Anda di halaman 1dari 5

PBL Pelayanan Kefarmasian

Nama : Ajie Pratama Wahju K


NIM : 1513206011

SUMMARY
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tanda dan gejala DM?
2. Apa saja tanda dan gejala Hipertensi?
3. Bagaimana efek samping dari mengonsumsi jamu jawa dalam jangka panjang?
4. Apakah gagal ginjal termasuk penyakit genetic?

PENJELASAN
1. Pengeluaran urin (Poliuria) (PERKENI, 2011)
Timbul rasa haus (Polidipsia) (Subekti, 2009)
Timbul rasa lapar (Polifagia) (PERKENI, 2011)
Peyusutan berat badan (Subekti, 2009)

2. Crowin (2000: 359) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami
hipertensi bertahun-tahun berupa :Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan
muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,Penglihatan kabur akibat kerusakan retina
akibat hipertensi, Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus,Edema dependen dan
pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala,
keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Wiryowidagdo,2002).

3. Pemberian seduhan formula jamu penurun tekanan darah sampai hari ke-56 tidak mempengaruhi
kadar ureum dan kreatinin, sehingga tidak menurunkan filtrasi glomerulus dan tidak terjadi
kerusakan glomerulus ginjal serta tidak mengganggu fungsi ginjal. (Agus Triyono dan Fajar
Novianto, 2015)

4. Gagal ginjal tidak diturunkan atau terkait genetic. Namun factor resiko gagal ginjal seperti hipertensi
atau diabetes memiliki kecenderungan untuk diderita oleh pasien beserta keturunannya. Sehingga
penting untuk keturunan penderita penyakit tersebut untuk menjalani hidup sehat agar terhindar dari
komplikasi penyakit seperti gagal ginjal. (dr. Aditya Prayoga, 2017)

SOAP
S (Subject)  Tn. X umur 55 tahun; BB = 65 kg;
 Keluhan = lemas, mual dan muntah, badan bengkak semua, pusing, nafas pendek –
pendek dan sesak
 Riwayat penyakit sekarang : Diabetes, Hipertensi, Anemia
 Riwayat penyakit sebelumnya : Diabetes (25 th yang lalu) dan Hipertensi (30 th yang
lalu
 Riwayat pengobatan : Chlorpromazine, risperidone (diganti dari clozapine menjadi
risperidone), amitryptiline, trihexyphenydil.
 Riwayat alergi : Cotrimoxazole dan paracetamol
 Riwayat keluarga : saudara laki –laki mengalami stroke dan tekanan darah tinggi, ibu
diabetes dan gagal ginjal
 Sosial history : NA
O (Obyektif) Tanda-tanda Vital :
Parameter 26/10/1 27/10/1 28/10/1 29/10/1 30/10/1 31/10/1 Ket.
8 8 8 8 8 8
Tekanan 220/110 210/100 230/100 190/100 190/100 180/90 T
darah
(mm/Hg)
Nadi 84 80 80 82 82 84 N
(x/menit)
Temperatur 37 37 37 37 37 37 T
(◦C)
RR 40 38 38 38 34 30 cepat
(x/menit)
Keterangan : T = Tinggi
N = Normal
Test Lab :
Parameter Nilai Satuan 26/10/18 29/10/18 Keterangan
Normal
Leukosit 7,5 ± 3,5 X 109 /L 7,8 7,3 R
12
Eritrosit 4,5 – 5,5 X 10 /L 4,6 4,8 N
Hemoglobin 13,0– 17,5 g/dl 7,5 8,3 R
Hematokrit 40 – 52 % 43 48 N
Platelet 150-400 X 109 /L 110 120 R
Bilirubin T <1,1 Mg/dl 0,8 0,3 N
SGPT <42 U/L 32 30 N
SGOT <37 g/dl 20 20 N
Albumin 3,5-5,0 g/dl 2,0 2,1 R
Globulin 2,3-3,5 Mg/dl 2,4 2,5 N
Kreatinin 0,6-1,1 Mg/dl 3,5 3,2 T
BUN 6-20 Mg/dl 31 35 T
Asam urat 3,4-7,0 Mg/dl 6 6 N
Natrium 135-145 Mg/dl 154 160 T
Kalium 3,6-5,0 Mg/dl 3,8 5,4 N
Klorida 97-107 Mg/dl 121 130 T
Gula darah <200 Mg/dl 531 483 T
acak
HbA1C 4,0-6,0% % 13 T
- R : Rendah
- T : Tinggi
- N : Normal
Diagnosa : Gagal Ginjal, Diabetes, Hipertensi

A Obat yang digunakan :


