer servise yang menyediakan
lingkungan lingkungan yang bersih seperti memastikan lantai tetap bersih
nyaman dan Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
rendah stimulus Material Penerangan yang dapat dimatikan atau dinyalakan, ventilasi udara yang cukup, linen
tersedia selalu yang bersih, lantai yang selalu bersih
Method Pasien disediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus
Market Dilakukannya inform concent dan menanyakan kenyamanan pasien
Identifikasi masalah :
Tidak ada masalah
Memonitor Man Dilakukan oleh perawat PK dimana hal ini sudah sesuai dengan kompetensi dalam
tanda-tanda vital melakukan asuhan keperawatan
Money Pasien menggunakan BPJS sebagai sumber biaya pengobatan
Material Terdapat alat alat yang lengkap untuk alat tanda-tanda vital terdapat termometer,
tensimeter, spignanometer, 2 stetoskop
Method Melakukan pengukuran suhu, tekanan darah, respirasi, nasi, dan saturasi oksigen
Market Melakukan inform concent
Identifikasi masalah :
Tidak ada masalah

I. Prioritas Masalah

No Masalah Bahan Kajian


1 Market Informasi mengenai kesehatan sudah diberkan, namun tidak ada bukti fisik atau media informasi bisa
dilihat pasien ataupun keluarga. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.10
Tahun 2015 bab 3 halaman 285 menyebutkan bahwa melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien
secara komprehensif mulai masuk sampai selesai perawatan yang melibatkan pasien, keluarga dan tim
kesehatan lain dengan indikator: Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan menuju transisi ke perawatan mandiri dan adaptasi terhadap kondisi sehat/ sakit. Gunakan
lembar balik (flipchart) atau brosur sebagai bahan pendukung memberikan pendidikan
2 Man Pemasangan oksigen oleh pra pk, peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 Tahun 2022
Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat menyatakan bahwa tugas perawat terampil yaitu
memberikan oksigenasi sederhana dilakukan sesuai dengan SOP sehingga oksigen nasal canule/simple
mask terpasang dengan baik sesuai dengan kebutuhan pasien

Anda mungkin juga menyukai