(Assesment) Nama Obat Sesuai Tidak sesuai Keterangan
Amlodipine (5mg Obat antihipertensi golongan
1x1 PO) CCB, berdifat renal protector

sehingga aman digunakan untuk
pasien gagal ginjal
Lisinopril (5mg √ Obat antihipertensi
1x1 PO) golongan ACEI, bersifat
renal protector. Indikasi
menurunkan tekanan
darah dan mecegah
stroke.
Spironolactone Obat antihipertensi
(25mg 1x1 PO) golongan diuretik hemat
kalium. Pada kasus ini
digunakan untuk

mengurangi
pembengkakan yang
terjadi ditubuh akibat
penumpukan cairan.
Levemir (12 unit Insulin long – acting
1x1 SC) √ untuk mengobati
diabetes melitus
Novorapid (3x4 Insulin short – acying

unit 3x1 SC) untuk diabetes
Metformin (500 Obat antidiabetik lini pertama

mg 3x1 PO) untuk pasien diabetes
Epotrex (50 Obat ini berisi eritopoeitin
unit/kgBB; 3x human rekombinan untuk
seminggu SC) mengatasi penyakit anemia pada
gagal ginjal kronis atau penyakit

lainnya (kanker) dan megurangi
kebutuhan transfusi darah.
ES : dapat meningkatkan
tekanan darah
Neurodex (1x1 Sebagai vitamin/suplemen untuk
PO) penyakit anemia, berisi vitamin
B kompleks (B1 B6 B12). Bisa

juga digunakan untuk gangguan
syaraf seperti kesemutan/baal
dan beri – beri
Sangobion (1x1 Obat ini mengandung ferrous
PO) gluconate 250 mg, magnesium
sulfat 0,2 mg, copper sulfat 0,2
mg, vitamin C 50 mg, asam
folat 1 mg, vitamin B12 7,15

mg, dan sorbitol 25 mg. Dapat
digunakan untuk suplementasi
besi, meningkatkan kadar
hemoglobin, platelet, eritrosit dll
pada pasien anemia

 Dari data diatas pasien diduga mengalami kenaikan tekanan darah


drastis (hipertensi emergency).
 Pasien juga mengalami pembengkakan di seluruh tubuh yang
disebabkan karena terjadi retensi cairan akibat gagal ginjal yang
diderita
 Pasien juga mengalami anemia yang kemungkinan disebabkan oleh
gagal ginjal (hemodialisa)
 Keluhan mual muntah pada pasien belum tertangani
 Interaksi obat :
1. Amlodipine + metformin = Antagonis, amlodipine dapat
menurunkan efek metformin
2. Lisinopril + Metformin = Lisinopril meningkatkan toksisitas
metformin : hipoglikemia dan lactic acidosis
 Pemilihan obat kurang tepat
1. Spironolactone = dikontraindikasikan pada anuria, gangguan
ginjal akut, gangguan fungsi ekskresi ginjal dan hiperkalemia
2. Metformin dikontraindikasikan pada pasien gagal ginjal
P (Plan) 1. Untuk mengatasi pembengkakan pasien diberi obat diuretik, disini
sudah digunakan spironolactone (diuretik hemat ca) namun belum
efektik sehingga disarankan untuk mengganti dengan diuretik kuat
(misal : furosemid). spironolacton bukan drug off choice DM dengan hipertensi
(Mutmainah, 2008). Furosemid baik digunakan untuk pasien gagal ginjal karena paa
pasien gagal ginjal terjadi retensi cairan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan
tekanan darah ( Furosemid 20mg 2x sehari pagi dan siang hari)
 Metformin dapat digantikan dengan golongan Sulfonilurea: misal
Glimepirid (pada pasien DM disertai gagal ginjal karena dapat menghindari
hipoglikemia berkepanjangan)

 Terapi non farmakologi


1. Perubahan gaya hidup sehat
2. Pengaturan pola makan (diet rendah protein dan diet rendah garam)
3. Perbanyak makan makanan dengan kandungan zat besi tinggi
4. Perbanyak konsumsi cairan dan elektrolit
5. Olahraga teratur
6. Edukasi berbagai masalah dengan penyakit DM dan CKD
 Monitoring
- Pengamatan efek samping penggunaan obat – obatan hipertensi
- Monitoring tekanan darah setiap hari
 Evaluasi
- Adanya kekambuhan mendadak
- Adanya peningkatan tekanan darah
- Adanya efek samping pada penggunaan obat
- Ketepatan pasien dalam mengkonsumsi obat

DAFTAR PUSTAKA

- Dharma, PS. 2014. Penyakit Ginjal Deteksi Dini dan Pencegahan. Yogyakarta: CV Solusi Distribusi
- Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. and Posey L.M., 2011,
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th ed., Mc Graw Hill, United State of America.
- KementrianKesehatanRepublik Indonesia. 2011. PedomanIntepretasi Data Klinik. Jakarta
- Mutmainah N, Ernawati S. Sutrisna, E.M. 2008. Identification potential drug related oproblems
(drps) in wrong drug category to hypertension patient with diabetes mellitus on ward installation of
X hospital Jepara at 2007. Pharmacon. 2008; 9(1): 14-20.

Anda mungkin juga menyukai